Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PROPOSAL SKRIPSI
Inas Salimah
1400017055
A. Latar Belakang
gas rumah kaca (GRK) di atmosfer. Metana memberikan kontribusi emisi gas
rumah kaca sekitar 18% dari total gas rumah kaca di atmosfer setelah
dieqivalenkan dengan nilai GWP (Global Warming Potency) CO2 per 100
tahun (Kreuzer dan Soliva 2008). Pembentukan gas metan di dalam rumen
mikrobial rumen (Thalib 2008). Diantara gas rumah kaca utama (CO2, CH4 dan
N2O) metana merupakan gas rumah kaca yang diemisi oleh hewan ruminansia.
melalui proses pencernaan rumen secara anaerobik. Estimasi emisi gas CH4
secara global oleh hewan ruminansia sekitar 80 juta ton pertahun, sementara
total emisi gas CH4 global sekitar 500 juta ton pertahun (Leng, 1991; Cicerone
Emisi gas metana pada hewan ruminansia berasal dari dua sumber yaitu
dari sapi potong yaitu 546 Gg/tahun yaitu sekitar 59% dari total emisi hewan
65% dari emisi ternak ruminansia (Ditjennak, 2007; IPCC, 2006). Gas
hingga 15% dari total energi kimia yang tercerna (Boccazzi dan Patterson,
1995).
produksi gas metana. Untuk mengantisipasi hal itu terjadi, diperlukan upaya
pemanfaatan limbah atau yang dikenal dengan istilah Low External Input
pencapaian tingkat produksi yang stabil dan memadai dalam jangka panjang.
Optimasi penggunaan pakan berupa limbah kelapa sawit sebagai pakan basal
cukup besar ini sangat berpotensi digunakan sebagai bahan pakan ternak
oleh rendahnya tingkat kecernaan dan kualitas nutrisi pakannya, yang dicirikan
dengan tingginya serat kasar. Tingginya serat kasar pada pakan ternak dapat
menyebabkan terjadinya penurunan kecernaan, efisiensi penggunaan pakan
dan produktivitas ternak serta meningkatkan emisi gas metana enterik pada
ternak. Oleh karena itu, guna menurunkan serat kasar pada limbah kelapa sawit
maka dalam. penelitian ini dilakukan upaya penambahan feed additive berupa
salah satu alternatif solusi untuk peningkatan jumlah karbohidrat terlarut dalam
ransum karena singkong dan prosuk sampingnya merupakan salah satu sumber
mencapai 30 ton bahan kering per ha per tahun. Kualitas gizinyapun cukup baik
yaitu protein 2124% dan kandungan serat yang relatif rendah serta tingkat
kecernaan yang tinggi mencapai 77%. Tingginya protein dan rendahnya serat
akan merubah komposisi asam lemak rantai pendek (CSFA) dari produksi
kandungan tanninnya sangat rendah berkisar antara 0,6 – 1,4 ppm jauh dibawah
taraf yang dapat menimbulkan sifat anti nutrisi (Ginting, 2012). Rendahnya
pakan limbah kelapa sawit dengan penambahan feed additive berupa ekstrak
singkong dan indigofera sp. terhadap emisi metana enterik yang ditimbulkan
dari fermentasi yang terjadi di rumen dengan rumen fluid (RF) in vitro di
karena itu peneliti mengangkat judul penelitian yaitu Emisi Gas Metana Eterik
B. Identifikasi Masalah
indigofera sp. level mana yang mampu meningkatkan nilai cerna pakan dan
menurunkan persentase emisi gas metana enterik yang dihasilkan oleh ternak
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan terpusat maka penelitian ini dibatasi
pada hal-hal sebagai berikut yaitu obyek penelitian berupa emisi gas metana
enterik sedangkan subjek dari penelitian ini adalah limbah kelapa sawit dengan
Parameter dalam penelitian ini adalah persentase emisi gas metana enterik.
D. Rumusan Masalah
cerna pakan?
atmosfer?
E. Tujuan
singkong dan indigofera sp. pada limbah kelapa sawit terhadap nilai
cerna pakan.
persentase emisi gas metana enterik efek gas rumah kaca (GRK).
F. Manfaat Penelitian
indigofera sp. pada pakan ternak berbahan dasar limbah kelapa sawit