Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan px : Istri
Alamat : Bojong Menteng Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri perut.
d. Aktifitas Fisik
: pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain maupun alat bantu.
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan, pasien ke
kamar mandi dibantu oleh keluarga, pasien tidak mengalami kesulitan dalam melakukan personal hygiene,
pasien mengatakan lebih banyak berbaring di tempat tidur karena perut terasa sakit saat bergerak.
e. Personal Hygiene
:pasien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, keramas 2 kali dalam seminggu, ganti baju 1 kali sehari, dan tidak ada
gangguan apapun.
Di Rumah Sakit :pasien diseka oleh keluarga 2 kali sehari yaitu pagi dan sore dengan tidak memakai sabun.
4. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
Emosi pasien stabil.
b. Konsep Diri
Body Image : pasien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit dan membutuhkan pengobatan agar
cepat sembuh
Self Ideal : pasien merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan mendapat perhatian yang
cukup dari keluarga
Self Eksterm : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah
Role : pasien sebagai kepala keluarga.
Identity : pasien bernama Tn. “S” dengan usia 35 tahun yang beralamatkan di Bojong Menteng
Rt. 03/ IX Kelurahan Pasir Kuda
c. Interaksi Sosial
Hubungan pasien dengan perawat serta pasien lain dalam satu ruangan baik. Pasien juga kooperatif dan dapat
berinteraksi baik dengan tenaga kesehatan serta hubungannya dengan keluarga juga baik.
d. Spiritual
Pasien beragama Islam, sebelum sakit ia taat beribadah, tetapi sekarang tidak bisa menjalankan sholat lima
waktu. Pasien hanya dapat berdoa demi kesembuhannya.
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan umum kurang
b. Kesadaran
CM (Composmentis) 4-5-6
c. Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg S : 37°C
N : 80 x/menit RR : 20 x/menit
d. Kepala
Kulit Kepala
Bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, tidak ada nyeri tekan.
Wajah
Bentuk wajah simetris, tidak ada luka, tidak ada edema.
Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.
Hidung
Bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.
Telinga
Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Mulut
Bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan gusi.
e. Leher
Tidak terdapat pembesaran tiroid.
g. Abdomen
Inspeksi : simetris, datar
Palpasi : ada nyeri tekan terhadap abdomen (ulu hati)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus ± 8x/menit
h. Ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit) pada tangan kiri, tidak terdapat oedem.
Ekstremitas bawah : tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhan, dan tidak oedem.
i. Genetalia
Tidak terpasang kateter.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
WBC (SEL DARAH PUTIH) : 9,51 . 103m/l (4,00 – 10,00)
RBC (eritrosit) : 5,39 . 106m/l (3,50 – 5,50)
HGB (hemoglobin) : 14,3 g/dl (11,0 – 16,0)
HCT (hemotokrit) : 42,8% (37,0 – 50,0)
MCV (Volume Korpuskular rerata) : 79,4 fl (80,0 – 50,0)
MCH : 26,5 pg (27,0 – 100,0)
MCHC : 33,0 g/dm (32,0 – 31,0)
RDW : 12,9% (1,5 – 36,0)
PLT : 207 . 103m/l (150 – 450)
MPV : 7,0 fl (7,0 – 11,0)
PDW : 16,1 (15,0 – 17,0)
8.
ANALISA DATA
2. Gangguan pola makan (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan pemenuhan
nutrisi tidak adekuat
DS :
1.Tn.“S” mengatakan sering merasa mual dan muntah
2.Tn.“S” mengatakan kalau dia hilang selera makan
3.Tn.“S” mengatakan sering merasa kenyang
DO :
1. Diagnosa Medis dari Tn.“S” adalah Gastritis
2. Tn.“S” tampak lemah dan tidak berenergi
3. Kesadaran Tn.“S” Composmentis
30 September 2012/
10.00 WIB · Memberikan makanan sedikit tapi sering
· Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
· Mengajarkan teknik relaksasi pada px
· Melakukan observasi TTV
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)
FLOW SHEET (LEMBAR OBSERVASI)
Resume
EVALUASI
2 29 September DS:
2012/19.00 1.Tn. “S” mengatakan kalau daerah ulu
hatinya masih terasa nyeri.
2.Tn.“S” mengatakan masih belum nafsu makan
3.Tn.“S” mengeluh sering merasa mual dan muntah
O : keadaan cukup
Makan / minum : 1/4 porsi /5-6 gelas
T : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
RR: 20x/menit
S : 37,5 C
A : masalah teratasi sebagian
P : R dilanjutkan
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)
3. 30 September S: 1.Tn. “S” mengatakan kalau nyerinya masih terasa di daerah ulu
2012/10.00 hati
2.Tn.“S” mengatakan nafsu makannya sudah bertambah
3.Tn.“S” mengatakan sudah tidak merasa mual dan muntah
O : keadaan cukup
Makan / minum : ½ porsi/6-7 gelas
T : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
RR: 20x/menit
S : 37,3 C
A : masalah teratasi sebagian
P : R dilanjutkan
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)
Nyeri 1. Selidiki keluhan 1. Untuk mengetahui
berhubungan nyeri, perhatikan letak nyeri dan
dengan iritasi lokasi, itensitas memudahkan
mukosa lambung nyeri, dan skala intervensi yang
sekunder karena nyeri akan dilakukan
stress psikologi 2. Anjurkan pasien 2. Intervensi dini pada
untuk melaporkan kontrol nyeri
Tujuan: nyeri segera saat memudahkan
Setelah dilakukan mulai pemulihan otot
tindakan dengan
keperawatan menurunkan
selama 2 x 24 jam 3. Pantau tanda- tegangan otot
nyeri dapat tanda vital 3.Respon autonomik
berkurang, pasien meliputi, perubahan
dapat tenang dan pada TD, nadi, RR,
keadaan umum 4. Jelaskan sebab yang berhubungan
cukup baik dan akibat nyeri dengan
pada klien serta penghilangan nyeri
Kriteria Hasil: keluarganya 4. Dengan sebab dan
1. Klien akibat nyeri
mengungkapakan diharapkan klien
nyeri yang5. Anjurkan istirahat berpartisipasi dalam
dirasakan selama fase akut perawatan untuk
berkurang atau
6. Anjurkan teknik mengurangi nyeri
hilang distruksi dan5.Mengurangi nyeri
2. Klien tidak relaksasi yang diperberat
menyeringai oleh gerakan
kesakitan 6.Menurunkan
3. TTV dalam 7. Berikan situasi tegangan otot,
batasan normal lingkungan yang meningkatkan
4. Intensitas nyeri kondusi relaksasi, dan
berkurang (skala meningkatkan rasa
nyeri berkurang 1- kontrol dan
10) 8. Kolaborasi kemampuan koping
5. Menunjukkan dengan tim medis 7.Memberikan
rileks, istirahat dalam pemberian dukungan (fisik,
tidur, peningkatan tindakan emosional,
aktivitas dengan meningkatkan rasa
cepat kontrol, dan
kemampuan
koping)
8. Menghilangkan
atau mengurangi
keluhan nyeri klien
2. Nutrisi kurang
1. Anjurkan pasien1. Menjaga nutrisi
dari kebutuhan untuk makan pasien tetap stabil
tubuh dengan porsi yang dan mencegah
berhubungan sedikit tapi sering rasa mual muntah
dengan kurangnya
2. Berikan makanan 2. Untuk
intake makanan yang lunak mempermudah
pasien menelan
Tujuan: 3. Lakukan 3. Kebersihan mulut
Setelah dilakukan oralhygiene dapat merangsang
tindakan nafsu makan
keperawatan pasien
selama 3x24 jam 4. Timbang BB
kebutuhan nutrisi dengan teratur 4. Mengetahui
pasien terpenuhi perkembangan
5. Observasi tekstur, status nutrisi
Kriteria hasil: turgor kulit pasien pasien
1. Keadaan umum 6. Observasi intake
5. Mengetahui
cukup dan output nutrisi status nutrisi
2. Turgor kulit baik pasien
3. BB meningkat 6. Mengetahui
4. Kesulitan keseimbangan
menelan nutrisi pasien
berkurang
3.
Kurang pengetahuan
1. Beri pendidikan1. Memberikan
berhubungan dengan kesehatan (penyuluhan) pengetahuan dasar
kurangnya informasi. tentang penyakit dimana klien dapat
membuat pilihan
Tujuan: 2. Beri kesempatan klien informasi tentang kontrol
Setelah dilakukan atau keluarga untuk masalah kesehatan.
tindakan keperawatan bertanya 2. Pengkajian / evaluasi
pasien mendapatkan3. Beritahu tentang secara periodik
informasi yang tepat dan pentingnya obat-obatan meningkatkan pengenalan
efektif. untuk kesembuhan klien. / pencegahan dini
4. Evaluasi tingkat terhadap komplikasi
Kriteria hasil: pengetahuan klien seperti ulkus peptik dan
1. Klien dapat menyebutkan pendarahan pada
pengertian lambung.
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Perawatan dan
pengobatan.
No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi
S : anak mengatakan nyeri yang
dirasakan mulai berkurang
Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa
1. O : pasien terlihat lebih rileks
lambung sekunder karena stress psikologi
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S : keluarga pasien mengatakan nafsu
makan pasien berkurang dan sering
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kali mengeluh mual dan muntah
berhubungan dengan kurangnya intake O : pasien sering terlihat muntah
makanan beberapa kali dalam sehari
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam nutrisi dapat adekuat dengan KH :
nafsu makan bertambah
makan habis 1 porsi
mual, muntah berkurang / hilang
Istirahatkan klien pada saat nyeri muncul.
1
Instirahat akan menurunkan oksigen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal.
2. Meningkatkan intake oksigen sehingga akan menurunkan nyeri sekunder dari iskemia intestinal.
4. Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal. Apabila banyak pengunjung yang
berada diruangan kondisi oksigen ruangan yang akan berkurang. Istirahat akan menurunkan
kebutuhan oksigen jaringan perifer.
1. Perawat dapat lebih terarah dalam memberikan pendidikan kesehatan yang sesuai dengan
pengetahuan klien.
3. Macam-macam jenis makanan dapat dibuat untuk tambahan atau batasan faktor tertentu.
4. Konsumsi minuman kafein perlu dihindari karena dapat meningkatkan aktifitas lambung.