Bismillah...

SCABIES + FURUNKEL

A. Review Case dan problem identitification

B. Basic Science
1. Anatomi : kulit
2. Fisiologi : fungsi kulit
3. Patofisiologi :
a. Lesi kulit
b. Mekanisme gatal
4. Mikrobiologi :
a. Sarcoptes scabei
b. Streptococcus aureus
C. Clinical science
1. Scabies
2. Pyoderma
3. Furunkel
D. Patmek BHP IIMC

A. BASIC SCIENCE
1. Anatomi kulit (DS lepra)
2. Fisiologi kulit (DS lepra)
3. Efloresensi (DS lepra)
4. Mekanisme gatal 1) Betina menetaskan 2-3 telur per hari
2) Telur oval 0.10 to 0.15 mm in length
3) Menetas dalam 3-4 hari → Larva (punya 3 pasang
kaki) Migrasi ke startum corneum → membentuk
short burrow
4) Setelah 3-4 hari jadi nymph (4 pasang kaki)
5) Nymph dan larva ditemukan di short burrow → jadi
dewasa. Kopulasi dengan jantan dewasa setelah
penetrasi ke short burrow. Morfologi : Females are
0.30 to 0.45 mm long and 0.25 to 0.35 mm wide,
and males are slightly more than half that size.
Jantan mati. Betina kemudian membuat permanent
burrow → lying eggs (selama 1-2 bulan) baru mati

b. Staphylococcus aureus
Karakteristik :
- Gram positif coccus, membentuk
rangkaian seperti anggur
- Koagulase : dapat mengendapkan fibrin
pada permukaan stafilokokus
- Eksotoksin : dapat menyebakan nekrosis
pada kulit
▪ Toksin alfa : melisiskan eritrosit,
trombosit
5. Mikrobiologi :
▪ Toksin beta : bersifat racun pada sel
a. Sarcoptes scabei
- Leukosidin : mematikan leukosit
Merupakan ektoparasit yang hidup di kulit,
- Toksin eksfoliatif : deskuamasi pada kulit
membuat terowongan di bawah stratum
- Toksin sinroma syok toksik 1 : demam,
corneum
syok, ruam, deskuamasi
Morfologi + Life cycle
Telur → larva → nymph → adult
B. CLINICAL SCIENCE
1. SCABIES
a) Definisi
Scabies is a contagious dermatosis caused by
the acarid mite, Sarcoptes scabiei,

ayuinsafi
 characterized by marked pruritus and a typical ▪ Oleskan scabicide di seluruh bagian
distribution pattern of skin lesions. tubuh, termasuk muka dan kepala.
b) Epidemiologi (Immunocompromised)
Worldwide, very common in the tropics and ▪ Bagian bawah kuku tangan dan kaki
sub tropics among populations living in poverty harus dioleskan juga
and under poor hygienic conditions ▪ Regimen : Permethrin 5% cream
c) Etiologi ▪ Classical scabies : Two applications of
Sarcoptes scabiei var humanus (masa inkubasi topical permethrin 5% applied in the
beberapa minggu) evening and left on overnight; day 1
d) Faktor risiko and between days 8–15
- Tempat tinggal overcrowded ▪ Crusted scabies : Both topical
- Satu lingkungan dengan penderita permethrin 5% each 2–3 days initially
- Hygiene buruk: penggunaan barang and oral ivermectina (200 μg/
bersama (baju, handuk, sprei, kasur) kg/dose)
e) Klasifikasi ▪ Moa permethrin : merupakan
- Classic antiparasit. Bekerja dengan cara
- Crusted (Norwegian) mengganggu polarisasi dinding sel
f) Patgen patfis syaraf parasit yaitu melalui ikatan
g) Manifestasi klinis dengan Natrium. Hal ini
Tanda cardinal : memperlambat repolarisasi dinding
- Gatal saat malam (pruritus nokturna) sel dan akhirnya terjadi paralise
- riwayat yang sama parasit
- Adanya terowongan (burrow) ➢ Terapi infeksi sekunder (sesuai dengan
- Ditemukan sarcoptes scabei pada scrap kasus)
kulit ➢ Peningkatan personal dan environmental
Gejala lain : hygiene
- Papular or vesicular lesions occurring at k) Komplikasi
the site of burrows made by mites → - Pyoderma
became generalized - Septicemia
- Sites of predilection are the finger webs, - Komplikasi ditimbulkan dari infeksi
the flexor surface of the wrist, the elbows, sekunder : Rheumatic fever, ASPGN
anterior axillary folds, belt line, thighs, l) Prognosis
external genitalia in men, nipples, - Pengobatan Permethrin 5% cream secara
abdomen, and lower portion of buttocks adekuat dapat menyembuhkan pasien
in women. sebesar 98%.
h) Diagnosis - Berkepanjangan → dapat menjadi crusted
Anamnesis : scabies
- Tanda cardinal m) Preventif
- Gejala klinis - Petugas kesehatan : menggunakan gloves
- Ada FR dan faktor transmisi - Keluarga : pengobatan profilaksis
Pemeriksaan fisik + lab - Enveromental control : linen dicuci
- Jenis lesi dengan air panas (10 menit) lalu gunakan
- Adanya terowongan dengan hotcycle dryer (10 menit). Karpet dan
menggunakan tinta india ruangan divakum
- Definitive diagnosis can only be made by
seeing the S. scabiei mite under a 2. Pyoderma
microscope, in scrapings of the horny layer a) Definisi
i) Diagnosis banding Infeksi kulit yang purulent di epidermis, hanya
Pyoderma, dermatitis due to animal mites, dibawah stratum corneum atau hair follicles.
trombiculosis, papular urticaria, primary b) Etiologi
syphilis, onchocerciasis, neurodermatitis. Pyogenes cocci: staphylococcus aureus dan
j) Terapi streptococcus b. hemolyticus
➢ Diberikan scabicide dengan prinsip : c) Faktor risiko
▪ Oleskan scabicide di seluruh bagian - Poor personal hygiene
tubuh kecuali muka dan kepala. - Hiperhidrosis
(Immunocompetent) - Kulit tidak intak
- Obesitas
- DM

ayuinsafi
 Hidradenitis suppurativa, folliculitis
d) Klasifikasi scleroticans nuchae, leishmaniasis, myiasis
- Primer : terjadi pada kulit normal, f) Terapi
disebabkan 1 mikroorganisme ➢ Antibiotic sistemik
- Sekunder : infeksi pada kulit setelah ▪ Penicillin : penicillin G, benzanthine
mengalami infeksi lain (misalnya scabies, ▪ Aminopenicllin : amox, ampicillin
dermatitis) ▪ Cephalosporin : cefad, cefixime
▪ Erythromycin :
Bentuk-bentuk pyoderma ▪ Clarithromycin : 500 mg 2x
sehari dalam 10 hari
▪ Erythromycin ethylsuccinate :
250-500 mg 4 x sehari dalam 10
hari.
▪ PP eritromisin : Erythromycin
penetrasi ke membran sel
bakteri dan secara reversibel
berikatan dengan ribosom
bakteri subunit 50s sehingga
pengikatan RNAt terhalang
➢ Terapi topical
▪ Antibiotic topical
▪ Kompres hangat
➢ Terapi pembedahan
▪ Insisi dan drainase pus
▪ Debridement jaringan nekrotik
➢ Peningkatan personal hygiene
g) Komplikasi
- Rekuren
- Bakteriemia
- Sepsis
h) Prognosis
- Rekurensi tinggi
- Buruk jika ada komplikasi

C. Patmek, BHP, IIMC

3. Furunkel
a) Definisi
A furuncle is a deep folliculitis and
perifolliculitis caused by a staphylococcal
infection followed by central necrosis
b) Patgen patfis
c) Manifestasi klinis
- Predileksi pada Bagian kulit yang memiliki
banyak rambut, gesekan dan keringat
seperti leher, wajah, ketiak dan bokong
- An acute, tender, perifollicular
inflammatory nodule becomes a pustule
with central necrosis discharging a central
core of necrotic tissue and variable
amounts of sanguineous purulent exudate
d) Diagnosis → streptococcus
In most cases the diagnosis is self-evident;
smear, culture and sensitivity tests, biopsy.

e) Diagnosis banding

ayuinsafi