Vous êtes sur la page 1sur 3

ABORTUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan Oleh:
Direktur Utama,
Standar Tanggal Terbit
Prosedur
Operasional

dr. H. Nur Muhammad Artha, MSc., M.Kes., SpA

Pengertian Abortus adalah kehamilan yang berakhir sebelum periode viabilitas janin
yaitu sebelum berat badan janin mencapai 500 gr. Bila berat badan tidak
diketahui maka disebut abortus jika usia kehamilan kurang dari 20 minggu
(139 hari).
Klasifikasi 1. Abortus Iminens
Terjadi perdarahan yang berasal dari intrauterine dengan atau tanpa
kolik uterus, tanpa dilatasi serviks dan tanpa pengeluaran hasil
konsepsi.
2. Abortus Insipiens
Terjadi perdarahan yang berasal dari intrauterine dengan dilatasi
serviks yang kontinyu dan progressif tetapi tanpa pengeluaran hasil
konsepsi.
3. Abortus Inkomplit
Terjadi perdarahan yang berasal dari intrauterine dengan dilatasi
serviks disertasi keluarnya sebagian hasil konsepsi.
4. Abortus Komplit
Keluarnya seluruh hasil konsepsi.
5. Abortus Spontan
Pengeluaran hasil konsepsi tidak disengaja (terjadi sendirinya).
6. Abortus Diinduksi
Penghentian kehamilan sengaja dengan cara apa saja. Dapat bersifat
terapi atau non terapi.
7. Abortus Terapeutik
Penghentian kehamilan sengaja karena indikasi yang diakui secara
medis dan dapat diterima secara hukum.
8. Abortus Habitualis
Terjadinya tiga atau lebih abortus spontan berturut-turut
9. Abortus Terinfeksi
Abortus yang disertai infeksi organ genitalia
10. Abortus Septik
Abortus terinfeksi dengan penyebaran mikroorganisme dan
produknya ke dalam sirkulasi sistemik ibu.
11. Missed Abortion
Abortus dengan hasil konsepsi yang telah meninggal dan tertahan
dalam uterus selama 8 minggu atau lebih.

Prinsip Dasar 1. Sekitar 12-15% dari seluruh kehamilan berakhir spontan sebelum
usia kehamilan 20 minggu.
2. Sekitar 60% penyebabnya adalah genetik.
USG dapat menetukan denyut jantung janin (GS > 5 mm) dan
membantu menentukan kelainan organik (anensefalus, defek
bumbung saraf (> 3 mm) dan menentukan kemungkinan nir-
mudigah.

Diagnosis 1. Anamnesis: riwayat haid, tanda dan gejala kehamilan, perdarahan


vaginal, nyeri abdomen
2. Pemeriksaan Fisik: dari pemeriksaan ginekologi terlihat perdarahan
dari intrauterine, pembesaran uterus, terdapat dilatasi serviks, teraba
jaringan hasil konsepsi.
3. Tes tambahan: -HCG positif, dari USG diketahui produk kehamilan
intrauterine, tes koagulasi.

Manajemen 1. Pada abortus iminens, tirah baring tidak memberikan hasil lebih baik
namun dianjurkan untuk membatasi aktivitas. Upayakan untuk
meminimalkan rangsangan prostaglandin. Tidak dianjurkan terapi
dengan hormon estrogen atau progesteron. Dapat diindikasikan
pemasangan sirklase serviks pada trimester kedua pada pasien
dengan inkompetensia serviks.
2. Perdarahan subkhorionik dengan janin normal, sebagian besar akan
berakhir dengan kehamilan normal. Sebaliknya pada nir-mudigah
dianjurkan untuk evakuasi dengan obat misoprostol atau aspirasi.
3. Pada abortus insipiens umumnya harus dirawat. Karena tidak ada
kemungkinan kelangsungan hidup bagi janin maka dapat diberikan
misoprostol untuk mengeluarkan konsepsi. Analgetik mungkin
diberikan. Kuretase setelah janin lahir mungkin diperlukan.
4. Pada abortus inkomplit, evakuasi hasil konsepsi segera diindikasikan
untuk meminimalkan perdarahan dan risiko infeksi. Sebaiknya
menggunakan aspirasi vakum.
5. Pada missed abortion sebaiknya dirawat karena memerlukan
kuretase dan ada kemungkinan perdarahan banyak serta risiko
transfusi.
6. Pada abortus septik, infeksi harus dikendalikan dengan antibiotik
yang tepat, jaga volume intravaskular untuk mempertahankan
perfusi jaringan. Segera evakuasi hasil konsepsi, bila perlu lakukan
laparotomi eksplorasi sampai pengangkatan rahim.

Unit Terkait 1. Obsgyn


2. VK

Vous aimerez peut-être aussi