Vous êtes sur la page 1sur 3

Asesmen Geriartri

Asesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek
medik, fungsional, psikososial dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun
rencana program pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional. Asesmen Geriatrik ada
2 macam yaitu :

1. Asesmen geriatrik administrative


2. Asesmen geriatrik klinik

Uji Klinis tentang Asesmen Geriatrik

1. Asesmen Geriatrik mempunyai efek terhadap pencegahan mortalitas, rehospitalisasi dan


mengurangi kunjungan ke dokter.
2. Asesmen geriatrik menunjukkan keuntungan dengan biaya lebih murah dibandingkan
pendekatan perawatan rumah sakit konvensional pada frail elderly.
3. Pengkajian geriatrik memberikan perbaikan fungsi dan menurunkan resiko perawatan di
nursing home.
4. Program asesmen geriatrik dirumah dapat memperlambat timbulnya keterbatasan dan
menurunkan angka perawatan di institusi kesehatan.

Penanganan Holistik (Hadi Martono, 1999; Kane et al, 1999)

Mengingat sifat dan karakteristik penderita usia lanjut seperti disebutkan di atas, maka
penanganannya harus bersifat holistik, yaitu:

1. Penegakan diagnosis: berbeda dengan tata cara diagnosis yang dilaksanakan pada
golongan usia lain, penegakan diagnosis pada penderita usia lanjut dilaksanakan dengan
tata cara khusus yang disebut dengan asesmen geriatrik. Cara ini merupakan suatu
analisis multidimensional dan sebaiknya dilakukan oleh suatu tim geriatrik.
2. Penatalaksanaan penderita: penatalaksanaan penderita juga dilaksanakan oleh suatu tim
multidisipliner yang bekerja secara interdisipliner dan disebut sebagai "tim geriatri". Hal
ini perlu mengingat semua aspek penyakit (fisik-psikis), sosial-ekonomi, dan lingkungan
harus mendapat perhatian yang sama. Susunan dan besar tim bisa berbeda-beda
tergantung pada tingkatan pelayanan. Di tingkat pelayanan dasar, hanya diperlukan tim
"inti" yang terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga sosiomedik.
3. Pelayanan kesehatan vertikal dan horisontal: aspek holistik dari pelayanan geriatri harus
tercermin dari pemberian pelayanan vertikal, yaitu pelayanan yang diberikan dari
Puskesmas sampai ke pusat rujukan geriatri tertinggi, yaitu di rumah sakit provinsi.
Pelayanan kesehatan horizontal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan merupakan
bagian dari pelayanan kesejahteraan menyeluruh. Dengan demikian, ada kerjasama lintas
sektoral dengan bidang kesejahteraan lain, misalnya agama, pendidikan/kebudayaan, olah
raga, dan sosial.
4. Jenis pelayanan kesehatan: sesuai dengan batasan geriatri seperti tersebut di atas, maka
pelayanan kesehatan yang diberikan harus meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitasi dengan memperhatikan aspek psiko-sosial serta lingkungan.

Tugas masing-masing anggota tim adalah sebagai berikut:

 Asesmen lingkungan/sosial: petugas sosio-medik


 Asesmen fisik: dokter/perawat.
 Asesmen psikis: dokter/perawat/psikolog-psikogeriatris.
 Asesmen fungsional/disabilitas: dokter/terapis rehabilitasi.
 Asesmen psikologik: dokter-psikolog/psikogeriatri.

Dengan tata cara asesmen geriatric yang terarah dan terpola, maka kemungkinan
terjadinya "mis/under diagnosis" yang sering didapatkan pada praktik geriatri dapat dihindari
atau dieliminasi sekecil mungkin.

Karakteristik Pasien Geriatri

1. Penurunan kapasitas fungsional yang meliputi : fisik, psikologik, sosial, ekonomi


2. Multi patologik
3. Presentasi penyakit tidak spesifik
4. Cepat memburuk bila tidak segera diobati
5. Resiko komplikasi penyakit dan terapi
6. Perlu program rehabilitasi

Pasien geriatri memiliki beberapa ciri khas, yaitu: multipatologi, tampilan gejala dan
tanda penyakit tidak khas, daya cadangan faali menurun, biasanya disertai gangguan status
fungsional. Sedangkan di Indonesia pada umumnya disertai dengan gangguan nutrisi.

Multipatologi berarti penyakit yang dialami oleh seseorang pada saat yang sama lebih
daripada satu. Misalnya seorang pasien wanita yang menderita nyeri sendi (osteoartritis) yang
disertai dengan pengeroposan tulang (osteoporosis). Atau seorang penderita dengan penyakit
kencing manis, darah tinggi, gangguan persarafan di kaki, dan katarak

Daftar Pustaka

Darmojo, Boedhidan Martono, H.Hadi,1999: Olah Raga dan Kebugaran Pada Lanjut Usia. Buku
Ajar Geriatri, Balai Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta

Vous aimerez peut-être aussi