Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Valplast adalah basis gigi tiruan fleksibel yang cocok digunakan pada gigitiruan
sebagian lepasan restorasi unilateral. Bahan ini menggunakan nilon termoplastik yang
biokompatibel. Bahan termoplastik bersifat stabil dan tahan terhadap pemuaian serta
beban yang tinggi. Bahan ini bebas monomer sehingga merupakan pilihan bagi pasien
yang alergi terhadap bahan yang menyisakan monomer dalam polimerisasinya.
2) Kerugian pemakaian
a. Harga nilon termoplastik lebih mahal dibandingkan dengan resin akrilik.
b. Tidak cukup kuat digunakan sebagai occlusal-rest, dan tidak dapat menyokong dimensi
vertikal saat digunakan dalam gaya-gaya oklusal secara langsung.
c. Bila terjadi kerusakan atau membutuhkan relining dan rebasing, tahap pengerjaannya lebih
sulit dan mahal dibandingkan dengan reparasi resin akrilik.
2. Retainer/penahan
Retainer merupakan bagian gigi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi memberi
retensi sehingga menahan protesa tetap pada tempatnya. Retainer dibagi menjadi 2
kelompok (Gunadi, 1982):
Yaitu bagian dari gigi tiruan yang berkontak langsung dengan permukaan gigi
abutment, dan dapat berupa cengkeram atau kaitan presisi
Yaitu bagian dari gigi tiruan yang memberikan retensi untuk melawan gaya yang
cenderung melepas protesa ke arah oklusal dan bekerja pada basis. Retensi tak
langsung ini diperoleh dengan cara memberikan retensi pada sisi berlawanan dari
garis fulkrum dimana gaya tadi bekerja. Retensi tidak langsung dapat berupa lengan
pengimbang, sandaran/rest.
(a) Sandaran; (b). badan; (c). bahu; (d,e,h). lengan; (f,g). konektor minor
Desain cengkeram menurut fungsinya dibagi dalam dua bagian (Oosten, 2012):
a. Cengkeram paradental
Cengkeram yang berfungsi selain sebagai dari retensi dan stabilisasi protesa, juga
sebagai alat untuk meneruskan beban kunyah yang diterima gigi tiruan ke gigi
penjangkarannya Jadi,cengkeram paradental harus mempunyai bagian yang melalui
bagian oklusal gigi penjangkaran atau melalui titik kontak antara gigi penjangkaran
dengan gigi tetangganya.
2. Cengkeram Jackson
Disain cengkeram ini mulai dari palatal/lingual, terus ke oklusal di atas titik kontak,
turun ke bukal melalui di bawah lingkaran terbesar, naik lagi ke oklusal di atas titik kontak,
turun ke lingual masuk retensi akrilik.
Indikasi: Gigi molar,premolar yang mempunyai kontak yang baik di bagian mesial dan
distalnya.
Bila gigi penjangkaran terlalu cembung, seringkali cengkeram ini sulit masuk pada waktu
pemasangan protesa.
Disainnya mulai dari bukal terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual dan terus
ke retensi akrilik
Indikasi: gigi molar dan premolar gigi terlalu cembung sehingga cengkeram jackson sulit
melaluinya ada titik kontak yang baik di anatar 2 gigi
4. Cengkeram S
Disain cengkeram ini mulai dari bukal terus ke oklusal/insisal di atas titik kontak,
turun ke lingual melalu atas cingulum, kemudian turun ke bawah masuk ke dalam
akrilik
Indikasi: Untuk kaninus rahang atas perlu diperhatikan agar letak cengkeram tidak
mengganggu oklusi
4. Cengkeram Kippmeider
Fungsi:hanya untuk meneruskan beban kunyah protesa ke gigi penjangkaran dan sebagai
retensi pada pembuatan splin.
6. Cengkeram roach
Disainnya mulai dari oklusal di daerah titik kontak aproksimal, turun ke bukal dan lingual
terus ke aproksimal di daerah diastema, masuk dalam akrilik
Indikasi: gigi molar dan premolar yang mempunyai kontak yang baik.
b. Cengkeram gingival
Cengkeram gingival yaitu cengkeram yang fungsinya hanya untuk retensi dan stabilisasi
protesa. Jadi, karena tidak berfungsi untuk meneruskan beban kunyah yang diterima
protesa ke gigi penjangkaran, maka cengkeram ini tidak mempunyai bagian yang
melalui bagian oklusal gigi penjangkaran, bisa diatas permukaan oklusal.
1. Cengkeram 2 jari
Disainnya sama dengan cengkeram 3 jari, hanya tidak mempunyai rest
Indikasi : gigi molar,premolar, dimana gigi yang deat diastema urang kuat (goyang 10)
2. Cengkeram ½ jacson
Hampir sama dengan cengkeram ½ jacson paradental bedanya cengkeram ini melalui
bagian proksimal dekat diastema dan di bagian lingual lurus ke bawah, tetap di tepi
lingual
Cengkeram ini berjalan mulai dari sayap bukal protesa ke arah undercut di vestibulum
bagianm labial, ujungnya ditutupi akrilik
Indikasi: gigi sisa hanya gigi anterior yang tidak dapat dilingkari cengkeram, dan bagian
vestibulum labial harus mempunyai undercut yang cukup
Urutan surveying :
b) mengidentifikasi dan menentukan apakah gigi dan area bertulang interferensi perlu
dimodifikasi atau dihilangkan
c) menempatkan dan mengukur area-area gigi yang bisa digunakan untuk retensi
d) menentukan sebuah posisi “dasar” dengan survei visual, dengan kast di table, sesuaikan
table sampai semua undercut dan bidang pandu separalel mungkin.
e) Dengan batang penganalisis, pastikan keparalelan posisi ini dan lakukan penyesuaian jika
perlu
Blocking out
Pengertian : Cara menutup undercut area baik pada gigi maupun jaringan lunak yang
menghalangi pemasangan dan pelepasan gigi tiruan.
Seluruh daerah gerong (undercut) pada gigi dan jaringan lunak yang akan menghalangi
pemasangan dan pelepasan gigi tiruan yaitu di bawah garis survei/lingkaran terbesar.
2. Daerah yang akan diblock ditutup dengan gips putih, sesuai dengan batas yang telah
ditentukan
3. Kelebihan gips putih dbuang dengan surveior dan trimmer
• Retentive maksimal
• Estetik baik
Jika dilakukan tilting posterior lateral kanan, maka arah pasang dimulai dari
anteriordengan memiringkan gigi tiruan ke kiri. Arah lepas gigi tiruan berkebalikan
denganarah pasang