Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. Personal Factor
1. Identitas Klien
Umur : 13 tahun
Pekerjaan : Pelajar
2. Status Kesehatan
a. Keluhan Utama
b. Riwayat Kesehatan
M.Yunus Bengkulu.
Pukul 08.00 WIB di dapat anak masih tampak lemah, demam tinggi,
nafsu makan menurun, dan anak tampak mual dan muntah ±50cc.
nya hanya diberikan obat paracetamol dan di beri kompres air hangat
penyakit malaria dan klien juga tidak pernah dirawat dirumah sakit.
2) Nutrisi
Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafsu makan, ibu
dan
klien mengatakan nafsu makan anaknya menurun,
Metabolic
pasien makan Nasi, lauk pauk dan buah,air putih.
Sesuai terapi diet dari ahli gizi dirumah sakit, Pasien
menghabiskan ¼ porsi makan, prekuensi makan 3x1,
tidak ada kesulitan dalam menelan makana. BB pasien
saat ini 24 kg, dengan tinggi 115 cm.
9) Pola nilai dan Pasien pemeluk agama Islam ia yakin bahwa Allah
kepercayaan SWT akan memberi kesembuhan pada dirinya. Pasien
tidak sholat selama sakit, hanya berdoa didalam hati.
Berat badan anak 24 kg dan tinggi badan 115 cm, waktu pertama tumbuh
gigi adalah pada umur 7 bulan jumlah gigi 4 buah. Perkembangan tiap tahap
dengan menggunakan tahap DDST Dari hasil pengkajian dengan orang tua anak,
anak dapat membolak balikan badan pada usia 5 bulan, duduk pada usia 8 bulan,
merangkak pada usia 10 bulan, berdiri pada usia 13 bulan, mulai berjalan pada
usia 14 bulan, dan berkata pertama pada usia 14 bulan. Tumbuh kembang anak
dengan teman – teman sebayanya dan anak juga bisa bermain dengan orang lain.
D. Health Deviations
Ibu pasien mengatakan baru tau penyebab demam anaknya karena penyakit
Do
a) Klien tampak lemah
b) Klien terpasang infus KAES 3B 20
gtt/menit makro
c) Selera makan menurun
d) Klien menghabiskan makanan ¼
porsi
e) Klien tampak mual dan muntah ±
50 cc
F. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan Sistem Universal Self Care Sub system Nutrisi dan Metabolik
H. Implementasi keperawatan
bentuk hangat
- Menciptakan
lingkungan yang bersih,
Jam 10.45
jauh dari bau yang tak
sedap atau sampah,
sajikan makanan dalam
keadaan hangat
- Memonitor
perkembangan berat
badan
- Memberikan makanan
sedikit tapi sering dan
makanan tambahan
kecil yang tepat
- Mengobservasi dan
catat kejadian mual atau
muntah dan gejala lain
yang berhubungan.
- Kolaborasi untuk
10
melakukan rujukan ke
ahli gizi dan pemberian
vitamin
11
2. Minggu/6 Gangguan Sistem Jam 09.15 - Menjelaskan pada - Pasien mengerti tentang
Agustus Universal Self Care wib self care nutrisi
keluarga dan pasien
2017 Sub system Nutrisi - Pasien mengerti apa yg
pentingnya self care ia alami sekarang
dan Metabolik
- pasien bertekat untuk
berhubungan dengan nutrisi dalam proses
mulai PHBS
tidak adekuatnya pemulihan - pasien menghabiskan ½
Intake Nutrisi porsi pagi ini
- Memberi motivasi
- pasien mengatakan ingin
pada pasien agar makan burgo
banyak makan - pasien mengatakan suka
minum air hangat
- Mengkaji riwayat - pasien tampak mual
nutrisi termasuk - pasien tidak lagi muntah
- vitamin sudah diberikan
makanan yang
disukai.
makanan dalam
keadaan hangat
- Memonitor
perkembangan berat
badan
- Memberikan makanan
sedikit tapi sering dan
makanan tambahan
kecil yang tepat
- Mengobservasi dan
catat kejadian mual
atau muntah dan
gejala lain yang
berhubungan.
- Kolaborasi untuk
melakukan rujukan ke
ahli gizi dan
pemberian vitamin
13
- Memberikan makanan
sedikit tapi sering dan
makanan tambahan
kecil yang tepat
- Mengobservasi dan
catat kejadian mual
atau muntah dan
gejala lain yang
berhubungan.
- Kolaborasi untuk
melakukan rujukan ke
ahli gizi dan
pemberian vitamin
I. Evaluasi
penyembuhan
O:
- Pasien menghabiskan
makanan ½ porsi
O:
- Pasien menghabiskan
makanan 1 porsi
P : Intervensi dilanjutkan.1-9
tampak segar
O:
- Pasien menghabiskan
makanan 1 porsi
A : Masalah teratasi.
PEMBAHASAN
Setelah melakukan Aplikasi Teori Orem pada anak “O” dengan masalah kasus
malaria salama 4 hari mulai dari tanggal 04 Agustus 2017 sampai dengan tanggal 07
kesenjangan yang akan dibahas sesuai dengan Aplikasi Teori Orem yang telah
ditetapkan.
Pada bab ini penulis akan membahasnya sesuai dengan Aplikasi Teori Orem
A. Pengkajian
Dorothea E Orem, Menurut Orem manusia adalah individu atau kelompok yang
tidak mampu secara terus menerus memperthankan self care untuk hidup dan
sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya. Menurut Orem
Pada konsep teori, Menurut wijaya & putri, 2013, Penyakit malaria disebabkan
oleh parasit malaria (yaitu suatu protozoa darah yang termasuk Genus
Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium yaitu: Mengigil 15 menit – 1jam,
Ikterus. Pada saat mengkaji Anak O penulis menemukan keluhan klien masih
tampak lemah, demam tinggi, nafsu makan menurun, dan anak tampak mual
dan muntah ±50cc serta penulis juga mendapatkan data dari keluarga yakni ibu
nafsu makan menurun, dan mual muntah. Didapatkan data dari keluarga klien,
selama ± 1 minggu anak nya hanya diberikan obat paracetamol dan di kompres
Dari pengkajian yang penulis lakukan pada Anak O maka semua data
dikumpulkan lalu dianalisa baik berupa keluhan yang dari ibu maupun hasil
didapatkan diagnosa yaitu: Gangguan Sistem Universal Self Care Sub system
nafsu makan menurun, dan anak tampak mual dan muntah ±50cc Hasil
C. Intervensi keperawatan
merawat diri pada klien berkurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi self
Universal Self Care Sub system Nutrisi dan Metabolik berhubungan dengan
diterapkan pada pasien Anak O dengan Diagnosa yang sudah ditemukan pada
kasus.
D. Implementasi keperawatan
mampu melakukan perawatan diri secara mandiri (Self care) dengan penyakit
yang ia alami sehingga pasien mencapai derajat kesembuhan yang Optimal dan
dilakukan selama 3 hari dapat dilakukan berdasarkan dalam bentuk nyata dan
Perawatan tetap dilakukan melalui kerja sama dengan perawat lain dalam
pada An. F dalam studi kasus ini dapat dikatakan berhasil, ditandai dengan
teratasnya masalah universal Self care pada pola aktifitas yang ada pada An.F
dapat diatasi pada hari ke 3 ditandai dengan ibu klien mengatakan klien sudah
tidak lemas lagi, anak tidak terjadi mual dan muntah, napsu makan bertambah,
keperawatan yang telah dilakukan secara efektif selama 3 hari keperawatan dan
gangguan Nutrisi dan metabolisme Self pada Anak O maka terdapat hasil
dengan malaria hal ini dilihat dari masalah keperawatan yang diangkat, dapat
teratasi dalam 3 hari perawatan. Aplikasi teori orem tentang self care sangat
pemenuhan Nutrisi dan Metabolisme Self Care. Selain itu Model keperawatan
Doronthea Orem ini sesuai dengan keperawatan di Indonesia karena teori ini
Pada Kasus aplikasi teori orem pada An. O dengan malaria dapat dilihat
kondisinya sakit yang pasien alami. Serta perawat Memberikan motivasi kepada
seorang klien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri (self care) tanpa adanya
ketergantungan pada orang lain. Sehingga pasien secara mandiri mengerti tentang
Teori Orem ini berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namun dalam
kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah. Kesan lain dari
model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system mencakup
kapasitas individu untuk gerakan fisik. Selain itu ada konsep keperawatan orem
adanya ketergantungan pada orang lain tetepi ketika seorang klien sakit maka
optimal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari aplikasi teori Orem pada anak O yang
Agustus 2017 dengan kasus Malaria di ruangan Edelweis RSUD dr. M. Yunus
1. Pengkajian yang dilakukan pada An. O sesuai dengan focus pengkajian Self
2. Diagnosa yang diangkat dalam kasus yakni masalah utama Sistem Universal
6. Teori Model Dorothea Orem efektif di aplikasikan pada anak dengan khasus
malaria
Berdasarkan hasil kesimpulan yang penulis buat terhadap An. O penulis dapat
1. Institusi Pendidikan
3. Perawat Ruangan