Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sejak tahun 2010 sampai sekarang nagara kira mendapat “gelar” baru, yairu sebagai
negara nomor satu korupsinya di Asia Fasipik. Walaupun presiden kira sudah menyatakan
perang terhadap kiorupsi ini tapi nyatanya korupsi semakin menjadi jadi. Sebagai contoh
seperti kasus bank century wisma atlet seagames palembang, hambalat, sampai pada kasus
proyek-proyek pengadaan alat sumulator SIM di korlanyas polri. Bahkan yang lebih
memperihatikan lagi yang terjadi pada sebuah lembaga yang sangkat kita hormati dimana
keputusannya final dan mengikat, tapi wibawanya harus runtuh karena kasus korupsi ini.
Dampak dari prilaku KKN tersebut adalah pembangunan terhambat, pendidikan
tersumbat, ekonomi tersendat, kemiskinan terus meningkat, rakyat semakin melarat,
hukumpun kiat sekarat, karena tidak mampu menjerat para koruptor yang terkutuk dan
terlaknat.
Menurut DR.Syed Husin Alatas, korupsi di lingkungan birokrasi dibedakan menjadi 3
jenis :
Pertama korupsi karena kebutuhan (Needy Corruption). Yaitu korupsi yang dilakukan
pegawai negeri. Rendahan karena terdesak oleh kebutuhan yang tidak bisa dijangkau oleh
standar gaji yang rendah.
Kedua, korupsi karena keserakahan. Yaitu korupsi yang dilakukan. Karena unsur
keserakahan umumnya dilakukan oleh PNS yang memiliki jabatan structural.
Ketiga Korupsi karena keterpaksaan (corruption by system) yaitu korupsi yang
dilakukan oleh aparatur Negara karena posisi mereka berada dalam system yang korup.
Berkenan dengan KKN ini Allah memperingatkan kepada kita dalam Surah Al-Anfal
ayat 27.
Artinya : “hai orang-orang yang beriman, janglah kamu menghiatnati Allah dan
Rasul Nya (Muhammad) dan (juga) janglah kamu menghianati amanat-
amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahuinya”
Hadirin Rahimakumullah
Ayah tersebut merupakan landasan theologis bagi terbentuknya pemerintahan yang amanah
dan bersih dari KKN. Karena secara senmantic kalimat “laa Takhunuu” merupakan sighat Al
Nahyi. Sedangkan dalam kaidah Ushul Fiqh dikatakan “ Al Ashlu finnahyi li Tahriem” Pada
dasarnya suatu larangan menujukan pengharaman.
Setia amanah hendaknya dilaksanakan dengan penuh kejujuran. Karena akan diminta
pertanggung jawaban nya dihadapan manusia maupun dihadapan Allah. Inilah esensi dari
sabda Rasululah :