Vous êtes sur la page 1sur 10

ASIA TENGGARA DALAM KURUN NIAGA 1450-1680:

JARINGAN PERDAGANGAN GLOBAL ASIA TENGGARA


Anthony Reid

ASIA TENGGARA
DALAM KURUN
NIAGA 1450-1680
Jilid II

JARINGAN PERDAGANGAN
GLOBAL ASIA TENGGARA
Pengantar
Dr. Asvi Warman Adam

Penerjemab:
R. Z. Leirissa, P. Soemitro

Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Jakarta, 2011
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KOT)

Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680: Jaringan Perdagangan Global


Asia Tenggara/Anthony Reid; pengantar, Asvi Warman Adam; penerjemah: R.
Z. Leirissa, P. Soemitro-ed. 2,-Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011

2 jil. xxxiv + 449 hlm.; 16 x 24 cm


Judul asli: Southeast Asia in the Age ofCommerce 1450-1680
ISBN 978-979-461-107-4 (no. jilid lengkap)
ISBN 978-979-461-108-1 (no. jilid satu)
ISBN 978-979-461-330-6 (no. jilid dua)

l .Perdagangan internasional. I. Judul


IL Leirissa, R.Z. III. Soemitro, P
382

Judul asli: Southeast Asia in the Age ofCommerce 1450-1680,


Anthony Reid, Copyright© 1993 by Yale University
Hak terjemahan bahasa Indonesia pada Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Hak cipta dilindungi Undang-undang
All rights reserved

Diterbitkan pertama kali oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia


anggota IKAPI OKI Jakarta atas bantuan Pusat Perbukuan
dan Toyota Foundation

Cetakan pertama: November 1999


Cetakan kedua: Maret 2011
YOI: 322.17.14.99
Desain sampul: Iksaka Banu

Alamat Penerbit:
JI. Plaju no. 10
Jakarta 10230
Telp. 3920114& 31926978
Fax (021) 31924488
e-mail: yayasan_obor@cbn.net.id
Website: www.obor.or.id
Untuk Helen
DAFTAR ISi

Pengantar
Dr. Asvi Wiinnan Adam XIII

Pendahuluan xxx

1. Zaman Perdagangan, 1400-1650 3


2. Kota clan Kegiatan Dagangnya 75
3. Revolusi Agama 156
4. Masalah yang Dihadapi Negara-negara Absolut 235
5. Asal-usu! Kemiskinan di Asia Tenggara 309

Kesinambungan clan Perubahan 377


Tambahan: Dinasti-dinasti Terpenting dalam Kurun Niaga 382
Panduan dalam Bacaan Selanjutnya 389
Daftar Singkatan 394
Daftar Pustaka 396

Indeks 439
Tentang Penulis 449

vii
DAFTAR ILUSTRASI

Peta
Peta 1. Maluku 6
Peta 2. Luas penanaman cengkih 13
Peta 3. Jaringan perdagangan di Samudra Hindia 15
Peta 4. Jalur utama lewat laut, sungai dan darat 73
Peta 5. Populasi kota-kota di Asia Tenggara 90
Peta 6. Ayutthaya pada tahun 1687 95
Peta 7. Makassar sekitar tahun 1650 96
Peta 8. Banten pada tahun 1620-an 99
Peta 9. Perluasan agama Islam dan agama Kristen 159
Peta 10.Pusat-pusat kekuasaan di sekitar tahun 1600 243

Tabel
Tabel 1. Frekuensi misi pengiriman upeti ke Cina 20
Tabel 2. Kapa! Jepang dengan segel-merah yang berlayar ke Asia
Tenggara 24
Tabel 3. Pasokan perak dan emas di Asia Timur {rata-rata sepuluh
tahunan setara dengan metrik ton perak) 33
Tabel 4. Keberangkatan kapal dari Koromandel ke Asia Tenggara 37
Tabel 5. Nilai ekspor VOC dari Koromandel ke Batavia, dalam rata-
rata lima tahunan 38
Tabel 6. Perkiraan populasi kota pada abad kedelapan belas 83
Tabel 7. Perkiraan populasi kota pada abad ketujuh belas 85
Tabel 8. Perkiraan ukuran kawasan kota abad ketujuh belas 87
Tabel 9. Impor di pelabuhan Manila, selama interval lima tahunan 335
Tabel 10. Perdagangan jung dari Asia Tenggara ke Nagasaki 335
Tabel 11. Penduduk Maluku Tengah 342

Gambar
Gambar la. Tanaman pala 7

viii
Gambar lb. Orang Banda membawa pala untuk dijual kepada ko-
misioner Belanda, 1599 (dari "Tweede Boeck," 1601 ) 7
Gambar 2. Tanaman lada, dilukis oleh Marsden, 1783 11
Gambar 3. Perkiraan ekspor rempah-rempah ke Eropa 18
Gambar 4. Kedatangan kapal bersegel merah dari keluarga Chaya
dari Kyoto di Hoi An (Faifo) (dari gulungan sutra ber-
tahun 1630 di kuli Jyomyo, Nagoya, di reproduksi atas
kebaikan Jomyo-ji and Shogakukan, inc) 23
Gambar 5. Perkiraan ekspor lada ke Eropa 27
Gambar 6a. Jung Asia Tenggara, dilukis di Melaka oleh Godinho de
Eredia (1630) 46
Gambar 6b. Perahu dagang Melayu (dari Woodard 1796) 46
Gambar 7a. Kapal-kapal di Pantai Jawa (dari Lodewycksz) 50
Gambar 7b. Sebuah jung Cina, dilukiskan di peta Filipina oleh V�
larde tahun 1734 (dari Brunei Museum Joumal 6, ii
(1986)) 51
Gambar 8. Peta Vietnam dari Hong Due Ban Do (1490?) (Dari
Oriental Institute, Toyo Bunko, Tokyo) 54
Gambar 9. Peta Siam abad kedelapan belas mengenai semenan-
jung Malaya (dari Staatlichen Museen Berlin IC 27507,
direproduksi dari Klaus Wenk, Thailandisehe Minia-
turmalereien, Wiesbaden, Franz Steiner Verlag, 1965) 56
Gambar 10. Peta Bugis mengenai Kepulauan Indonesia (dari To-
bing 1961 ) 57
Gambar lla. Laung-zat di Irawadi dengan layar penuh (dari Ferrars
1900) 69
Gambar 1 lb. Jalur masuk di jeram Mekong abad k�19 (dari Garnier
1870) 69
Gambar 12. Perampok menghentikan tukang gerobak Siam, dari
dinding candi Thonburi yang direproduksi dalam
Preecha Kanchanakom (ed) Dhonburi Mural Painting
(Bangkok, Society for the Conservation of National
Art treasures and the Environment, 1980) 71
Gambar 13a . T hang-long (Hanoi) 1490 (dari Hong Due Ban Do,
(1490?), Direproduksi atas kebaikan Toyo Bunko, To-
kyo) 93

IX
Gambar 13b. Benteng Amerapura, ibu kota Burma, pada tahun 1795
(dari Symes 1827) 94
Gambar 14. Benteng Sombaopu di Makassar sekitar tahun 1638,
dilukis oleh pelukis Belanda (dari Atlas Rahasia VOC) 97
Gambar 15. Susunan rumah bangsawan Jawa di Surakarta (sketsa
de Stuers yang direproduksi atas izin Tropenmuseum,
Amsterdam) 102
Gambar 16. Kesan Belanda yang menggambarkan pasar besar saat
itu di Banten (dari Lodewycksz 1598) 111
Gambar 17a. Mata uang abad ketujuh belas dari Aaceh, Makassar,
clan Kamboja yang disketsa oleh Tavernier, 1692 118
Gambar 17b. Mata uang dari Siam, disketsa oleh Tavemier,1692 118
Gambar 18. Tipe bobot perak "gelang-gelang" dari Tai bagian utara
(dari Le May 1932) 123
Gambar 19a. Sosok orangkaya Aceh (dari Peter Mundy 1667} 139
Gambar 19b. Kesan orang Belanda tentang kelas sosial di Banda
(dari "Tweede Boeck" 1601 ) 140
Gambar 20. Tokoh-tokoh terkemuka Banten seperti dilukis oleh
saudagar Denmark J. P. Cortemunde pada tahun 1673
(direproduksi atas kebaikan Claude Guillot) 141
Gambar 21. Pedagang-pedagang asing di laut, disajikan dalam sebu-
ah naskah (dalam manuskrip IC 27507, direproduksi
atas izin Staatlichen Museen, Berlin) 150
Gambar 22. Sebuah neraka Budha (dalam manuskrip I.C. 27507,
direproduksi atas izin Staatlichen Museen, Berlin) 188
Gambar 23a. Masjid orang Jawa pada abad ke-15 (dari Helen Jes-
sup, Court Arts of Indonesia [New York, Asia Society,
1991]} 206
Gambar 23b. Pintu gerbang abad ke-16 Masjid Sendang Duwur di
dekat Tuban (foto penulis) 207
Gambar 24. Pejabat Banten dengan kadi dalam sidang (dari Lo-
dewycksz 1598) 216
Gambar 25. Sebuah biara Burma abad ke-19 (dari sebuah manus-
krip yang dilukis oleh orang Burma, K 106671, dire-
produksi atas izin British Library} 231
Gambar 26. Biara Ayutthaya (wat} (dari La loubere, 1691 ) 233

x
Gambar 27. Jalan masuk ke kuburan Raja Brunei (dari Zhenghe
Shiji �nu Xuan [Beijing, Ren Min Jiao Tong Chu Ban
She, 1985)} 241
Gambar 28. Persenjataan pasukan Banten (dari "Tweede Boeck"
1601) 261
Gambar 29. Detail pelatihan militer di Tongking abad ke-17 (dari
Baron 1685, direproduksi atas izin National Library of
Australia) 264
Gambar 30. Sketsa Thai di abad ke-17 yang menggambarkan para
penembak meriam berkebangsaan Eropa, dari gambar
pada almari naskah di Anong Kharam, T honburi (dari
Paknam 1986) 265
Gambar 3la. Galai orang-orang Vietnam (dari Baron 1685, dire-
produksi atas izin National Library of Australia) 268
Gambar 3lb. Galai Gadura dan Ternate (dari "Tweede Boeck" 1601) 268
Gambar 32. Sebuah kapal orang Denmark diberi penghormatan di
pelabuhan Banten (dilukis oleh Cortemunde, direpro-
duksi atas kebaikan Claude Guillot) 277
Gambar 33. Dua utusan dari Banten yang dibawa ke Inggris pada
tahun 1682 (British Library) 282
Gambar 34. Raja Narai utusan Perancis bernama Chaumont, 1686
(Bibliotheque Nationale, Paris-Estampes) 283
Gambar 35a. Utusan Siam yang pergi ke Perancis pada tahun 1688
(British library) 287
Gambar 35b. Upacara penerimaan para utusan Siam oleh Louis XN
(Bibliotheque Nationale, Paris- , Estampes) 288
Gambar 36a. Kesan orang Belanda mengenai sebuah pertemuan de-
wan kerajaan Banten (dari Lodewycksz 1598) 294
Gambar 36b. Laksamana muda Belanda van Neck berunding dengan
para pemuka Banda (dari "Tweede Boeck" 1601 ) 295
Gambar 37. Serangan Aceh ke Melaka pada tahun 1629 (dari Bri-
tish Library Sloan MS 197f. 382) 320
Gambar 38. Serangan Mataram atas Batavia, dilukis oleh Jacob
Cuyck, 1629 (Algemeene Rijksarchief, Kaartenafdeling
1179a) 321

XI

Vous aimerez peut-être aussi