Vous êtes sur la page 1sur 4

Nama : Soni Putra

Kelas : X TKR 3

PERBEDAAN AKI KERING DAN AKI BASAH

Aki Kering
 Menggunakan elektroda berbentuk
Gel
 Lebih minim perawatan
 Disuhu panas, lebih minim
penguapan (lebih awet daya)
 Tidak bisa diisi ulang/jika elektroda
habis maka aki harus ganti baru
 Harga lebih mahal

Aki Basah
 Menggunakan elektroda cair
 Perawatan lebih ribet
 Disuhu panas lebih cepat menguap
(air lebih cepat habis)
 Bisa digunakan berkali-kali/dan juga
diisi ulang
 Jika perawatan benar, aki basah
bisa lebih awet
 Harga murah dan mudah ditemukan
Prinsip & Cara Kerja Motor Listrik

Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah
medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

Gambar 2. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor

Cara Kerja mOtor Listrik

Motor listrik adalah hal tentang magnet dan magnet. Sebuah motor menggunakan
magnet untuk menciptakan geraknya. Jika Anda pernah bermain dengan magnet maka
Anda tahu tentang hukum fundamental dari semua magnet, yaitu: tarik menarik dan
tolak menolak. Jadi jika Anda memiliki dua batang magnet maka ujung utara dari satu
magnet akan menarik ujung selatan yang lain. Di sisi lain, ujung utara magnet akan
menolak satu ujung utara yang lain dan begitu juga sebaliknya ujung selatan akan
menolak selatan lainnya. Hal ini lah yang menyebabkan gerak rotasi di dalam motor
listrik.

Pada gambar di atas, Anda dapat melihat dua unit magnet di motor. yang pertama
adalah Rotor yang bertindak sebagai elektromagnet. Sedangkan yang lainnya adalah
field magnet (magnet yang diam di sisi samping) yang berfungsi sebagai magnet
permanen.

Berikut adalah motor listrik sederhana yang mungkin biasa Anda temukan di sebuah
mainan.

Pada gambar di samping, Anda dapat melihat bahwa ini


adalah sebuah motor listrik kecil. Pada sisi luar, Anda dapat melihat kaleng baja yang
membentuk tubuh motor listrik, poros dan dua kabel yang dihubungkan ke baterai. Jika
Anda menghubungkan kabel baterai tersebut dari motor listrik hingga baterai maka
“poros (shaft)” akan berputar. Jika Anda membalik kedua kabel tersebut satu sama lain
maka poros akan berputar ke arah yang berlawanan.
Electromagnet

Untuk memahami bagaimana sebuah motor listrik bekerja, kuncinya adalah memahami
bagaimana elektromagnet bekerja. Elektromagnet adalah dasar dari sebuah motor
listrik. Jika Anda menciptakan sebuah elektromagnet sederhana dengan membungkus
100 loop kawat di sekitar paku dan menghubungkannya ke baterai. Paku tersebut akan
menjadi magnet yang memiliki kutub utara dan kutub selatan ketika terhubung dengan
baterai.

Pada gambar di atas, ujung utara elektromagnet yang dihasilkan baterai pada paku
akan ditolak oleh ujung utara magnet U (tapal kuda) dan tertarik ke ujung selatan
magnet U. Ujung selatan elektromagnet akan ditolak dengan cara yang sama. Paku
akan bergerak setengah putaran dan kemudian berhenti dalam posisi yang
ditunjukkan. Secara keseluruhan pergerakan dari komponen-komponen motor listrik di-
ilustrasikan seperti gambar berikut ini:
Prinsip & Cara kerja generator

Generator adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mengubah energi kinetik
(gerak) menjadi energi listrik. sama halnya dengan motor induksi, generator juga
memanfaatkan medan magnet. Berbeda dengan motor induksi, karena motor induksi
mengubah energi listrik menjadi energi kinetik (gerak).

Cara kerja generator

<p Cara Kerja dan Rangkaian Sistem Pengisian


Generator AC" Arus AC yang dihasilkan alternator disearahkan oleh rectifier dioda.
Kemudian arus DC mengalir untuk mengisi baterai. Arus juga mengalir menuju voltage
regulator jika saklar untuk penerangan (biasanya malam hari) dihubungkan. Pada
kondisi siang hari, arus listrik yang dihasilkan lebih sedikit karena tidak semua
kumparan (coil) pada alternator digunakan. Pada saat tegangan dalam baterai masih
belum mencapai tegangan maksimum yang ditentukan, ZD masih belum aktif (off)
sehingga SCR juga belum bekerja. Setelah tegangan yang dihasilkan sistem pengisian
naik seiring dengan naiknya putaran mesin, dan telah mencapai tegangan tembus ZD,
maka ZD akan bekerja dari arah kebalikan (katoda ke anoda) menuju gate pada SCR.

Selanjutnya SCR akan bekerja mengalirkan arus ke massa. Saat ini proses pengisian
ke baterai terhenti. Ketika tegangan baterai kembali menurun akibat konsumsi arus
listrik oleh sistem kelistrikan (misalnya untuk penerangan) dan telah berada di bawah
tegangan tembus ZD, maka ZD kembali bersifat sebagai dioda biasa. SCR akan
menjadi off kembali sehingga tidak ada aliran arus yang di buang ke massa. Pengisian
arus listrik ke baterai kembali seperti biasa. Begitu seterusnya proses tadi akan terus
berulang sehingga pengisian baterai akan sesuai dengan yang dibutuhkan. Inilah yang
dinamakan proses pengaturan tegangan pada sistem pengisian yang dilakukan oleh
voltage regulator.

Vous aimerez peut-être aussi