Vous êtes sur la page 1sur 16

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

ASKEP PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK)

OLEH : KELOMPOK 4

NAMA KELOMPOK :

1. ARI CENDANI PRABAWATI ( 17.321.2658 )


2. I KETUT ANTONO ( 17.321.2669 )
3. KOMANG PURNAMA SARI ( 17.321.2676 )
4. NI KADEK KRISTIANI ( 17.321.2684 )
5. NI KETUT YULIANA ( 17.321.2686 )
6. NI LUH GEDE DEVI YULISTYA DEVI ( 17.321.2690 )
7. NI MADE AYU PRIYASTINI ( 17.321.2695 )
8. NI PUTU LINDA KUSUMA WARDANI ( 17.321.2701 )
9. NI PUTU YUNITA DIYANTARI ( 17.321.2703 )
10. NI WAYAN YUNA PRATIWI ( 17.321.2705 )
11. PUTU EKA WULANDARI ( 17.321.2707 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

TAHUN AJARAN 2018/2019

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU.T


DENGAN DIAGNOSA MEDIS PPOK
DI RUANG ANGSOKA RSU DHARMA SHANTI
TANGGAL 1-4 OKTOBER 2018
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ibu.T
Umur : 60 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jln. Nusa Indah, Denpasar
Tanggal Masuk : 29 September 2018
Tanggal Pengkajian : 1 Oktober 2018
No. Register : 198567
Diagnosa Medis : PPOK
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Bapak. B
Umur : 65 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Suami
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jln. Nusa Indah, Denpasar
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
Saat MRS : klien datang ke RSU Dharma Shanti pada pukul 08.00
WITA pada tanggal 29 September 2018 dengan keluhan sesak nafas.
Saat ini : klien mengeluh sesak nafas saat pengkajian pada pukul 08.00
WITA pada tanggal 1 Oktober 2018.
2. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Suami klien mengatakan, klien mengeluh sesak sejak pukul 03.00
WITA pada tanggal 29 September 2018 karena suhu udara terlalu
dingin. Pada pukul 08.00 WITA tanggal 29 September 2018, klien
mengalami kesulitan bernafas dan sesaknya semakin berat setelah itu
klien dilarikan ke rumah sakit dokter mendiagnosa PPOK. Saat ini
kondisi klien belum membaik.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Saat klien mengalami sesak nafas pasien berusaha untuk mengatur
nafas dan menghirup obat inhaler. Namun kondisinya semakin
memburuk dan klien langsung dilarikan ke rumah sakit.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
Suami klien mengatakan bahwa klien pernah mengalami sesak nafas,
lemas, dan batuk berdahak.
2. Pernah dirawat
Suami klien mengatakan bahwa klien pernah dirawat di rumah sakit
karena sesak nafas.
3. Alergi
Suami klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat alergi seperti
alergi obat, makanan, minuman, dan alergi hal-hal yang lain.
4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol/dll)
Suami klien mengatakan bahwa klien tidak merokok, tidak
mengkonsumsi kopi, tidak mengkonsumsi alkohol.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Suami klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit keturunan.
d. Diagnosa Medis dan Therapy
Diagnosa medis : PPOK
Terapi : - IVFD RL 20 tpm

No Nama Obat Dosis Rute Indikasi Efek samping


1 Bronkodilator 50 mcg Inhaler Anti Jantung
hipertensi berdebar
2 Kortikosteroid 3x1 tablet (50 Oral Anti Moon face
mg) hipertensi (penumpukan
lemak pada
pipi)
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual )

a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan

Klien mengatakan tidak mengetahui sehat dan sakit. Klien juga


mengatakan apabila ia sakit hanya dirawat di rumah saja. Jika kondisi
semakin memburuk klien dirawat di rumah sakit. Klien mengatakan
apabila sakit akan mengalami demam dan tidak bisa beraktivitas. Apabila
keadaan sehat maka tidak mengalami demam dan dapat melakukan
aktivitas.

b. Pola Nutrisi – Metabolik

 Sebelum sakit
Suami klien mengatakan klien biasa makan nasi dan lauk 3 x sehari.
Lauk yang dimakan : sayur, daging, ikan laut, tempe, telur, tahu. Klien
minum air 8 gelas/hari (200 ml).
 Saat sakit
Suami klien mengatakan klien biasa makan nasi dan lauk 3 x sehari.
Lauk yang dimakan : sayur, daging, ikan laut, tempe, telur, tahu. Klien
juga minum air 8 gelas/hari (200 ml).
c. Pola Eleminasi
1) BAB
 Sebelum sakit
Suami klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1x dalam sehari
dengan feses berwarna coklat kekuningan, feses lembek, jumlah
feses sedang, bau feses tidak khas dan terdapat air kurang lebih 200 cc.
 Saat sakit
Suami klien mengatakan BAB 1x dalam sehari dengan feses berwarna
coklat kekuningan, feses lembek, jumlah feses sedang, bau feses tidak
khas, dan terdapat air kurang lebih 200 cc.
2) BAK
 Sebelum sakit
Suami klien mengatakan bahwa klien BAK 2-4x sehari dengan urine
warna kuning tidak terlalu pekat, bau urine pesing tidak menyengat,
jumlah urine 1500 cc dalam satu kali berkemih .
 Saat sakit
Suami klien mengatakan bahwa klien BAK 2-4x sehari dengan warna
urine kuning tidak terlalu pekat, bau urine pesing tidak menyengat,
jumlah urine kurang lebih 500 cc dalam satu kali berkemih.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4
Diri

Makan dan minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

Keterangan :
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = tergantung total
2) Latihan
 Sebelum sakit
Suami klien mengatakan klien biasa melakukan aktivitas sehari-hari
secara mandiri.
 Saat sakit
Suami klien mengatakan klien tidak bisa melakukan aktivitas
sehari-hari karena klien masih sesak dan batuk tidak efektif. Suami
klien mengatakan klien tidak nyaman setelah beraktivitas dan sesak
setelah beraktivitas.
e. Pola Kognitif dan Persepsi
Klien mengatakan dapat mendengar (tidak tuli), penciuman, perabaan,
dan pengelihatan tidak ada masalah. Klien mengatakan bahwa klien
mengetahui penyakitnya yaitu sering mengalami sesak nafas.
f. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Peran : istri
Ideal diri : tidak bermasalah
Identitas : tidak bermasalah
Harga diri : tidak bermasalah
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit
Suami klien mengatakan klien biasa tidur malam pukul 22.00 WITA
dan bangun pukul 06.00 WITA
 Saat sakit
Suami klien mengatakan klien biasa tidur malam pukul 24.00 WITA
dan bangun pagi pukul 03.00 WITA. Istirahat dan tidurnya bermasalah
karena sesak nafas dan batuknya tidak efektif. Suami klien juga
mengatakan istrinya kesulitan untuk memulai tidur, tidak merasa cukup
istirahat, dan tidak puas dalam tidur.
h. Pola Peran Hubungan
Suami klien mengatakan klien akur dengan keluarganya, temannya,
maupun orang-orang disekitarnya.
i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit
Suami klien mengatakan klien mempunyai dua anak. Seksual
reproduksinya tidak mengalami masalah
 Saat sakit
Suami klien mengatakan klien mempunyai dua anak. Seksual
reproduksinya tidak mengalami masalah
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Suami klien mengatakan klien dapat mengatasi masalah yang dialaminya.
k. Pola Nilai Kepercayaan
Suami klien mengatakan klien taat beribadah dan berdoa sebanyak 3 kali
sehari
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
Klien terlihat sesak nafas, lemas, dan batuk tidak efektif.
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal : 5 Psikomotor : 6 Mata : 4
b. Tanda-Tanda Vital
Nadi : 86 per menit
Suhu : 37oC
TD : 130/90 mmHg
RR : 32 per menit
c. Keadaan Fisik
a) Kepala dan leher
I : Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam namun ada uban,
distribusi rambut merata, tidak ada lesi, mata simetris, terdapat
palpebra, bulu mata lebat, pupil miosis, sclera putih, konjungtiva
ananemis, telinga simetris, bentuk dan ukuran telinga simetris,
tidak ada lesi pada telinga, hidung simetris, tidak ada cairan, tidak
ada kotoran, rambut silia tidak kotor, mulut simetris, tidak terdapat
sianosis pada mulut, membran mukosa lembab, kondisi gigi bersih,
lidah bersih, palatum bersih, tidak ada sariawan pada gusi, leher
simetris, terdapat JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
rambut klien bersih dan tidak ada kutu, kulit kepala bersih dan
tidak berketombe, tidak ada sekret pada mata, gigi, tidak ada
karang, tidak ada serumen pada telinga.
P : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
b) Dada
o Paru
I : Bentuk dan gerakan dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada
edema.
P : Tidak ada pembesaran dan nyeri tekan.
P : Suara perkusi paru sonor.
A : Suara paru mengi.
o Jantung
I : Dada simetris, ictus cordias terlihat pada ICS V medline
clavicula.
P : Ictus cordias teraba pada medline clavicula ICS seperti suara
hentakan kuat dirasakan dalam diameter 2.
P : Suara jantung midline clavicula ICS 3-5 (dulnes).
A : Suara jantung S1, S2 reguler, tidak ada suara tambahan.
c) Payudara dan ketiak
I : Payudara simetris, putingnya terlihat, distribusi rambut ketiak
merata, rambut ketiak berwarna hitam.
P : Tidak ada lesi, tidak ada edema, dan tidak ada nyeri tekan.
d) Abdomen
I : Perut klien tidak buncit, tidak ada luka.
A : Bising usus 25x per menit.
P : Tidak ada nyeri tekan pada perut.
P : Suara ketukan terdengar timpani.
e) Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
f) Integumen
I : Turgor kulit keriput, kulit terlihat bersih, distribusi rambut
merata, rambut pada kulit berwarna hitam, kuku kaki dan tangan
bersih.
P : Tidak ada nyeri tekan pada kulit, tidak ada edema pada kulit
g) Ekstremitas
o Atas :
I : Tangan kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada
edema, CRT normal.
P : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
o Bawah :
I : Kaki kanan daan kaki kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada
edema, CRT normal.
P : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
h) Neurologis
o Status mental dan emosi :
Status mental dan emosi pasien stabil.
 Pengkajian saraf kranial
Saraf kranial pasien dari 1 sampai 12 berfungsi dengan baik.
 Pemeriksaan reflex
Kekuatan otot
555 555
555 555
Refleks normal
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Leukosit 8,76 36-11 /UL
Eritrosit 4,24 3,8-5,2 Juta/L
Hemoglobin 11,5 11,7-15,5 mg/dl
Hematokoit 37,9 35-47 %

2. Pemeriksaan radiologi
-
3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik lain
HR : 115
R-R, P-n : 521,164 Sinus Tochy Cardia
QRS : 87 Low Voltose
QT-QTC : 338/468 Right Atrial Entargement
P/QRS/T : 76/-117/-92 Anteroseptal Infection
RVS/SV1 : 0420/0300 Long QTC
RVS-SV1 : 0,720
5. Analisa Data

a. Tabel Analisa Data

Data Interpretasi Masalah

DS : Klien mengeluh Faktor lingkungan Bersihan jalan nafas tidak


sesak, suami klien efektif
Polusi udara
mengatakan klien batuk
tidak efektif. Peningkatan pelepasan
elastase
DO : Klien terlihat sesak Cedera sel
dan batuk tidak efektif,
Respon inflamasi
suara auskultasi paru
mengi, RR = 32 per Hipersekresi mukus

menit. Bronkitis

Penumpukan lender dan


sekresi berlebih

Merangsang refleks batuk

Hipoksemia

Bersihan jalan nafas tidak


efektif

DS : Suami klien Faktor lingkungan Intoleran aktivitas


mengatakan klien tidak
Polusi udara
nyaman setelah
beraktivitas dan sesak Induksi aktivasi
makrofag dan leukosit
setelah beraktivitas.
DO : klien terlihat lemah. Pelepasan faktor
kemotaktik neutrofil

Respon inflamasi

Lisis dinding alveoli

Kerusakan alveolar
Kolaps saluran nafas
kecil saat ekspirasi

Emfisema

Obstruksi pada
pertukaran oksigen dan
karbondioksida dari dan
ke paru-paru

Penurunan asupan
oksigen

Hipoksemia

Kompensasi tubuh
dengan peningkatan RR

Sesak nafas

Aktivitas terganggu

Intoleran aktivitas

DS : Suami klien juga Faktor lingkungan Gangguan pola tidur


mengatakan istrinya
Polusi udara
kesulitan untuk memulai
tidur, tidak merasa Induksi aktivasi
makrofag dan leukosit
cukup istirahat, dan
tidak puas dalam tidur. Pelepasan faktor
DO : - kemotaktik neutrofil

Respon inflamasi

Lisis dinding alveoli

Kerusakan alveolar

Kolaps saluran nafas


kecil saat ekspirasi

Emfisema

Obstruksi pada
pertukaran oksigen dan
karbondioksida dari dan
ke paru-paru

Penurunan asupan
oksigen

Hipoksemia

Kompensasi tubuh
dengan peningkatan RR

Sesak nafas

Tidur tidak efektif

Gangguan pola tidur

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan/Masalah Kolaboratif Berdasarkan


Prioritas

Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Tanggal TTD


Ditemukan Teratasi

01 Oktober 2018 Bersihan jalan nafas tidak efektif


13.00 WITA b.d proses infeksi d.d dispnea
(sesak), batuk tidak efektif, dan
suara auskultasi paru mengi.

01 Oktober 2018 Gangguan pola tidur b.d penyakit 4 Oktober


13.00 WITA d.d kesulitan untuk memulai tidur, 2018
tidak merasa cukup istirahat, dan
tidak puas dalam tidur.
01 Oktober 2018 Intoleran aktivitas b.d
13.00 WITA ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen d.d klien
tidak nyaman setelah beraktivitas,
lemah, dan sesak setelah
beraktivitas.
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/Ta No. Rencana Perawatan TTD


nggal Dx

Tujuan dan Intervensi Rasional


Kriteria Hasil

Senin, 1 1 Setelah diberikan 1. Monitor keluhan sesak Pasien dengan


Oktober asuhan nafas pasien, termasuk bersihan jalan nafas
2018 keperawatan 3x24 kegiatan yang tidak efektif
jam diharapkan meningkatkan atau mengalami gejala
14.00
bersihan jalan memperburuk sesak yang ditimbulkan
WITA
nafas pasien nafas tersebut. (O) oleh bersihan jalan
efektif dengan nafas yang tidak
2. Posisikan untuk
KH : efektif yang
meringankan sesak
cenderung
1. Tidak ada suara nafas. (N)
mengalami dispnea
nafas
3. Auskultasi suara nafas. (sesak), batuk tidak
tambahan.
(N) efektif, dan suara
2. Dispnea auskultasi paru
berkurang. (RR mengi sehingga
= 20 kali per perlu dilakukan
menit) intervensi monitor
keluhan sesak,
3. Batuk
auskultasi suara
berkurang.
paru, dan
memposisikan
pasien.

Senin, 1 2 Setelah diberikan 1. Monitor pola tidur Pasien dengan


Oktober asuhan pasien. (O) gangguan pola tidur
2018 keperawatan 3x24 mengalami gejala
2. Terapkan langkah-
jam diharapkan yang ditimbulkan
14.00 langkah pijat, pemberian
pola tidur pasien oleh gangguan pola
WITA posisi, dan sentuhan
tidak terganggu afektif. (N) tidur yang
dengan KH : cenderung
3. Diskusikan dengan
mengalami
1. Kesulitan pasien dan keluarga
kesulitan untuk
untuk memulai mengenai teknik untuk
memulai tidur, tidak
tidur meningkatkan tidur. (E)
merasa cukup
berukurang.
istirahat, dan tidak
2. Kualitas tidur puas dalam tidur
meningkat. sehingga perlu
dilakukan
intervensi monitor
pola tidur, lakukan
pemijatan, dan
diskusi dengan
keluarga pasien
untuk
meningkatkan pola
tidur.

Senin, 1 3 Setelah diberikan 1. Monitor respon oksigen Pasien dengan


Oktober asuhan pasien (respirasi). (O) intoleran
2018 keperawatan 3x24 beraktivitas
2. Bantu dengan aktivitas
jam diharapkan mengalami gejala
14.00 fisik secara teratur
pasien dapat yang ditimbulkan
WITA misalnya ambulasi. (N)
toleran dalam oleh intoleran
beraktivitas beraktivitas yang
dengan KH : cenderung
mengalami tidak
1. Pemulihan
nyaman setelah
energi setelah
beraktivitas, lemah,
beraktivitas.
dan sesak setelah
2. Lemas pasien beraktivitasn
berkurang. sehingga perlu
3. Aktivitas fisik dilakukan
tidak intervensi monitor
terganggu. respon respirasi dan
bantu aktivitas fisik
pasien.

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal No. Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD


/Jam Dx

Senin, 1 1 Memonitor keluhan sesak DS : klien masih mengeluh sesak


Oktober 2018 nafas nafas dan batuk

18.00 WITA DO : klien terlihat sesak (RR = 25


per menit) batuk

Selasa, 2 2 Berdiskusi dengan pasien DS : klien mengerti apa yang


Oktober 2018 mengenai peningkatan tidur dijelaskan

10.00 WITA DO : klien terlihat mengerti dengan


apa yang disampaikan

Selasa, 2 1 Memposisikan pasien ke DS : klien merasa lebih nyaman


Oktober 2018 semi fowler
DO : klien terlihat nyaman dan
16.00 WITA sesaknya berkurang

Selasa, 2 2 Melakukan back massage DS : klien merasa lebih nyaman


Oktober 2018
DO : klien terlihat nyaman
19.00 WITA

Rabu, 3 2 Memonitor pola tidur pasien DS : klien merasa tidurnya lebih


Oktober 2018 nyenyak

08.00 WITA DO : wajah klien tampak terlihat


lebih memiliki kualitas tidur yang
baik dan tidak terlihat lemas

Rabu, 3 3 Memonitor respirasi pasien DS : pasien merasa sudah semakin


Oktober 2018 mudah bernafas

11.00 WITA DO : RR = 24 kali per menit

Rabu, 3 1 Mengauskultasi suara paru DS : kliem merasa lebih mudah


Oktober 2018 bernafas

17.00 WITA DO : suara paru sedikit mengi

Kamis, 4 2 Melakukan back massage DS : klien merasa lebih nyaman


Oktober 2018
DO : klien terlihat nyaman
08.00 WITA

Kamis, 4 1 Memonior keluhan sesak DS : klien mengatakan sesak


Oktober 2018 nafas nafasnya berkurang dan masih
batuk
12.00 WITA
DO : klien terlihat sesaknya
berkurang (RR = 24 per menit) dan
batuk

Kamis, 4 3 Membantu ambulasi DS : klien merasa lebih mudah


Oktober 2018 dalam bergerak

18.00 WITA DO : klien terlihat lebih nyaman


dalam bergerak dan beraktivitas

E. EVALUASI KEPERAWATAN

No. Hari/Tgl/Jam No.Dx Evaluasi TTD

1 Kamis, 4 1 S : Pasien mengatakan masih merasa sesak dan


Oktober 2018 masih batuk

18.00 WITA O : RR = 24 per menit dan suara nafas mengi

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi monitor keluhan sesak,


memposisikan pasien untuk mengurangi sesak, dan
auskultasi suara paru

2 Kamis, 4 2 S : Pasien mengatakan tidurnya lebih nyenyak dan


Oktober 2018 kualitas tidurnya lebih baik

18.00 WITA O : Wajah pasien terlihat tidak lemas dan cukup


tidur

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi

3 Kamis, 4 3 S : Pasien mengatakan lebih mudah bernafas dan


Oktober 2018 lebih nyaman jika aktivitasnya dibantu

18.00 WITA O : Pasien terlihat lebih mudah bernafas, RR = 24


per menit, pasien terlihat lebih nyaman dan mudah
beraktivitas jika dibantu

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi monitor respon oksigen


dan bantu aktivitas pasien

Vous aimerez peut-être aussi