Vous êtes sur la page 1sur 8

TEKNOLOGI PERSIAPAN PENYEMPURNAAN

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Persiapan


Penyempurnaan

NAMA : Devina Aulia (16020124)


GRUP : 2K1/2K2
DOSEN : H.Nono C.,S.Teks.,M.Si.
AST.DOSEN : Ikhwanul Muslin, S.ST., MT.

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL


POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
BANDUNG
2018
PERSIAPAN PENYEMPURNAAN

Proses penyempurnaan tekstil adalah salah satu dari proses tekstil. Penyempurnaan
dilakukan untuk mendapatkan sifat-sifat khusus dan memenuhi syarat penggunaannya.
Proses Penyempurnaan (finishing) dapat didefinisikan sebagai pengerjaan pada serat
benang atau kain yang ditujukan untuk mengubah / menyempurnakan kenampakan,
pegangan atau daya guna (fungsi) dari bahan-bahan tersebut.
Sedangkan pengertian proses persiapan penyempurnaan adalah semua proses baik
secara kimia maupun mekanik yang dilakukan terhadap bahan tekstil sebelum mengalami
proses pencelupan, pencapan maupun penyempurnaan, dengan tujuan agar proses-proses
tersebut dapat berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN

A. Singeing
Singeing adalah proses membakar bulu-bulu yang ada dipermukaan kain
maupun disela-sela rajutan hingga bersih. Bulu-bulu tersebut ditimbulkan karena
adanya tegangan dan gesekan pada benang lusi ketika proses pertenunan. Pada
proses produksi bulu-bulu ini mempengaruhi mutu hasil proses produksi, baik untuk
putihan, dyeing ( pencelupan ) maupun Printing maka bulu-bulu tersebut harus
dihilangkan dengan proses bakaran bulu.
Kain yg akan dibakar bulu-bulunya harus melalui dua posisi sikat yg lembut
terlebih dahulu agar bulu-bulunya berdiri sebelum melewati nyala api. Pembakaran
bulu ini menggunakan api dari pencampuran udara dengan gas, tekanan gas antara
6 mBar s/d 18 mbar tergantung dengan kecepatan kain yg lewat dipermukaann api
dan ketebalan kain Sedangkan tekanan udara sekitar 80mBar s/d 100 mBar.
Kecepatan kain yg melewati permukaan api antara 35m/menit s/d 130m/menit. Nyala
api harus berwana biru kehijauan dan kesan tajam, api berwara kuning
menghasilkan pembakaran kurang sempurna karena api tidak bisa menembus
anyaman kain dan akibatnya bulu-bulu itu akan muncul kembali ketika proses
berikutnya.

B. Desizing
Proses penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan kanji
yg terdapat pada bahan berasal dari proses pertenunan. Karena kanji itu
penghambat proses pewarnaan, dengan adanya kanji kain tidak bisa menyerap
cairan apapun dan hanya mengambang seperti air disiramkan ke daun talas.
Kandungan kanji harus benar-benar bersih dari kain agar bisa menyerap cairan atau
zat warna dengan cepat karena saat proses produksi dyeing maupun printing pada
kecepatan sampai 60m/menit harus bisa menyerap pewarna. Kain yang akan
dihilangkan kanjinya dimasukan kedalam bak cairan yg berisi enzim pada
temperature 85-90⁰C secara kontinu melalui roll padder ( diperas ) dengan pick up >
100% agar cairan enzim tetap basah langsung ke beatcher digulung dengan
panjang bisa mencapai +/_ 5000 m. Selanjutnya kain yang telah digulung dalam
beatcher dan dibungkus plastic ( dibacem/diperam ) kemudian diputar dengan
kecepatan 8 m/menit selama minimal 8 jam. Putaran beatcher bertujuan cairan tidak
turun habis namun bergerak merata diseluruh kain hingga waktu yg telah ditentukan.
Setelah waktunya mencukupi kain tersebut dicuci dengan menggunakan air panas
95⁰C sampai bersih dan sudah tidak ada lagi kandungan kanji dikain.
Pada saat ini proses Singeing ( bakar bulu ) dan desizing ( penghilangan kanji
) merupakan proses semi kontinyu yaitu Kain masuk kemesin bakar bulu melalui
sikat dilanjutkan pembakaran bulu lalu masuk larutan enzim dipad ( peras ) dan
digulung pakai roll / dibatcher. Batcher diambil dari mesin di bawa kepemutar
batcher lalu dibungkus plastic dan kemudian diputar ( dibacem ) dengan kecepatan
8 m/menit selama minimal 8 jam.

C. Scouring
Proses pemasakan kain grey rayon bertujuan untuk menghilangkan kotoran-
kotoran dan serat seperti minyak, lemak, debu, dan lail-lain. Sedangkan pada serat
sintetik atau polyester tidak perlu dilakukan proses pemasakan, karena sudah dibuat
bersih dan murni. Proses pemasakan biasanya disimultankan dengan proses
pengelantangan. Proses pemasakan serat-serat alam dilakukan dengan
menggunakan alkali seperti NaOH dan Na2CO3. NaOH sebagai alkali berfungsi kuat
untuk membantu aktifnya proses pengelantangan. Sedangkan H2O2 berfungsi
sebagai zat oksidator pada proses pengelantangan.

D. Bleaching

Proses bleaching bertujuan menghilangkan biji-biji kapas, pigmen-pigmen


warna alami pada serat kapas yang berwarna cream kecoklatan menjadi putih.
Proses Bleaching bisa dengan menggunakan natrium hipoklorit, perioksida,
atau asam perasetat dan asam karbonat akan memutihkan kain yang dipersiapkan
untuk pewarnaan.
E. Pemutih Optik
Proses pemutih optic merupakan proses lanjutan setelah proses pemasakan.
Proses ini dapat dilakukan secara kontinyu dan diskontinyu. Bahan yang telah diproses
pemutihan optic akan memiliki derajat putih yang lebih baik. Tujuannya proses pemutihan
optic adalah untuk menambah kecerahan bahan karena mampu memantulkan sinar lebih
banyak sehingga kain Nampak lebih putih dan lebih cerah.

F. Mercerizing

Proses merserisasi adalah istilah khusus untuk perlakuan perendaman bahan


serat selulosa dan campurannya dalam larutan NaOH dengan konsentrasi 26-30oBe
sambil diberi peregangan. Proses kostisasi adalah istilah untuk perlakuan yang sama
seperti merserisasi kecuali tidak ada pereganganpada bahan dan konsentrasi NaOH
lebih rendah yaitu berkisar 20-250 Be. Proses merserisasi ini dapat dilakukan pada
bahan berbentuk benang maupun kain, biasanya dilakukan antara proses
penghilangan kanji dan pemasakan atau pada bahan yang telah dihilangkan kanji
dan dimasak, dan kadang dilakukan pada bahan yang masih grey/mentah. Proses ini
memegang peranan penting bagi bahan tekstil sebab akan mempengaruhi sifat kimia
yaitu : daya serap terhadap zat warna dan uap air,sifat fisik yaitu kilau bahan,
kekuatan tarik, mengkeret dan stabilitas dimensi.

G. Heat-Setting

Proses Heat-Setting bertujuan untuk menstabilkan dimensi bahan tekstil yang


terbuat dari serat sintetik sehingga dimensi bahan tidak berubah pada saat proses
selanjutnya.
Serat- serat sintetik bersifat termoplastik yaitu serat tersebut akan melunak
pada suhu mendekati titik lelehnya yaitu suhu transisi kedua serat tercapai.Pada
suhu ini akan terjadi pergerakan rantai molekul serat sehingga rantai molekul yang
semula dalam keadaan tegang menjadi kendur karena banyak ikatan hidrogen yang
terputus membentuk suatu struktur rantai baru.Besarnya pengenduran dan
perubahan struktur tersebut tergantung dari suhu dan lamanya waktu pemantapan
panas serat tegangan yang diberikan.Setelah didinginkan, ikatan hidrogen akan
terbentuk kembali sehingga bentuk struktur yang baru ini akan stabil pada proses
selanjutnya selama tidak dilakukan proses pemanasan yang melebihi suhu
pemantapan panasnya.
MESIN PRETREATMENT PROSES DESIZING, SCOURING DAN BLEACHING

A. Jet Dyeing
Jet Dyeing adalah salah satu mesin modern yang dapat digunakan dalam porses
pencelupan pada poliester dengan menggunakan zat warna disperse. Selain
digunakan proses pencelupan jet dyeing pun digunakan dalam proses pretreatment
seperti deszing, scouring, dan bleaching. Ada beberapa jenis mesin jet dyeing yang
digunakan dalam proses pretreatment yaitu jet dyeing flow, jet dyeing soft flow, dan
jet dyeing multi flow. Berikut terdapat kelebihan dan kekurangan pada mesin jet
dyeing.
Kelebihan :
 Waktu proses lebih pendek
 Produksi tinggi
 Mudah dioperasikan pada suhu dan tekanan yang tinggi
 Penggunaan air lebih sedikit, 1:4 hingga 1:20
 Kain bergerak di dalam mesin secara halus

Kekurangan:

 Kain dalam bentuk rope sehingga memungkinkan kain terbelit


 Peralatan dan perawatan relative mahal
 Beberapa kain dapat terkikis akibat bergesekan dengan dinding
penutup tabung
 Dapat memungkinkan terjadinya crease
 Dapat terbentuk busa saat proses
Berikut adalah salah satu merk mesin jet dyeing, merk tersebut adalah Gargo
yang berasal dari Gujarat, India. Mesin jet dyeing tersebut memiliki kapasitas 60 kg
hingga 400 kg. Dengan memiliki opsi keranjang penuh atau setengah keranjang.
Mesin jet dyeing ini memiliki bejana tekan yang memiliki tekanan maksimal 3,5 kg /
cm2 dan bagian basah utama yang terbuat dari baja tahan karat AISI 316/316 L yang
sangat tahan terhadap korosi. Pompa & motor pada Mesin Jet Dyeing dikendalikan
oleh sistem penggerak AC Inverter untuk efisiensi maksimum dan konsumsi energi
yang lebih sedikit. Suhu kerja mesin ini adalah 140 ° C.

Bagian Utama:
 Satu perangkat penyaringan stainless steel ditempatkan sedemikian rupa
untuk memudahkan pembersihan
 Tangki terpisah di antara disediakan untuk pemanasan awal air, yang
menghemat waktu dan energi
 Untuk menyiapkan bahan kimia, tangki dapur warna disediakan terbuat
dari stainless steel 316, dengan katup yang diperlukan untuk pelapisan
otomatis
 Panel kontrol listrik dengan mikroprosesor untuk mengoperasikan mesin
ini disediakan dengan sirkuit kontrol pneumatik
 Indikator tingkat magnet benar-benar dikalibrasi untuk pengukuran
minuman keras yang benar
 Semua alat keamanan yang diperlukan untuk bejana bertekanan
digabungkan dengan mesin
B. Jigger
Jigger adalah mesin yang paling umum untuk mencelup kain katun. Selain
digunakan proses pencelupan mesin Jigger pun digunakan dalam proses
pretreatment seperti deszing, scouring, dan bleaching Mesin jigger dibagi menjadi 2
jenis, yaitu : jigger terbuka dan jigger tertutup. Kapasitas kain memiliki berat
mencapai 50kg. Gerakan kain ke depan dan ke belakang melalui larutan zat warna
yang menyebabkan zat warna dapat terserap lebih banyak. Selama proses kain
dalam keadaan tegak atau tidak, dan setelah gulungan kain terpindahkan semua
mesin akan berbalik arah sehingga terjadi penggulungan dan sebaliknya.
Perpindahan kain sampai selesai dari dan ke satu penggulungan disebut passage.
Pencelupan dengan jigger biasanya dilakukan sebanyak 6 passage atau memakan
waktu 45-60 menit.

Berikut adalah salah satu merk mesin jigger. Merk tersebut adalah HD yang
berasal dari Jiangsu, China. Mesin ini berlaku untuk berbagai kain seperti katun,
linen, serat kimia dll di pre-pengolahan dan post-processing, pencelupan dan proses
lainnya pada suhu normal. Hal Ini secara luas berlaku untuk pengembangan tuntutan
jumlah kecil dan multi-spesies dalam pencetakan dan pencelupan industri, dan
terintegrasi dengan proses seperti desizing, gosok dan pemutihan & pencelupan,
dan memiliki karakteristik seperti desain canggih, struktur yang wajar, adaptasi luas,
kinerja yang sangat baik, operasi yang aman dan handal.
Fitur utama sebagai berikut:
1) Seluruh mesin adalah dual frekuensi converter sistem kontrol, operasi antarmuka
manusia-komputer.
2) Set ketegangan konstan, kecepatan konstan linear.
3) Fungsi manual, otomatis, kecepatan up, memperlambat.
4) Otomatis kepala kembali, otomatis merekam baris, mesin otomatis berhenti,
ayunan otomatis fungsi jika garis penuh.
5) Seluruh mesin otomatis kontrol suhu, teknologi operasi.
6) Operasi layar set diprogram, teknologi penyimpanan, identifikasi otomatis, alarm
otomatis.

C. Mesin Full Continuous Desizing/scouring/bleaching

Mesin ini merupakan mesin yang digunakan untuk proses Pretreatment dengan cara
konyinyu. Berikut spesifikasi mesin kontinyu :

- Menggunakan Exclusive High Technology / Perble-Range machine ( Brand : SANDO )

- Full Continuous Peoces dengan kecepatan proses 50 meter / menit sampai degan 120
meter / menit

- Mesin ini sangat cocok untuk kain-kain yang bergramasi antara 0,100 kg / meter – 0,640 kg
/ meter

- Kapasitas produksi mencapai 3.000.000 meter / bulan

Vous aimerez peut-être aussi