Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia didapat dari
diri sendiri maupun pengalaman yang diperoleh dari orang lain. Pengetahuan yang
baik akan mendorong seseorang untuk menampilkan sikap yang sesuai dengan
tentang pengertian anemia, tanda dan gejala, penyebab, akibat, dan upaya
pencegahan anemia masih kurang. Hal ini disebabkan karena kebiasaan makan
remaja memilih makanan diluar atau hanya mengkonsumsi kudapan dan masih
kurangnya informasi yang diperoleh remaja putri tentang anemia. Hal ini dapat
dimaklumi karena memang didalam kurikulum sekolah tidak terdapat topik yang
24 9
sesuatu yang spesifik dari rangsangan yang telah diterima. Dalam kaitannya
dengan penelitian ini para remaja putri diharapkan mampu mengingat kembali
2. Memahami (Comprehension)
menjelaskan secara benar tentang anemia dengan pola asupan makanan dan
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
25
6. Evaluasi (Evaluation)
suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan pada kriteria yang
2007).
2.2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat,
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap
emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
Sikap merupakan suatu pandangan, tetapi dalam hal itu masih berbeda
26
terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang
menerima ide tersebut. Dengan demikian para remaja putri diharapkan dapat
sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang
paling tinggi.
dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan
sosial dan psikologis. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24
27
Remaja putri adalah individu dengan jenis kelamin perempuan berusia 11-
Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau
pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria anemia biasanya didefinisikan sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100 ml dan pada wanita sebagai
komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan
28
(Wikipedia, 2013).
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika
kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat
menyebabkan berbagai komplikasi termasuk kelelahan dan stres pada organ tubuh
(Proverawati, 2011).
Anemia terjadi karena kurangnya zat besi dan asam folat dalam tubuh.
bayi dengan berat badan lahir rendah. Disamping itu, anemia dapat
mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayinya pada waktu proses persalinan
besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar dari pada laki-laki, perempuan
tubuhnya kekeadaan semula. Hal tersebut tidak terjadi pada laki-laki. Demikian
pula pada waktu kehamilan, kebutuhan akan zat besi meningkat 3 kali dibanding
29
Penentuan anemia pada seseorang tergantung pada usia, jenis kelamin, dan
tempat tinggal. Kriteria anemia menurut WHO tahun 1968 (dikutip dari Tarwoto,
2008) adalah :
umumnya adalah hemoglobin < 10 g/dl, hematokrit < 30%, dan eritrosit < 2,8 juta
adalah:
3. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
1. Mudah lelah
2. Kulit pucat
3. Sering gemetar
30
6. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, dan telapak tangan
nyeri.
1. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan Sel-sel darah normal yang
dihasilkan oleh sumsum tulang akan beredar melalui darah ke seluruh tubuh.
Pada saat sintesis, sel darah yang belum matur (muda) dapat juga disekresi
kedalam darah. Sel darah yang usianya muda biasanya gampang pecah
sehingga terjadi anemia. Penghancuran sel darah merah yang berlebuhan dapat
disebabkan oleh :
myeloma
c. Kemoterapi
2. Kehilangan darah
31
Jumlah sel darah yang diproduksi dapat menurun ketika terjadi kerusakan
pada daerah sumsum tulang, atau bahan dasar produksi tidak tersedia. Penurunan
a. Obat-obatan/ racun
c. Gagal ginjal
e. Kehamilan
32
makanan
3. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya
4. Remaja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilangan zat besi +1,3
mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak dari pada pria.
Menurut Merryana, dkk (2012), dampak anemia bagi remaja putri adalah :
33
(1) anemia aplastik; (2) anemia defisiensi besi; dan (3) anemia megaloblastik.
1. Anemia Aplastik
Anemia aplastik merupakan suatu gangguan yang mengancam jiwa pada sel
induk di sumsum tulang, yang sel-sel darahnya diproduksi dalam jumlah yang
(Price, 2006).
kehamilan. Menurut Almatsier (2005), anemia defisiensi besi atau anemia zat
besi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi yang berperan
3. Anemia Megaloblastik
vitamin B12 dan asam folat yang mengakibatkan gangguan sintesis DNA,
34
Pemeriksaan fisik dan riwayat medis juga memainkan peran penting dalam
atau kondisi kronis lainnya, obat, warna tinja dan urin, perdarahan bermasalah dan
a. Pencegahan
a. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan
hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan mkanan nabati (sayuran
(daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, dan nanas) sangat
2. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah
Darah (TTD). Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
asam folat. Wanita dan remaja putri perlu minum tablet tambah darah karena
wanita mengalami haid sehingga memerlukan zat besi untuk mengganti darah
35
tambah darah mampu mengobati wanita dan remaja putri yang menderita
sumber daya manusia serta generasi penerus. Anjuran minum yaitu minumlah
1 (satu) tablet tambah darah seminggu sekali dan dianjurkan minum 1 tablet
setiap hari selama haid. Minumlah tablet tambah darah dengan air putih,
jangan minum dengan teh, susu atau kopi karena dapat menurunkan
lain:
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas,
makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam
minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung karbonat dan
36
1 mg/KgBB/hari.
Meliputi :
1. Menstruasi
Salah satu faktor pemicu anemia adalah kondisi siklus menstruasi yang tidak
bahkan sebagian wanita harus mengalami hal ini setiap datang bulan. Tiap
siklus kurang lebih setiap 28 hari, bisa berfluktuasi 7 hari dan total kehilangan
menstruasi satu kali dalam sebulan, tetapi pada beberapa kasus, ada yang
37
2. Pola makan
Pola dan gaya hidup modern membuat remaja cenderung lebih menyukai
3. Riwayat penyakit
menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah yang cukup.
infeksi atau obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit (Zen, 2013).
38
Mekanisme yang tepat dari proses ini tidak diketahui, tetapi setiap
berlangsung lama dan kondisi medis yang berkelanjutan seperti infeksi kronis
infeksi. Telah diketahui secara luas bahwa infeksi merupakan faktor yang
4. Aktivitas fisik
optimal, sebaliknya aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dalam porsi
2008).
Aktivitas fisik selama 24 jam dibagi menjadi lima yaitu aktivitas tidur,
aktivitas berat (olah raga seperti jogging, sepak bola, atletik, dan sebagainya),
39
untuk mengetahui apakah aktivitas tersebut dapat mengubah status zat besi.
konsentrasi hemoglobin dan jaringan yang mengandung zat besi. Zat besi
2008).
Pola asupan makanan adalah semua jenis makanan dan minuman yang
sudah anjuran mendasar yang hakiki bagi semua orang. Dimana asupan zat gizi
merah. Selain zat besi, vitamin B12 dan folat diperlukan untuk produksi
hemoglobin yang tepat. Kekurangan dalam salah satu dapat menyebabkan anemia
karena kurangnya produksi sel darah merah. Asupan makanan yang buruk
merupakan penyebab penting rendahnya kadar asam folat dan vitamin B12
(Proverawati, 2011).
40
agar dalam menyusun menu sehari individu maupun keluarga berpedoman pada
menu “empat sehat lima sempurna”. Artinya jika pedoman tersebut dijalankan,
maka akan tercapai kesehatan yang diharapkan dan menjadi sempurna jika
dilengkapi dengan susu. Menu “4 sehat 5 sempurna” yang dianjurkan terdiri atas
a) Makanan pokok
juga membuat rasa kenyang. Contohnya : nasi, mie, roti, jagung, singong dan
sagu.
hidangan jika dicampur dengan makanan pokok yang rasanya netral. Contoh
pangan hewani di antaranya daging (sapi, kambing, domba, dan kerbau), unggas
(ayam, bebek dan burung), ikan (ikan darat dan ikan laut), serta telur. Sementara
c) Sayur-sayuran
d) Buah-buahan
41
Anjuran terakhir ini terutama ditujukan bagi ibu hamil atau menyusui dan anak
Jumlah atau porsi makanan sesuai dengan anjuran makanan bagi remaja
Tabel 2.1 Jumlah Porsi Makanan Yang Dianjurkan Pada Usia Remaja
Menurut Husaini (1989) pola makan yang tidak berkualitas dalam hal
faktor penting yang berperan dalam anemia karena dapat menganggu penyerapan
zat gizi.
Pola menu makanan yang hanya terdiri dari sumber karbohidrat, seperti
(penyerapan zat besi 5%). Pola menu yang kurang bervariasi ini ini sangat jarang
atau sedikit sekali mengandung daging, ikan, dan sumber vitamin C. Terdapat
lebih banyak bahan makanan yang mengandung zat penghambat zat absorpsi besi
dalam menu makanan ini, sehingga keragaman atau variasi makanan yang
42
hal ini kemungkinan karena sebagian besar remaja lebih suka mengkonsumsi
makanan jajanan yang tidak memenuhi asupan zat gizinya dengan baik. Selain itu,
menyebabkan penyerapan zat gizi kurang berjalan dengan baik, sehingga dapat
Banyak remaja putri yang sering melewatkan dua kali waktu makan dan
lebih memilih kudapan. Padahal sebagian besar kudapan bukan hanya hampa
kalori, tetapi juga sedikit sekali mengandung zat gizi, selain dapat mengganggu
(menghilangkan) nafsu makan. Selain itu remaja khususnya remaja putri semakin
menggemari junk food yang sangat sedikit (bahkan ada yang tidak ada sama
sekali) kandungan kalsium, besi, riboflavin, asam folat, vitamin A dan vitamin.
Tubuh mendapatkan zat besi melalui makanan. Kandungan zat besi dalam
makanan berbeda-beda, dimana makanan yang kaya akan kandungan zat besi
adalah makanan yang berasal dari hewani (seperti ikan, daging, hati dan ayam).
Makanan nabati (seperti sayuran hijau tua) walaupun kaya akan zat besi, namun
hanya sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh usus (Depkes RI, 2010).
Rendahnya asupan zat besi yang berasal dari konsumsi zat besi dari makanan
43
adalah asam fitat (beras, gandum, kacang kedelai, susu coklat, kacang dan
rempah-rempah) kalsium dan fosfat (susu dan keju). Makanan atau minuman
tertentu dapat mengganggu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Asam fitat dan
faktor lain di dalam serat serealia dan asam oksalat di dalam sayuran menghambat
penyerapan besi. Asam fitat dan asam oksalat yang terkandung dalam sayuran
akan mengikat zat besi, sehingga mengurangi penyerapan zat besi. Karena hal
inilah, bayam meski tinggi kandungan zat besinya bukan merupakan sumber zat
besi yang baik. Oleh karena itu, jika hendak mengonsumsi bayam dan sayuran
vitamin C nya, seperti jambu biji, jeruk dan nanas. Namun lebih dianjurkan untuk
meminumnya dalam bentuk jus. Sebab jika dalam bentuk buah segar, yang
kandungan seratnya masih tinggi, juga akan menghambat penyerapan zat besi
(Adi , 2009).
Pola makan yang dikonsumsi responden diperoleh dari food recall 24 jam
1. Baik : jika kadar zat besi > 80% AKG ( >20 mg)
2. Kurang : jika kadar zat besi < 80% AKG (<20 mg)
44
45