Vous êtes sur la page 1sur 16

LAPORAN SINGKAT PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN

PENGUKURAN ALIRAN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2018/2019

DOSEN PEMBIMBING : Dian Ratna Suminar, S. T., M. T.

Tanggal Praktikum : 28 September 2018


Tanggal Penyerahan Laporan : 5 Oktober 2018

Oleh :
Elsa Dwi Aprilia (171411005)
Eryan Gabriel (171411006)
Faisal Kamalludin (171411007)
Fathurrahman (171411008)

Kelompok : 2 (Dua)
Kelas : 2A

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
A. TUJUAN
1. Melakukan identifikasi unit-unit elemen pengendalian proses
2. Menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen pengendalian proses
3. Melakukan identifikasi variabel-variabel/sinyal-sinyal pengendalian proses dan
mendia
4. Melakukan kalibrasi aliran
5. Menentukan ketidakpastian

B. DATA INSTRUMEN DAN ALAT


(Terlampir)

C. DATA PENGAMATAN
Tekanan udara masuk : antara 140 kPa (1,4 bar) – 200 kPa (2 bar)

Volume air : 0,1 L

Penampung Air dengan Gelas Ukur


Rotameter Run I Run II Run III
(L/jam) Waktu Laju Alir Waktu Laju Alir Waktu Laju Alir
(jam) (L/jam) (jam) (L/jam) (jam) (L/jam)
25 0.0041 24.39 0.0040 25.00 0.0039 25.64
50 0.0025 40.00 0.0024 41.67 0.0023 43.48
75 0.0013 76.92 0.0013 76.92 0.0013 76.92
100 0.0009 111.10 0.0010 100.00 0.0008 125.00
100 0.0009 111.10 0.0010 100.00 0.0008 125.00
75 0.0013 76.92 0.0013 76.92 0.0013 76.92
50 0.0023 43.48 0.0023 43.48 0.0023 43.48
25 0.0041 24.39 0.0043 23.26 0.004 25.00

D. HASIL PERCOBAAN
Laju Alir (L/jam) Error Rata-
Rotameter
Rata
(L/jam) Run I Run II Run III Run I Run II Run III
Error
25 24.39 25.00 25.64 -0.61 0.00 0.64 0.01
50 40.00 41.67 43.48 -10.00 -8.33 -6.52 -8.28
75 76.92 76.92 76.92 1.92 1.92 1.92 1.92
100 111.1 100.00 125.00 11.10 0.00 25.00 12.03
100 111.1 100.00 125.00 11.10 0.00 25.00 12.03
75 76.92 76.92 76.92 1.92 1.92 1.92 1.92
50 43.48 43.48 43.48 -6.52 -6.52 -6.52 -6.52
25 24.39 23.26 25.00 -0.61 -1.74 0.00 -0.78
1. Kurva Kalibrasi Error

Kurva Kalibrasi Error


Pengukuran Naik dan Turun (Run I)
15
Error Naik dan Turun (L/jam)

10
y = 0.1743x - 9.42
5
R² = 0.5892 error naik
0 error turun
0 20 40 60 80 100 120 Linear (error naik)
-5 y = 0.1882x - 11.16
R² = 0.4902 Linear (error turun)
-10

-15
Nilai Standar (L/jam)

Kurva Kalibrasi Error


Pengukuran Naik dan Turun (Run II)
4
Error Naik dan Turun (L/jam)

2 y = 0.0546x - 5
R² = 0.2382
0
0 20 40 60 80 100 120 error naik
-2
y = 0.041x - 4.165 error turun
-4 R² = 0.0836 Linear (error naik)
-6 Linear (error turun)
-8
-10
Nilai Standar (L/jam)

Kurva Kalibrasi Error


Pengukuran Naik dan Turun (Run III)
30
Error Naik dan Turun (L/jam)

25
20
15 error naik
y = 0.3338x - 15.76
10 error turun
R² = 0.6138 y = 0.3261x - 15.12
5 R² = 0.5924 Linear (error naik)
0 Linear (error turun)
-5 0 20 40 60 80 100 120

-10
Nilai Standar (L/jam)
2. Kurva Kalibrasi Pengukuran Naik dan Turun Setiap Run

Kurva Kalibrasi Pengukuran Naik dan Turun (Run I)


120
Error Naik dan Turun (L/jam)

100
y = 1.1743x - 9.42
80
R² = 0.9849 y = 1.1882x - 11.16
pengukuran naik
60 R² = 0.9746
pengukuran turun
40 Linear (pengukuran naik)
20 Linear (pengukuran turun)

0
0 20 40 60 80 100 120
Nilai Standar (L/jam)

Kurva Kalibrasi Pengukuran Naik dan Turun (Run II)


120
Error Naik dan Turun (L/jam)

100

80 y = 1.0546x - 5
R² = 0.9915 y = 1.041x - 4.165 pengukuran naik
60 R² = 0.9833
pengukuran turun
40 Linear (pengukuran naik)
20 Linear (pengukuran turun)

0
0 20 40 60 80 100 120
Nilai Standar (L/jam)

Kurva Kalibrasi Pengukuran Naik dan Turun (Run III)


140
Error Naik dan Turun (L/jam)

120
100 y = 1.3338x - 15.76
80 R² = 0.9621 y = 1.3261x - 15.12
pengukuran naik
R² = 0.9601
60 pengukuran turun
40 Linear (pengukuran naik)

20 Linear (pengukuran turun)

0
0 20 40 60 80 100 120
Nilai Standar (L/jam)
3. Persamaan Regresi Linier Pengukuran Naik dan Turun Setiap Run

Run I

a. Pengukuran naik : y = 1.1882x - 11.16


b. Pengukuran turun : y = 1.1743x - 9.42

Run II

a. Pengukuran naik : y = 1.041x - 4.165


b. Pengukuran turun : y = 1.0546x – 5

Run III

a. Pengukuran naik : y = 1.3261x - 15.12


b. Pengukuran turun : y = 1.3338x - 15.76

4. Akurasi, presisi, histeresis, dan ketidakpastian


1. Akurasi dalam variabel pengukuran
 Error positif maksimum : 25.00
 Error negatif maksimum : -10.00
 Akurasi : -10.00 hingga 25.00
2. Akurasi dalam persentasi span
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑥= × 100%
𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛

−10,00
𝑥= × 100% = 28,57%
35
3. Akurasi dalam persentasi terhadap skala maksimum
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑥= × 100%
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

−10,00
𝑥= × 100% = 40%
25
𝟒. Akurasi dalam persentasi pembacaan
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑥= × 100%
𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛

−10,00
𝑋1 = × 100% = 40%
25

−10,00
𝑋2 = × 100% = 20 %
50
−10,00
𝑋3 = × 100% = 13,3%
75

−10,00
𝑋4 = × 100% = 10%
100
5. Menentukan nilai presisi

𝑆𝑦
Presisi =
ӯ

Laju Alir (L/jam) Error Rata Rata- Standar Presisi


Rotameter
Run Run rata Rata Deviasi
(L/jam) Run I Run II Run III Run I
II III uji Error
25 24,39 25,00 25,64 -0.61 0 0,64 25,01 0,01 0,62 0,03
50 40,00 41,67 43,48 -10 -8,33 -6,52 41,72 -8,28 1,74 0,04
75 76,92 76,92 76,92 1,92 1,92 1,92 76,92 1,92 0 0
100 111,1 100 125 11,1 0,00 25 112,03 12,03 12,53 0,11
100 111,1 100 125 11,1 0,00 25 112,03 12,03 12,52 0,11
75 76,92 76,92 76,92 1,92 1,92 1,92 76,92 1,92 0 0
50 43,48 43,48 43,48 -6,52 -6,52 -6,52 43,48 -6,52 0 0
25 24,39 23,26 25 -0,61 -1,74 0 24,217 -0,78 0,88 0,04

6. Menentukan histeresis
Histeresis ditentukan dengan melihat selisih terbesar antara penyimpangan
saat pengukuran naik dan turun. Dari tabel data pengamatan, selisih terbesar terjadi
pada nilai 25 yaitu penyimpangan maksimum sebesar -10,00 dalam run-1 saat
pengukuran naik dan 0,64 pada run-3 saat pengukuran turun. Jadi nilai histeresis
sebesar 10,64.

7. Menentukan ketidakpastian Tipe A

Pada praktiknya ketidakpastian Tipe-B dilakukan bila pengukuran naik dan


turun dilakukan tiga kali. Dalam tabel data pengamatan error negatif maksimum
adalah -10,00 yang terjadi dalam run-1 pada nilai 25 saat pengukuran naik. Error
positif maksimum adalah 25,00 yang terjadi dalam run-2 dan run-3 pada nilai 100
saat pengukuran naik maupun turun. Sehingga akurasi pengukuran adalah -10,00
hingga +25,00. Atau ketidak pastian pengukuran sebesar ±25,00 (diambil
penyimpangan terbesar).
3.1 Menentukan ketidakpastian Tipe B

a) Nilai ketidakpastian
1. Pengukuran turun run 1: yc = 1,1743x - 9,42

F Volume F (L/Jam) Rata-


yc y-yc (y- yc)2
(L/jam) (L) rata y
Run 1 Run 2 Run 3
25 19,02 5,2 27,03117
0,1 23,39 23,26 25
25,01
50 41,64 1,84 3,390887
0,1 43,48 43,48 43,48
43,48
75 80,91 -3,98 15,89741
0,1 76,92 76,92 76,92
76,92
100 122,14 -10,10 102,148
0,1 111,1 100 125
112,03
∑(y- yc)2 148,46

√∑(y − yc)2
u=
n−2
Maka :

√148,46
u= = ± 6,0922 ≈ ±6,1
4−2

2. Pengukuran naik run 1: yc = 1.1882x - 11.16

F Volume F (L/Jam) Rata-


yc y-yc (y- yc)2
(L/jam) (L) rata y
Run 1 Run 2 Run 3
25 25,01 18,545 6,465 41,79623
0,1 24,39 25 25,64
50 41,7166
0,1 40 41,67 43,48 7 48,25 -6,53333 42,68444

75 76,92 77,955 -1,035 1,071225


0,1 76,92 76,92 76,92
100 112,033 4,37333
0,1 111,1 100 125 3 107,66 3 19,12604

∑(y- yc)2 104,6779


√∑(y − yc)2
u=
n−2
Maka :

√104,6779
u= = ± 5,1156 ≈ ± 5,1
4−2

E. PEMBAHASAN

1. Elsa Dwi Aprilia (171411005)


Pada praktikum kali ini dilakukan kalibrasi aliran untuk mengetahui akurasi,
presisi, histeresis, dan ketidakpastian tipe A dan tipe B. Kalibrasi dilakukan guna
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur.
Praktikum ini dilakukan dengan 2 metoda pengukuran, yaitu pengukuran naik
dan turun yang dilakukan sebanyak 3 kali run. Pengukuran dilakukan pada 4 titik
pengukuran, yaitu pada laju alir sebesar 25 L/jam, 50 L/jam, 75 L/jam, 100 L/jam.
Pengukuran laju alir tersebut dilakukan menggunakan alat rotameter. Setiap titik
pengukuran diambil 100 mL sampel ke dalam gelas ukur dan dicatat waktu yang
dibutuhkan untuk mengambil sampel sampai waktu tersebut.
Dari hasil pengamatan dan perhitungan, didapat laju alir keluar tidak sama
dengan laju alir masuk yang sudah diatur di alat rotameter sehingga didapat data error
seperti pada tabel hasil percobaan. Dibuatlah grafik pada laju alir standar dengan error
pada pengukuran naik dan turun. Baik pada pengukuran naik maupun turun memiliki
data error yang tidak berbeda secara signifikan. Dari hasil perhitungan, didapat hasil
akurasi pengukuran sebesar :

Variabel pengukuran ±25,00


Persentasi span 28,57%
Persentasi full scale 40%
Persentasi pembacaan 40%
hasil presisi sebesar 0,11, dan ketidakpastian A sebesar ±25,00 dan B naik sebesar
± 5,1 sedangkan B turun sebesar ± 6,1. Hal ini menunjukkan bahwa presisi alat adalah
kecil karena kepresisian alat dinyatakan dengan ketidaktelitiannya maka alat ini
memiliki ketelitian tinggi.

2. Eryan Gabriel (171411006)


Pertama – tama alat pengukuran laju alir dinyalakan. Fluida yang digunakan
adalah air. Pengoperasian di set sesuai dengan langkah kerja pada jobsheet. Laju alir
pada rotameter bervariasi yaitu 25 L/jam, 50 L/jam, 75L/jam, dan 100 L/jam dengan
cara memutar katup pada pipa. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan 2 metoda
yaitu pengukuran naik dan pengukuran turun. Saluran buangan pada pipa akhir diukur
laju alir secara manual dengan cara menampung fluida pada gelas beaker 100 mL
dengan laju alir rotameter yang berbeda. Lalu dihitung waktu yang dicapai untuk
mengisi gelas beaker menggunakan stopwatch. Adapun ketidaktelitian penghitungan
waktu diabaikan.
Grafik menunjukkan regresi >0,9 yang menandakan nilai standar dan nilai error
tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Nilai standar diketahui dari display pada
panel kontrol. Data yang didapat kemudian diolah menjadi nilai akurasi, presisi,
histeresis, dan ketidakpastian tipe A dan tipe B. Nilai akurasi yang didapat masih
dibawah 50 % hal ini menunjukkan alat ataupun pengukuran yang kurang baik. Dari
hasil percobaan didapat data yang presisi. Kemudian nilai hesterisis termasuk cukup
jauh yaitu sebesar 10,64 dan nilai ketidakpastian A ±25,00 dan nilai ketidakpastian B
naik ±5,1 sedangkan turun ±6,1

3. Faisal Kamalludin (171411007)


Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan kalibrasi aliran yang betujuan
untuk mengetahui ketidakpastian, akurasi, presisi, dan nilai histeresis dari instrumen
yang diuji. Tujuan tersebut dicapai dengan membandingkan nilai hasil uji pengukuran
naik maupun turun dengan nilai standarnya. Praktikum dilakukan dengan pengambilan
data sebanyak tiga run dengan variasi aliran yaitu 25 L/jam, 50 L/jam, 7 5L/jam, dan
100 L/jam.
Pengukuran naik dilakukan dengan mengambil data dengan variasi aliran dari
yang terkecil hingga terbesar yaitu 25 L/jam sampai 100L/jam. Sedangkan pengukuran
turun dilakukan sebaliknya. Pada setiap percobaan, digunakan stopwatch pada
penentuan waktu ketika air mencapai 100 mL dalam gelas ukur. Untuk menentukan
laju aliran, dilakukan perhitungan perbandingan volume air dan waktu yang
diperlukan.

Setelah dilakukan pengolahan data percobaan, didapat data sebagai berikut.

Variabel pengukuran ±25,00


Persentasi span 28,57%
Akurasi (terbesar)
Persentasi full scale 40%
Persentasi pembacaan 40%
Histeresis 10,64
Presisi (terbesar) 0,11
Tipe A ±25,00
Ketidak pastian Pengukuran naik: ±5,1
Tipe B
Pengukuran turun: ± 6,1
y = 1,3338x - 15,76
Pengukuran naik pada
R² = 0,9621
Run 3
Persamaan garis linear
Pengukuran turun y = 1,3261x - 15,12
pada Run 3 R² = 0,9601

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa nilai akurasi, ketidakpastian, dan presisi
dari instrumen cukup besar. Semakin besar nilai tersebut, maka semakin bsar kesalahan
pengukuran yang dihasilkan alat. Maka dapat dikatakan bahwa instrumen yang diuji
memiliki kualitas pengukuran yang kurang baik. Selain itu, terdapatnya kotoran berupa
lumut pada rotameter menyebabkan laju alir standar tidak tetap sehingga
memengaruhi data yang diperoleh. Penetapan volume air pun memengaruhi nilai
akurasi dan presisi dari alat. Semakin banyak volume air yang diambil, maka data yang
diperoleh akan semakin akurat.
4. Fathurrahman (171411008)

Pada praktikum kali ini, kalibrasi aliran yang bertujuan untuk menentukan
akurasi, presisi, histeris, dan ketidak pastian tipe A dan tipe B pada alat pengukuran
yang di uji. Praktikum kali ini melakukan pengambilan data 3 run dengan metode naik
dan turun di 4 titik pengukuran, yaitu 25 L/Jam, 50 L/Jam , 75 L/Jam, dan 100 L/Jam
dengan pengukuran rotameter. Pada setiap titik diambil 100 ml air pada gelas beaker
dan dilakukan pencatatan waktu dengan stopwatch untuk menentukan laju alir yang
sebenaranya sehingga didapatkan perbandingan volume dan waktu, serta laju alir
pengukuran dengan yang sebenarnya. Dari data pengamatan hasil perhitungan di
dapatakna laju alir keluar tidak sama dengan lajur alir masuk sehingga terdapat error
seperti yang telah di sajikan di tabel error. Lalu di buatlah grafik error terhadap laju
alir dan didapatkan perbedaan yang tidak terlalu signifikan.

Setelah dilakukan pengolahan data percobaan, didapat data sebagai berikut.

Variabel pengukuran ±25,00


Persentasi span 28,57%
Akurasi (terbesar)
Persentasi full scale 40%
Persentasi pembacaan 40%
Histeresis 10,64
Presisi (terbesar) 0,11
Tipe A ±25,00
Ketidak pastian Pengukuran naik: ±5,1
Tipe B
Pengukuran turun: ± 6,1
y = 1,3338x - 15,76
Pengukuran naik pada
R² = 0,9621
Run 3
Persamaan garis linear
Pengukuran turun y = 1,3261x - 15,12
pada Run 3 R² = 0,9601

Dari data di atas di dapatkan presisi, akurasi dan histeris, serta ketidakpastian
tipe A dan tipe B memiliki nilai yang lumayan besar sehingga dapat disimpulkan
intrumen yang di uji kurang bagus karena nilai yang di hasilkan lumayan besar. Selain
itu terdapat sedikit kotoran pada alat rotameter dan alat penunjuk nilai pada rotameter
yang ambigu sehingga pengambilan nilai laju alir yang nilainya mungkin tidak sesuai
dengan yang seharusnya. Penetapan volume alir jugga mempengaruhi nilai presisi dan
akurasi alat semakin banyak volume yang di ambil maka data yang diambil semakin
akurat

F. KESIMPULAN
Variabel pengukuran ±25,00
Persentasi span 28,57%
Akurasi (terbesar)
Persentasi full scale 40%
Persentasi pembacaan 40%
Histeresis 10,64
Presisi (terbesar) 0,11
Tipe A ±25,00
Ketidak pastian Pengukuran naik: ±5,1
Tipe B
Pengukuran turun: ± 6,1
y = 1,3338x - 15,76
Pengukuran naik pada
R² = 0,9621
Run 3
Persamaan garis linear
Pengukuran turun y = 1,3261x - 15,12
pada Run 3 R² = 0,9601
G. LAMPIRAN
DATA INSTRUMEN/ALAT Revisi ke : Tanggal :
Nama Instrumen :
Flowmeter

Fungsi Mengukur besarnya suatau nilai aliran pada suatu jalur aliran
Sensor Jenis Turbin meter
Besaran yang diukur Flow
Rentang pengukuran 30 l/jam – 120 l/jam
Transmiter Jenis  Elektronik □ Pneumatik
Sinyal Keluaran Arus standar 4-20.................................mA/bar/psi
Sketsa Instrumen/Alat beserta keterangan
DATA INSTRUMEN/ALAT Revisi ke : Tanggal :
Nama Instrumen :
Flowmeter

Fungsi Mengukur besarnya suatau nilai aliran pada suatu jalur aliran
Pengendali Jenis  Elektronik □ Pneumatik
Besaran yang masuk  Elektronik □ Pneumatik
4-20.............................................................mA/bar/psi
 Elektronik □ Pneumatik
Besaran yang keluar
4-20...................................................... mA/bar/psi
Sketsa Instrumen/Alat beserta keterangan
DATA INSTRUMEN/ALAT Revisi ke : Tanggal :
Nama Instrumen : J
Flowmeter

Fungsi Mengukur besarnya suatau nilai aliran pada suatu jalur aliran
Konverter Jenis  IP □ P/I
 Elektronik □ Pneumatik
Besaran yang masuk
4-20.......................................................mA/bar/psi
 Pneumatik □ Elektronik
Besaran yang keluar 20-100 ................................................................ kPa
2,90076-14,5038 ..................................mA/bar/psi
Sketsa Instrumen/Alat beserta keterangan
DATA INSTRUMEN/ALAT Revisi ke Tanggal :
Nama Instrumen :
Flowmeter

Fungsi Mengukur besarnya suatau nilai aliran pada suatu jalur aliran
Final Aksi  FC □ FO
Control
 Elektronik □ Pneumatik
Element Besaran yang masuk
4-20.......................................................mA/bar/psi
 Pneumatik □ Elektronik
Besaran yang keluar 20-100 ................................................................ kPa
2,90076-14,5038 ..................................mA/bar/psi
Kapasitas Valve (Cv) -
Sketsa Instrumen/Alat beserta keterangan

Vous aimerez peut-être aussi