Vous êtes sur la page 1sur 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGENALAN


PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU PADA KELUARGA Ny. S
DI DESA PAKUNIRAN KECAMATAN MAESAN
KABUPATEN BONDOWOSO

Disusun Oleh:

Igor Wisnu Wardana


NIM: 15037140858

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“PENGENALAN PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU”

A. Pokok Bahasan
Penyakit Tuberculosis Paru
B. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Tuberculosis Paru
2. Penyebab Tuberculosis Paru
3. Tanda dan gejala Tuberculosis Paru
4. Pencegahan Tuberculosis Paru
C. Sasaran
Klien dan Keluarga yang mengalami Tuberculosis Paru
D. Pelaksanaan
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat : Dusun Sumber Bendo RT 08 / RW 03 Desa Pakuniran Kecamatan
Maesan Kabupaten Bondowoso
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pasien dapat memahami tentang penyakit Tuberculosis Paru
2. Tujuan Khusus
a. Klien dan keluarga mampu mendefinisikan pengertian Tuberculosis Paru
b. Klien dan keluarga mampu mengidentifikasi penyebab Tuberculosis Paru
c. Klien dan keluarga mampu mengenal tanda dan gejala Tuberculosis Paru
d. Klien dan keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan Tuberculosis Paru
F. Proses Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan
Penyuluh Audience
Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menyampaikan tujuan menyimak
4. Kontrak waktu
Inti 10 menit 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan dan
2. Memberi kesempatan menyimak
untuk bertanya 2. Bertanya
Penutup 5 menit 1. Evaluasi 1. Menjawab pertanyaan
2. Kesimpulan 2. Mendengarkan dan
3. Mengucapkan salam menyimak
3. Menjawab salam
G. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
H. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
I. Materi
Terlampir
PENGENALAN PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

A. Pengertian Tuberculosis Paru


Penyakit Tuberculosis Paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Micobacterium tuberculosis. Tuberculosis Paru dapat menyerang berbagai organ tubuh
,namun kuman ini paling sering menyerang organ paru-paru. Tuberculosis Paru merupakan
penyakit menahun/berlansung lama dan menular.
B. Penyebab Tuberculosis Paru
Peyebab penyakit Tuberculosis Paru adalah kuman Micobakterium tuberculosis.
Faktor risiko Tuberculosis Paru antara lain:
1. Faktor Umur.
Infeksi tuberkulosis aktif meningkat secara bermakna sesuai dengan umur. Insiden
tertinggi tuberkulosis paru biasanya mengenai usia dewasa muda. Di Indonesia
diperkirakan 75% penderita Tuberculosis Paru adalah kelompok usia produktif yaitu 15-
50 tahun.
2. Faktor Jenis Kelamin.
Tuberculosis Paru
Iebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan wanita karena laki-laki
sebagian besar mempunyai kebiasaan merokok sehingga memudahkan terjangkitnya
Tuberculosis Paru.
3. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi terhadap pengetahuan seseorang
diantaranya mengenai rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan pengetahuan
penyakit Tuberculosis Paru sehingga dengan pengetahuan yang cukup maka
seseorang akan mencoba untuk mempunyai perilaku hidup bersin dan sehat. Selain
itu tingkat pedidikan seseorang akan mempengaruhi terhadap jenis pekerjaannya.
4. Pekerjaan
Jenis pekerjaan menentukan faktor risiko apa yang harus dihadapi setiap individu.
Bila pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu paparan partikel debu di daerah
terpapar akan mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan. Jenis
pekerjaan seseorang juga mempengaruhi terhadap pendapatan keluarga yang akan
mempunyai dampak terhadap pola hidup sehari-hari diantara konsumsi makanan,
pemeliharaan kesehatan selain itu juga akan mempengaruhi terhadap kepemilikan
rumah (kontruksi rumah. Mempunyai status gizi yang kurang akan memudahkan
untuk terkena penyakit infeksi diantaranya Tuberculosis Paru. Dalam hal jenis
kontruksi rumah dengan mempunyai pendapatan yang kurang maka kontruksi rumah
yang dimiliki tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga akan mempermudah
terjadinya penularan penyakit Tuberculosis Paru

5. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok meningkatkan resiko untuk terkena Tuberculosis Paru
sebanyak 2,2 kali.

6. Kepadatan hunian kamar tidur


Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya
luas lantai bangunan rumah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.
Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga
bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular
kepada anggota keluarga yang lain.

7. Pencahayaan
Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam
rumah, misalnya basil Tuberculosis Parukarena itu rumah yang sehat harus
mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Semua jenis cahaya dapat mematikan
kuman hanya berbeda dari segi lamanya proses mematikan kuman untuk setiap
jenisnya..Cahaya yang sama apabila dipancarkan melalui kaca tidak berwarna dapat
membunuh kuman dalam waktu yang lebih cepat dari pada yang melalui kaca
berwama Penularan kuman TBC relatif tidak tahan pada sinar matahari. Bila sinar
matahari dapat masuk dalam rumah serta sirkulasi udara diatur maka resiko
penularan antar penghuni akan sangat berkurang.
8. Ventilasi
Ventilasi mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar
aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan
oksigen yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya
ventilasi akan menyebabkan kurangnya oksigen di dalam rumah, disamping itu
kurangnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik.
Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri-bakteri
patogen/ bakteri penyebab penyakit, misalnya kuman TBC.
Fungsi kedua dari ventilasi itu adalah untuk membebaskan udara ruangan dari
bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena di situ selalu terjadi aliran udara
yang terus menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir.
9. Kondisi rumah
Kondisi rumah dapat menjadi salah satu faktor resiko penularan penyakit TBC. Atap,
dinding dan lantai dapat menjadi tempat perkembang biakan kuman.Lantai dan
dinding yag sulit dibersihkan akan menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan
dijadikan sebagai media yang baik bagi berkembangbiaknya kuman Mycrobacterium
tuberculosis.
10. Kelembaban udara
Kelembaban udara dalam ruangan untuk memperoleh kenyamanan, dimana
kelembaban yang optimum berkisar 60% dengan temperatur kamar 22° – 30°C.
Kuman TBC akan cepat mati bila terkena sinar matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup selama beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab.
11. Status Gizi
Kekurangan gizi pada seseorang akan berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan
tubuh dan respon immunologik terhadap penyakit.
12. Keadaan Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi berkaitan erat dengan pendidikan, keadaan sanitasi
lingkungan, gizi dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Penurunan pendapatan
dapat menyebabkan kurangnya kemampuan daya beli dalam memenuhi konsumsi
makanan sehingga akan berpengaruh terhadap status gizi. Apabila status gizi buruk
maka akan menyebabkan kekebalan tubuh yang menurun sehingga memudahkan
terkena infeksi TBC.
13. Perilaku
Perilaku dapat terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan penderita
TBC yang kurang tentang cara penularan, bahaya dan cara pengobatan akan
berpengaruh terhadap sikap dan prilaku sebagai orang sakit dan akhinya berakibat
menjadi sumber penular bagi orang disekelilingnya.

C. Tanda dan gejala TBC


Gejala umum :
1. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
2. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
3. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
4. Perasaan tidak enak, lemah.
Gejala khusus :
1. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan pada saluran
yang menuju ke paru-paru, akan menimbulkan suara "mengi" yang disertai sesak.
2. Kalau ada cairan paru-paru, dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
D. Pencegahan TBC
Tips berikut berguna untuk mencegah penularan penyakit TBC :
1. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersih
2. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun)
3. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
4. Menghindari udara dingin
5. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat
tidur
6. Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari
7. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan
tidak boleh digunakan oleh orang lain
8. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein

Vous aimerez peut-être aussi

  • Bab 4-5
    Bab 4-5
    Document48 pages
    Bab 4-5
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Infom
    Infom
    Document7 pages
    Infom
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Leaflet Rumah Sehat
    Leaflet Rumah Sehat
    Document3 pages
    Leaflet Rumah Sehat
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal
    Proposal
    Document11 pages
    Proposal
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal
    Proposal
    Document55 pages
    Proposal
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal
    Proposal
    Document55 pages
    Proposal
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal
    Proposal
    Document55 pages
    Proposal
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Pengkajian Keperawatan Keluarga
    Pengkajian Keperawatan Keluarga
    Document9 pages
    Pengkajian Keperawatan Keluarga
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 3 Metodologi Penelitian
    Bab 3 Metodologi Penelitian
    Document3 pages
    Bab 3 Metodologi Penelitian
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Semnas
    Semnas
    Document3 pages
    Semnas
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Pengajuan Judul Kti Igor
    Pengajuan Judul Kti Igor
    Document1 page
    Pengajuan Judul Kti Igor
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Rencana
    Rencana
    Document1 page
    Rencana
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • POSYANDU
    POSYANDU
    Document12 pages
    POSYANDU
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Curriculum Vitae
    Curriculum Vitae
    Document4 pages
    Curriculum Vitae
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 1,2,3
    Bab 1,2,3
    Document49 pages
    Bab 1,2,3
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Pengajuan Judul Kti Igor
    Pengajuan Judul Kti Igor
    Document1 page
    Pengajuan Judul Kti Igor
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 1,2,3
    Bab 1,2,3
    Document51 pages
    Bab 1,2,3
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document3 pages
    Cover
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Rencana Kegiatan
    Rencana Kegiatan
    Document1 page
    Rencana Kegiatan
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • BAB 3 Belum Fix
    BAB 3 Belum Fix
    Document5 pages
    BAB 3 Belum Fix
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I
    Bab I
    Document10 pages
    Bab I
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document3 pages
    Cover
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document3 pages
    Cover
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Curriculum Vitae
    Curriculum Vitae
    Document4 pages
    Curriculum Vitae
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Cover Depan
    Cover Depan
    Document2 pages
    Cover Depan
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Hak Dan Kewajiban Kewarganegaraan
    Hak Dan Kewajiban Kewarganegaraan
    Document8 pages
    Hak Dan Kewajiban Kewarganegaraan
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Format Pengkajian KMB
    Format Pengkajian KMB
    Document15 pages
    Format Pengkajian KMB
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • Adenium
    Adenium
    Document7 pages
    Adenium
    Yeni Dwi Agustin
    Pas encore d'évaluation
  • SAP Sirosis Hepatis
    SAP Sirosis Hepatis
    Document9 pages
    SAP Sirosis Hepatis
    Aggmardyanti Dyah Upphee
    100% (1)