Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
a) Gemeli dizigotik (= kembar 2 telur, heterolog, biovuler, dan fraternal), kedua telur biasanya berasal
dari:
b) Gemeli monozigotik (= kembar 1 telur, homolog, univuler, identik), dapat terjadi karena:
Perbedaan ciri sifat, dan lain – lainnya antara kembar monozigotik dan dizigotik (satu telur dan 2 telur) :
2 (30%)
2 (30%)
2 (30%)
Tali pusat 2 2
Bisa sama
Sama, bisa keduanya
Cara pegangan Bisa satu kidal yang lain kanan
kanan
Kira – kira seertiga kembar adalah monozigotik dan dua pertiga lainnya adalah dizigotik.
Conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melekat satu dengan yang lainnya.
Misalnya torakofagus (dada dengan dada), abdominofagus (perlekatan kedua abdomen), kranoifagus
(kedua kepala), dan sebagainya. Banyak kembar siam telah dapat dipisahkan secara operatif dengan
berhasil.
Superfukondasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi yang sama pada dua kali
koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek. Hal ini dilaporkan oleh Archer (1910) seorang
wanita kulit putih melakukan koitus berturut – turut dengan seorang kulit putih dan kemudian dengan
pria kulit hitam melahirkan bayi kembar : satu putih dan satu bayi kulit hitam (mulatto).
Superfensi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu lalu atau bulan lalu setelah kehamilan
pertama. Belum pernah dibuktikan pada manusia, namun ditemukan pada kuda.
1) Berat badan satu janin kehamilan kembar rata – rata 1000 gr lebih ringan dari janin tunggal.
2) Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dua dibawah 2500gr, triplet dibawah 2000gr,
quadriplet dibawah 1500gr dan quintuplet dibawah 1000gr.
3) Berat badan masing – masing janin dari kehamilan kembar tidak sama, umumnya berselisih antara
50 sampai 1000gr, da karena pembagiansirkulasi darah tiak sama, maka yang satu lebih kurang tumbuh
dari yang lainnya.
ü Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan janin yang lain, karena itu setelah bayi satu
lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan.
ü Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi monsrum, seperti
akardiakus, dan kelainan lainnya.
ü Dapat terjadi sindroma transfusi fetal; pada janin yang mendapat darah lebih banyak terjadi
hidroamnion, polisitemia, edema, dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janinkedua terlihat kecil,
anemis, dehidrasi, olighidrami dan mikrokardia, karena kurang mendapat darah.
5) Pada kehamilan kembar dizigotik:
ü Dapat terjadi satu janin meninggal dan satu tubuh sampai cukup bulan.
ü Janin yang mai bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda), atau pada kehamilan yang agak tua, janin
jadi ipih yang disebut fetus papyrasseus atau kompresus.
Pada hamil kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin
kedua dapat berubah stelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang berubah jadi letak sungsang
atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi, yang paling sering
dijumpai adalah:
Ø Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya, karena dapat terjadi kunci megunci
(interlocking).
1) Anamesis
ü Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan
ü Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa.
ü Gerakan – gerakan janin tersa lebih sering
3) Auskultasi
Terdengar ada 2 denyut jantung janin pada dua temat yang agak berjauhan dengan perbedaan
kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau bila dihitung bersamaan terdapat slisih 10.
5) Ultrasonograf
Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah dapat ditentukan pada triwulan I.
6) Elektrokardiogram total
7) Reaksi kehamilan
Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka produksi HCG akan
tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang – kadang sampai 1/200. Hal ini dapat sikacaukan
dengan mola hidatidosa.
Kadangkala diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata ada satu
janin lagi dalam rahim. Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksema
gravidarum.
a. Terhadap ibu
Ø Kebutuhan akan zat – zat bertambah, sehingga dapat menyebabkan anemia dan defsiensi zat zat
lainnya.
Ø Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan postpartum, dan solusio plasenta sesudah anak pertama lahir.
b. Terhadap janin
Ø Usia kehamila tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar : 25% pada
gemeli; 50% pada triplet; dan 75% pada quadruplet, yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi
kemungkinan terjadinya bayi prematur akan tinggi.
Ø Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusi plasenta, maka angka kematian bayi kedua tinggi.
Ø Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi angka kematian janin.
1. Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar da mencegah komplikasi yang
timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1x seminggu pada
kehamilan lebih dari 32 minggu).
2. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan
merangsang partus prematurus.
3. Pemakaian krset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan.
1) Bila anak pertama letak membujur, kala I diawasi seperti biasa, ditolong seperti biasa dengan
episiotomi mediolateralis.
2) Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam unuk menentukan keadaan anak
kedua. Tunggu, sambil memeriksa tekanan darah dan lain – lain.
3) Biasanya dalam 10 – 15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua terletak membujur, ketuban
dipecahkan pelan – pelan supaya air ketuban tidak mengalir deras keluar. Tunggu dan pimpin persalinan
anak kedua seperti biasa.
4) Waspadalah atas kemungkinan terjadinya perdarahan stpartum, maka sebaiknya pasang infus
proflaksis.
5) Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi prolaps tali pusat dan
solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetrik:
ü Pada letak lintang coba versi luar dulu, atau lahirkan dengan cara versi dan ekstraksi
ü Pada letak kepala, persalinan dipercepat dengan ekstraksi vakum atau forceps
ü Plasenta previa
ü Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak sungsang dan anak kedua letak kepala.
2.5.11 Prognosis
Prognosis untuk ibu lebih jelej bila dibandingkan pada kehamilan tunggal, karena seringnya terjadi
toksemia gravidaru, hidroamnion, anemia, pertolongan obstetri operatif, dan perdarahan postpartum.
Angka kematian perinatal tinggi terutama karena prematur, prolaps tali pusat, solusio plasenta dan
tindakan obstetrik karena kelainan letak janin. (Mochtar, Rustam, 1998.Sinopsis Ilmu Obstetri jilid
1.Jakarta : Buku Kedokteran ECG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan harus mengetahui cara menangani komplikasi obstetrik berikut ini dan penyimpangan dari normal
sampai dapat diatasi atau sampai dokter mengambil alih :
2. Distosia bahu
4. Letak sungsang
5. Kehamilan ganda (gemeli)
3.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan terutama sesuai dengan profesi kita, kita harus benar-benar mengetahui
tentang komplikasi dan penyulit persalinan kala II.
Dari makalah ini kami menyadari banyak kesalahan dan kekurangan sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya agar dapat digunakan bahan ajar untuk
perkuliahan.