Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
RUSMINI DENGAN
GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER DENGAN HIPERTENSI
DI PANTI WREDA RUKUN IBU
KOTA SUKABUMI
A. Pengkajian
1. Data Biografi
a. Identitas Klien
Nama : Ny.Rusmini
Umur : 65 Tahun
Suku : Sunda
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SR (Sekolah Rakyat)
Alamat : Nanggeleng Rt.04 Rw.11 Kelurahan Nanggeleng
Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi
Status Perkawinan : Janda
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
5. Pemeriksaan fisik
a. Penampilan umum
Klien masih bisa melakukan segala aktivitas dengan sendiri.
1) Status Gizi
BB : 46 Kg
TL : 45 cm
U : 65 tahun
TB dihitung dari tinggi lutut menurut rumus Chumlea / formula (Gibson,
RS;1993) :
TB wanita = 84,88 + (1,83xTL) – (0,24xU)
= 84,88 + (1,83x43) – (0,24x65)
= (84,88 + 78,6) – 15,6
= 163,4 – 15,6
= 147,8
= 148 cm
IMT = BB
TB (m)x TB (m)
= 46
1,48x1,48
= 46
2,19
= 21
c. Keadaan Umum
Kesadaraan compos mentis
1) Sistem Penglihatan
Bentuk mata simetris, konjungtiva an anemis, sclera tidak ikterik,
distribusi bulu mata merata. Klien sudah tidak dapat melihat dengan
jelas, untuk dapat melihat dan membaca dengan jelas klien
menggunakan kacamata.
2) Sistem Pendengaran
Bentuk telinga simetris, telinga bersih, tidak terdapat keluaran serumen,
tidak ada nyeri tekan, telinga kiri dan kanan dapat mendengar suara jam /
suara gesekan kertas.
3) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, kebersihan mulut bersih, mukosa bibir lembab,
lidah bersih, gigi rapih. Tidak ada nyeri saat menelan. Nyeri tekan pada
abdomen (-), BAB tidak ada keluhan.
4) Sistem Pernafasan
Bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, bentuk hidung simetris,
frekwensi nafas 20 x/menit, irama nafas teratur, suara nafas vesikuler,
pengembangan dada simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak
terdapat secret, dan tidak ada suara nafas tambahan.
5) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, warna bibir merah muda, TD : 160/95
MmHg, N : 86 x/menit, irama jantung teratur, tidak ada bunyi jantung
tambahan, CRT < 2 detik, akral hangat, tidak ada pembesaran JVP, tidak
ditemukan murmur.
6) Sistem Integumen
Kulit tampak kriput, kulit tampak bersih, pigmentasi kulit meraba, turgor
kulit < 3 detik, kulit sawo matang, kuku pendek dan bersih, rambut
berwarna hitam penuh uban, kulit bersih tidak ada lesi, distribusi rambut
merata, rambut tidak rontok.
7) Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas : Bentuk kedua tangan simetris, tidak ada
oedem, akral hangat, kekuatan otot klien 5/5, reflek bisep dan trisep (+)
pada tangan kanan dan kiri.
Ekstremitas bawah : Bentuk kedua kaki simetris, kekuatan otot 4/4,
akral hangat, reflek patella (+), klien mengatakan kakinya kadang terasa
pegal-pegal dan nyeri, tidak ada oedem, tidak ada atrofi, tidak ada
krepitasi, deviasi (-).
8) Sistem Reproduksi
Klien mengatakan tidak ada masalah pada sistem reproduksi, tidak
menderita keluhan apapun pada saat mulai menopause.
9) Sistem Perkemihan
Tidak ada distensi kandung kemih, tidak terdapat nyeri tekan pada
kandung kemih, tidak ada nyeri palpasi pada ginjal, tidak ada keluhan
pada saat BAK.
10) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar Tyroid dan kelenjar getah bening. Klien
mengaku memiliki riwayat penyakit DM sejak 3 tahun yang lalu.
11) Sistem Persarafan ( KAJI NERVUS CRANIAL)
a. Nervus I (Olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau dari minyak
kayu putih dan minyak parfum
b. Nervus II (Opticus) : Klien sudah tidak dapat melihat dengan jelas
tulisan dan benda yang kecil dari jauh, sehingga klien menggunakan
bantuan kacamata.
c. Nervus III , IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abdusen)
d. Nervus V (Trigeminus) : Sensasi sensori kulit wajah klien baik,
dapat merasakan sentuhan kapas di pipi kiri dan kanannya.
e. Nervus VII (Facialis) : Klien dapat menggerakan alis dan
mengerutkan dahi.
f. Nervus VIII (Vestibulococlear) : Fungsi keseimbangan baik
g. Nervus IX, X (Glasopharingeus, Vagus) : Reflek menelan baik
h. Nervus XI (Accesorius spinal) : Klien dapat menggerakan kedua
bahunya, punggung dan menggerakan kepalanya, namun klien
mengatakan terkadang terasa agak kaku.
i. Nervus XII (Hypoglosal): Klien dapat berbicara jelas dan lidah
berfungsi baik
Interpretasi hasil:
Setelah dilakukan pengkajian psikososial dengan mengidentifikasi
masalah emosional, klien tidak memiliki masalah emosional.
b. Spiritual
Klien beragama Islam, klien menyadari tentang kematian yang akan
dialami, klien ingin sehat dan berharap agar bisa beribadah dengan baik.
7. Pengkajian Fungsional
a. KATZ Indeks:
SKOR KRITERIA
Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB&BAK),
A
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi
B Mandiri semua kecuali salah satu saja dari fungsi tersebut
C Mandiri, kecuali mandi dan salah satu fungsi lagi yang lain
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi
E
yang lain
Mandiri, kecuali berpakaian, ke toilet, berpindah, dan satu
F
fungsi yang lain
G Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
Interpretasi hasil:
Berdasarkan pengkajian fungsional KATZ Indeks, klien termasuk ke dalam
kategori A yaitu mandiri dalam makan, kontinensia (BAB&BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
5 10 10 Mengobrol /
13 Rekreasi
anjang sono
Jumlah 130
Standar Nilai :
a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
Interpretasi hasil:
Berdasarkan pengkajian dari Barthel Indeks, klien termasuk ke dalam
kategori MANDIRI dengan skor 130.
Standar Nilai :
a. >23 : Aspek kognitif fungsi mental baik
b. 18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
c. ≤17 :Terdapat kerusakan kognitif mental berat
Interpretasi
Berdasarkan pengkajian aspek kognitif dan fungsi mental, klien termasuk ke
dalam kategori fungsi mental baik dengan nilai >23, yaitu 27.
Standar Nilai :
Skor tidak 0 – 5 : Resiko jatuh
Skor tidak 6 – 10 : Resiko jatuh sedang
Skor tidak 11 – 13 : Resiko jatuh tinggi
Interpretasi :
Berdasarkan pengkajian keseimbangan, klien termasuk kedalam kategori
RESIKO JATUH dengan skor 4.
B. Analisa Data
No Data Penyebab/dampak Masalah
1 DS : Klien mengatakan nyeri Tekanan darah meningkat Nyeri
kepala dan leher/kuduk terasa
kaku Penurunan volume darah ke
DO : - Klien tampak meringis jantung
- TD : 160/95 mmHg
- N : 86x/menit Penuruan suplai suplai nutrisi
- Skala nyeri 2 dan O2 ke otak
Hipoxia
Mengeluarkan bradikinin,
serotin, dan histamine
Merangsang thalamus
Corteks serebri
Saraf perifer
Nyeri dipersepsikan
nyeri kepala
3 DS: Klien mengatakan kurang Tekanan darah 160/95 mmHg Kurang
begitu paham tentang pengetahuan
penyakitnya dan bagaimana Kurang informasi
mengatasi nyeri kepalanya.
Do: - Kurang pengetahuan klien Kurang pengetahuan
tentang konsep penyakit dan
mengatasi nyeri
- Kurangnya terpapar
informasi
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular serebral
2. Kurang pengetahuan mengenai konsep penyakit dan manajemen nyeri
berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
D. Intervensi Keperawatan
Tanggal No Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan Rasional
09-01-2015 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Nyeri menyebabkan gelisah dan
keperawatan 3 hari nyeri meningkatkan tekanan darah
teratasi dengan criteria : 2. Kaji skala nyeri 2. Untuk mengetahui tingkat nyeri
- Klien tampak tenang yang dirasakan klien
- Nyeri berkurang 3. Ajarkan manajemen nyeri 3. Relaksasi dan distraksi dapat
dengan skala 1 dari 0-5 - Relaksasi mengurangi nyeri dan
- TTV dalam batas - Distraksi ketegangan otot, mengalihkan
normal 4. Posisikan klien dengan posisi rasa nyeri
nyaman 4. Posisi nyaman dapat
mengontrol terhadap nyeri
5. Kolaborasi dengan dokter 5. Dapat mengurangi nyeri
09-01-2015 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pengetahuan klien 1. Untuk mengetahui pengetahuan
keperawatan selama 1 hari tentang konsep penyakit dan klien tentang manajemen nyeri
peningkatan pengetahuan klien manajemen nyeri
tentang penyakitnya dengan 2. Berikan penkes tentang 2. Meningkatkan pemahaman
criteria hasil : konsep penyakit dan dalam penyembuhan dan
- Pasien mengutarakan manajemen nyeri mengurangi kambuhnya nyeri
pemahaman tentang konsep kepala
penyakit, dan manajemen nyeri 3. Lakukan demontrasi 3. Agar klien bisa lebih
manajemen nyeri memahami dengan demontrasi
langsung
4. Anjurkan klien untuk 4. Melatih kemampuan klien agar
mempraktikan relaksasi dapat melakukan /
seperti yang sudah dijelaskan mempraktikan sendiri
5. Evaluasi klien setelah 5. Untuk mengetahui evaluasi
diberikan penkes akhir pemahaman klien.
2 11.00 WIB 1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien Asep S. 1. Klien menyatakan sudah . Asep S.
tentang hipertensi mengerti tentang penyakitya
11.05 WIB 2. Memberikan pendidikan kesehatan Asep S. 2. Klien tampak mengerti Asep S.
tentang cara mencegah dan
mengatasi hipertensi
11.30 WIB 3. Mengevaluasi tingkat pengetahuan Asep S. 3. Klien dapat mengevaluasi Asep S.
s/d klien setelah diberikan pendidikan kembali yang telah disampaikan
11.45 WIB kesehatan
F. Catatan Perkembangan
Tanggal/waktu No Evaluasi Keperawatan TTD
10-01-2015 1 S : Klien mengatakan nyeri kepala berkurang Asep S.
O:- Skala nyeri 1
- Klien tampak lebih tenang
- TTV dalam batas normal
TD : 150/90mmHg
N : 84x/menit
R : 20x/menit
S : 36,5°C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
10-01-2015 2 S : Klien mengatakan sesudah penkes mengerti bagaimana Asep S.
mengatasi nyeri dan faktor apa saja yang bisa mempengaruhi
nyeri
O:- Klien tampak mengerti sesudah diberikan penkes
- Klien bisa mendemontrasikan bagaimanan mengatasi
nyeri
- Saat evaluasi klien bisa menjawab pertanyaan yg
ditanyakan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
11-01-2015 1 S : Klien mengatakan nyeri kepala berkurang Asep S.
O: - Skala nyeri 2
- Klien tampak lebih tenang
- TTV dalam batas normal
TD : 140/90mmHg
N : 82x/menit
R: 20x/menit
S: 36,6°C
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
12-01-2015 1 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri kepala Asep S.
O:
- Klien tampak lebih tenang
- TTV dalam batas normal
TD : 130/90mmHg
N : 80x/menit
R: 20x/menit
S: 36,3°C
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan