Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Definisi
Isolasi adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau
merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan
orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak. Isolasi sosial adalah suatu
keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan
sikap yang negatif dan mengancam.
Seseorang dengan perilaku menarik diri akan menghindari interaksi dengan
orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak
mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran dan prestasi atau
kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan
orang lain, yang dimanivestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada
perhatian dan tidak sanggup membagi pengalaman dengan orang lain.
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang
lain, menghindari hubungan dengan orang lain.
Keterangan :
1. Respon adaptif
yaitu respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial
kebudayaan secara umum yang berlaku di masyarakat. Dimana individu
dalam menyelesaikan masalahnya masih dalam batas norma.
Menyendiri
Respon yang masih dibutuhkan individu untuk menuangkan apa yang telah
dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu cara mengevaluasi diri untuk
menentukan langkah selanjutnya
Otonomi
Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide
pelaksanaan perasaan dalam hubungan sosial.
Bekerjasama
Suatu kondisi hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu
untuk saling memberi dan menerima.
Interdependen
Askep Isolasi Sosial 3 of 9
Menarik diri
Terjadi apabila individu menemukan kesakitan dalam membina hubungan
secara terbuka dengan orang lain.
Manipulasi
Individu menganggap orang lain sebagai objek individu serta tak dapat
membina hubungan sosial secara mendalam.
Tergantung
Individu gagal mengembangkan rasa percaya diri atau kemampuan untuk
mengembalikan rasa percaya diri.
Curiga
Bila individu gagal mengembalikan rasa percaya diri dengan orang lain
F. Penatalaksanaan
Penataksanaan pada penderita gangguan jiwa dibagi dalam beberapa bentuk:
1. Suasana terapi (Lingkungan terapiutik)
Yang dimaksud suasana terapi adalah suasana yang diciptakan oleh
dokter atau perawat denga klien yang dapat membantu proses penyembuhan
klien. Dalam teori keperawatan jiwa hal ini lebih dikenal dengan menciptakan
hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.
2. Farmakoterapi.
Farmakoterapi adalah bentuk penatalaksanaan penderita gangguan jiwa
dengan pemberian obat-obatan Anti Psikotik. Pengobatan ini diharapkan
mampu memperbaiki keadaan somatik atau biologis tubuh yang berhubungan
dengan perubahan perilaku penggunaan obat-obatan anti psikotik dapat
mempengaruhi keseimbangan Neurotransmitter pada sistem embolik otak
sehingga efek gangguan perilaku seperti halusinasi dan Apatis dapat teratasi.
Askep Isolasi Sosial 5 of 9
3. Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional
seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang terlatih dalam hubungan
profesional secara sukarela, dengan maksud hendak menghilangkan,
mengubah, atau menghambat gejala-gejala yang ada, mengoreksi perilaku yang
terganggu, dan mengembangkan pertunbuhan kepribadian secara positif.
Askep Isolasi Sosial 6 of 9
A. Pengkajian
pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan.
Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan
masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis,
social, dan spiritual. Hal-hal yang perlu dikaji pada klien menarik diri adalah
biodata klien, alasan masuk, keluhan utama, faktor predisposisi, status mental,
faktor-faktor psikososial serta mekanisme kopimg yang sering digunakan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Gangguan konsep diri harga diri rendah kronis.
3. Defisit perawatan diri
4. Resiko terjadinya Halusinasi.
C. Pohon Masalah
Gangguan Defisit perawatan diri
Komunikasi Verbal
Gangguan konsep
Diri: Harga diri rendah
Pasien Keluarga
No.
SPIP SPIk
SPIIP SPIIk
SPIIIP SPIIIk
DAFTAR PUSTAKA
Gail w. Stuart. 2007. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 5. EGC. Jakarta