Vous êtes sur la page 1sur 1

Responsibility Accounting merupakan istilah yang digunakan dalam menjelaskan akuntansi

perencanaan serta pengukuran dan evaluasi kinerja organisasi sepanjang garis


pertanggungjawabannyaPusat pertanggungjawaban merupakan bagian dalam organisasi yang
diakumulasikan secara menyeluruh untuk kepentingan pencatatan. Akuntansi pertanggungjawaban
vs akuntansi konvensional dalam akuntansi konvensional data diklasifikasikan berdasarkan hakikat
atau fungsinya dan tidak digambarkan sebagai individu-individu yang bertanggungjawab atas data
tersebut, sedangkan akuntansi pertanggungjawaban lebih terstrukturnya masing-masing tugas dan
fungsi dimana akuntansi pertanggungjawaban menambahkan dimensi manusia pada perencanaan,
akumulasi data, dan pelaporan. Jaringan pertanggungjawaban dapat berfungsi dengan baik bila
mengandung kesesuaian yang sempurna antara tanggungjawab dan wewenang di semua tingkatan.
Jenis-jenis pusat pertanggungjawaban dikelompokkan menjadi 4 yaitu (1)Pusat Pendapatan
2)Pusat Biaya (3)Pusat laba (4)Pusat Investasi

Korelasi Dengan Struktur Organisasi Pendekatan struktur organisasi bergantung pada


pemilihan manajemen dan gaya kepemimpinan. Struktur Vertikal. Tanggung jawab secara
keseluruhan diberi kepada akir direktur, struktur dibawahnya sesuai dengan hierarki. Tanggung jawab
akhir tetap berada ditangan mereka. Segmen penjualan merupakan pusat pendapatan. Struktur
Horizontal. Masing-masing wakil direktur mengendalikan pusat laba atau investasi atas produksi,
penjualan dan pendanaan. Pemilihan Struktur, Jenis struktur yang dipilih akan memengaruhi
jaringan pusat pertanggungjawaban. Menetapkan Pertanggungjawaban. Tanggung jawwab
terhadap sesuatu membuat seseorang merasa kompeten dan menjadi termotivasi.

Perencanaan, Akumulasi data, dan Pelaporan Berdasarkan Pusat Pertanggungjawaban


merupakan suatu wahana ketika struktur jaringan pertanggungjawaban dibangun dengan baik.
Anggaran Pertanggungjawaban berarti penyusunan anggara yang membebankan target biaya dan
pendapatan pada setiap segmen jaringan yang merupakan basis untuk mengevaluasi kinerja orang
yang bertanggungjawab atas setiap unit untuk organisasi. Akumulasi data, 3 klasifikasi biaya yang
digunakan: berdsarkan pusat pertanggungjawaban, bisa atau tidaknya biaya dikendalikan, serta jenis
biaya/pos pelaporan. Produk akhir dari hasil system akuntansi pertanggungjawaban yaitu pelaporan
pertanggungjawaban. Asumsi keperilakuan dari akuntansi pertanggungjawaban dibagi menjadi
beberapa asumsi manajemen yaitu yaitu:(1) manajer sebaiknya mengonsentrasikan perhatian mereka
pada bidang-bidang dimana hasil actual menyimpang secara substansial dari tujuan yang dianggarkan,
(2) Berdasarkan tujuan (MBO) menghasilkan anggaran, biaya standar, tujuan organisasi, dan rencana
praktis untuk mencapainya yang disetujui bersama,(3)Struktur pertanggungjawaban&akuntabilitas
(4)Para manajer dan bawahannya rela menerima pertanggungjawaban&akuntabilitas yang
dibebankan, (5)Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama.

Kesesuaian antara Jaringan Pertanggungjawaban dan Struktur Organisasi. Akuntansi


pertanggungjawaban mengasumsikan bahwa pengendalian organisasional ditingkatkan dengan
penciptaan jaringan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan struktur organisasi formal.
Penerimaan Tanggung Jawab Elemen yang paling penting dalam keberhasilan suatu sistem akuntansi
pertanggungjawaban adalah penerimaan para manajer pusat pertanggungjawaban atas tanggung jawab
yang diberikan.Kapabilitas untuk Mendorong Kerja Sama. Akuntansi pertanggungjawaban
meningkatkan kerja sama organisasional ,juga meningkatkan kesetiaan pada perusahaan, harga diri,
dan rasa penting dengan mengizinkan orang untuk memformulasi tujuannya sendiri dan membuat
keputusannya sendiri dalam kerangka kerja delegasi pertanggungjawaban.

Pertanyaan : Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap pertanggungjawaban dalam


suatu perusahaan ?

Vous aimerez peut-être aussi