Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
A. Pokok Bahasan
Penyakit Tuberculosis Paru
B. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Tuberculosis Paru
2. Penyebab Tuberculosis Paru
3. Tanda dan gejala Tuberculosis Paru
4. Pencegahan Tuberculosis Paru
C. Sasaran
Klien dan Keluarga yang mengalami Tuberculosis Paru
D. Pelaksanaan
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat : Dusun Sumber Bendo RT 08 / RW 03 Desa Pakuniran Kecamatan
Maesan Kabupaten Bondowoso
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pasien dapat memahami tentang penyakit Tuberculosis Paru
2. Tujuan Khusus
a. Klien dan keluarga mampu mendefinisikan pengertian Tuberculosis Paru
b. Klien dan keluarga mampu mengidentifikasi penyebab Tuberculosis Paru
c. Klien dan keluarga mampu mengenal tanda dan gejala Tuberculosis Paru
d. Klien dan keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan Tuberculosis Paru
F. Proses Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan
Penyuluh Audience
Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menyampaikan tujuan menyimak
4. Kontrak waktu
Inti 10 menit 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan dan
2. Memberi kesempatan menyimak
untuk bertanya 2. Bertanya
Penutup 5 menit 1. Evaluasi 1. Menjawab pertanyaan
2. Kesimpulan 2. Mendengarkan dan
3. Mengucapkan salam menyimak
3. Menjawab salam
G. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
H. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
I. Materi
Terlampir
PENGENALAN PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU
5. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok meningkatkan resiko untuk terkena Tuberculosis Paru
sebanyak 2,2 kali.
7. Pencahayaan
Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam
rumah, misalnya basil Tuberculosis Parukarena itu rumah yang sehat harus
mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Semua jenis cahaya dapat mematikan
kuman hanya berbeda dari segi lamanya proses mematikan kuman untuk setiap
jenisnya..Cahaya yang sama apabila dipancarkan melalui kaca tidak berwarna dapat
membunuh kuman dalam waktu yang lebih cepat dari pada yang melalui kaca
berwama Penularan kuman TBC relatif tidak tahan pada sinar matahari. Bila sinar
matahari dapat masuk dalam rumah serta sirkulasi udara diatur maka resiko
penularan antar penghuni akan sangat berkurang.
8. Ventilasi
Ventilasi mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar
aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan
oksigen yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya
ventilasi akan menyebabkan kurangnya oksigen di dalam rumah, disamping itu
kurangnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik.
Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri-bakteri
patogen/ bakteri penyebab penyakit, misalnya kuman TBC.
Fungsi kedua dari ventilasi itu adalah untuk membebaskan udara ruangan dari
bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena di situ selalu terjadi aliran udara
yang terus menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir.
9. Kondisi rumah
Kondisi rumah dapat menjadi salah satu faktor resiko penularan penyakit TBC. Atap,
dinding dan lantai dapat menjadi tempat perkembang biakan kuman.Lantai dan
dinding yag sulit dibersihkan akan menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan
dijadikan sebagai media yang baik bagi berkembangbiaknya kuman Mycrobacterium
tuberculosis.
10. Kelembaban udara
Kelembaban udara dalam ruangan untuk memperoleh kenyamanan, dimana
kelembaban yang optimum berkisar 60% dengan temperatur kamar 22° – 30°C.
Kuman TBC akan cepat mati bila terkena sinar matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup selama beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab.
11. Status Gizi
Kekurangan gizi pada seseorang akan berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan
tubuh dan respon immunologik terhadap penyakit.
12. Keadaan Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi berkaitan erat dengan pendidikan, keadaan sanitasi
lingkungan, gizi dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Penurunan pendapatan
dapat menyebabkan kurangnya kemampuan daya beli dalam memenuhi konsumsi
makanan sehingga akan berpengaruh terhadap status gizi. Apabila status gizi buruk
maka akan menyebabkan kekebalan tubuh yang menurun sehingga memudahkan
terkena infeksi TBC.
13. Perilaku
Perilaku dapat terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan penderita
TBC yang kurang tentang cara penularan, bahaya dan cara pengobatan akan
berpengaruh terhadap sikap dan prilaku sebagai orang sakit dan akhinya berakibat
menjadi sumber penular bagi orang disekelilingnya.