Vous êtes sur la page 1sur 5

3.

Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

Uji normalitas berguna pada tahap awal dalam metode pemilihan analisis data.

Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik. Tujuan uji normalitas data

ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu

atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk

melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal (Erlina, 2007:103). Cara yang digunakan untuk mendeteksi

apakah residual mengikuti berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis

grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik histogramnya

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas, demikian sebelumnya. Menurut Ghozali (2005;110), cara yang

digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

adalah dengan :

1. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan

melihat grafik hiostogram yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Dasar pengambilan

keputusannya adalah :

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.


55

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Statistik

”Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah

uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S)” (Ghozali, 2005 : 115). Uji K-S

dibuat dengan membuat hipotesis :

Ho : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Bila sig > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data normal ( Ho diterima),

sebaliknya bila sig < 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data tidak normal

(Ha diterima).

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2005:91). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah

sebagai berikut :

1) Menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen, jika diantara

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90),

maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.


56

2) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)

variance inflation factor (VIF),nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama

dengan nilai VIF > 10

c. Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

variabel residual tersebut tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas (Ghozali,

2005:105). Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik

Scaterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar

yang digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas antara lain:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian mnenyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik yang menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


1. Tabulasi> pembuatan table yang berisikan berbagai data yang sudah diberi kode sesuai
dengan analisi yang dibutuhkan
1. Table analisis yaitu table yang berisikan informasi yang sudah dianalisa
2. Table pemindahan, yang berfungsi sebagai arsip, yaitu table yang digunakan sebagai
tempat untuk memindahkan kode dari pencatatan pengamatan atau kuesioner table
ini berfungsi sebagai arsip
3. Table biasa yaitu table yang disusun berdasrkan tujuan tertentu dan sifat responden
tertentu
Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu.
Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif variabel-variabel
yang diteliti.
G.E.R. Burroughas mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai berikut :
a. Tabulasi data (the tabulation of the data).
b. Penyimpulan data (the summarizing of the data).
c. Analisis data untuk tujuan testing hipotesis.
d. Analisis data untuk tujuan data penarikan kesimpulan.

Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antara lain :


 Memberikan skor (scoring)terhadap item-item yang perlu diberi skor.
Misalnya : tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale, dsb.
 Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
Misalnya :
1. Jenis kelamin:
 laki-laki diberi kode 1
 Perempuan diberi kode 0
2. Tingkat pendidikan:
 Sekolah Dasar diberi kode 1
 Sekolah Menengah Pertama diberi kode 2
 Sekolah Menengah Atas diberi kode 3
 Perguruan Tinggi diberi kode 4
 Banyaknya penataran yang pernah diikuti dikelompokkan dan diberi kode atas :
1) Mengikuti lebih dari 10 kali, diberi kode 1
2) Mengikuti antara 1 s.d. 9 kali, diberi kode 2
3) Tidak pernah mengikuti penataran diberi kode 0

Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang akan
digunakan yaitu, Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengelolaan data
jika akan menggunakan computer. Dalam hal ini pengolahan data memberikan kode pada
semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya di dalam coding sheet
(coding form), dalam kolom beberapa baris ke berapa. Apabila akan dilanjutkan, sampai
kepada petunjuk penempatan setiap variabel pada kartu kolom (punc cord). Contoh
pedoman pengkodean untuk penelitian tentang buku catatan murid adalah sebagai berikut
:
X1. Kepandaian Murid
Pandai 1.= nilai rata-rata (kolom 02)
Pandai 2.= nilai bahasa Indonesia (kolom 03)
Pandai 3.= frekuensi tidak naik kelas
X2. Latar belakang orang tua
Pendidikan orng tua = pendidikan orang tua (kolom 06 + 07)
Pekerjaan orang tua = pekerjaan orang tua (kolom 07 +08)
Dukungan = pemberian buku dengan segera (kolom 09)
X3. Kepedulian guru terhadap catatan
X4. Kepedulian orang tua trhadap catatan

Vous aimerez peut-être aussi