Vous êtes sur la page 1sur 7

Jenis gemeli

a) Gemeli dizigotik (= kembar 2 telur, heterolog, biovuler, dan fraternal), kedua telur biasanya berasal
dari:

Ø 1 ovarium dan dari 2 folikel de Graff;

Ø 1 ovarium dan dari 1 folikel de Graff;

Ø 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.

b) Gemeli monozigotik (= kembar 1 telur, homolog, univuler, identik), dapat terjadi karena:

Ø Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula;

Ø Hambatan pada tingkat segmentasi;

Ø Hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum primitive streak.

Perbedaan ciri sifat, dan lain – lainnya antara kembar monozigotik dan dizigotik (satu telur dan 2 telur) :

Perbedaan Kembar monozigot Kembar dizigot

Plasenta 1 (70%) 2 (±100%)

2 (30%)

Korion 1 (70%) 2 (±100%)

2 (30%)

Amnion 1 (70%) 2 (±100%)

2 (30%)

Tali pusat 2 2

Sirkulasi darah Janin berskutu terpisah

Sekat kedua kantong 2 lapis 4 lapis

Janis kelamin Sama Sama atau tidak

Rupa dan sifat Sama Agak berlainan

Mata, telinga, gigi, kulit Sama Berbeda

Ukuran antropologik Sama Berbeda


Sidik jari sama Berbeda

Bisa sama
Sama, bisa keduanya
Cara pegangan Bisa satu kidal yang lain kanan
kanan

Kira – kira seertiga kembar adalah monozigotik dan dua pertiga lainnya adalah dizigotik.

c) Conjoined twins, superfekundasi, dan superfestasi

Conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melekat satu dengan yang lainnya.
Misalnya torakofagus (dada dengan dada), abdominofagus (perlekatan kedua abdomen), kranoifagus
(kedua kepala), dan sebagainya. Banyak kembar siam telah dapat dipisahkan secara operatif dengan
berhasil.

Superfukondasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi yang sama pada dua kali
koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek. Hal ini dilaporkan oleh Archer (1910) seorang
wanita kulit putih melakukan koitus berturut – turut dengan seorang kulit putih dan kemudian dengan
pria kulit hitam melahirkan bayi kembar : satu putih dan satu bayi kulit hitam (mulatto).

Superfensi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu lalu atau bulan lalu setelah kehamilan
pertama. Belum pernah dibuktikan pada manusia, namun ditemukan pada kuda.

2.5.5 Pertumbuhan janin kembar

1) Berat badan satu janin kehamilan kembar rata – rata 1000 gr lebih ringan dari janin tunggal.

2) Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dua dibawah 2500gr, triplet dibawah 2000gr,
quadriplet dibawah 1500gr dan quintuplet dibawah 1000gr.

3) Berat badan masing – masing janin dari kehamilan kembar tidak sama, umumnya berselisih antara
50 sampai 1000gr, da karena pembagiansirkulasi darah tiak sama, maka yang satu lebih kurang tumbuh
dari yang lainnya.

4) Pada kehamilan monozigotik:

ü Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan janin yang lain, karena itu setelah bayi satu
lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan.

ü Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi monsrum, seperti
akardiakus, dan kelainan lainnya.

ü Dapat terjadi sindroma transfusi fetal; pada janin yang mendapat darah lebih banyak terjadi
hidroamnion, polisitemia, edema, dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janinkedua terlihat kecil,
anemis, dehidrasi, olighidrami dan mikrokardia, karena kurang mendapat darah.
5) Pada kehamilan kembar dizigotik:

ü Dapat terjadi satu janin meninggal dan satu tubuh sampai cukup bulan.

ü Janin yang mai bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda), atau pada kehamilan yang agak tua, janin
jadi ipih yang disebut fetus papyrasseus atau kompresus.

2.5.6 Letak pada presentasi janin

Pada hamil kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin
kedua dapat berubah stelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang berubah jadi letak sungsang
atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi, yang paling sering
dijumpai adalah:

Ø Kedua janin dalam letak membujur, resentasi kepala (44 – 47%)

Ø Letak membujur, presentasi kepala bokong (37 – 38%)

Ø Kedua presentasi bokong (8 – 10%)

Ø Letak lintang dan presentasi kepala (5 – 5,3%)

Ø Letak lintang dan presentasi bokong (1,5 – 2%)

Ø Dua – duanya letak lintang (0,2 – 0,6%)

Ø Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya, karena dapat terjadi kunci megunci
(interlocking).

2.5.7 Diagnosis kehamilan kembar

1) Anamesis

ü Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan

ü Gerakan janin lebih banyak diasakan ibu hamil

ü Uterus trasa lebih cepat membesar

ü Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar.

2) Inspeksi dan palpasi

ü Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa.
ü Gerakan – gerakan janin tersa lebih sering

ü Bagina – bagian kecil teraba lebih banyak.

ü Teraba ada 3 bagian besar janin

ü Teraba ada 2 balotemen

3) Auskultasi

Terdengar ada 2 denyut jantung janin pada dua temat yang agak berjauhan dengan perbedaan
kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau bila dihitung bersamaan terdapat slisih 10.

4) Rontgen foto abdomen

Tampak gambaran 2 janin

5) Ultrasonograf

Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah dapat ditentukan pada triwulan I.

6) Elektrokardiogram total

Terdapat gambaran dua EKG yang berbeda dari dua janin.

7) Reaksi kehamilan

Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka produksi HCG akan
tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang – kadang sampai 1/200. Hal ini dapat sikacaukan
dengan mola hidatidosa.

Kadangkala diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata ada satu
janin lagi dalam rahim. Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksema
gravidarum.

2.5.8 Pengaruh terhadap ibu dan janin

a. Terhadap ibu

Ø Kebutuhan akan zat – zat bertambah, sehingga dapat menyebabkan anemia dan defsiensi zat zat
lainnya.

Ø Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10 kali lebih besar

Ø Frekuensi pre- eklampsi dan eklampsi lebih sering


Ø Karena uterus yang besar, ibu mengeluh sesak nafas, sering miksi, serta terdapat edema dan varises
pada tungkai dan vulva

Ø Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan postpartum, dan solusio plasenta sesudah anak pertama lahir.

b. Terhadap janin

Ø Usia kehamila tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar : 25% pada
gemeli; 50% pada triplet; dan 75% pada quadruplet, yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi
kemungkinan terjadinya bayi prematur akan tinggi.

Ø Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusi plasenta, maka angka kematian bayi kedua tinggi.

Ø Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi angka kematian janin.

2.5.9 Penanganan dalam kehamilan

1. Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar da mencegah komplikasi yang
timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1x seminggu pada
kehamilan lebih dari 32 minggu).

2. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan
merangsang partus prematurus.

3. Pemakaian krset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan.

4. Periksa darah lengkap, Hb, dan golongan darah.

2.5.10 Penanganan dalam persalinan

1) Bila anak pertama letak membujur, kala I diawasi seperti biasa, ditolong seperti biasa dengan
episiotomi mediolateralis.

2) Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam unuk menentukan keadaan anak
kedua. Tunggu, sambil memeriksa tekanan darah dan lain – lain.

3) Biasanya dalam 10 – 15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua terletak membujur, ketuban
dipecahkan pelan – pelan supaya air ketuban tidak mengalir deras keluar. Tunggu dan pimpin persalinan
anak kedua seperti biasa.

4) Waspadalah atas kemungkinan terjadinya perdarahan stpartum, maka sebaiknya pasang infus
proflaksis.

5) Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi prolaps tali pusat dan
solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetrik:

ü Pada letak lintang coba versi luar dulu, atau lahirkan dengan cara versi dan ekstraksi
ü Pada letak kepala, persalinan dipercepat dengan ekstraksi vakum atau forceps

ü Pada letak bkong atau kaki, ekstraksi bokong atau kaki

6) Indikasi seksio sesarea hanya pada:

ü Janin pertama letak lintang

ü Bila terjadi prolaps tali pusat

ü Plasenta previa

ü Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak sungsang dan anak kedua letak kepala.

7) Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinyaperdarahan postpartum : berikan suntikan sintio –


metrin yaitu 10 satuan sintosinon tambah 0,2mg methergin intravena.

2.5.11 Prognosis

Prognosis untuk ibu lebih jelej bila dibandingkan pada kehamilan tunggal, karena seringnya terjadi
toksemia gravidaru, hidroamnion, anemia, pertolongan obstetri operatif, dan perdarahan postpartum.

Angka kematian perinatal tinggi terutama karena prematur, prolaps tali pusat, solusio plasenta dan
tindakan obstetrik karena kelainan letak janin. (Mochtar, Rustam, 1998.Sinopsis Ilmu Obstetri jilid
1.Jakarta : Buku Kedokteran ECG)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bidan harus mengetahui cara menangani komplikasi obstetrik berikut ini dan penyimpangan dari normal
sampai dapat diatasi atau sampai dokter mengambil alih :

1. Keadaan normal dan abnormal partograf

2. Distosia bahu

3. Presentasi letak muka

4. Letak sungsang
5. Kehamilan ganda (gemeli)

3.2 Saran

Sebagai tenaga kesehatan terutama sesuai dengan profesi kita, kita harus benar-benar mengetahui
tentang komplikasi dan penyulit persalinan kala II.

Dari makalah ini kami menyadari banyak kesalahan dan kekurangan sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya agar dapat digunakan bahan ajar untuk
perkuliahan.

Vous aimerez peut-être aussi