Vous êtes sur la page 1sur 5

Biodata

ALAT PELINDUNG DIRI


Keselamatan merupakan salah satu pokok terpenting dalam dunia bekerja.
Dari hasil penelitian, 80 – 85% kecelakaan disebabkan oleh kelalaian dan
kesalahan manusia. Bagaimana cara kita bekerja dalam laboratorium adalah salah
satu hal yang harus diperhatikan. Jika kita kurang memperhatikan cara kerja kita,
maka hasil yang didapatkan kurang maksimal. Untuk mengurangi bahaya dalam
bekerja, kita bisa menggunakan alat perlindungan diri.
Alat perlindungan diri ini sangat membantu mengurangi bahaya dalam
laboratorium, dari mulai pakaian hingga alat perlindungan pernafasan. Selain itu,
alat perlindungan diri ini bisa untuk mencegah bahaya penyakit yang ditimbulkan
oleh zat-zat kimia yang berbahaya.

Keselamatan Kerja dalam Laboratorium


Bekerja dalam laboratorium mempunyai resiko terkena bahan kimia maupun
bahan yang bersifat infeksius. Resiko tersebut dapat terjadi bila kelalaian dan
sebab-sebab lain di luar kemampuan manusia. Menjadi suatu tanggung jawab bagi
manusia untuk mempelajari kemungkinan adanya bahaya dalam pekerjaan agar
mampu mengendalikan bahaya serta mengurangi resiko sekecil-kecilnya melalui
pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam lingkungan laboratorium,
mengarahkan para pekerja dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja.
Laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi pekerjanya,
terhadap setiap kemungkinan terjadinya kecelakaan, sakit maupun gangguan
kesehatan. Hanya dalam laboratorium yang bebas dari rasa kekhawatiran akan
kecelakaan dan keracunan, seseorang dapat bekerja dengan produktif dan efisien.
Keadaan yang sehat dalam laboratorium dapat diciptakan apabila ada kemauan
dari setiap pekerja untuk menjaga dan melindungi diri. Diperlukan suatu
kesadaran dan tanggung jawab, bahwa kecelakaan dapat berakibat pada diri
sendiri dan orang lain serta lingkungannya.
Tanggung jawab moral dalam keselamatan kerja memegang peranan
penting dalam pencegahan kecelakaan di samping disiplin setiap individu
terhadap peraturan juga memberikan andil besar dalam keselamatan kerja.

Resiko pemakaian alat pelindung diri bagi petugas laboratorium kesehatan


Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
diharapkan.Biasanya kecelakaan menyebabkan kerugian material dan penderitaan
dari yang paling ringan sampai pada yang paling berat.
Untuk menghindari risiko dari kecelakaan dan terinfeksinya petugas
laboratorium khususnya pada laboratorium kesehatan, sebaiknya dilakukan
tindakan pencegahan seperti pemakaian alat pelindung diri. Apabila petugas
laboratorium tidak menggunakan alat pengaman, akan semakin besar
Biodata

kemungkinan petugas laboratorium terinfeksi bahan berbahaya, contohnya


berbagai jenis virus dan zat-zat kimia

Alat pelindung diri (APD)


Alat pelindung diri (APD) merupakan peralatan pelindung yang digunakan
oleh seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan. APD
dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Personal Protective Equipment
(PPE). Dengan melihat kata “personal” pada kata PPE tersebut, maka setiap
peralatan yang dikenakan harus mampu memproteksi si pemakainya. Sebagai
contoh, proteksi telinga (hearing protection) yang melindungi telinga pemakainya
dari transmisi kebisingan, masker dengan filter yang menyerap dan menyaring
kontaminasi udara, dan jas laboratorium yang memberikan perlindungan
pemakainya dari kontaminasi bahan kimia.
APD dapat berkisar dari yang sederhana hingga relatif lengkap, seperti baju
yang menutup seluruh tubuh pemakai yang dilengkapi dengan masker khusus dan
alat bantu pernafasan yang dikenakan dikala menangani tumpahan bahan kimia
yang sangat berbahaya. APD yang sering dipakai antara lain: proteksi kepala
(misal helm), proteksi mata dan wajah (misal pelindung muka, kacamata
pelindung), respirator (misal masker dengan filter), pakaian pelindung (misal baju
atau jas yang tahan terhadap bahan kimia), dan proteksi kaki (misal sepatu tahan
bahan kimia yang menutupi kaki hingga mata kaki).
a. Perlindungan mata dan wajah
Proteksi mata dan wajah merupakan persyaratan yang mutlak yang harus
dikenakan oleh pemakai dikala bekerja dengan bahan kimia.Hal ini dimaksud
untuk melindungi mata dan wajah dari kecelakaan sebagai akibat dari
tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara umum perlindungan
mata terdiri dari :
 Kacamata pelindung
 Goggle
 Pelindung wajah
 Pelindung mata spesial (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk
melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya laser). Walaupun telah
banyak model, jenis, dan bahan dari perlindungan mata tersebar di pasaran
hingga saat ini, kita tetap harus berhati-hati dalam memilihnya, karena bisa
saja tidak cocok dan tidak cukup aman melindungi mata dan wajah dari
kontaminasi bahan kimia yang berbahaya.
Biodata

Gambar 1. Macam-macam googless

Gambar 2. Pelindung wajah


b. Perlindungan badan
Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium yang dikenal
dengan sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan yang wajib
dikenakan sebelum memasuki laboratorium. Jas laboratorium yang kerap sekali
dikenal oleh masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari katun dan
bahan sintetik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan
jas laboratorium, yaitu kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam
kondisi tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran
badan pemakainya.
Jas laboratorium merupakan pelindung badan dari tumpahan bahan kimia
dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium
terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia, lepaslah jas tersebut secepatnya.
Selain jas laboratorium, perlindungan badan lainnya adalah apron dan
jumpsuits. Apron seringkali digunakan untuk memproteksi diri dari cairan yang
bersifat korosif dan mengiritasi. Perlengkapan yang berbentuk seperti celemek
ini biasanya terbuat dari karet atau plastik.Untuk apron yang terbuat dari
plastik perlu digarisbawahi bahwa tidak dikenakan pada area larutan yang
mudah terbakar dan bahan-bahan kimia yang dapat terbakar yang dipicu oleh
elektrik statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi loncatan listrik
statis.
Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini direkomendasikan
untuk dipakai pada kondisi berisiko tinggi (misalnya ketika menangani bahan
kimia yang bersifat karsinogenik dalam jumlah yang sangat banyak). Baju
parasut ini terbuat dari material yang dapat didaur ulang.Bahan dari peralatan
Biodata

perlindungan badan ini haruslah mampu memberi perlindungan kepada pekerja


laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap, lembab, dan
radiasi.

Gambar 3. Jas laboratorium


c. Perlindungan tangan
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting
apabila terpapar bahan kimia yang korosif fan beracun. Sarung tangan menjadi
solusinya, tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan
kimia tersebut, sarung tangan juga dapat memberi perlindungan dari peralatan
gelas yang pecah atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan
material yang panas atau dingin.
Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang dipakai
jika tidak dipilih bahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang
ditangani. Selain itu, kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan
rata-rata daya tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Sarung tangan
harus secara periodik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan
permeabilitas bahan kimia yang ditangani.Jenis sarung tangan yang sering
dipakai di laboratorium, diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit, dan
pengisolasi (asbetos) untuk temperatur tinggi.
Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya adalah karet
butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (polivinil klorida). Semua jenis
sarung tangan tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani.
Sebagai contoh, sarung tangan yang terbuat dari karet alam baik apabila
bekerja menggunakan Ammonium hidroksida, tetapi tidak baik bila bekerja
dengna Dietil eter.

A B
Gambar 4. Disposible rubber gloves digunakan pada saat bekerja dengan bahan
iritan, B. Leather gloves
Biodata

d. Perlindungan pernafasan
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh
manusia adalah lewat pernafasan. Banyak sekali partikel=partikel udara, debu,
uap, dan gas yang dapat membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan
salah satu tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek
kontaminasi tersebut.
Oleh karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan
pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai.
Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, konsentrasi,
dan batas paparan. Beberapa jenis perlindungan pernafasan dilengkapi dengan
filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk. Filter
masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila tidak dapat menyaring udara
yang terkontaminasi tadi, maka filter tersebut harus diganti.

Gambar 5. Respirator

Vous aimerez peut-être aussi