Vous êtes sur la page 1sur 12

Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) adalah


penyisihan dari aktiva produktif suatu bank baik aktiva produktif yang masih
outstanding, kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan aktiva produktif itu
sendiri adalah penanaman dana suatu bank baik dalam valuta rupiah maupun valuta
asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penyertaan, maupun komitmen dan
kontijensi.
Acuan dalam pembentukan PPAP adalah :
1. Kelancaran pembayaran pokok dan margin nasabah
2. Besarnya kemungkinan dropping yang di salurkan kepada nasabah itu kembali
Jenis - jenis aktiva produktif untuk menentukan PPAP :
1. Kredit yang disalurkan kepada nasabah
2. Surat-surat berharga (Hutang, wesel, obligasi, SBI, Surat berharga Komersial,
Sertifikat Reksandana)
3. Penempatan dana bank kepada bank lainnya
4. Penyertaan bank kepada lembaga keuangan lainnya
Metode Penentuan PPAP
a. Pendekatan Laba / Rugi
Yaitu terlebih dahulu ditentukan besarnya PPAP yang akan dibukukan kedalam
Laba/ Rugi, sedangkan cadangan PPAP ditentukan berapa persen kemudian
bergantung dari baki debet aktiva produktifnya.
b. PendekatanNeraca
Kalau pendekatan neraca yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah
Cadangan Penghapusan Aktiva Produktif . Dalam hal ini adalah piutang
yang tak tertagih
Cadangan PPAP yang dibentuk dari aktiva produktif terdiri dari :
a) Cadangan PPAP ditetapkan sekurang – kurangnya sebesar 1 % dari piutang
lancar
b) Sebesar 15 % dari piutang kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan
c) Sebesar 50 % dari piutang diragukan setelh dikurangi nilai agunan

1
d) Sebesar 100 % dari piutang macet setelah dikurangi nilai agunan
Agunan sebagai pengurang pembentukan :
1. Tanah, bangunan, kendaraan
2. SBI, Giro, deposito, dan surat – surat berharga yang diperdagangkan dalam
pasar modal

Untuk menilai jenis agunan digunakan pedoman sebagai berikut :


a. Nilai pasar yaitu nilai jual suatu agunan yang telah dikurangi biaya – biaya
b. Kalkulasi biaya yaitu besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membeli aktiva
baru setelah dikurangi penyusutan

Penghitungan PPAP
Contoh :
Bank ABCD pada 31 Desember 2012 memiliki saldo-saldo seperti pada tabel
neraca dibawah. Misalnya, ingin menentukan PPAP untuk kredit yang diberikan,
maka harus melihat sisi debet (saldo terakhir pelaporan) kredit yang diberikan.
Dalam neraca sebesar
Rp 11.242.000.000
PT. Bank ABCD
Neraca Per 31 Desember 2012
No. Rekening Jumlah (Rp) No. Rekening Jumlah (Rp)
1 Kas 400.000.000 1 Giro 700.000.000
2 Giro BI 600.000.000 2 SB Diterbitkan 450.000.000
3 Bank-Bank Lain 450.000.000 3 Tabungan 2.000.500.000
4 PPAP-BBL -30.000.000 4 Deposito 8.000.000.000
5 Sekuritas Jangka 1.500.000.000 5 Pinjaman 4.000.000.000
Pendek diterima
6 PPAP-SJP -100.000.000 6 Kewajiban 500.000.000
lainnya
7 Kredit diberikan 11.242.000.000

2
8 PPA-Kredit -545.000.000
diberikan
9 Penyertaan 4.000.000.000
10 PPAP-Penyertaan -447.000.000
11 Aktiva Tetap 1.000.000.000 7 Modal 2.176.500.000
12 Akumulasi -243.000.000
Penyusutan
Jumlah 17.827.000.000 Jumlah 17.827.000.000

Untuk dapat menentukan PPAP akhir tahun 2012, perlu diketahui kualitas kreditnya
dan bobot agunan yang digunakan dalam perhitungan. Jika diperhatikan saldo
penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang telah dibentuk tahun lalu
sebesar Rp 545.000.000. sedangkan pada akhir tahun 2012 PPAP wajib dibentuk
sebesar 1.209.700.000. Dengan demikian yang perlu ditambahkan sebesar Rp
1.209.700.000 – Rp 545.000.000 = Rp 664.700.000. Jurnal yang diperlukan adalah
:

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Biaya penyisihan penghapusan 664.700.000
kredit
Cr. Penyisihan penghapusan kredit 664.700.000
Dengan demikian saldo Penyisihan Penghapusan Kredit pada 31 Desember 2012
jika ditampilkan dalam laporan keuangan adalah Rp 1.209.700.000

Contoh :

Kredit macet atas nama PT. ABC sebesar Rp 300.000.000 dan tunggakan bunga Rp
30.000.000 dihapusbukukan

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000

3
Cr. Kredit yang diberikan 300.000.000

Cr. Pendapatan Bunga yang akan diterima 30.000.000

apabila kredit tersebut dilunasi, maka bank harus membukukan kembali kredit
tersebut ke dalam rekening efektif, yaitu :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Kredit yang diberikan 300.000.000

Dr. Pendapatan bunga akan diterima 30.000.000

Cr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000

Pencatatan jurnal pelunasan oleh Bank :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Kas/Giro 330.000.000

Cr. Kredit yang diberikan 300.000.000

Cr. Pendapatan Bunga yang akan diterima 30.000.000

Pencatatan Pembentukan Aktiva Produktif (penempatan pada bank lain,


penyertaan, surat berharga :

a) Penempatan pada bank lain

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Biaya penyisihan penempatan xx
pada bank lain
Cr. penyisihan penempatan pada xx
bank lain
b) Surat berharga

4
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya penurunan nilai surat xx
berharga
Cr. Penyisihan penurunan nilai xx
surat berharga

c) Pencatatan PPAP penyertaan

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Biaya penyisihan penurunan xx
nilai penyertaan
Cr. penyisihan penurunan nilai xx
penyertaan

Aktiva Tetap
Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna
ekonomis jangka panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna
menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk
dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tersebut. Pengertian aktiva tetap
berwujud dikemukakan oleh beberapa orang ahli sebagai berikut :
Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : “Aktiva tetap
berwujud yang sifatnya relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang
bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama) yang
digunakan dalam kegiatan perusahaan”.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05)
“Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai
atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan.
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

5
Dari definisi diatas dapat disimpulkan sifat-sifat tetap berwujud digunakan
dalam operasional perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih
dari satu tahun yang sifatnya relatif tetap atau permanen dan berwujud fisik artinya
dapat dilihat dan dirasakan dengan panca indera. Dalam perbankan aktiva tetap
adalah aktiva tidak produktif sehingga jumlahnya perlu dibatasi atau umumnya
jumlahnya relative kecil dibandingkan aktiva produktif bank.
A. Pengeluaran Untuk Memperoleh Aktiva Tetap
Pada prinsipnya aktiva tetap yang diperoleh akan dicatat sebesar harga
perolehannya yaitu harga beli ditambah biaya biaya yang terjadi untuk
menempatkan aktiva tersebut pada kondisi dan tempat yang siap dipergunakan.
Sehubungan dengan pencatatan diatas maka pengeluaran untuk memperoleh
dan penggunaan aktiva tetap dapat dikelompokan menjadi 2 macam yaitu:
1. Pengeluaran Modal
Pengeluaran modal adalah pengeluaran pengeluaran untuk memperoleh
manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran
seperti ini harus dikapitalisasi kedalam rekening aktiva yang bersangkutan
. Contoh pengeluaran ini adalah pembayaran untuk pembelian mobil, biaya
balik nama, dll.
2. Pengeluaran Pendapatan
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran pengeluaran yang dilakukan
untuk memperoleh manfaat hanya bisa dirasakan hanya dalam periode
akuntansi yang bersangkutan. Pengeluaran seperti ini akan dibukukan
sendiri kedalam rekening tersendiri yaitu rekening biaya. Contoh
pengeluaran ini adalah pembelian oli, bensin, reparasi.
B. Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara
perolehan akan mempengaruhi penentuan harga pokok perolehan. Yang
menjadi permasalahan akuntansinya adalah dengan cara bagaimana aktiva itu
diperoleh perusahaan sehingga mejadi miliknya. Aktiva tetap dapat diperoleh
dengan beberapa cara, cara perolehan aktiva tetap tersebut diantaranya:
1. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembelian

6
a. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembelian Tunai
Aktiva yang diperoleh dengan pembelian kontan adalah sebesar harga
perolehan aktiva tetap ditambah dengan biaya-biaya lain, dikurang
diskon pembelian. Biaya-biaya lain yaitu biaya yang berhubungan
dengan pembelian aktiva tetap tersebut seperti biaya angkut, biaya
asuransi dalam perjalanan, biaya penelitian, registrasi, dan pengukuhan
hak milik, biaya instalasi, dan biaya percobaan.
b. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembelian Kredit
Pembelian aktiva tetap secara kredit atau angsuran biasanya dilakukan
dengan pembayaran uang tunai terlebih dahulu dan selanjutnya di bayar
secara angsuran. Dalam hal ini bunga yang termasuk dalam program
pembayaran harus diakui sebagai beban dalam periode yang tercakup di
kontrak, apabila suku bunga tidak dicantumkan didalam kontrak maka
komponen bunga harus ditaksir dengan menyelisihkan antara nilai
nominal kewajiban atau jumlah uang yang harus dibayar dengan
taksiran harga pasar aktiva pada tanggal terjadinya transaksi diakui
sebagai beban bunga selama masa berlakunya kontrak.
2. Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pertukaran dengan Surat Berharga
Aktiva tetap yang dibeli dengan surat berharga dicatat sebesar harga pasar
surat berharga pada saat pembelian. Jika harga pasar surat berharga lebih
tinggi dari nilai nominal, maka selisihnya dicatat sebagai agio dan jika harga
pasar lebih kecil dari nilai nominal, maka selisihnya dicatat sebagai disagio.
Jika nilai pasar yang memuaskan tidak dapat diperoleh baik untuk surat
berharga yang diterbitkan atau aktiva yang diperoleh, nilai-nilai yang
ditetapkan oleh dewan direksi dapat diterima untuk kepentingan akuntansi.
3. Pertukaran Aktiva Tetap Dengan Aktiva yang Tidak Sejenis
Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tidak sejenis adalah pertukaran
aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama. Dalam pertukaran aktiva
tetap yang tidak sejenis, perbedaan antara nilai buku yang diserahkan
dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang

7
diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi
pertukaran aktiva tetap.
4. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah
pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama. Dalam pertukaran
aktiva tetap yang sejenis laba yang timbul akan ditangguhkan (mengurangi
harga perolehan aktiva yang bersangkutan). Apabila pertukaran tersebut
menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan dalam periode terjadinya
pertukaran.
5. Perolehan Aktiva Melalui Pembuatannya Sendiri
Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa biaya perolehan suatu
aktiva yang dibangun sendiri ditentukan menggunakan prinsip yang sama
seperti suatu aktiva yang diperoleh. Perusahaan sering membangun sendiri
aktiva yang dibutuhkannya. Beberapa alasan mengapa perusahaan membuat
aktivanya sendiri adalah:
a. menghemat biaya.
b. memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai (idle capacity).
c. keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih baik.
6. Perolehan Aktiva Tetap Dari Sumbangan/Hibah/Hadiah
Aktiva tetap yang diperoleh melalui sumbangan atau hibah dari pemerintah,
maka dasar penilaian aktiva tersebut tidak memiliki harga pokok. Aktiva
tetap yang diperoleh melalui hibah atau pemberian harus dinilai sesuai nilai
pasar wajarnya walaupun ketika mendapatkan aktiva tetap tersebut
perusahaan mengeluarkan biaya-biaya, namun biaya tersebut terlalu kecil.

C. Pencatatan biaya untuk menggunakan aktiva tetap


Untuk menggunakan aktiva tetap bank, maka diperlukan biaya. Biaya-biaya ini
merupakan pengeluaran pendapatan sehingga dibukukan tersendiri. Biaya-
biaya yang dimaksud misalnya biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya

8
penggantian yang relatif kecil dan sebagainya. Jurnal yang diperlukan untuk
membukukan pengeluaran ini adalah :
Bila biaya pemeliharaan dan reparasi tidak menambah umur.
Tgl Rekening Debit Kredit
Biaya reparasi dan pemeliharaan
Kas
Bila biaya pemeliharaan dan reparasi menambah umur aktiva tetap.
Tgl Rekening Debit Kredit
Akumulasi aktiva tetap
Kas

Bank telah melakukan penggantian salah satu bagian mobil yang telah disusut
80%. Sebuah suku cadang sekitar 10% diganti dengan harga Rp 50.000.000
secara tunai. Sementara harga mobil pada waktu pembelian Rp 400.000.000
Keterangan Jumlah
Harga perolehan suku cadang diganti 10% x Rp Rp 40.000.000
400.000.000
Akumulasi penyusutan 80% x Rp 40.000.000 Rp 32.000.000
Rugi penggantian Rp 8.000.000

Tgl Rekening Debit Kredit


Akm. Penyusutan akt. Tetap – mobil 32.000.000
Rugi penggantian 8.000.000
Aktiva tetap - mobil 40.000.000

Aktiva Tetap – mobil 50.000.000


Kas 50.000.000
D. Depresiasi Aktiva Tetap
Penyusutan adalah salah satu konsekuensi akibat dari penggunaan
aktiva tetap. Di mana aktiva tetap akan cenderung mengalami penurunan fungsi.

9
Pengertian penyusutan menurut penalaran umum adalah cadangan yang akan
diperuntukan untuk membeli aktiva baru guna menggantikan aktiva lama yang
tidak produktif. Sedangkan pengertian menurut akuntansi, penyusutan adalah
pengalokasian harga perolehan aktiva tetap ke dalam harga pokok produksi,
atau biaya operasional yang disebabkan penggunaan aktiva tetap tersebut.
Aktiva tetap akan mengalami penyusutan dari suatu periode ke periode
berikutnya, jadi nilai kegunaan dari aktiva tetap akan terus berkurang dari suatu
periode ke periode berikutnya, kecuali tanah. Misalnya adalah mesin yang
dibeli untuk ektivitas operasi perusahaan seharga 12.000.000 dan setelah 6
tahun ke depan nilai dari mesin tersebut mengalami penyusutan menjadi Rp.
7.000.000.
Dalam suatu periode tertentu apabila sudah digunakan atau
dimanfaatkan maka nilai aktiva tetap akan mengalami penurunan. Aktiva tetap
yang nilainya tidak akan berkurang, bahkan nilainya cenderung bertambah atau
semakin tinggi adalah tanah. Seiring dengan bertambahnya waktu, nilai dari
sebidang tanah akan mengalami penambahan atau semakin tinggi.
Penyusutan aktiva tetap terjadi karena berkurangnya nilai kegunaan dari
aktiva tetap yang disebabkan karena adanya pemakaian aktiva tetap tersebut.
Penyusutan dikenal juga dengan istilah depresiasi yaitu pengalokasian aktiva
tetap yang disebabkan adanya penurunan nilai dari aktiva tetap tersebut. Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya penyusutan
atau depresiasi, diantaranya metode metode garis lurus, metode jumlah angka
tahun, metode menurun berganda, metode satuan jam kerja dan metode satuan
hasil produksi. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai metode penyusutan
aktiva tetap, sebaiknya Anda pahami dulu beberapa istilah berikut ini:
1. Harga perolehan (harga barang + biaya-biaya yang menyertainya)
2. Harga buku aktiva tetap (harga perolehan – akumulasi penyusutan aktiva
tetap)
3. Nilai residu disebut juga dengan nilai sisa yaitu perkiraan nilai aktiva tetap
setelah dipakai sesuai umur ekonomisnya.

10
4. Umur ekonomis adalah batas waktu penggunaan barang atau perkiraan usia
barang.
Beberapa istilah di atas akan mempermudah dalam memahami metode
penyusunan aktiva tetap. Berikut penjelasan dan pembahasan beberapa jenis
metode penyusutan aktiva tetap:
a. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Garis Lurus
Istilah lain dari metode garis lurus adalah straigt line method, di dalam
metode ini beban penyusutan aktiva tetap pertahunnya akan sama sampai
akhir umur ekonomis aktiva tetap tersebut.
Rumusnya:
Penyusutan = Harga perolehan - nilai residu
umur ekonomis
Dapat juga dicari dengan cara lain:
- Menghitung tarif penyusutan tiap tahun
Tarif penyusutan = 100 %
umur ekonomis
- Menghitung beban penyusutan tiap tahun
Beban penyusutan = tarif penyusutan x (harga perolehan – nilai residu)
- Menghitung nilai buku aktiva tetap
Harga buku aktiva tetap = harga perolehan – akumulasi penyusutan
b. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Menurun Ganda
Istilah lain dari metode ini adalah Double Declining Balance Methode. Di
dalam metode ini, penyusutan aktiva tetap dapat ditentukan melalui
persentase tertentu yang dicari dari harga buku pada tahun bersangkutan.
Untuk menghitung persentase penyusutan dapat diperoleh dengan
mengalikan persentase penyusutan yang diperoleh dengan metode garis
lurus dikalikan angka 2. Jadi besarnya persentase penyusutan 2 kali dari
persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.
Rumus: Penyusutan = [2 x (100% : umur ekonomis)] x harga buku aktiva tetap.
c. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Jumlah Angka Tahun

11
Istilah dari metode ini adalah sum of the years digit method, besarnya
penyusutan aktiva tetap berdasarkan metode jumlah angka tahun mengalami
penurunan jumlah tiap tahunnya.

Sisa usia aktiva tetap pada tahun penggunaan


Penyusutan = x (HP – NS)

Jumlah angka tahun usia aktiva tetap

Keterangannya:
1. Sisa umur penggunaan diperoleh = semisal umur ekonomisnya
adalah 5 tahun, maka untuk tahun pertama sisa umur
penggunaan berjumlah 5 (lima), sedangkan tahun kedua
berjumlah 4 (empat), dan begitu seterusnya.
2. Jumlah angka tahun diperoleh = semisal umur ekonomisnya
adalah 5 tahun, maka perhitungan jumlah angka tahunnya
1+2+3+4+5=15
3. Harga buku aktiva = harga perolehan dikurangi nilai residu
d. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Satuan Jam Jasa
Rumus : (harga perolehan – nilai residu)/jam jasa

Setelah perhitungan selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah mencatat beban


penyusutan aktiva tetap. Proses pencatatan ini akan dilakukan di akhir periode
akuntansi dengan dilengkapi bukti transaksi berupa memo yang di dalamnya
memuat adanya ayat jurnal penyesuaian yang menjelaskan adanya penyusutan
jumlah saldo periode tersebut.
Pencatatan dalam jurnal penyesuaian:
- Beban penyusutan aktiva tetap xxxx (debet)
- Akumulasi penyusutan aktiva tetap xxxx (kredit)

12

Vous aimerez peut-être aussi