Vous êtes sur la page 1sur 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN KERACUNAN

Di Susun Oleh :
1. Muhammad Khalimi (260698)
2. Nurul Alwiyah (260702)
3. Putri Rosiana (260703)
4. Sholikul Huda (260704)
5. Sri Wahyuni (260705)
6. Titik Fitriani (260706)
7. Tri Bachtiyar Setiyawan (260707)
8. Tri Novianti Lestari (260708)
9. Trisya Widiawati (260709)
10. Umi Faizah (260710)
11. Umi Kholifah (260711)
12. Vetra Ayu Agstiana (260712)
13. Wahyu Dodi Hermawan (260713)

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS


Jln. Lambao No. 1 Singocandi Kec. Kota Kab. Kudus
Tahun Akademik 2008 / 2009
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas karunia,


rahmat dan hidayah Nya yang telah diberikan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Keracunan”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu tersusunnya makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pada kesempatan ini kamu berharap agar berguna bagi pembaca.
Tidak lupa kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk
dapat lebih meningkatkan kemampuan kami dalam menyusun makalah.

Kudus, November 2008

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................... 1
C. Metode dan Tehnik Penulisan .................................................. 1
D. Sistematika Penulisan .............................................................. 1
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian ................................................................................ 3
B. Penyebab Keracunan ............................................................... 4
C. Tanda dan Gejala ..................................................................... 4
D. Faktor yang Mempengaruhi Keracunan ................................... 4
E. Pemeriksaan Diagnostik ........................................................... 4
F. Prinsip Pengobatan .................................................................. 4
G. Penatalaksanaan ...................................................................... 5
1) Umum................................................................................... 5
2) Khusus ................................................................................ 5
a. Keracunan Kerosif ......................................................... 5
b. Keracunan Karbon Monoksida ...................................... 6
c. Keracunan Kontaminasi Kulit (luka bakar kimiawi) ....... 6
d. Keracunan Melalui Tusukan .......................................... 7
 Sengatan Serangga ................................................. 7
 Gigitan Ular .............................................................. 7
e. Keracunan Makanan ..................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 9
B. Saran ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KERACUNAN
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah penatalaksanaan kedaruratan secara tradisional mengacu
pada perawatan yang diberikan pada pasien dengan kebutuhan urgen
dan kritis. Sejumlah besar orang mencari pertolongan kedaruratan untuk
kondisi yang mengancam kehidupan salah satunya adalah pasien dengan
keracunan.
Keracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik
kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya
kesehatan, sekitar 7% dari semua pengunjung departemen kedaruratan
datang karena masalah toksik. Tujuan tindakan kedaruratan dalam
keracunan adalah menghilangkan atau meng-inaktifkan racun sebelum
diabsorbsi, untuk memberikan perawatan pendukung untuk memelihara
sistem organ vital, menggunakan antidot spesifik untuk menetralkan racun
dan memberikan tindakan untuk mepercepat eliminasi racun terabsorbsi.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini antara lain :
1. Memenuhi tugas mata kuliah keperawatan kegawat daruratan
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi keracunan
3. Sebagai reverensi bagi mahasiswa

C. Metode dan Tehnik Penulisan


Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan merode
kepustakaan dengan cara pengambilan bahan (materi) dari buku-buku
yang dapat mendukung penyusunan makalah ini.

D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Metode dan Tehnik Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
B. Penyebab Keracunan
C. Tanda dan Gejala
D. Faktor yang Mempengaruhi Keracunan
E. Pemeriksaan Diagnostik
F. Prinsip Pengobatan
G. Penatalaksanaan
1) Umum
2) Khusus
a. Keracunan Kerosif
b. Keracunan Karbon Monoksida
c. Keracunan Kontaminasi Kulit (luka bakar kimiawi)
d. Keracunan Melalui Tusukan
 Sengatan Serangga
 Gigitan Ular
e. Keracunan Makanan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KERACUNAN
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Racun adalah bahan yang jumlahnya relatif kecil (padat, cair, gas)
yang jika tertelan, terhirup, terserap, atau disuntikan dapat (dengan reaksi
kimianya) menyebabkan karusakan jaringan atau bersifat merugikan
karena mengubah fungsi organ sehingga mempengaruhi kesehatan atau
menyebabkab kematian.
(Jones and Bartlett. 1996 : 51)
Racun adalah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan
fisiologik yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan
kesehatan atau mengakibatkan kematian.
(Mansjoer, Arif. 2000 : 214)
Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi,
menempel pada kulit atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang
relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia.
(Smeltzer. 2002 : 2485)
Keracunan adalah penyakit yang tiba-tiba dan mengejutkan yang
dapat terjadi setelah masuknya zat racun ke dalam tubuh secara
berlebihan.
(Smeltzer. 2002 : 2491)

B. Penyebab Keracunan
Penyebab keracunan adalah adanya zat racun yang masuk ke
dalam tubuh. Antara lain adalah :
1. Racun Lokal
Zat korosif, zat iritan seperti arsen dan HgCl 2, anastetik seperti kokain
dan asam karbonat.

2. Racun Sistemis
Narkotika, barbiturat, alkohol, digitalis dan asam oksalat, CO dan
sianida, insektisida golongan fosfor organik karbamat dan clorinated –
hidrokarbon, striknin, catharides dan HgCl2.
3. Racun Campuran
Asam oksalat, asam karbolat, arsen dan garam Pb.
(Mansjoer, Arif. 2000 : 214 – 215)
C. Tanda dan Gejala
 Sakit perut dan keram
 Mual dan muntah
 Diare
 Panas, bau, busa di sekitar dan di dalam mulut
 Mengantuk atau tidak sadar
 Wadah beracun atau tanaman sekitar

D. Faktor Yang Mempengaruhi Keracunan


Efek racun bervariasi tergantung dari :
1. Cara masuk
2. Umur (Orang tua, anak biasanya lebih sensitif)
3. Kondisi tubuh  adanya demam, penyakit hati, ginjal, lambung,
bentuk fisik, dsb
4. Kebiasaan  alkohol dan morfin dapat terjadi toleransi
5. Idiosinkrasi dan alergi  dipengaruhi oleh konsentrasi, struktur kimia,
adanya efek adisi dan sinergisme
6. Waktu pemberian  Absorbsi sebelum makan lebih baik
(Mansjoer, Arif. 2000 : 215)
E. Pemeriksaan Diagnostik
Keracunan dapat dibuktikan dari analisis toksikologik pada bahan
darah atau urin. Pemeriksaan toksikologi ditujukkan untuk mencari jenis
racun yang masuk dan penyebab kematian.
(Mansjoer, Arif. 2000 : 215)

F. Prinsip Pengobatan
1. Memuntahkan
2. Aspirasi
3. Pemberian pencahar, diuretik, antidotum dan demulcen (menghambat
absorbsi)
4. Terapi simptomatik – supportif
(Mansjoer, Arif. 2000 : 215)
G. Penatalaksanaan
(1) Umum
a. Dapatkan kontrol jalan napas, ventilasi dan oksigen
b. Coba untuk menentukan zat yang merupakan racun jumlah, kapan
waktu tertelan, gejala, usia, berat pasien dan riwayat kesehatan
yang tepat
c. Tangani syok yang tepat
d. Hilangkan atau hilangi absorbsi racun
e. Berikan terapi spesifik, berikan anatagonis kimia yang spesifik atau
antagonis fisiologik secapat mungkin untuk mengubah atau
menurunkan efek toksin
f. Dukung pasien yang mengalami kejang
g. Bantu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung
penghilangan zat yang di telan jika hal-hal di atas tidak efektif
h. Pantau tekanan vena sentral sesuai indikasi
i. Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit
j. Menurunkan peningkatan suhu
k. Berikan analgesik yang sesuai untuk nyeri
l. Bantu mendapatkan spesimen darah, urine, isi lambung dan
muntah
m. Berikan surveilens perawat yang konstan dan perhatian pada
pasien koma
n. Pantau dan atasi komplikasi
(Smeltzer, 2001 : 2486 – 2488)

(2) Khusus
a. Keracunan Korosif
Keracunan zat korosif meliputi alkalin dan agens asam
yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan setelah kontak
dengan membran mukosa.
Penatalaksanaan kedaruratan :
1. Berikan air (atau susu) untuk pengenceran
2. Pasien biasanya di bawa ke rumah sakit untuk observasi dan
rencana endoskopi untuk evaluasi daerah yang terbakar dan
ulserasi dalam
3. Minta evaluasi psikiatrik jika keracunan adalah upaya bunuh diri
b. Keracunan Karbon Monoksida
Keracunan karbon monoksida mungkin terjadi karena
kecelakaan industri atau di rumah atau usaha bunuh diri. Keadaan
ini berimplikasi pada kematian lebih banyak dari pada agens toksik
lain kecuali alkohol.
Penatalaksanaan Kedaruratan :
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mengembalikan oksigen
serebal dan hipoksia miokard dan untuk mempercepat eliminasi
karbon monoksida
1. Berikan oksigen 100% pada atmosfer atau tekanan hiperbarik
untuk menangani hipoksia dan peningkatan eliminasi karbon
monoksida
2. Ambil darah untuk kadar karboksihemoglobin ; oksigen
diberikan sampai dengan kadar karboksihemoglobin kurang dari
5%
3. Observasi pasien secara konstan
4. Ketika tejadi keracunan karbon monoksida yang tidak
disengaja, hubungi departemen kesehatan
5. Minta konsultasi psikiatrik jika keracunan adalah usaha bunuh
diri

c. Keracunan Kontaminasi Kulit (Luka Bakar Kimiawi)


Cedera karena pemajanan pada bahan kimia masih
menantang karena jumlah yang besar dari agens dengan kerja
yang berbeda dan efek metabolik. Keparahan luka bakar kimia
ditentukan oleh mekanisme kerja, kekuatan penetrasi, konsentrasi
dan jumlah durasi pemajanan zat kimia ke kulit.
Penatalaksanaan Kedaruratan :
1. Basahi kulit dengan air mengalir dari pancuran, pipa penyiram
atau kran.
2. Teruskan untuk mengalirkan air ke kulit ketika melepaskan
pakaian kulit dari petugas perawatan kesehatan harus
dilindungi dengan tepat jika daerah yang terbakar luas atau
agens tersebut sangat toksik.
3. Berikan bilas yang lebih lama dengan sejumlah air hangat
4. Selanjutnya tentukan identitas dan karakteristik agens kimia
untuk tindakan lanjut
5. Berikan tindakan luka bakar standar yang tepat untuk ukuran
dan lokasi luka
6. Instruksikan pasien untuk memeriksa kembali area yang
terkena pada 24 dan 72 jam dan haru ke-7
d. Keracunan Melalui Tusukan
 Sengatan Serangga
Individu mungkin mempunyai sensitivitas yang ekstrem
terhadap bisa hymnoptera (sengatan lebah, hornets, yellow
jackets dan tawon). Sengatan pada daerah kepala dan leher
adalah hal yang serius, Meskipun sengatan pada area tubuh
dapat menyebabkan anafilaksis
Penatalaksanaan Kedaruratan :
1. Berikan epinefrin (cair) secara langsung
2. Jika sengatan pada ekstremitas, berikan torniket dengan
tekanan yang tepat untuk membendung aliran vena dan
limfatik
3. Konsultan semua orang yang sensitif pada bisa Hymnoptera
untuk membawa tindakan sendiri yang berisi torniket,
epinefrin, bentuk injeksi, inhalasi dan anti histamin oral, dan
instruksi tertulis
4. Semua individu yang alergi harus menggunakan tanda
gelang untuk menandakan hipersensitivitas
5. Terapi hiposensitivitas harus diberikan pada seseorang yang
mempunyai reaksi sistemik atau lokal

 Gigitan Ular
Bila (racun) ular menyebabkan kira-kira 8.000 dari
45.000 gigitan ular yang terjadi setiap tahun di Amerika Serikat
dan menyebabkan 9 sampai 15 kematian. Anak antara usia 1
dan 9 tahun adalah korban yang biasa ditemui. Jumlah terbesar
gigitan terjadi selama siang hari pada musim panas.
Penatalaksanaan Kedaruratan :
1. Usahakan korban tenang
2. Kenali ular yang menggigit untuk pemberian antivenom.
Jangan berlama-lama untuk melakukan itu.
3. Hati-hati dengan ular yang mematikan
4. Jaga tangan atau kaki tetap dibawah jantung
5. Bersihkan gigitan dengan sabun dan air
6. Pijat gigitan pada ekstremitas untuk mengurangi bisa dan
sakitnya
7. Bersihkan tempat gigitan dengan sabun dan air
8. Jangan ikat terlalu ketat, potong atau suksion
9. Bersihkan tempat gigitan
10. Rawat luka
11. Awasi terhadap infeksi
12. Gunakan ekstraktor untuk penghisap
13. Jangan dipotong
14. Gunakan penghisap selama 30 menit
(Jones and Bartlett. 1996 : 58)

e. Keracunan Makanan
Keracunan makanan adalah penyakit yang tiba-tiba dan
mengejutkan yang dapat terjadi setelah menelan makanan atau
minuman yang terkontaminasi.
Penatalaksanaan Kedaruratan :
1. Menentukan sumber dan tipe keracunan makanan
2. Kumpulkan makanan, isi lambung, muntah, serum dan feses
untuk pemeriksaan
3. Pantau tanda vital terus menerus
4. Dukungan sistem pernapasan
5. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Koreksi dan kontrol hipoglikemia
7. Kontrol mual
(Smeltzer. 2001 : 2491 – 2492)
BAB III
PENUTUP

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah Nya sehingga kamidapat menyelesaikan makalah
dengan judul “KERACUNAN”.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

A. Kesimpulan
Masuknya zat racun ke dalam tubuh manusia baik dengan cara
tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada kulit maupun di hasilkan
dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh
manusia. Dalam keadaan tertentu bahkan dapat menyebabkan
kematian.respon tubuh yang ditimbulkan akibat masuknya zat racun ke
dalam tubuh manusia antara lain sakit perut dan keram, mual dan
muntah, diare, panas, bau, busadi sekitar dan di dalam mulut, mengantuk
tidak sadar. Untuk itu perlu dilakukan tindakan pertolongan pertama
sesegera mungkin. Tujuan tindakan kedaruratan tersebut adalah untuk
menghilangkan atau mengnonaktifkan racun.

B. Saran
1. Apabila terjadi keadaan keracunan hendaknya dilakukan pertolongan
pertama sesegera mungkin
2. Setelah dilakukan pertolongan pertama pada penderita keracunan
hendaknya segera dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan tindakan
pengobatan lebih lanjut
3. Tindakan kegawat daruratan yang dilakukan dengan segera dan tepat
pada penderita keracunan dapat mencegah terjadinya kematian pada
penderita
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif. Dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Ed – III. Jilid 2 Cet –III.
Jakarta : Media Aesculpius. 2000

Bruner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 3. Edisi 8.


Jakarta : EGC

Jones and Bartlett. 1996. Pertolongan Pertama dan RJP. Ed – II. Jakarta :
EGC

Vous aimerez peut-être aussi