Vous êtes sur la page 1sur 16

32

BAB IV

HASIL PKL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil PKL

Pengelolaan arsip yang baik turut pula dipengaruhi oleh tata kerja pegawai

Kelurahan, semakin tinggi produktifitas kerja pegawai, maka semakin menunjang

keberhasilan suatu sistem yang digunakan dalam mengelola arsip tersebut.

Produktivitas kerja dapat diukur dari segi kualitas hasil yang diberikan pegawai

Kelurahan kepada masyarakat yaitu sampai seberapa jauh hasil tersebut sesuai

dengan standar pelayanan publik.

Selain melakukan observasi atau pengamatan pada kantor Lurah Srijaya,

penulis melakukan wawancara dengan beberapa pegawai Kelurahan dan penulis

juga memperoleh data tertulis dari sumber Kelurahan antara lain kliping mengenai

keadaan umum atau topografi Kelurahan Srijaya Palembang yang berisikan

keadaan wilayah, jumlah penduduk, struktur organisasi Kelurahan dan

sebagainya.

Oleh karena itu, penulis ingin menguraikan lebih terperinci mengenai hasil

penelitian yang didapatkan penulis dalam melakukan penelitian mengenai

efektivitas pengarsipan terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai pada

kantor Kelurahan Srijaya Palembang.

Kearsipan mempunyai peranan sebagai pusat kegiatan, sebagai sumber

informasi serta sebagai alat pengawas yang sangat diperlukan dalam setiap

organisasi dalam melakukan kegiatan perencanaan, pengembangan, perumusan,

32
33

pengambilan keputusan, kebijaksanaan, pembuatan laporan, pertanggungjawaban,

dan pengendalian.

Pelaksanaan kearsipan yang efektif dapat membantu suatu organisasi

dalam hal pelaksanaan kegiatan administrasi yang lebih cepat, akurat, dan tepat,

selain itu, pengarsipan yang efektif turut pula membantu pegawai dalam

mengerjakan tugasnya dengan cepat sehingga hasil pencapaian kerja pegawai

dapat meningkat dan pegawai lebih produktif dalam menyelesaikan pekerjaannya.

sistem pengarsipan yang digunakan Kelurahan Srijaya adalah secara manual, arsip

disimpan berdasarkan pokok permasalahan misalnya surat masuk mengenai

pengerahan pegawai akan disimpan di lemari kabinet yang dibagi menurut sub

bab permasalahan yaitu pada bagian kepegawaian.

Pegawai Sering sekali melakukan pelatihan kearsipan sehingga, arsip

dikelola oleh Sekretaris Lurah Srijaya dengan sistem penyimpanan secara manual

berdasarkan permasalahannya, karena ntuk pelatihan yang diberikan oleh

pemerintah biasanya diwakili oleh Sekretaris Lurah

Efektivitas pengarsipan mengenai efisiensi biaya Bapak Adiansyah, SH

memberikan informasi bahwa : dalam hal penanganan dan pemeliharaan arsip,

kami sudah melakukan efisiensi biaya karena untuk penyimpanan arsip tidak

dibutuhkan biaya yang besar karena arsip hanya disimpan dalam satu map atau

folder untuk kemudian diarsipkan kedalam lemari arsip. Untuk menjaga arsip agar

tidak sampai rusak, map-map arsip disimpan dalam lemari tertutup agar terhindar

dari kemungkinan serangan api, air, serangga dan sebagainya. Secara garis besar

pihak Kelurahan Srijaya sudah melakukan efisiensi biaya karena untuk


34

penyimpanan arsip tidak dibutuhkan biaya yang besar karena arsip hanya

disimpan dalam satu map atau folder untuk kemudian diarsipkan kedalam lemari

arsip. Untuk menjaga arsip agar tidak sampai rusak, map-map arsip disimpan

dalam lemari tertutup agar terhindar dari kemungkinan serangan api, air, serangga

dan sebagainya.

Mengenai segi waktu, penulis mendapatkan informasi bahwa untuk

menemukan kembali arsip yang dibutuhkan cukup memakan waktu kurang dari

lima menit dengan syarat arsip tidak dipinjam oleh pegawai lain karena tidak

adanya pencatatan peminjaman arsip secara tertulis sehingga menyulitkan

pegawai dalam mencari informasi peminjaman arsip.

Mengenai peralatan penulis juga memperoleh informasi bahwa peralatan

dan perlengkapan yang digunakan pada kantor Kelurahan dalam mengelola arsip

antara lain buku agenda surat masuk dan surat keluar, buku undangan masuk dan

undangan keluar, lembar disposisi, penjepit dokumen, lemari kabinet dan lemari

arsip, kemudian mesin ketik, komputer, map dokumen, staples, peralatan tulis

seperti pena, buku dan lain-lain. Dari pengamatan penulis dapat diketahui secara

umum efektifitas pengarsipan telah berjalan dengan baik, namun agar lebih mapan

pada masa yang akan datang kiranya Kelurahan Srijaya dapat mengadakan suatu

kegiatan sosialisasi atau pelatihan terhadap pegawai dalam menjalankan

pengarsipan, terutama jikalau ada penerapan cara kerja yang baru atau adanya

penggunaan teknologi yang baru dalam mengembangkan efektifitas pengarsipan

di Kelurahan Srijaya Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang dengan


35

harapan para pegawai tidak kaku dan kurang fleksibel dalam menjalankan tugas

yang dibebankan kepadanya.

Adapun sistem kearsipan yang digunakan Kelurahan Srijaya adalah sistem

penyimpanan menurut pokok soalnya dimana arsip disimpan berdasarkan

permasalahannya, tidak adanya perbedaan antara arsip yang bersifat pribadi, bebas

dan rahasia karena penyimpanan arsip di satu tempatkan dalam satu map yaitu

map surat masuk, map surat keluar, map surat undangan masuk dan map surat

undangan keluar. Buku agenda surat masuk dan surat keluar dibuat dalam satu

buku dan buku agenda surat undangan masuk dan undangan keluar dibuat dalam

satu buku. Lama penyimpanan arsip dilemari kabinet hanya berkisar selama dua

tahun dan kelurahan Srijaya belum menggunakan sistem penyimpanan secara

elektronik dengan menggunakan media komputer karena terbatasnya sarana dan

prasarana yang dapat menunjang penyimpanan arsip secara inkonvensional.

Apabila sistem komputerisasi ini dapat diterapkan akan membawa dampak positif

bagi pegawai Kelurahan karena dapat mempermudah pekerjaan dan penyimpanan

arsip yang lebih efektif dan efisien. Semakin menunjangnya keberhasilan

penggunaan suatu sistem dapat membantu pegawai lebih tanggap, cepat dan

akurat dalam penyelesaian pekerjaannya sehingga pegawai akan lebih produktif

yang dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai Kelurahan.

Pengelolaan arsip yang efektif turut pula mempengaruhi produktivitas

kerja pegawai karena semakin efektifnya pengelolaan arsip maka pekerjaan

pegawai Kelurahan lebih cepat dan tepat agar mutu pelayanan terhadap warga

khususnya Srijaya dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil observasi dan
36

wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan arsip pada kantor

Kelurahan Srijaya sudah cukup optimal dengan menggunakan sistem

penyimpanan secara manual menurut pokok soal. Pengelolaan arsip yang efektif

pula dapat berpengaruh terhadap hasil kerja pegawai Kelurahan yang semakin

cepat, tepat dan akurat serta tidak menggunakan waktu yang lebih lama dalam

pelayanan khususnya kepada masyarakat.

4.2 Pembahasan

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan administrasi, maka arsip mempunyai

arti yang sangat penting yaitu untuk menyusun rencana program pelaksanaan

kegiatan lainnya karena dengan adanya arsip maka dapat diketahui bermacam-

macam informasi yang sudah dimiliki sehingga dapat ditentukan sasaran yang

akan dicapai dengan menggunakan potensi yang ada secara maksimal.

Pada dasarnya suatu organisasi tidak hanya mengharapkan mempunyai

pegawai yang cakap dan terampil, akan tetapi yang terpenting adalah para

pegawai mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja

yang optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan faktor-faktor pendukung yang dapat

meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

Pengarsipan yang efektif dapat membantu pegawai Kelurahan Srijaya

untuk melaksanakan kegiatan administrasinya karena terbantu melalui informasi

yang diperoleh dari data yang diarsipkan secara cepat dan akurat sehingga

pegawai semakin produktif dalam melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini penulis

mencoba meneliti mengenai efektivitas pengarsipan pada kantor kelurahan Srijaya

Palembang.
37

4.2.1 Efektivitas Pengarsipan Pada Kantor Kelurahan Srijaya Palembang

Suatu organisasi atau kantor yang tidak memiliki sistem kearsipan yang

efektif akan sulit menemukan informasi yang telah disimpan dan akhirnya dapat

menghambat tahapan proses berikutnya. Hal tersebut dirasakan penting karena

dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan informasi yang lengkap

guna mengatasi hambatan sehingga dapat dicapainya kelancaran pelaksanaan

tugas. Informasi yang terus berkembang perlu dicatat dengan baik, rapi dan

sistematis didalam kertas, flashdisk atau lainnya sesuai dengan kebutuhan

organisasi atau kantor sehingga dengan demikian dapat dipersiapkan informasi

yang lengkap dan bermanfaat.

Ditinjau dari segi waktu, efektivitas pekerjaan kantor sangat tergantung

pada cepat atau lambatnya pengambilan informasi dari tempat penyimpanan.

Disinilah letak eratnya hubungan antara sistem penyimpanan informasi dengan

teknik penemuan kembali informasi tersebut. Dengan sistem penyimpanan yang

baik, maka akan mempermudah menemukan tempat penyimpanan informasi yang

dibutuhkan.

Beberapa organisasi menyimpan arsipnya dengan menganut azas

sentralisasi dan desentralisasi. Pada Kelurahan Srijaya, arsip disimpan dengan

menganut azas sentralisasi dimana arsip ditempatkan di satu unit khusus

penyimpanan arsip.

Sistem penyimpanan arsip pada kantor Kelurahan Srijaya masih

menggunakan sistem penyimpanan secara manual atau arsip konvensional dengan


38

cara penyimpanan arsip menggunakan sistem menurut pokok soal atau

permasalahannya. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, dalam penemuan

kembali arsip membutuhkan waktu kurang dari lima menit apabila arsip yang

disimpan tidak dipinjam oleh staf lain karena tidak diberlakukannya pencatatan

buku bagi peminjam berkas yang di arsipkan.

Sistem penyimpanan arsip menurut permasalahannya adalah salah satu

sistem penataan berkas berdasarkan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan

masalah-masalah yang berhubungan dengan kantor atau organisasi yang

menggunakan sistem ini. Untuk dapat melaksanakan penataan arsip dengan

menggunakan sistem permasalahan maka harus ditentukan dulu masalah-maslaah

yang pada umumnya terjadi dalam surat-surat setiap harinya. Masalah-masalah

tersebut dikelompokkan menjadi satu subjek yang disusun dalam suatu daftar

yang bernama daftar indeks. Oleh sebab itu, dalam penataan arsip berdasarkan

sistem masalah perlu disiapkan terlebih dahulu mengenai daftar indeks.

Pencatatan surat masuk ataupun surat keluar ditulis dalam satu buku

agenda karena kantor Kelurahan Srijaya belum menggunakan kartu kendali. Kartu

kendali adalah selembar kertas yang berisi kolom-kolom untuk mencatat surat

masuk dan surat keluar serta untuk mengendalikan surat tersebut. Kartu kendali

berfungsi sebagai pengganti buku agenda yang mana penggunaannya dappat

ditulis rangkap dua, rangkap tiga dan sebagianya sesuai dengan kebutuhan

masing-masing kantor. Didalam memilih dan menentukan cara penataan arsip ini,

seharusnya berorientasi kepada jenis atau macam informasi yang ada serta

diperlukan dengan menyesuaikan kepada situasi dan kebutuhan di lingkungan


39

kerja. Bahkan untuk penyesuaian berikutnya bila diperlukan suatu kantor dapat

menggabungkan antara sistem yang satu dengan sistem lainnya.

Dalam hal penanganan dan pemeliharaan arsip-arsipnya, Kelurahan

Srijaya tidak menganggarkan dana untuk memelihara arsip tersebut karena

diyakini bahwa arsip akan tetap terjaga dan tersimpan dengan baik apabila cara

penyimpanan dan penggunaannya secara baik dan benar. Secara fisik, semua

arsip harus diamankan dari segi kerusakan.

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan oleh kelurahan Srijaya dalam

melaksanakan tugas kearsipannya antara lain penggunaan map dokumen, buku

agenda surat masuk dan surat keluar, buku undangan masuk dan undangan keluar,

lembar disposisi, penjepit dokumen, lemari kabinet dan lemari arsip. Selain

peralatan dan perlengkapan diatas, untuk mengelola arsip juga dibutuhkan

perangkat komputer yang dapat menyimpan dan menampilkan data arsip bilamana

diperlukan.

Sistem penataan arsip yang tertaur mencerminkan keberhasilan suatu

pengelolaan kegiatan dimasa lalu yang akan besar pengaruhnya terhadap

pengembangan dimasa mendatang. Tujuan dari penataan arsip tersebut adalah

agar arsip dapat disimpan dan ditemukan kembali dengan cepat dan tepat serta

dapat menunjang terlaksananya penyusutan arsip dengan efektif dan efisien.

Menurut Sedarmayanti (2008:104) ada beberapa faktor yang menunjang dan perlu

diperhatikan atau dipenuhi dalam rangka memudahkan penyimpanan dan

penemuan kembali arsip adalah :


40

1. Melakukan kegiatan seperti menghimpun, mengklasifikasi, menyusun,

menyimpan dan memelihara arsip berdasarkan sistem yang berlaku baik arsip

yang bersifat kedinasan maupun arsip prbadi pimpinan.

2. Dalam menciptakan suatu sistem penataan arsip yang baik hendaknya

diperhatikan atau dipenuhi beberapa faktor penunjang, antara lain adalah:

a. Kesederhanaan

Sistem penataan arsip yang dipilih dan diterapkan harus mudah supaya

bukan hanya dimengerti oleh satu orang saja melainkan juga dapat

dimengerti pegawai lain.

b. Ketepatan menyimpan arsip

Berdasarkan sistem yang digunakan, harus memungkinkan penemuan

kembali arsip dengan cepat dan tepat.

c. Memenuhi persyaratan ekonomis

Yaitu harus dapat memanfaatkan ruangan, tempat dan peralatan yang ada

serta biaya yang tersedia.

d. Menjamin keamanan

Arsip harus terhindar dari kerusakan, pencurian atau pemusnahan dan harus

aman dari bahaya air, api, gangguan binatang, udara yang lembab dan lain-

lain sehingga penyimpanannya harus ditempat yang benar-benar aman dari

segala gangguan.

e. Penempatan Arsip Hendaknya diusahakan pada tempat strategis, maksudnya

adalah agar tempat penyimpanan mudah dicapai oleh setiap unit atau yang

memerlukannya tanpa membuang banyak waktu dan tenaga.


41

f. Sistem yang digunakan harus fleksibel

Maksudnya adalah harus memberikan kemungkinan adanya perubahan-

perubahan dalam rangka penyempurnaan dan efisiensi kerja.

g. Petugas arsip

Perlu memahami pengetahuan di bidang kearsipan.

3. Unit arsip perlu menyelenggarakan penggandaan dan melayani peminjaman

arsip dengan sebaik-baiknya.

4. Mencatat dan menyimpan pidato serta peristiwa penting yang terjadi setiap hari

lengkap dengan tanggal kejadiannya agar dapat dijadikan alat bantu untuk

menemukan atau mempertimbangkan kembali bila sewaktu-waktu diperlukan.

5. Mengadakan pengontrolan arsip secara periodik agar dapat memahami seluruh

media informasi yang ada dan mengajukan saran untuk mengadakan

penyusutan serta pemusnahan bila perlu.

Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi turut serta

membawa peran bagi sistem kearsipan. Sekarang ini, sistem penyimpanan arsip

tidak hanya menggunakan cara manual atau konvensional akan tetapi arsip dapat

disimpan secara elektronik melalui media komputer dengan menggunakan

program software Sistem Informasi Manajemen Kearsipan yang telah banyak

digunakan instansi pemerintahan yang besar dalam pengelolaan kearsipannya.

Untuk dapat melaksanakan kearsipan dengam menggunakan sistem media

baru ini diperlukannya sarana dan prasarana yang mendukung seperti komputer,

program software, mesin scanner, printer dan fasilitas penunjang lainnya. Selain

sarana dan prasarana, pegawai yang bertugas dibidang kearsipan harus


42

mengetahui dan memahami bagaimana cara mengoperasikan program tersebut

sehingga di kemudian hari tidak ditemukannya kesulitan dalam proses

pengarsipan.

Arsip dapat dianalogkan dengan pusat ingatan organisasi. Apabila pegawai

yang mengelola arsip tidak didasari dengan motivasi yang tinggi maka akhirnya

pengelolaan arsip dilaksanakan tidak dengan sepenuh hati dan mengakibatkan

tidak didapatkannya informasi yang tepat waktu, lengkap dan tepat guna.

Pada umumnya, seorang pegawai akan mengalami kepuasan kerja apabila

mempunyai kebebasan dalam menentukan pekerjaan yang ingin dilakukannya

dengan cara yang diinginkannya. Demikian pula peran serta dan keterlibatan diri

tanpa paksaan akan meningkatkan motivasi kerja. Kesesuaian antara kebutuhan

individual dan kebutuhan organisasi merupakan faktor yang penting untuk

menunjang produktivitas kerja.

Peran pegawai sebagai faktor yang menentukan produktivitas kerja

didukung oleh kemajuan teknologi yang mempermudah cara penyelesaian

pengelolaan dan penyimpanan arsip. Semakin baiknya sistem penyimpanan arsip

yang digunakan maka akan berdampak pada hasil kerja yang maksimal. Usaha

terhadap perbaikan dibidang kearsipan akan menimbulkan dampak yang positif

dalam rangka kelancaran tugas secara menyeluruh.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa pengelolaan arsip pada kantor Kelurahan Srijaya sudah cukup optimal

dengan menggunakan sistem penyimpanan secara manual menurut pokok soal.

Pengelolaan arsip yang efektif pula dapat berpengaruh terhadap hasil kerja
43

pegawai Kelurahan yang semakin cepat, tepat dan akurat serta tidak menggunakan

waktu yang lebih lama dalam pelayanan khususnya kepada masyarakat.

4.2.2 Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Kelurahan Srijaya

Palembang

Pada pembahasan lebih lanjut disini penulis akan menguraikan beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai pada kantor

Kelurahan Srijaya Palembang antara lain:

1. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penunjang bagi pelaksanaan

kegiatan administrasi pada kantor kelurahan Srijaya. Adanya peralatan dan

perlengkapan yang memadai membuat suatu pekerjaan dapat diselesaikan

dengan cepat. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kelurahan

Srijaya seperti komputer, map, meja kerja, mesin tik, printer, lemari arsip, buku

agenda dan sebagainya yang dapat memperlancar pelaksanaan tugas pada unit

kearsipan.

2. Kedisiplinan Pegawai

Disiplin merupakan sikap dan tingkah laku seseorang untuk patuh dan taat

pada peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku dalam

masyarakat untuk tujuan tertentu. Kedisiplinan pegawai kelurahan Srijaya

dapat terlihat oleh daftar hadir pegawai, kepatuhan atas jam kerja yang

dibebankan serta melayani masyarakat dengan berlandaskan ketentuan standar

pelayanan.
44

3. Tingkat Pendidikan

Pendidikan sangat mempengaruhi akan hasil kerja seseorang, dengan adanya

ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi dapat membantu penyelesaian

pekerjaan secara cepat. Pegawai kelurahan Srijaya sebagian berpendidikan

sarjana yang memegang jabatan dan berstatus pegawai negeri sipil dan ada

pula yang hanya berpendidikan sekolah menengah atas yang memegang

jabatan sebagai staf kelurahan.

4. Tingkat penghasilan

Tingkat penghasilan atau gaji yang memadai untuk setiap pegawai kelurahan

Srijaya berdasarkan jenjang jabatan ataupun masa kerjanya turut pula dapat

mempengaruhi produktivitas kerja pegawai tersebut. Penghasilan yang

mencukupi dapat memberikan dorongan atau motivasi bagi pegawai agar lebih

giat dalam bekerja. Tingkat penghasilan juga dapat mempengaruhi seseorang

untuk meningkatkan keterampilan kerja agar mutu dan hasil kerja lebih baik

sehingga jabatan dapat naik dengan dibarengi dengan kenaikan gaji pegawai

tersebut. Intinya adalah apabila tingkat penghasilan memadai maka

menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.

5. Suasana Kerja atau iklim Kerja

Suasana kerja yang kondusif dapat mendorong pegawai agar senang bekerja

dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaannya. Adanya keakraban

dan kekeluargaan yang terjalin antar sesama pegawai kelurahan membuat


45

suasana kerja kelurahan menyenangkan dan tidak membosankan. Para pegawai

kelurahan saling tolong menolong dalam menyelesaikan tugas-tugas kelurahan.

6. Jaminan Sosial

Jaminan sosial yang diberikan pemerintah terhadap pegawai kelurahan akan

turut pula mempengaruhi produktivitas kerjanya. Jaminan sosial tersebut dapat

berupa jaminan kesehatan, tunjangan jabatan, serta dana pensiun serta

tunjangan lainnya. Apabila jaminan sosial pegawai mencukupi maka akan

dapat menimbulkan senang bekerja sehingga mendorong pemanfaatan

kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Disamping hal tersebut, menurut Sedarmayanti (2011:228) ada pula

bebagai faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, di antaranya adalah:

1. Sikap mental, berupa motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja.

2. Pendidikan, tingginya kesadaran akan produktivitas dapat mendorong

pegawai melakukan tindakan yang produktif.

3. Keterampilan, pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil maka

akan lebih mampu bekerja dan mengggunakan fasilitas kerja dengan baik.

4. Manajemen, apabila manajemennya tepat maka akan menimbulkan

semangat yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong pegawai melakukan

tindakan yang produktif.

5. Hubungan industrial Pancasila, dengan penerapan hubungan industrial

Pancasila maka dapat menciptakan ketenangan kerja dan motivasi kerja,

menciptakan hubungan keja yang serasi dan dinamis serta menciptakan


46

harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong diwujudkan jiwa

berdedikasi dalam peningkatan produktivitas.

6. Tingkat penghasilan, apabila tingkat penghasilan memadai maka

menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.

7. Gizi dan kesehatan, apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan

berbadan sehat, maka akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai

semangat yang tinggi maka akan meningkatkan produktivitas.

8. Jaminan Sosial, apabila jaminan sosial pegawai mencukupi maka dapat

menimbulkan senang bekerja sehingga mendorong pemanfaatan

kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.

9. Lingkungan dan iklim kerja, apabila lingkungan dan iklim kerja baik dapat

mendorong pegawai agar senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung

jawab melakukan pekerjaan dengan lebih baik menuju ke arah peningkatan

produktivitas.

10. Sarana produksi, mutu sarana produksi berpengaruh terhadap peningkatan

produktivitas.

11. Teknologi, apabila teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju maka akan

memungkinkan pekerjaan yang tepat waktu dan mutu lebih baik agar

produktivitas meningkat.

12. Kesempatan berprestasi, apabila terbuka kesempatan untuk berprestasi

maka akan menimbulkan dorongan psikologis untuk meningkatkan


47

dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan

produktivitas kerja.

Berdasarkan uraian yang penulis sampaikan dapat disimpulkan bahwa

produktifitas kerja pegawai pada kantor Kelurahan Srijaya Kecamatan Alang-

Alang Lebar Palembang belum cukup optimal dan masih diperlukannya

pembenahan-pembenahan dari segi waktu untuk kepengurusan administrasi

penduduk agar lebih cepat dan efektif, untuk memperoleh berkas ataupun surat-

menyurat lainnya seperti untuk pembuatan Administrasi Kependudukan yaitu

Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) belum dapat diselesaikan

secara cepat, hal ini dikarenakan sistem pembuatan ini KK dan KTP berada di

Kantor Catatan Sipil dan Kantor Kecamatan bukan di Kantor Kelurahan,

kelurahan hanya sebatas menunggu proses penyelesaian dari pihak tersebut.

Vous aimerez peut-être aussi