Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(MSDM)
Oleh :
Kelompok 3
PROGRAM PASCASARJANA
MAKASSAR
2018
Tugas Makalah :
Dosen : Dr. Ir. Mansur Azis, M.Si
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Makassar, 2018
Penyusun
Tugas Makalah :
Dosen : Dr. Ir. Mansur Azis, M.Si
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL …………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……...……………………………..……………………... ii
DAFTAR ISI……..……………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN …………………..…..……………………………….. 1
A. Pengertian Kepemimpinan…………………………………………. 1
B. Perbedaan Pemimpin dan Kepemimpinan……………………….. 3
Pemimpin
1. Tugas Pemimpin…………………………………………………. 3
2. Fungsi Utama Pemimpin………………………………………… 4
3. Tanggung Jawab Pemimpin……………………………………. 4
Kepemimpinan
1. Tugas Kepemimpinan …………………………………………… 5
2. Fungsi Kepemimpinan…………………………………………… 5
3. Tanggung Jawab Kepemimpinan………………………………. 9
BAB II KOMPENSASI………………..…………………………………………. 11
A. Pengertian Kompensasi…………………………………………….. 11
B. Indikator – Indikator Kompensasi………………………………….. 12
C. Jenis – Jenis Kompensasi………………………………………….. 13
D. Tujuan Pemberian Kompensasi……………………………………. 13
E. Fungsi dan Tujuan Pemberian Kompensasi……………………… 14
F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi………………. 14
G. Kriteria Keberhasilan Sistem Kompensasi………………………... 16
BAB III KEPUASAN KERJA…………………………………………………… 18
Tugas Makalah :
Dosen : Dr. Ir. Mansur Azis, M.Si
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang menggerakkan
perjuangan atau kegiatan yang menuju sukses. Kepemimpinan dapat juga
diartikan sebagai proses memengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas kelompok
dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan. Kepemimpinan berasal
dari kata pemimpin.
Pemimpin adalah suatu peran atau ketua dalam sistem di suatu
organisasi atua kelompok. Sedangkan kepemiminan merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang-orang
untuk bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Mengantarkan
Mengetahui
Memelopori
Memberi petunjuk
Mendidik
memberi bimbingan dan penyuluhan
menggerakkan bawahan
b. Fungsi Utama Pemimpin Yaitu :
Fungsi utama seorang pemimpin menurut Davis
Krench dan Richard S. Krutchfield sebagai berikut :
perencana
pelaksana
penyusun kebijakan
tenaga ahli
wakil kelompok luar
pengawas dan pengendali pertalian-pertalian di dalam
kelompoknya
pelaksana hukuman dan pujian
pelerai bawahannya yang bersengketa
suri teladan bawahannya
lambang suatu kelompok
penanggung jawab
tokoh bapak
kambing hitam
pecinta ideologi bagi kelompoknya
b. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah
merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan
kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi
kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
Tugas Makalah :
Dosen : Dr. Ir. Mansur Azis, M.Si
BAB II
KOMPENSASI
A. Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan,
2002:54). Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji dibayar dengan
sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi
berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang. Misalnya gaji
dibayar 10% dari produksi yang dihasilkan. Di Jawa Barat penunai padi
upahnya 10% dari hasil padi yang ditunai.
Kompensasi merupakan istilah yang berkaitan dengan imbalan-
imbalan finansial (financial reward) yang diterima oleh orang-orang melalui
hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Pada
umumnya bentuk kompensasi berupa finansial karena pengeluaran
moneter yang dilakukan oleh organisasi. Kompensasi bisa langsung
diberikan kepada karyawan, ataupun tidak langsung, dimana karyawan
menerima kompensasi dalam bentuk-bentuk non moneter.
karyawan yang potensial dan berkualitas untuk tetap bekerja. Hal ini
untuk mencegah tingkat perputaran kerja karyawan yang tingi dan
kasus pembajakan karyawan oleh organisasi lain dengan imingiming
gaji yang tinggi.
3. Adanya keadilan Adanya administrasi kompensasi menjamin
terpenuhinya rasa keadilan pada hubungan antara manajemen dan
karyawan. Dengan peningkatan pekerjaan, sebagai balas jasa
organisasi atas apa sudah diabdikan karyawan pada organisasi, maka
keadilan dalam pemberian kompensasi mutlak dipertimbangkan.
4. Perubahan sikap dan perilaku Adanya kompensasi yang layak dan adil
bagi karyawan hendaknya dapat memperbaiki sikap dan perilaku yang
tidak menguntungkan serta mempengaruhi produktivitas kerja.
Perubahan-perubahan sikap dan perilaku ini tercermin dari rasa
tanggungjawab, pengalaman kesetiaan pada perusahaan, serta
motivasi dan prestasi yang meningkat dalam bekerja.
5. Efisiensi biaya Program kompensasi yang rasional membantu
organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya
manusia pada tingkat biaya yang layak. Dengan upah yang kompetitif,
orgnisasi dapat memperoleh keseimbangan dari etos kerja karyawan
yang meningkat.
6. Administrasi legalitas Dalam administrasi kompensasi juga terdapat
batasan legalitas karena diatur oleh pemerintah dalam sebuah
undang-undang. Tujuannya agar organisasi tidak sewenang-
sewenang memperlakukan karyawan sebagi aset perusahaan (Riani,
2013).
Tugas Makalah :
Dosen : Dr. Ir. Mansur Azis, M.Si
jika tingkat biaya hidup di daerah ini rendah maka tingkat kompensasi
atau upah relatif kecil.
7. Posisi jabatan karyawan. Karyawan yang menjabat yang lebih tinggi
maka akan menerima gaji atau kompensasi yang lebih besar.
Sebaliknya 42 pejabat yang menjabat jabatan yang lebih rendah akan
memperoleh gaji atau komopensasi yang lebih besar pula.
8. Pendidikan dan pengalaman kerja. Jika pendidikan lebih tinggi, dan
pengalaman kerja yang lebih lama maka gaji atau balas jasanya akan
semakin besar, karena kecakapan serta keterampilannya lebih baik.
Sebaliknya karyawan yang berpendidikan rendah dan pengalaman
kerja kurang maka tingkat gaji/ kompensasinya kecil.
9. Kondisi perekonomian nasional. Bila kondisi perekonomian nasional
sedang maju (boom) maka tingkat upah/ kompensasi akan smekain
besar, karena akan mendekati kondisi full employment. Sebailknya jika
kondisi perekonominan kurang maju (depresi) maka tingkat upah
rendah karena terdapat banyak penganggur (disqueshed un
employment).
10. Jenis dan sifat pekerjaan. 1). Kalau jenis dan sifat pekerjaan itu
mengerjakannya sulit atau sukar dan mempunyai resiko (finansial,
keselamatannya) besar maka tingkat upah/ balas jasanya semakin
besar, karena meminta kecakapan serta ketelitian untuk mengerjakan
mudah dan risikonya (finansial, kecelakaannya) kecil maka tingkat
uapah atau balas jasanya relatif rendah, 2) misalnya, pekerjaan
merakit komputer balas jasanya lebih besar daripada mengerjakan
mencetak batu bata (Ardana, 2012).
Tugas Makalah :
Dosen : Dr. Ir. Mansur Azis, M.Si
BAB III
KEPUASAN KERJA
yang besar untuk naik jabatan atau tidak, proses kenaikan jabatan
terbuka atau tidak terbuka . ini juga dapat mempengaruhi tingkat
kepuasaan kerja seseorang.
6. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan fisik dan psikologis. Lingkungan
fisik yaitu termasuk suhu, udara suasana temaot kerja, sedangkan
psikologis termasuk waktu kerja, waktu istirahat. (Hariandja, 2002).
2. Umur
Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja karyawan
dengan umur karyawan. Karyawan yang berumur diantara 25 tahun
sampai 34 tahun dan umur 40 tahun sampai 45 tahun adalah
merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas
terhadap pekerjaan.
3. Jaminan finansial dan jaminan social
Masalah finansial dan jaminan sosial berpengaruh terhadap kepuasan
kerja. Imbalan finansial yang diberikan secara adil dan layak akan
menimbulkan kepuasan kerja karyawan. Selain imbalan finansial atau
kompensasi yang adil, jaminan sosial juga perlu diberikan untuk
memenuhi kebutuhan sosial karyawan agar karyawan lebih merasa
puas terhadap pekerjaannya.
4. Mutu pengawasan
Hubungan antara karyawan dan pihak pimpinan sangat penting artinya
dalam menaikkan produktifitas kerja. Kepuasan kerja karyawan dapat
ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan
kepada bawahan, sehingga karyawan akan merasa bahwa dirinya
merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja (sense of
belonging).
BAB IV
KINERJA
A. Pengertian Kinerja
4. Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam
membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan
tujuan organisasi.
C. Karakteristik Kinerja
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai
berikut (Mangkunegara, 2002:68):
D. Indikator Kinerja
DAFTAR PUSTAKA