Vous êtes sur la page 1sur 55

PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018

(BELUM DIPERIKSA AKUNTAN PUBLIK)


PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2018

DAFTAR ISI

Halaman

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6-52

**************
P.T. KABELINDO MURNI TbK. XABELIXDO

JL. RAWAGIRANG NO.2IGWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA


PHONE :4m9065,460S550
FAX 1{6f'e&,4604271
WEBSIE : wwr /.kabelindo.co.i, SURAT PERNYATAAN DIREKSI
TENTANG
TANGGIJNG JAWAA ATAS LAPORAN KAUANCAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2OIE DAN 3I DESEMAER 2OI7
SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2OI7
PT KABELINDO MURNI TbK DAN ENTITAS ANAK

Kami yang benandalangan dibawah ini:


Elly Soepono
Alamal Kanior JLRawaGirangNo. 2,Kawasan Industri Pulosadung, JakartaTimur
Aleat Rumah Jl.GajahmadaNo. t19. RT0l5Rw 008. Kel. KeaSun8an,
Kec. Taman Sari, Jakarta Barat
NomorT€lepon (021)4609065

2. Nama
Jl. RawaGimngNo.2, Kawassn Industri Pulogadun8, Jakarla Timur
Jl. Keadilan RayaNo.23 L, RT 001 Rw 004, Kel Keagungan,
Kec. Taman Sa.i, Jakana Barat
(02r) 4609065

l. Kami b€rtanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
PT Kabelindo Murni Tbk dan entitas anak!
2. Lapomn keuangan konsolidasian PT Kabelindo MumiTbk dan enlilas anak telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Srsndar Akuntand K€uangan di Indonesia;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian PT Kab€lindo Murni Tbk dan enrilas anak
telah dimuat secaB lenshp dan benaq
b. Laporan keuangan konsolidasian PT Kabelindo Mumi Tbk dan entiBs anak tidak mengandung
informasi atau faha material yang tidak benar. dan tidak m€nghilangkan informasi atau fakta

4. Kami be.tansgungjawab aras sistem penSendalian intemal dalam PT Kabelindo Murni Tbk dan enlitas

Demikian pemlataan ini dibual dengan sebenam)a.

r6l€na. 30 oktober 20l8


mewakili Direksi.

Direkiur
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan SEPTEMBER 2018 DESEMBER 2017


ASET

Aset Lancar
Kas dan setara kas 5,27,28 17,364,212,744 126,807,432,464
Piutang usaha 6,27,28
Pihak berelasi 26 51,674,902,457 71,429,010,416
Pihak ketiga 119,555,998,858 154,425,410,221
Piutang lain-lain 7,27,28
Pihak ketiga 904,014,166 670,580,039
Persediaan 8 246,427,268,401 148,328,308,855
Pajak dibayar dimuka 13b 40,031,075,532 46,998,143,322
Uang muka kepada pemasok 10 - 181,216,813

Jumlah Aset Lancar 475,957,472,158 548,840,102,130

Aset Tidak Lancar


Aset tetap - bersih 9 684,502,858,153 682,650,826,458
Aset pajak tangguhan 13d 4,356,414,030 3,707,918,880

Jumlah Aset Tidak Lancar 688,859,272,183 686,358,745,338

JUMLAH ASET 1,164,816,744,341 1,235,198,847,468

Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
30 SEPTEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan SEPTEMBER 2018 DESEMBER 2017


LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas Jangka Pendek


Utang bank 11,27,28 30,000,000,000 130,000,000,000
Utang usaha 12,27,28
Pihak berelasi 26 301,424,582,330 255,671,488,329
Pihak ketiga 4,217,519,278 36,650,451,529
Utang pajak 13a 1,670,363,502 446,448,613
Biaya yang masih harus dibayar 14,27,28 2,729,182,821 7,481,452,434
Uang muka pelanggan 15 23,284,666,794 2,383,416,026
Utang lain-lain 27,28 2,183,071,034 1,790,206,034

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 365,509,385,759 434,423,462,965

Liabilitas Jangka Panjang


Liabilitas imbalan kerja 16 9,959,096,304 9,346,807,304

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 9,959,096,304 9,346,807,304

JUMLAH LIABILITAS 375,468,482,063 443,770,270,269

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal


Rp 963 per saham untuk saham Seri A,
Rp 148 per saham untuk saham Seri B
Modal dasar - 1.374.918.822 saham
Modal ditempatkan dan
disetor penuh 56.000.000 saham
seri A dan 1.064.000.000
saham Seri B 17 211,400,000,000 211,400,000,000
Surplus revaluasi aset tetap 434,373,497,627 434,373,497,627
Tambahan modal disetor 18 8,595,214,116 8,595,214,116
Pengukuran kembali program imbalan pasti (3,394,269,361) (3,394,269,361)
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 19 1,969,793,921 1,569,793,921
Belum ditentukan penggunaannya 136,393,030,837 138,873,206,419

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik Entitas Induk 789,337,267,140 791,417,442,722
Kepentingan nonpengendali 10,995,138 11,134,477

JUMLAH EKUITAS 789,348,262,278 791,428,577,199

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1,164,816,744,341 1,235,198,847,468

Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

2
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
KONSOLIDASIAN
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2018 2017

PENJUALAN NETO 21 717,563,254,760 878,025,237,527

BEBAN POKOK PENJUALAN 22 669,846,489,756 820,464,990,265


LABA KOTOR 47,716,765,004 57,560,247,262

BEBAN USAHA
Penjualan dan pemasaran 23 8,176,548,553 10,810,493,418
Umum dan administrasi 23 29,117,922,129 21,713,155,661
Penghasilan keuangan (593,822,255) (133,481,963)
Biaya keuangan 24 1,638,888,888 2,324,123,001
(Laba) rugi selisih kurs-neto (93,915,209) (627,997,214)
Beban pajak 1,618,274,734 1,800,314,313
(Pendapatan) beban lain-lain - neto (5,125,654,230) (3,568,203,597)
JUMLAH BEBAN USAHA 34,738,242,610 32,318,403,619

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 12,978,522,394 25,241,843,643

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN


Pajak kini 13c (4,507,332,500) (8,291,379,430)
Pajak tangguhan 13c 648,495,185 1,210,262,531

JUMLAH MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN - NETO (3,858,837,315) (7,081,116,899)

LABA NETO PERIODE BERJALAN 9,119,685,079 18,160,726,744

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Surplus revaluasi aset tetap - 434,373,497,627

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - 434,373,497,627

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 9,119,685,079 452,534,224,371

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada :


Pemilik Entitas Induk 9,119,824,418 18,162,564,436
Kepentingan nonpengendali (139,339) (1,837,692)
9,119,685,079 18,160,726,744
Jumlah Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk 9,119,824,418 452,536,062,063
Kepentingan nonpengendali (139,339) (1,837,692)
9,119,685,079 452,534,224,371
Laba neto per saham yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk 25 8 16

Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal Saham Pengukuran Kembali Saldo Laba


Ditempatkan dan Tambahan modal Surplus revaluasi Program Imbalan Sudah Ditentukan Belum Ditentukan Kepentingan
Catatan Disetor Penuh disetor aset tetap Pasti Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Nonpengendali Jumlah Ekuitas

Saldo 1 Januari 2017 211,400,000,000 8,805,991,624 - (1,979,122,295) 1,369,793,921 100,652,699,441 320,249,362,691 405,914,573 320,655,277,264

Cadangan umum 19 - - - - 200,000,000 (200,000,000) - - -

Pembagian deviden 20 - - - - - (5,600,000,000) (5,600,000,000) - (5,600,000,000)

Transaksi dengan kepentingan


sepengendali 1e - (210,777,508) - - - - (210,777,508) (369,222,763) (580,000,271)

Penghasilan Komprehensif lain :

Revaluasi aset tetap 9 - - 434,373,497,627 - - - 434,373,497,627 - 434,373,497,627

Pengukuran kembali imbalan pascakerja - - - (1,415,147,066) - - (1,415,147,066) - (1,415,147,066)

Laba komprehensif tahun berjalan - - - - - 44,020,506,978 44,020,506,978 (25,557,333) 43,994,949,645

Saldo 31 Desember 2017 211,400,000,000 8,595,214,116 434,373,497,627 (3,394,269,361) 1,569,793,921 138,873,206,419 791,417,442,722 11,134,477 791,428,577,199

Laba komprehensif
periode berjalan - - - - - - - - -

Cadangan umum - - - - 400,000,000 (400,000,000) - - -

Pembagian deviden - - - - - (11,200,000,000) (11,200,000,000) - (11,200,000,000)

Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali - - - - - - - - -

Laba komprehensif tahun berjalan - - - - - 9,119,824,418 9,119,824,418 (139,339) 9,119,685,079

Saldo 30 September 2018 211,400,000,000 8,595,214,116 434,373,497,627 (3,394,269,361) 1,969,793,921 136,393,030,837 789,337,267,140 10,995,138 789,348,262,278
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS INDUK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2018 2017

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan 824,021,778,541 802,920,182,740
Penerimaan penghasilan keuangan 593,822,255 133,481,963
Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan
pihak ketiga lainnya (822,966,914,789) (764,871,690,815)
Pembayaran pajak (5,853,040,000) (23,327,454,571)
Penerimaan kembali tagihan PPN 22,578,013,315 -
Pembayaran biaya keuangan (2,501,666,667) (2,324,123,001)

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 15,871,992,655 12,530,396,316

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Perolehan aset tetap (15,194,633,120) (2,213,552,334)
Pembelian saham entitas anak - (580,000,000)
Kas neto yang digunakan untuk
aktivitas investasi (15,194,633,120) (2,793,552,334)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan utang bank 172,000,000,000 58,000,000,000
Pembayaran utang bank (272,000,000,000) (117,300,000,000)
Pembayaran dividen (10,132,088,130) (5,079,947,915)

Kas neto yang digunakan untuk (110,132,088,130) (64,379,947,915)


aktivitas pendanaan

PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (109,454,728,595) (54,643,103,933)

DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS


TERHADAP KAS DAN SETARA KAS 11,508,875 1,571,708

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 126,807,432,464 69,819,512,096

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 17,364,212,744 15,177,979,871

Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM

a. Pendirian Entitas

PT Kabelindo Murni Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 71 dari Frederik
Alexander Tumbuan, SH, tanggal 11 Oktober 1979. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/34/7 tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan
dalam Berita Negara No 59 tanggal 12 Januari 1982.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 61
tanggal 23 Mei 2018 mengenai perubahan susunan Direksi dari Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito.
S.H., Akta diatas telah menerima pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan No. AHU-AH.01.03-0211674 tanggal 4 Juni 2018.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
bergerak dibidang industri pembuatan kabel listrik, kabel telepon serta yang berhubungan dengan
perlengkapan kabel.

Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jl. Rawagirang No. 2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta
Timur. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1979.

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan

Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Komite Audit adalah sebagai berikut:

2018 2017
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Soepono Soepono
Komisaris Independen : Dewa Nyoman Adnyana Dewa Nyoman Adnyana
Komisaris Independen : Budi Setiono Santoso Budi Setiono Santoso

Direksi
Direktur Utama : Elly Soepono Elly Soepono
Direktur Independen : Petrus Nugroho Dwisantoso Petrus Nugroho Dwisantoso
Direktur : Veronica Lukman Veronica Lukman
Direktur : Andika S Wongkar

Komite Audit
Ketua : Budi Setiono Santoso Dewa Nyoman Adnyana
Anggota : Dedy Hendrawan Dedy Hendrawan
Anggota : Ricky Rudolf Ricky Rudolf

Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan memimpin
dan mengendalikan aktivitas Perusahaan.

Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017. Perusahaan mempunyai jumlah karyawan
masing -masing adalah 307 dan 319 orang.

6
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM – Lanjutan

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan


Pada tahun 1992 Perusahaan melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 3.100.000
lembar saham dan dan melakukan company listing sebanyak 10.900.000 lembar saham, sehingga jumlah
saham keseluruhan yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (dahulu PT Bursa Efek Jakarta) menjadi
14.000.000 lembar saham.

Pada tahun 1995 Perusahaan membagikan saham bonus sebanyak 14.000.000 lembar saham sehingga
total saham tercatat di PT Bursa Efek Indonesia menjadi 28.000.000 lembar saham.

d. Penawaran Umum Terbatas

Pada tahun 1995, Perusahaan melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) atau Right Issue sebanyak 28.000.000 lembar saham sehingga total saham yang tercatat di PT
Bursa Efek Indonesia menjadi 56.000.000 lembar saham.

Pada tahun 2001 Perusahaan menerbitkan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
sebanyak 1.064.000.000 lembar saham seri B sehingga total saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
menjadi 1.120.000.000 lembar saham.

e. Entitas Anak

Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017. Perusahaan memiliki entitas anak sebagai
berikut:

Jumlah aset
Persentase kepemilikan Tahun sebelum dieliminasi
opera-
Entitas Anak Domisili 30 Sep 31 Des sional
Jenis usaha 2018 2017 30 Sep 2017 31 Des 2017

PT Aruna Solar
Jasa kontruksi Oktober
Indonesia Jakarta
99 % 99 % 2013 1.094.869.156 1.140.956.974

Pada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendirikan Entitas Anak yaitu PT Aruna Solar Indonesia (“Aruna”)
dengan kepemilikan saham 70 %.

Selanjutnya, pada bulan Mei 2017 Perusahaan membeli tambahan 580 saham, sehingga kepemilikan
sahamnya di Aruna menjadi 99 % dengan harga pembelian sebesar Rp 580.000.000,-. Selisih antara
imbalan yang dibayarkan dengan jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan sebesar
Rp 210.777.508,- sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor”.

f. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan ,
selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
pada tanggal 30 Oktober 2018.

7
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI


STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2017)

Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi
standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi termasuk pengesahan amendemen dan penyesuaian
tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang
dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017.

SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan amendemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku
efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:

- Amendemen PSAK No 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. Amendemen
PSAK No 1 ini memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan
sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.

- PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim” yang berlaku efektif untuk periode
tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016) ini
mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan
keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar
manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat
yang sama. Jika pengguna laporan keuangan tidak dapat mengakses informasi yang ada pada
referensi silang dengan persyaratan dan waktu yang sama maka laporan keuangan interim entitas
dianggap tidak lengkap.

- PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi
bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi
tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.

- PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2017. PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode
pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan
sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode
pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.

- PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang berlaku efektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK 60 (Penyesuaian
2016) ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana
dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan
berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan
berkelanjutan terpenuhi.

8
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI


STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (lanjutan)

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari
2017) (lanjutan)

- ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi” yang berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. ISAK No. 31 ini
memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi
properti investasi dalam PSAK No. 13, “Properti Investasi”. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam
definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya
diasosiasikan dengan suatu bangunan pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.

b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau
setelah 1 Januari 2018)

Berikut ini standar baru dan amendemen yang berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, penerapan
dini diperkenankan.

- Amendemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan” yang berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Amendemen PSAK
No. 2 ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan,
termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.

- Amendemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif” yang berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Amendemen PSAK 16
ini mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants)
masuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi, pengakuan dan pengukuran tanaman
produktif mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16: Aset Tetap.

- Amendemen PSAK No. 46 ,”Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi
yang belum Direalisasi” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2018.

Amendemen PSAK No. 46:

a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat dikurangkan
timbul ketika jumlah tercatat aset instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan nilai wajar
tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas
memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat instrumen utang melalui penjualan atau
penggunaan, misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas kontraktual, atau gabungan
keduanya.

b. Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.

9
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI


STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (lanjutan)

c. Menambahkan bahwa pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan
dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan. Lalu entitas membandingkan perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena pajak masa depan yang tidak
mencakup pengurangan pajak yang dihasilkan dari pembalikan aset pajak tangguhan tersebut untuk
menilai apakah entitas memiliki laba kena pajak masa depan yang memadai.

d. Estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa
aset entitas melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan
besar entitas akan mencapai hal tersebut.

- PSAK No. 69, “Agrikultur” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2018. PSAK 69 ini mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur diakui saat
memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur pada saat
pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual. Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugi periode
terjadinya. Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara jelas tidak dapat diukur secara andal. PSAK
69 juga memberikan pengecualian untuk aset produktif yang dikecualikan dari ruang lingkup.
Pengaturan akuntansi aset produktif tersebut mengacu ke PSAK 16: Aset Tetap. PSAK 69 tidak
mengatur tentang pemrosesan produk agrikultur setelah masa panen.

c. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2020)

Berikut ini standar baru dan amendemen yang berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, penerapan
dini diperkenankan.

- Amendemen PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan
PSAK 62: Kontrak Asuransi”.

Amendemen ini memberikan 2 (dua) pendekatan yang bersifat opsional bagi entitas asuransi, yakni:

a. Deferrral approach: pengecualian temporer dari penerapan PSAK 71 bagi entitas yang aktivitas
utamanya adalah menerbitkan kontrak asuransi sebagaimana dalam ruang lingkup PSAK 62 (yang
diterapkan pada level entitas pelapor); dan
b. Overlay approach: memperkenankan entitas untuk mereklasifikasi beberapa penghasilan atau beban
yang timbul dari aset keuangan yang ditetapkan dari laba rugi ke penghasilan komprehensif lain.

- PSAK No.71, “Instrumen Keuangan”. PSAK 71 mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen keuangan
seperti klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.

- PSAK No.72, “Pendapatan Dari Kontrak Dengan Pelanggan”. PSAK 72 mengatur model pengakuan
pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat melakukan analisis sebelum
mengakui pendapatan.

10
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI


STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (lanjutan)

c. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau
setelah 1 Januari 2020) (lanjutan)

Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amendemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun
berjalan dan relevan dengan kegiatan Grup telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam “Ikhtisar
Kebijakan Akuntansi Signifikan”.

Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Grup atau mungkin akan mempengaruhi
kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin
timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anaknya (bersama-sama disebut sebagai “Grup”)
telah disusun SAK yang meliputi PSAK dan ISAK yang dikeluarkan oleh DSAK-IAI, serta peraturan OJK yaitu
Peraturan No. VIII. G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012
tentang “Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

b. Dasar Pengukuran dalam Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan biaya perolehan,
kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi terkait.

Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus
kas konsolidasian yang disusun berdasarkan basis kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan
metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan
yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun sebelumnya, kecuali untuk
penerapan beberapa amendemen dan penyesuaian PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1
Januari 2017 (Catatan 2) dan perubahan terkait kebijakan akuntansi untuk kelas aset tetap tertentu dari
model biaya menjadi model revaluasi, seperti yang diungkapkan dalam Catatan terkait.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan SAK di Indonesia yang mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan
akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat
berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil
yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau
kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 4 atas laporan keuangan konsolidasian.

11
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Dasar Konsolidasian

Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Entitas Induk memiliki pengendalian. Entitas Induk
mengendalikan investee ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil
variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Entitas Induk menilai kembali apakah
Entitas Induk mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap
satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.

Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian atas Entitas
Anak dan berakhir ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban
Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya
pengendalian sampai dengan tanggal ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak.

Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas
Induk dan kepentingan nonpengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali
memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan Entitas Anak guna
memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Grup. Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas,
penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Grup terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup.

Perubahan dalam bagian kepemilikan atas Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian
pada Entitas Anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan
nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung
di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.

Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba
rugi dan dihitung sebagai selisih antara (i) Jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa
investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan
nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain
terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya
diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di
ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar terkait.

d. Kombinasi Bisnis

Grup menetapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi
suatu Entitas Anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang terjadi dan kepentingan
ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang
timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontijensi yang diambil alih dalam suatu
kombinasi bisnis diukur awalnya sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Pada dasar acquisition-by-
acquisition, Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar
atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari
ekuitas pemilik Entitas Induk.

12
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

d. Kombinasi Bisnis (lanjutan)

Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai
wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya yang dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak
yang diakuisisi atas bagian Grup atas nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat
sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus
pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.

Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai
wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya yang dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak
yang diakuisisi atas bagian Grup atas nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat
sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus
pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.

e. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

Berdasarkan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi jika salah satu
pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan, secara langsung atau tidak
langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan
operasional) atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 26 atas laporan
keuangan konsolidasian.

f. Penjabaran Mata Uang Asing

i. Mata Uang Fungsional dan Penyajian

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan
penyajian Grup.

ii. Transaksi dan Saldo

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs nilai
tukar yang berlaku pada tanggal transaksi.

Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs penutup.

Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing
dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada kurs nilai tukar akhir
periode diakui di dalam laba rugi.

13
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

f. Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan)

Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, kurs nilai tukar yang digunakan adalah
berdasarkan kurs tengah bank Indonesia, sebagai berikut:

Jenis Mata Uang 2018 2017

1 $AS 14.929 13.548

Pos-pos non-moneter yang diukur pada biaya historis di dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan
dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal transaksi

g. Instrumen Keuangan
i. Aset Keuangan
Aset keuangan diakui apabila Grup memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan
lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui
dengan menggunakan akuntansi tanggal transaksi yaitu tanggal di mana Grup berketetapan untuk
membeli atau menjual suatu aset keuangan.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi [fair
value through profit or loss (FVTPL)], pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh
tempo dan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan
awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun.

Pengakuan dan pengukuran awal

Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset keuangan
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat
pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya
langsung dibebankan dalam laba rugi.

Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

a) Aset keuangan diukur pada FVTPL

Aset keuangan yang diukur pada FVTPL merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh
manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti mempertimbangkan bahwa aset
keuangan atau liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan
nilai wajar sebagaimana didokumentasikan di dalam manajemen risiko atau strategi investasi Grup)
untuk diukur pada kelompok ini.

14
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

a) Aset keuangan diukur pada FVTPL

Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau
kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut (termasuk bunga dan dividen) diakui
dalam laba rugi.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kategori ini.

b) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan nilai (jika ada). Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas dan setara kas,
piutang usaha dan piutang lain-lain.

c) Dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo yaitu aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai jika ada.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kategori ini.

d) Tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak
dikelompokkan ke dalam tiga kategori di atas.

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual selanjutnya diukur pada nilai wajar. Perubahan nilai
wajar aset keuangan ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lain kecuali kerugian akibat
penurunan nilai atau perubahan nilai tukar dan bunga yang dihitung menggunakan metode suku
bunga efektif, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian
pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain harus disajikan sebagai penyesuaian reklasifikasi dan diakui dalam laba rugi.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kategori ini.

Penghentian pengakuan

Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Grup telah, secara substansial, mengalihkan aset
keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain.
Semua penjualan dan pembelian yang lazim atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya
pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Grup berkomitmen untuk membeli atau
menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset
keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang
ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

15
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

ii. Liabilitas Keuangan

Grup mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau
aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak
diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Liabilitas keuangan Grup mencakup utang bank, utang usaha, beban yang masih harus dibayar dan utang
lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan
atau dibatalkan atau kedaluarsa. Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh yang lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketentuan liabilitas
keuangan yang ada secara substansial dimodifikasi, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan
sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Selisih antara
jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.

iii. Saling Hapus Antar Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Hak yang dapat dipaksakan secara hukum harus tidak bersifat kontinjen atas peristiwa di masa depan, dan
hak tersebut hanya dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal, atau dalam peristiwa
gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan, dari salah satu atau seluruh pihak lawan.

iv. Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market
participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang
paling menguntungkan di mana grup memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas
mencerminkan risiko wanprestasinya.

Jika tersedia, grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di
pasar aktif untuk instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif grup menggunakan
teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta
meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

16
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SINIFIKAN (lanjutan)

h. Penurunan Nilai Aset Keuangan

i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi

Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi. Pertama grup menilai aset keuangan
tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan
secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan
yang tidak signifikan secara individual. Apabila grup menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan
nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak. Maka
aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa
dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif.

Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi
atau melanjutkan untuk diakui tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.

Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan
diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai
kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu
pinjaman memiliki suku bunga variabel, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian
penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun
penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laba rugi.

Ketika aset menjadi tidak tertagih,jumlah tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai
langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang
dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap jumlah tercatat aset keuangan.

Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang
telah terjadi, Grup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk
membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di
dalam pembayaran.

Apabila di dalam periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut
dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui
maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada jumlah tercatat aset
selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan
nilainya diakui di dalam laba rugi.

Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan, investasi dalam instrumen ekuitas
yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal
dicatat pada biaya perolehan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan
selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang
didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa, kerugian
penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

17
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SINIFIKAN (lanjutan)

ii. Aset yang tersedia untuk dijual

Untuk kelompok aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif atas aset keuangan yang
tersedia untuk dijual yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus diakui ke laba-
rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang
direklasifikasikan dari ekuitas ke laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi
pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan
yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.

i. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas meliputi kas dan bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo sama atau
kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan.

j. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Perusahaan menetapkan besarnya
penyisihan persediaan berdasarkan penilaian atas kondisi bahan baku “slow-moving”.

Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya
perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk
mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi
neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian
terjadi.

k. Aset Tetap

Aset tetap awalnya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset terdiri harga pembelian dan
biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke kondisi kerja dan lokasi
untuk digunakan.

Setelah pengakuan awal, aset tetap, diukur pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.

Mulai tanggal 1 Januari 2017, manajemen telah memutuskan untuk mengubah pengukuran selanjutnya
untuk beberapa kelas aset tetap terdiri dari: bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan, dan alat-alat
pengangkut, yang awalnya dari model biaya menjadi model revaluasi. Aset tetap tersebut diukur pada
nilai wajar, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen eksternal yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dikurangi penyusutan. Perusahaan memilih menggunakan model revaluasi
agar aset tetap mencerminkan nilai wajar mengingat aset tetap adalah merupakan komponen utama dari
aset Perusahaan.

Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieleminasi terhadap nilai tercatat bruto aset dan nilai
netonya disajikan kembali sebesar jumlah revaluasi aset. Kenaikan beberapa aset tetap tersebut
dikreditkan pada “Surplus revaluasi aset tetap” sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lainnya.
Penurunan yang menghapus nilai kenaikan yang sebelumnya atas aset yang sama dibebankan terhadap
“Surplus revaluasi aset tetap” sebagai bagian dari penghasilan komprehensif; penurunan lainnya
dibebankan pada laporan laba rugi.

18
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SINIFIKAN (lanjutan)

k. Aset Tetap (lanjutan)

Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak
berbeda secara material dari yang yang akan ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir
periode pelaporan.

Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah,
mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal.

Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada tahun di mana pada saat
penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi.

Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan jumlah tersusutkan atau
jumlah revaluasi selama estimasi masa manfaat. Berdasarkan penelaahan dan penilaian atas aset tetap,
mulai tanggal 1 Januari 2017, Perusahaan merubah estimasi masa manfaat aset tetap tertentu. Perubahan
atas estimasi masa manfaat dibuat untuk menggambarkan pola penggunaan manfaat ekonomis masa
depan aset tetap yang lebih baik. Di bawah ini adalah estimasi tingkat penyusutan sebelum dan mulai
tanggal 1 Januari 2017:

Sebelum 1 Januari 2017 / Mulai tanggal 1 January 2017


Masa Manfaat Masa Manfaat
Jenis Aset Tetap (Tahun) Tarif (%) (Tahun) Tarif (%)

Metode revaluasi
Bangunan dan
Prasarana 20 5 38 2,86
Mesin dan
Peralatan 4–8 12,5 – 25 12 – 22 6,7 – 10
Alat-alat
pengangkutan 4–8 12,5 – 25 12 – 22 10 – 25
Metode biaya
Perabotan kantor 4–8 12,5 – 25 4–8 12,5 – 25

Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.
Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan
selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.

Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir tahun keuangan atas
pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi yang berlaku prospektif

Jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali jika jumlah tercatat
aset lebih besar dari jumlah yang dapat terpulihkan tersebut.

Suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat
dari aset tetap) diakui dalam laba rugi pada tahun aset tersebut itu dihentikan pengakuannya.

Jika aset yang direvaluasi dijual, jumlah yang tercatat di dalam ekuitas dipindahkan ke saldo laba.

19
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

l. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset
tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan atau
goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka grup membuat estimasi formal
jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar
aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset
lain. Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai
terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan jika ada, diakui pada laporan
laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan
nilai.

Dalam menghitung nilai pakai estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu
uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual digunakan
harga penawaran pasar terakhir jika tersedia.

Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau
mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan
aset tersebut.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya.

Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun
jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui
untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba
rugi.

Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi
bahwa jumlah tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan
menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait.
Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi
penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

20
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

m. Liabilitas imbalan pascakerja

Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Grup disyaratkan untuk
memberikan imbalan pensiun sekurang-kurangnya sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU
13/2003 yang adalah program pensiun imbalan pasti. UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk
menghitung jumlah minimal imbalan pensiun.

Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan
diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktor atau lebih, misalnya
usia, masa bekerja dan kompensasi.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode
pelaporan dengan penyesuaian biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali
setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan
dengan menggunakan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan
dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang
bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi
aktuarial segera diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain dalam periode terjadinya.
Akumulasi saldo pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi. Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau
kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban


Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh grup Anak dan jumlahnya
dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima.

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

o. Pajak Penghasilan

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi kecuali untuk
transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan.

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan
konsolidasian. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak kecuali bagi
liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari (a) pengakuan awal goodwill; atau (b) pada saat pengakuan
awal aset atau liabilitas dari transaksi yang (i) bukan transaksi kombinasi bisnis dan (ii) pada waktu
transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak.

21
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

o. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi
rugi fiskal belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer dapat dikurangkan, dan rugi fiskal belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan kecuali jika aset
pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang (a) bukan transaksi
kombinasi bisnis dan; (b) tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan jumlah tercatat aset
pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi
sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan. Grup menilai kembali
aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak
diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk
pemulihannya.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada
tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang
berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, (a) memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan (b) aset
serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas
perpajakan yang sama.

p. Laba per Saham Dasar

Jumlah laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun
yang bersangkutan.

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada
tahun yang bersangkutan, sebanyak 1.120.000.000 saham untuk masing-masing tahun 2018 dan 2017.

Laba per saham dilusian tidak disajikan, karena Perusahaan tidak memiliki saham biasa berpotensi dilusi.

q. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha
sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik
produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa
pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

22
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

r. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak

Aset pengampunan pajak pada awalnya diakui sebesar nilai aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan
Pengampunan Pajak (“SKPP”) sebagai biaya perolehannya. Liabilitas pengampunan pajak terkait diakui
sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban
yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak. Selisih antara aset pengampunan
pajak dan liabilitas pengampunan pajak diakui di ekuitas sebagai tambahan modal disetor.

Tambahan modal disetor tersebut selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi atau
direklasifikasi ke saldo laba.

Uang tebusan yang dibayar diakui dalam laba rugi pada periode Surat Pernyataan Harta untuk
Pengampunan Pajak (SPHPP) disampaikan.

Tagihan pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak dan provisi atas ketidakpastian posisi pajak
disesuaikan ke laba rugi pada periode SPHPP disampaikan.

Tagihan pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak dan provisi atas ketidakpastian posisi pajak
disesuaikan ke laba rugi pada periode SPHPP disampaikan.

Pengukuran setelah pengakuan awal dan penghentian pengakuan aset dan liabilitas pengampunan pajak
mengacu pada SAK yang relevan sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas terkait.

4. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan,
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas
dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan.

Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang
memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Pertimbangan yang dibuat dalam penerapan kebijakan akuntansi

1. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan
pertimbangan apabila definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) terpenuhi. Dengan
demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan
pada Catatan 3g atas laporan keuangan konsolidasian.

23
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

4. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

Pertimbangan yang dibuat dalam penerapan kebijakan akuntansi (lanjutan)

2. Perpajakan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha
normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang
awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak
tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan.

Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset pajak tangguhan Grup diungkapkan pada Catatan atas
laporan keuangan konsolidasian.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Penentuan jumlah
aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang
bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari
manajemen.

Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk
tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang
tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa
depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain


Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat
memenuhi liabilitas keuangannya.

Dalam hal tersebut, Grup berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada,
jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari
pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penurunan nilai atas piutang pelanggan
guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Penyisihan ini dievaluasi kembali
dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang usaha
dan piutang lain-lain.

24
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

4. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Liabilitas imbalan pascakerja

Penentuan liabilitas Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan
manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat mortalitas dan usia
pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10%
liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja
karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan
signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat
mempengaruhi secara material. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Grup pada tanggal 30
September 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp 9.959.096.304 dan Rp 9.346.807.304
(Catatan 16).

Penyusutan Aset Tetap

Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaatnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah
umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat
pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Jumlah beban penyusutan atas aset tetap Grup
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp 12.507.552.465 dan Rp 16.491.150.546 (Catatan 9).

Instrumen Keuangan

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan
estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan
bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan
metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat
mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 27
atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

25
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

5. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari:

30 SEP 2018 31 DES 2017


Kas
Rupiah 2.459.274 21.186.480
Dollar 16.153.486 10.069.486
Jumlah kas 18.612.760 31.255.966

Bank
Rupiah
PT Bank Danamon Tbk 1.205.159.830 4.568.617.795
PT Bank Central Asia Tbk 432.598.180 1.655.169.000
PT Bank Mandiri Tbk 14.756.913.246 1.023.489.565
PT Bank Niaga Tbk 62.264.282 62.623.795
Citibank. NA 41.605.912 41.617.912

Dollar Amerika Serikat


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 368.772.277 8.104.325.403
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 391.378.813 6.232.773.658
PT Bank CIMB Niaga Tbk 62.904.724 63.556.649
Citibank. NA 24.002.720 24.002.721

Jumlah bank 17.345.599.984 21.776.176.498


Deposito - Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 105.000.000.000

Jumlah kas dan setara kas 17.364.212.744 126.807.432.464

Tingkat bunga deposito dalam Rupiah tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar 2,6% dan 3,8% per tahun.

Pada periode 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang
ditempatkan pada pihak-pihak berelasi ataupun digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

26
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

6. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:

30 SEP 2018 31 DES 2017


a. Berdasarkan pelanggan
Pihak berelasi (Catatan 26) 51.674.902.457 71.429.010.416
Pihak ketiga
Rupiah
Proyek Pemerintah 9.659.388.808 49.807.073.580
Distributor 66.694.367.938 64.891.358.090
Lain-lain 44.447.071.457 40.971.807.896
Jumlah 120.800.828.203 155.670.239.566
Provisi atas penurunan nilai (1.244.829.345) (1.244.829.345)
Sub-Jumlah 119.555.998.858 154.425.410.221

Neto 171.230.901.315 225.854.420.637

30 SEP 2018 31 DES 2017


a. Berdasarkan umur piutang (hari)

Belum jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai 84.209.897.025 98.059.455.633


Lewat jatuh tempo belum mengalami penurunan nilai:
31 - 90 hari 72.125.142.923 93.226.874.310
> 91 hari 14.895.861.367 34.568.090.694
Mengalami penurunan nilai 1.244.829.345 1.244.829.345
Jumlah 172.475.730.660 227.099.249.982

Provisi atas penurunan nilai (1.244.829.345) (1.244.829.345)

Neto 171.230.901.315 225.854.420.637

Pada periode 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, piutang usaha masing-masing sebesar
Rp 87.021.004.290,- dan Rp 127.794.965.004,- telah lewat jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan
nilai. Hal ini terkait dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.

Mutasi provisi kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 31 DES 2017


Saldo awal (1.244.829.345) (1.244.829.345)
Pemulihan selama tahun berjalan - -

Saldo Akhir (1.244.829.345) (1.244.829.345)

Manajemen berpendapat bahwa provisi atas penurunan nilai piutang usaha adalah memadai untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan
atas utang bank Perusahaan (Catatan 11).

27
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

7. PIUTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:


30 SEP 2018 31 DES 2017

Pihak ketiga
Pinjaman karyawan 819.287.826 605.218.694
Lain-lain 84.726.350 65.361.345

Jumlah 904.014.176 670.580.039

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada bukti objektif mengenai penurunan nilai dan seluruh piutang lain-
lain tersebut dapat ditagih, sehingga tidak terdapat penyisihan penurunan nilai.

8. PERSEDIAAN

Akun ini terdiri dari:


30 SEP 2018 31 DES 2017

Barang jadi (Catatan 22) 144.568.637.291 83.393.786.048


Barang dalam proses (Catatan 22) 45.211.514.035 22.528.051.522
Bahan baku 55.760.969.602 41.532.212.865
Bahan pembantu 389.605.448 377.716.394
Lain-lain 496.542.025 496.542.026

Jumlah 246.427.268.401 148.328.308.855

Pada periode 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 persediaan telah diasuransikan terhadap risiko
kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 241.411.812.000.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang
mungkin timbul atas persediaan tersebut.

Pada periode 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang
bank Perusahaan (Catatan 11).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada periode 30 September 2018 dan 31
Desember 2017, manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan.

28
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

9. ASET TETAP
2018

Saldo Awal / Penambahan / Pengurangan / ReklasifikasI / Saldo Akhir /


Beginning Balance Addition Deduction Reclassification Ending Balance

Harga Perolehan
Tanah 500.650.920.000 - - - 500.650.920.000
Bangunan dan
prasarana 39.602.020.000 835.048.960 - - 40.437.068.960
Mesin dan
peralatan 149.321.275.469 705.707.832 - - 150.026.983.301
Alat-alat
pengangkutan 5.997.898.451 - - - 5.997.898.451
Perabotan
kantor 6.963.510.367 - - - 6.963.510.367

Sub - jumlah 702.535.624.287 1.540.756.792 - - 704.076.381.079

Aset dalam
penyelesaian 120.450.000 13.653.876.328 - (835.048.960) 12.939.277.368

Jumlah 702.656.074.287 15.194.633.120 - (835.048.960) 717.015.658.447

Akumulasi
Penyusutan
Bangunan dan
prasarana 2.108.345.846 1.763.582.479 - - 3.871.928.325
Mesin dan
peralatan 11.805.324.547 8.796.518.425 - - 20.601.842.972
Alat-alat
pengangkutan 1.735.895.497 1.231.253.251 - - 2.967.148.748
Perabotan
kantor 4.355.681.939 716.198.310 - - 5.071.880.249
Jumlah 20.005.247.829 12.507.552.465 - - 32.512.800.294
Nilai Buku 682.650.826.458 684.502.868.153

2017

Saldo Awal / Penambahan / Reklasifikasi / Surplus Revaluasi / Saldo Akhir /


Beginning Balance Addition Reclassification Revaluation Surplus Ending Balance

Harga Perolehan
Tanah 138.883.900.000 - - 361.767.020.000 500.650.920.000
Bangunan dan
prasarana 63.849.759.676 - - (24.247.739.676) 39.602.020.000
Mesin dan
peralatan 250.036.537.621 1.372.316.677 2.109.372.200 (104.196.951.029) 149.321.275.469
Alat-alat
pengangkutan 7.159.642.540 856.240.911 - (2.017.985.000) 5.997.898.451
Perabotan
kantor 6.842.544.867 120.965.500 - - 6.963.510.367
Sub – jumlah 466.772.384.704 2.349.523.088 2.109.372.200 231.304.344.295 702.535.624.287

Aset dalam
penyelesaian 2.109.372.200 120.450.000 (2.109.372.200) - 120.450.000

Jumlah 468.881.756.904 2.469.973.088 - 231.304.344.295 702.656.074.287

Akumulasi Penyusutan
Penyusutan
Bangunan dan
prasarana 34.009.637.233 2.200.112.222 - (34.101.403.609) 2.108.345.846
Mesin dan
peralatan 182.723.750.750 11.724.444.524 - (182.642.870.727) 11.805.324.547
Alat-alat
pengangkutan 4.628.909.142 1.591.774.144 - (4.484.787.789) 1.735.895.497
Perabotan
kantor 3.380.862.283 974.819.656 - - 4.355.681.939
Jumlah 224.743.159.408 16.491.150.546 - (221.229.062.125) 20.005.247.829
Nilai Buku 244.138.597.496 682.650.826.458

29
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

9. ASET TETAP (lanjutan)

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:


30 SEP 2018 31 DES 2017
Beban pokok penjualan (Catatan 22) 10.959.839.316 14.486.834.691
Beban umum dan administrasi (Catatan 23) 1.547.713.149 2.004.315.855
Jumlah 12.507.552.465 16.491.150.546

Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 447.436.248.000,-.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin
timbul atas aset tersebut.

Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, aset berupa tanah, bangun dan prasarana, dan
mesin dan peralatan digunakan sebagai jaminan atas utang bank Perusahaan (Catatan 11).

Pada tanggal 31 Desember 2017, terdapat aset dalam penyelesaian berupa mesin dan peralatan yang sudah
mencapai 90% dan akan selesai pada tahun 2018.

Pada bulan Juni 2016, Perusahaan mengajukan permohonan penilaian kembali untuk kelas aset tetap
tertentu untuk tujuan perpajakan ke DJP dengan nilai revaluasi aset tetap dihitung berdasarkan hasil laporan
Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Antonius Setiadi & Rekan tanggal 17 Juni 2016. Nilai wajar untuk kelas aset
tertentu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian yaitu dengan pendekatan data pasar dan
pendekatan biaya. Hal ini berarti penilaian yang dilakukan oleh penilai didasarkan pada harga pasar aktif,
yang disesuaikan secara signifikan untuk perbedaan pada sifat, lokasi dan kondisi dari kelas aset tertentu
yang dinilai serta indikasi nilai obyek penilaian berdasarkan biaya reproduksi baru atau biaya pengganti
baru. Selisih lebih nilai revaluasi di atas nilai buku neto fiskal aset tetap pada tanggal adalah sebesar
Rp 444.805.505.890,- dan pajak penghasilan final terkait sebesar Rp 18.159.908.793,- telah dibayarkan pada
tahun 2016. Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari DJP atas permohonan penilaian kembali aset
tetapnya pada tanggal 4 Januari 2017 (Catatan 13a).

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang masih digunakan dengan harga
perolehan adalah sebesar Rp 468.881.756.904,-. Selanjutnya, untuk tujuan akuntansi, Perusahaan
memutuskan mengubah pengukuran selanjutnya atas kelas aset tetap tertentu tersebut dari model biaya
menjadi model revaluasi, efektif sejak tanggal 1 Januari 2017, menggunakan nilai revaluasi aset tetap yang
ditentukan oleh KJPP diatas dengan pertimbangan tidak ada perubahan yang signifikan terjadi dari tanggal
penilaian kembali KJPP sampai dengan tanggal 1 Januari 2017 yang berdampak signifikan terhadap nilai
revaluasi aset tetap. Selisih lebih nilai revaluasi diatas nilai buku neto aset tetap pada tanggal 1 Januari 2017
sebesar Rp 452.533.406.420,- telah disajikan sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap” dan dikurangi dengan
pajak penghasilan final terkait.

Pada tahun 2018 dan 2017, tidak terdapat aset yang sementara tidak dipakai dalam kegiatan operasional
Grup, dihentikan dari penggunaan aktif dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Grup, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember
2017.

30
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

10. UANG MUKA KEPADA PEMASOK (PEMBELIAN)

30 SEP 2018 31 DES 2017


Lokal - 60.000.000
Import - 121.216.813
Jumlah - 181.216.813

11. UTANG BANK

Akun ini terdiri dari :

30 SEP 2018 31 DES 2017

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 30.000.000.000 130.000.000.000

Jumlah 30.000.000.000 130.000.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

Pada bulan Oktober 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dengan jangka waktu 1 tahun dari
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang terdiri dari, dan rincian sebagai berikut:

Fasilitas KMK Transaksional :

1. Plafond Rp 130.000.000.000
2. Tujuan penggunaan: Modal Kerja Operasional
3. Jangka waku: 1 tahun sejak penandatanganan Perjanjian Kredit
4. Suku bunga 10%

Fasilitas Garansi :

1. Plafond Rp 25.000.000.000
2. Tujuan penggunaan: Penerbitan Bank Garansi
3. Jangka waku: 1 tahun sejak penandatanganan Perjanjian
Kredit

Fasilitas Letter of Credit / Surat Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN):

1. Plafond: Rp 65.000.000.000
2. Tujuan penggunaan: Pembukaan LC impor / SKBDN
(Sight, Usance) dan SBLC dalam rangka pembelian
bahan baku industri kabel.
3. Jangka waktu: 1 tahun sejak penandatanganan Perjanjian Kredit

31
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

11. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) (lanjutan)

Fasilitas Treasury Line :

1. Plafond: USD 5.000.000

2. Tujuan penggunaan: melakukan transaksi today, tomorrow, spot dan forward buy guna mengurangi risiko
kurs (hedging) dan tidak untuk tujuan spekulasi.

3. Jangka waku: 1 tahun sejak penandatanganan Perjanjian kredit

Fasilitas-fasilitas diatas dijamin dengan jaminan utama berupa:

1. Tanah dan Bangunan (Sertifikat Hak Guna Bangunan) SHGB No. 14 di Jl. Rawagirang 2 Cakung-Jakarta
Timur berikut mesin-mesin, peralatan & sarana pelengkap dengan nilai pengikatan Hak Tanggungan
sebesar Rp 226,5 milyar (Catatan 9)

2. Persediaan (Catatan 8) dan Piutang (Catatan 6) yang akan diikat fidusia sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dengan nilai pengikatan sebesar Rp 47 milyar.

Persyaratan lainnya dari Bank Mandiri antara lain:

1. Menyerahkan laporan hasil analisis lingkungan sesuai dengan kegiatan dan akivitas Perusahaan

2. Menjaga supaya penarikan fasilitas Kredit Modal Kerja berdasarkan kebutuhan riil dan baki debet harus

tercover oleh 70% persediaan dan piutang usaha berdasarkan laporan triwulanan

3. Menjaga rasio-rasio keuangan tertentu

4. Selama kredit belum lunas, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu debitur tidak
diperkenankan:

a. Memindah tangankan barang agunan, - Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga
keuangan lain

b. Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain

5. Memberitahukan secara tertulis kepada Bank Mandiri selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah
dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham yang acaranya melakukan :

a. Perubahan Anggaran Dasar

b.Peningkatan/penurunan modal dasar atau modal disetor Perusahaan

32
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

11. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) (lanjutan)

c .Perubahan susunan pengurus (Direksi dan/atau Komisaris)

d. Perubahan kepemilikan saham mayoritas

e. Perubahan status Perusahaan

6. Melakukan penutupan asuransi atas seluruh agunan yang insurable dengan klausul Banker’s Clause Bank
Mandiri, minimal sebesar nilai wajar agunan tersebut

7. Ijin-ijin yang akan jatuh tempo masa berlakunya agar dilakukan proses perpanjangannya paling lambat 1
bulan sebelum jatuh tempo serta segera menyerahkan copynya kepada Bank Mandiri setelah perpanjangan
ijin dilaksanakan.

Selanjutnya berdasarkan Surat Keterangan dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., tertanggal 24
Oktober 2017, bahwa antara Perusahaan dan Bank Mandiri telah melakukan penandatanganan akta-akta
terkait dengan Surat Penawaran Kredit dari Bank Mandiri tersebut diatas

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Berdasarkan perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit No. 465/PPWK/CBD/X/2016 tanggal 24 Oktober
2016. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) telah memberikan fasilitas pinjaman berupa fasilitas
Omnibus Trade Finance (OTF) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya Rp 100.000.000.000 dimana di
dalamnya termasuk pemberian fasilitas Open Account Financing (OAF) sebesar Rp 95.000.000.000. Suku
bunga atas fasilitas pinjaman tersebut adalah 3.0% + Cost of Fund dari Danamon. Perjanjian tersebut
berakhir pada tanggal 24 Oktober 2017.

Berdasarkan perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit No. 59.4/PP/CBD/XI./201 7 tanggal 23


November 2017 antara Perusahaan dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon), telah saling
disetujui beberapa hal sebagai berikut :

1. Mengurangi jumlah Fasilitas Omnibus Trade Finance dari semula sebesar Rp.100.000.000.000 menjadi
maksimum sejumlah sebesar Rp. 50.000.000.000

2. Melepaskan sebagian jaminan atas Fasilitas Kredit yaitu sebagai berikut :


a. Seluruh piutang/tagihan milik Perusahaan
b. Seluruh mesin-mesin milik Perusahaan
c. Letter Of Undertaking (LOU) atau Pernyataan dan Kesanggupan Perusahaan untuk menyerahkan
sertifikat tanah.
d. Pengalihan (cessie) atas Rekening operasional Perusahaan di bank, yang pengikatannya telah dilakukan
oleh para pihak

3. Sehingga jaminan yang ada sekarang adalah:

a. Seluruh barang-barang persediaan (Catatan 8) dengan nilai minimum sebesar Rp.100.000.000.000

33
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

11. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (lanjutan)

Dengan demikian fasilitas kredit yang berlaku adalah:

1. Fasilitas Omnibus Trade Finance dengan jumlah pokok maksimum sejumlah sebesar Rp 50.000.000.000,
yang dapat dipergunakan dalam bentuk sebagai berikut :
a.SKBDN dalam bentuk Fasilitas Sight Letter of Credit (LC) dan/atau Usance Letter of Credit dan/atau Loan
Againts Trust receipt (TR)
b. Bank Garansi
c. Open Account Financing (OAF)
d. SKBDN (Letter of Credit Negotiation) dengan fasilitas kredit sebesar Rp 5.000.000.000.

2. Fasilitas Kredit terhitung sejak penandatanganan Perjanjian ini sampai dengan tanggal 24 Oktober 2018.

Adapun jaminan atas fasilitas dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. tersebut adalah:

1. Piutang usaha yang diserahkan pada saat penarikan fasilitas pinjaman (Catatan 6)
2. Mesin-mesin termasuk mesin RF Kabel (Catatan 9)
3. Persediaan barang (Catatan 8)

Adapun hal hal yang dibatasi atas fasilitas dari Danamon tersebut adalah:

1. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan aset Perusahaan
2. Menjaminkan kekayaan Perusahaan kepada pihak ketiga
3. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya
4. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Perusahaan
5. Menerima pinjaman baru melebihi USD 10.000.000

12. UTANG USAHA

Akun ini merupakan liabilitas yang timbul terutama atas pembelian persediaan dengan rincian sebagai berikut:

30 SEP 2018 31 DES 2017


Pihak Berelasi (Catatan 26)

Rupiah 301.424.582.330 255.671.488.329

Pihak ketiga
Rupiah 4.217.519.278 2.891.870.281
Dolar Amerika Serikat - 33.758.581.248
Jumlah 4.217.519.278 36.650.451.529

Jumlah utang usaha 305.642.101.608 292.321.939.858

Utang usaha pihak berelasi pada periode 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing adalah
sebesar 98.62% dan 87.46% dari jumlah utang usaha Grup.

34
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

12. UTANG USAHA (lanjutan)

30 SEP 2018 31 DES 2017


Berdasarkan umur hutang (hari)

1 - 30 hari 305.454.966.366 292.307.064.858


31 - 90 hari 187.135.242 14.875.000
> 91 hari - -

Jumlah hutang usaha 305.642.101.608 292.321.939.858

Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup sehubungan dengan utang usaha di atas.

13. PERPAJAKAN

a. Utang pajak

Akun ini terdiri dari:

30 SEP 2018 31 DES 2017


Perusahaan
Pajak penghasilan (PPh):
Pasal 29 1.558.861.251 320.234.553
Pasal 21 79.535.490 98.942.824
Pasal 23 31.966.761 14.323.940
Pasal 4 (2) - 438.000

Entitas Anak
Pajak penghasilan (PPh):
Pasal 21 - 12.459.296
Pasal 23 - 50.000

Jumlah 1.670.363.502 446.448.613

b. Pajak dibayar dimuka

30 SEP 2018 31 DES 2017


Perusahaan
Pajak pertambahan nilai (PPN) 40.031.075.532 46.998.143.322

Jumlah 40.031.075.532 46.998.143.322

Pada bulan Mei 2018 Perusahaan telah menerima pembayaran atas kelebihan pembayaran pajak
penghasilan tahun 2016 berdasarkan surat perintah membayar kelebihan pajak (SPMKP) sebesar
Rp 22.578.013.315.

Pada bulan Februari 2016 Perusahaan telah menerima pembayaran atas kelebihan pembayaran pajak
penghasilan tahun 2013 berdasarkan surat perintah membayar kelebihan pajak (SPMKP) sebesar
Rp 3.405.735.812.

35
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak dibayar dimuka (lanjutan)

Pada bulan Juni 2016, Perusahaan memanfaatkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V dalam bentuk insentif
pajak untuk penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri
Keuangan (“PMK”) No. 191/PMK.010/2015 jo PMK No. 233/PMK.03/2015. Sesuai dengan PMK tersebut,
Perusahaan dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan dengan
mendapatkan perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali diajukan kepada Direktur Jenderal
Pajak (“DJP”) dalam jangka waktu sejak berlakunya PMK tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember
2016. Perlakuan khusus tersebut berupa PPh yang bersifat final berkisar 3%-6% atas selisih lebih nilai
aktiva tetap hasil penilaian kembali di atas nilai sisa buku fiskal semula.

Pada tanggal 28 September 2016 dan 21 November 2016. Perusahaan telah mengajukan permohonan
penilaian kembali aset tetap dan telah melunasi PPh Final terkait masing-masing sebesar
Rp 17.056.843.119,- dan Rp 1.103.065.674,- pada tanggal 29 September 2016 dan 9 Desember 2016.
Sesuai PMK, nilai aset tetap hasil perkiraan penilaian kembali sendiri harus dilakukan penilaian kembali dan
ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik (“KJPP”) yang memperoleh izin dari Pemerintah, paling lambat
tanggal 31 Desember 2016. Berdasarkan hasil laporan yang diterbitkan oleh KJPP Antonius Setiady &
Rekan tanggal 15 Juli 2016, selisih lebih nilai revaluasi di atas nilai buku bersih fiskal aset tetap
Perusahaan adalah sebesar Rp 444.805.505.890,-.

Permohonan penilaian kembali aset tetap Perusahaan telah disetujui oleh DJP melalui surat persetujuan
penilaian kembali aset tetap oleh Direktur Jenderal Pajak No. KEP 09/WPJ.07/2017 tanggal 4 Januari 2017.
PPh final yang telah dibayarkan tersebut sebesar Rp 18.159.908.793,-. Selanjutnya dibebankan pada
surplus revaluasi aset tetap.

c. Beban pajak penghasilan-neto

30 SEP 2018 30 SEP 2017

Perusahaan
Pajak penghasilan kini (4.507.332.500) (8.291.379.430)
Manfaat (beban) pajak tangguhan 643.850.554 1.210.262.531
Sub - jumlah (3.863.481.946) (7.081.116.899)

Entitas Anak
Beban pajak penghasilan tangguhan 4.644.631 -
Sub – jumlah 4.644.631 -

Beban pajak
penghasilan-neto (3.858.837.315) (7.081.116.899)

36
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Beban pajak penghasilan-neto (lanjutan)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 30 SEP 2017

Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 12.978.522.394 25.241.843.643

Rugi sebelum pajak penghasilan Entitas Anak (18.578.523) (8.167.518)


Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 12.997.100.917 25.250.011.161
Beda temporer:
Penyusutan 1.963.113.215 3.995.597.952
Beban imbalan pascakerja 1.156.342.500 837.284.652
Pembayaran pensiun (544.053.600) -

Jumlah beda temporer 2.575.402.215 4.832.882.604

Beda tetap:
Beban yang tidak dapat
dikurangkan untuk tujuan fiskal 3.048.800.426 3.214.197.632

Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final (591.974.962) (131.573.678)

Jumlah beda tetap 2.456.825.464 3.082.623.954

Taksiran laba kena pajak 18.029.328.596 33.165.517.719

Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan taksiran utang pajak penghasilan untuk periode yang berakhir pada
tanggal 30 September 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 30 SEP 2017

Taksiran laba kena pajak (pembulatan) 18.029.330.000 33.165.517.720


Beban pajak penghasilan kini 4.507.332.500 8.291.379.430

Pajak penghasilan dibayar dimuka (2.948.471.249) (7.397.756.549)


Utang pajak penghasilan pasal 29
1.558.861.251 893.622.881

37
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Aset (Liabilitas) pajak tangguhan

30 SEPTEMBER 2018
Manfaat (Beban) Pajak
Tangguhan
Penghasilan
Tahun
Saldo awal Penyesuaian komprehensif Saldo Akhir
Berjalan
lain
Perusahaan
Aset tetap 1.371.217.054 490.778.269 - - 1.861.995.323

Liabilitas imbalan
kerja 2.336.701.826 153.072.250 - - 2.489.774.076

Sub jumlah 3.707.918.880 643.850.519 - - 4.351.769.399

Entitas Anak
Rugi fiskal - 4.644.631 - - 4.644.631
Sub jumlah - -

Jumlah 3.707.918.880 648.495.150 - - 4.356.414.030

31 DESEMBER 2017
Manfaat (Beban) Pajak
Tangguhan
Penghasilan
Tahun
Saldo awal Penyesuaian komprehensi Saldo Akhir
Berjalan
f lain
Perusahaan
Aset tetap (10.379.500.126) 654.371.073 11.096.346.107 - 1.371.217.054

Liabilitas imbalan
kerja 1.597.438.835 267.547.302 - 471.715.689 2.336.701.826

Sub jumlah (8.782.061.291) 921.918.375 11.096.346.107 471.715.689 3.707.918.880

Entitas Anak
Rugi fiskal 214.615.433 - (214.615.433) - -
Sub jumlah 214.615.433 - (214.615.433) - -

Jumlah (8.567.445.858) 921.918.375 10.881.730.674 471.715.689 3.707.918.880

Sebagaimana dibahas dalam Catatan 9 dan 13a, penilaian kembali atas kelas aset tetap tertentu dilakukan untuk
tujuan akuntansi dan perpajakan, sehingga, akumulasi perbedaan temporer kena pajak atas aset tetap tersebut
yang sebelumnya timbul, dibalik dan dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.

38
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Surat Ketetapan pajak

Pada tahun 2016, Perusahaan telah menerima sejumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan
Surat Tagihan Pajak (STP) atas pemeriksaan pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun
buku 2011-2015 dari DJP sebesar Rp 127.190.765, yang telah dibayar oleh Perusahaan dan telah dicatat
sebagai beban pajak dalam laporan laba rugi penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

f. Aset dan liabilitas pengampunan pajak

Undang-undang Pengampunan Pajak No. 11 Tahun 2016 (UU Pengampunan Pajak) telah disahkan dan
diundangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berlaku efektif pada tanggal 1 Juli 2016.
Pengampunan Pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi
administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan dengan cara mengungkap harta dan
membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Pengampunan pajak diberikan
atas kewajiban perpajakan sampai dengan akhir tahun pajak terakhir, yaitu tahun pajak yang berakhir
pada jangka waktu 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015, melalui pengungkapan harta dengan
menggunakan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak (SPHPP). Lingkup Pengampunan Pajak
ini meliputi pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah.

Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) tanggal 31 Desember 2016. Grup
mengungkapkan kepemilikan aset sejumlah Rp 1.900.000.000 yang sebelumnya tidak dilaporkan dalam
SPT Pajak Penghasilan tahun lalu. Perusahaan menyajikan aset terkait yang diungkapkan, sebagai “Aset
Pengampunan Pajak” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Uang tebusan yang dibayarkan ke Kantor Pajak sebesar Rp 57.000.000 dibebankan pada laba rugi tahun
berjalan.

14. AKRUAL

Akun ini terdiri dari:


30 SEP 2018 31 DES 2017

Dividen 1.955.262.928 1.193.497.588


Biaya operasional 755.779.893 616.785.956
Biaya tenaga ahli 15.000.000 165.000.000
Biaya bunga pinjaman - 888.888.890
Biaya pemasaran - 4.614.000.000
Lain-lain 3.160.000 3.280.000

Jumlah 2.729.182.821 7.481.452.434

15. UANG MUKA PELANGGAN

Pada periode 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, akun ini merupakan uang muka pelanggan atas
penjualan barang dengan masing-masing sebesar Rp 23.284.666.794 dan Rp 2.383.416.026. Pada tanggal 30
September 2018 dan 31 Desember 2017, Perusahaan telah memenuhi pembatasan pinjaman tersebut.

39
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA

Group memberikan imbalan pascakerja untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan beban manfaat
karyawan oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 31 DES 2017

Tingkat diskonto 8.32% 8.32%


Kenaikan gaji rata-rata per tahun 8% 8%
Usia pensiun normal 55 tahun / 55 years 55 tahun / 55 years
Tingkat mortalitas (Tabel Mortalitas Indonesia-TMI)
TMI III 2011 TMI III 2011

Mutasi liabilitas imbalan kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 31 DES 2017

Awal tahun 9.346.807.304 6.389.755.339


Dibebankan laba rugi 1.156.342.500 1.424.698.210
Pembayaran manfaat (544.053.500) (354.509.000)
Kerugian (keuntungan) aktuarial - 1.886.862.755

Jumlah 9.959.096.304 9.346.807.304

17. MODAL SAHAM

2018
Jumlah Saham Persentase Jumlah
Nama pemegang saham Ditempatkan dan Kepemilikan Modal Saham
Disetor (%) (Rp)
Saham seri A
Masyarakat (masing-masing < 5%) 56.000.000 5.00 53.928.000.000
Jumlah saham seri A 56.000.000 5.00 53.928.000.000

Saham seri B
PT Tutulan Sukma 389.000.000 34.73 57.572.000.000
PT Sibalec 380.000.000 33.93 56.240.000.000
Erwin Suryo Raharjo 100.000.000 8.93 14.800.000.000
PT Erdhika Elit Sekuritas 74.599.800 6.66 11.040.770.400
Badan Penyehatan Perbankan
Nasional 69.882.400 6.24 10.342.595.200

Masyarakat (masing-masing < 5%) 50.517.800 4.51 7.476.634.400

Jumlah saham seri B 1.064.000.000 95.00 157.472.000.000

Jumlah 1.120.000.000 100.00 211.400.000.000

40
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

17. MODAL SAHAM (lanjutan)

2017
Jumlah Saham Persentase Jumlah
Ditempatkan dan Kepemilikan Modal Saham
Nama pemegang saham Disetor (%) (Rp)
Saham seri A
Masyarakat (masing-masing < 5%)
56.000.000 5.00 53.928.000.000
Jumlah saham seri A 56.000.000 5.00 53.928.000.000

Saham Seri B
PT Sibalec 380.000.000 33.93 56.240.000.000
PT Tutulan Sukma 389.000.000 34.73 57.572.000.000
Pacific Elite Group Limited
Erwin Suryo Raharjo 100.000.000 8.93 14.800.000.000
PT Erdhika Elit Sekuritas 74.498.800 6.65 11.025.822.400
BPPN* 69.882.400 6.24 10.342.595.200
Masyarakat (masing-masing < 5%) 50.618.800 4.52 7.491.582.400

Jumlah 1.064.000.000 95.00 157.472.000.000

Jumlah 1.120.000.000 100.00 211.400.000.000

Pengelolaan Modal

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah memastikan bahwa manajemen mempertahankan
peringkat kredit yang baik dan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai
pemegang saham.

Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi untuk
memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan. Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.

Grup mengelola permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit yang dihitung melalui pembagian antara
hutang neto dengan jumlah modal. Kebijakan Grup adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran yang umum
dalam industri sejenis dengan tujuan untuk mengamankan pendanaan terhadap biaya yang rasional.

Rasio utang terhadap modal dihitung berdasarkan pembagian antara liabilitas bersih dengan jumlah modal.
Liabilitas bersih antara lain meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, utang pajak dan beban masih harus
dibayar dikurangi dengan kas dan bank. Jumlah modal meliputi seluruh ekuitas seperti yang disajikan di dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.

41
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

17. MODAL SAHAM (lanjutan)

30 SEP 2018 31 DES 2017

Jumlah liabilitas 375.468.482.043 443.770.270.269

Dikurangi kas dan setara kas 17.364.212.744 126.807.432.464

Liabilitas bersih 358.104.269.299 316.962.837.805

Jumlah ekuitas 789.348.262.298 791.428.577.199

Rasio utang terhadap modal 0.46 0.40

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan agio saham yang berasal dari penawaran perdana pada tahun 1992, sebesar
Rp 1.500.000.000.- ditambah perbedaan harga pelaksanaan konversi utang dengan nominal saham sebesar
Rp 146.426.154.196,- sebagai akibat kesepakatan restrukturisasi pada tahun 2001.

Pada bulan Mei 2007, agio saham ini digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31 Mei 2007 dalam
hubungannya dengan kuasi-reorganisasi yang mengakibatkan sisa saldo agio saham menjadi
Rp 832.577.513,-.

Pada 31 Desember 2016 terdapat penambahan modal disetor atas efek PSAK 70 dan pelepasan entitas anak
masing-masing sebesar Rp 1.900.000.000,- (Catatan 13f) dan Rp 6.073.414.111,- (Catatan 1e).

Pada bulan Mei 2017, terdapat selisih nilai transaksi dengan kepentingan nonpengendali atas transaksi
tambahan kepentingan di PT Aruna Solar Indonesia, entitas anak yang telah dikendalikan oleh Perusahaan,
transaksi perolehan tambahan kepentingan di PT Aruna Solar Indonesia sebesar Rp 210.777.508,-.

19. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 9 Mei 2018 Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito. S.H., para
pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan persetujuan atas penggunaan keuntungan bersih
yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2017 yaitu sebesar Rp 400.000.000,- ditetapkan sebagai dana
cadangan.

Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 24 Mei 2017 Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito. S.H., para
pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan persetujuan atas penggunaan keuntungan bersih
yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2016 yaitu sebesar Rp 200.000.000,- ditetapkan sebagai dana
cadangan.

42
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

20. DIVIDEN

Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 9 Mei 2018 dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito. S.H., para
pemegang saham setuju untuk mendistribusikan dividen tunai untuk keuntungan tahun buku 2017 sebesar
Rp 10,- untuk 1 saham. Dividen yang dibayarkan pada selama tahun 2017 adalah sebesar
Rp 11.200.000.000.-.

Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 24 Mei 2017 dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito. S.H.,
para pemegang saham setuju untuk mendistribusikan dividen tunai untuk keuntungan tahun buku 2016
sebesar Rp 5,- untuk 1 saham. Dividen yang dibayarkan pada selama tahun 2017 adalah sebesar
Rp 5.600.000.000.-.

21. PENJUALAN NETO

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 30 SEP 2017

Kabel listrik 711.408.877.260 868.204.205.927


Kabel telekomunikasi 6.154.377.500 9.821.031.600

Jumlah 717.563.254.760 878.025.237.527

Rincian penjualan yang melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 30 SEP 2017


Jumlah % Jumlah %

PT Cakra Lima 291.479.802.559 40,62 237.686.317.610 27,07


PT PLN (Persero) 158.166.825.752 22,04 251.544.981.912 28,65
PT Sumberdaya Sinarbaru 85.143.727.290 11,87 195.965.601.799 23,32

Jumlah 534.790.355.601 74,53 685.196.901.321 79,04

43
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

22. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 30 SEP 2017

Bahan baku yang digunakan 606.093.257.863 561.998.100.078


Tenaga kerja langsung 14.786.049.663 12.731.335.746
Beban pabrikasi
Penyusutan (Catatan 9) 10.959.839.316 13.943.464.837
Pemakaian haspel 10.799.589.245 11.233.269.756
Listrik, solar dan air 6.899.023.140 6.903.592.388
Pengadaan spare part 2.554.134.702 2.421.726.365
Perbaikan dan pemeliharaan 2.238.529.933 1.394.485.503
Perlengkapan pabrik 2.132.283.923 5.617.443.972
Transportasi 490.546.131 2.604.370.691
Pemeliharaan mesin 623.816.091 429.950.000
Bahan pembantu 229.372.300 296.359.900
Representasi 173.107.836 119.946.012
Beban pengujian 28.482.000 37.058.500
Lain-lain 42.643.750 184.861.400

Jumlah beban pabrikasi 37.171.368.367 45.186.529.324

Jumlah beban produksi 658.050.675.893 619.915.965.148


Persediaan barang dalam proses
Pada awal tahun (Catatan 8) 22.528.051.522 53.346.072.355
Pada akhir tahun (Catatan 8) (45.211.514.035) (20.065.409.026)

Beban Pokok Produksi 635.367.213.380 653.196.628.477


Persediaan barang jadi
Pada awal tahun (Catatan 8) 83.393.786.048 84.881.961.534
Pembelian 95.654.127.619 178.634.035.625
Pada akhir tahun (Catatan 8) (144.568.637.291) (96.247.635.371)

Jumlah 669.846.489.756 820.464.990.265

Rincian pembelian yang melebihi 10% dari pembelian bersih perusahaan adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 30 SEP 2017


Jumlah % Jumlah %

PT Supreme Cable
Manufacturing &
Commerce Tbk 607.349.023.622 83,44 623.397.018.810 80,79
PT Setia Pratama Lestari 80.777.950.000 11,10 - -

Jumlah 688.126.973.622 92,54 623.397.018.810 80,79

44
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

23. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

30 SEP 2018 30 SEP 2017


Beban Penjualan dan Pemasaran
Transportasi 4.680.948.717 7.433.890.000
Publikasi dan pemasaran 1.301.456.920 582.926.219
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 1.236.189.526 1.259.317.846
Representasi 616.872.489 880.862.969
Perjalanan dinas 285.197.724 550.209.858
Lain-lain 55.883.177 103.286.526

Sub-Jumlah 8.176.548.553 10.810.493.418


Beban Umum dan Administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 10.649.452.873 9.670.231.899
Perijinan, pengurusan & rekomendasi SHGB 6.825.138.120 1.903.839.955
Pajak bumi dan bangunan 2.185.682.475 1.877.737.323
Penyusutan (Catatan 9) 1.547.713.149 1.536.436.484
Imbalan pascakerja (Catatan 16) 1.156.342.500 856.550.000
Maintenance fee PT JIEP 1.109.376.180 1.941.433.745
Honorarium tenaga ahli 876.188.804 452.990.500
Asuransi 829.184.162 743.021.753
Pengujian dan TKDN 792.389.000 210.196.000
Jasa Keamanan 746.123.950 619.190.000
Perbaikan dan pemeliharaan 712.719.565 516.226.400
Perlengkapan kantor/komputer 501.997.076 305.879.276
Administrasi saham 203.000.000 183.000.000
Sumbangan dan iuran 293.974.585 241.209.357
Telepon dan fax 155.462.183 143.334.005
Representasi 155.062.268 74.372.428
Perjalanan dinas 45.235.547 55.359.088
Publikasi 38.065.750 36.585.000
Beban bank 30.608.409 50.575.255
Bahan bakar 31.256.604 26.092.163
Lain-lain 232.948.929 268.895.030

Sub-Jumlah 29.117.922.129 21.713.155.661

Jumlah 37.294.470.682 32.523.649.079

24. BIAYA KEUANGAN

Akun ini merupakan beban bunga atas pinjaman untuk tahun yang berakhir pada periode 30 September
2018 dan 2017. masing-masing adalah sebesar Rp 1.638.888.888,- dan Rp 2.324.123.001,-.

45
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

25. LABA NETO PER SAHAM

Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto untuk para pemegang saham dengan rata-
rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.

30 SEP 2018 30 SEP 2017

Laba tahun berjalan 9.119.685.079 18.160.726.744


Laba komprehensif 9.119.685.079 452.534.224.371
Saham dasar
Jumlah rata-rata tertimbang saham seri A 56.000.000 56.000.000
Jumlah rata-rata tertimbang
saham seri B 1.064.000.000 1.064.000.000
Rata-rata tertimbang
jumlah saham
yang beredar 1.120.000.000 1.120.000.000
Laba tahun berjalan per
saham dasar 8 16
Laba komprehensif per
saham dasar 8 404

26. INFORMASI PIHAK BERELASI

a. Sifat hubungan dan transaksi

Nama pihak berelasi Sifat relasi Transaksi

PT Supreme Cable Piutang usaha, utang


Manufacturing Mempunyai pemegang saham dan usaha, penjualan dan
& Commerce Tbk manajemen yang sama dengan Grup pembelian

PT Setia Pratama Lestari Mempunyai pemegang saham dan Utang usaha dan
manajemen yang sama dengan Grup pembelian

PT Setia Pratama Lestari Mempunyai pemegang saham dan Utang usaha dan
Sukma manajemen yang sama dengan Grup pembelian

PT Sinar Baru Tetap Agung Mempunyai pemegang saham dan Piutang usaha, piutang lain-
manajemen yang sama dengan Grup lain dan penjualan

PT Mesindo Agung Mempunyai pemegang saham dan Piutang usaha, putang


Nusantara manajemen yang sama dengan Grup lain-lain dan penjualan

PT SumberdayaSinarbaru Mempunyai pemegang saham dan Piutang usaha, putang


manajemen yang sama dengan Grup lain-lain dan penjualan

PT Sibalec Kemas Mempunyai pemegang saham dan Piutang lain-lain dan


manajemen yang sama dengan Grup penjualan

46
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

b. Saldo signifikan dan transaksi signifikan


Jumlah Persentase
Piutang Usaha 30 SEP 2018 31 DES 2017 30 SEP 2018 31 DES 2017

PT Sumberdaya
Sinarbaru 41.892.800.468 - 24,47% -
PT Mesindo Agung
Nusantara 3.209.302.305 8.812.864.603 1,87% 3,90%
PT Supreme Cable
Manufacturing &
Commerce Tbk 6.572.799.684 195.968.146 3,84% 0,09%
PT Sinarbaru Tetap
Agung - 62.420.177.667 - 27,64%
Jumlah 51.674.902.457 71.429.010.416 30,18 31,63%

Jumlah Persentase
Utang Usaha 30 SEP 2018 31 DES 2017 30 SEP 2018 31 DES 2017

PT Supreme Cable
Manufacturing &
Commerce Tbk 274.014.116.280 235.905.018.529 89,65% 90,03%
PT Setia Pratama
Lestari 25.368.585.000 18.063.540.000 8,30% 8,25%
PT Setia Pratama
Lestari Sukma 2.041.881.050 1.702.929.800 0,67% 0,57%

Jumlah 301.424.582.330 255.671.488.329 98,62% 98,85%

Jumlah Persentase
Penjualan 30 SEP 2018 30 SEP 2017 30 SEP 2018 30 SEP 2017

PT Sinarbaru
Sumberdaya 85.143.727.290 - 12,00% -
PT Mesindo Agung
Nusantara 15.347.837.823 - 2,09% -
PT Supreme Cable
Manufacturing &
Commerce Tbk 16.709.336.560 26.361.421.750 2,37% 3,00%
PT Sinarbaru Tetap
Agung - 195.965.601.799 - 25,43%

Jumlah 117.200.901.673 222.327.023.549 16,46% 28,43%

47
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Jumlah Persentase
Pembelian 30 SEP 2018 30 SEP 2017 30 SEP 2018 30 SEP 2017

PT Supreme Cable
Manufacturing &
Commerce Tbk 607.349.023.622 623.397.018.810 83,44% 80,79%
PT Setia Pratama
Lestari 80.777.950.000 68.804.175.000 11,10% 8,92%
PT Setia Pratama
Lestari Sukma 7.848.246.000 8.964.127.000 1,08% 1,16%

Jumlah 695.975.219.622 701.165.320.810 95,62% 89,71%

c. Kompensasi kepada manajemen kunci

Paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada periode
30 September 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp. 1,4 miliar dan Rp 2,70 miliar.

27. INSTRUMEN KEUANGAN

Manajemen menganggap bahwa jumlah tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diakui di dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya dikarenakan jangka waktu yang singkat atas
instrumen keuangan tersebut.

28. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Bukti terbaik atas nilai wajar adalah kuotasi harga di pasar aktif. Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak
aktif. Grup menetapkan nilai wajar dengan menggunakan metode penilaian. Tujuan menggunakan metode
penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang akan terjadi pada tanggal pengukuran dalam
transaksi yang wajar berdasarkan pertimbangan usaha yang normal. Metode penilaian meliputi penggunaan
transaksi pasar yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan memiliki pengetahuan
memadai dan jika tersedia. mengacu kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial
sama. analisis arus kas yang didiskontokan dan model penentuan harga opsi Instrumen keuangan Grup yang
dicatat pada nilai wajar terdiri dari investasi aset tersedia untuk dijual.

Pada periode 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, nilai wajar investasi penyertaan saham tidak dapat
ditentukan secara andal. sehingga dicatat pada harga perolehan (Tingkat 3).
Grup memiliki eksposur risiko dalam bentuk risiko kredit, risiko mata uang asing dan risiko harga lainnya serta
risiko likuiditas. Manajemen terus memantau proses manajemen risiko Grup untuk memastikan keseimbangan
yang sesuai antara risiko dan pengendalian yang dicapai. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dipantau
secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar dan kegiatan Grup.

a. Risiko pasar

i. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing


Grup melakukan transaksi bisnis dalam beberapa mata uang asing dan karena itu terkena risiko mata
uang asing. Grup tidak memiliki kebijakan lindung nilai atas mata uang asing. Namun manajemen
memonitor eksposur nilai tukar mata uang asing dan akan mempertimbangkan kebutuhan untuk
melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing yang signifikan.

48
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Tabel berikut menunjukkan aset keuangan Grup yang didenominasi oleh mata uang asing yang signifikan
dan setara Rupiah-nya pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017.

2018
Dolar Amerika Serikat Jumlah setara Rupiah
Aset keuangan
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas 57.821,15 17.345.599.984

Jumlah
Liabilitas keuangan
Utang usaha - pihak ketiga - -

Aset keuangan didenominasi


dalam mata uang asing –
neto 57.821,15 17.345.599.984

2017
Dolar Amerika Serikat Jumlah setara Rupiah
Aset keuangan
Kas dan setara kas 305.521 4.122.093.649

Jumlah
Liabilitas keuangan
Utang usaha - pihak ketiga 830.592 11.206.347.264

Aset keuangan didenominasi


dalam mata uang asing –
neto (525.071) (7.084.253.615)

Tabel berikut menggambarkan sensitivitas Grup terhadap perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang di
atas. Tingkat sensitivitas di bawah ini mencerminkan penilaian manajemen yang mungkin terjadi terhadap
perubahan kurs mata uang asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup saldo pos-pos moneter yang
didenominasi dalam mata uang asing. Tabel di bawah mengindikasikan efek laba dan ekuitas Grup setelah
pajak di mana kurs mata uang di atas menguat dalam persentase tertentu terhadap Rupiah. dengan semua
variabel lainnya dianggap konstan, dengan persentase yang sama atas melemahnya kurs mata uang di atas
terhadap Rupiah akan menimbulkan dampak yang sebaliknya terhadap laba dan ekuitas.

Manajemen berpendapat, analisis sensitivitas risiko nilai tukar mata uang yang melekat pada akhir tahun tidak
mencerminkan eksposur selama tahun berjalan.

b. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan atau kontrak pelanggan akan
gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Tujuan Grup
adalah untuk mencari pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dan meminimalkan kerugian yang terjadi
karena peningkatan eksposur risiko kredit. Grup melakukan transaksi hanya dengan pihak ketiga yang
memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik.

49
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

28. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Hal ini merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan transaksi secara kredit
harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus dengan
tujuan bahwa eksposur Grup terhadap piutang tak tertagih tidak signifikan. Grup memiliki risiko kredit yang
terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi.
Eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah tercatat dari masing-masing kelas aset keuangan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Grup tidak memiliki jaminan yang diterima terkait dengan risiko
ini.

Aset keuangan yang belum jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai

Piutang usaha dan piutang lain-lain yang telah jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai adalah
debitur yang memiliki catatan pembayaran yang baik kepada Grup. Kas dan setara kas, deposito berjangka
dan investasi yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai ditempatkan pada institusi
keuangan yang memiliki reputasi atau pada perusahaan dengan tingkat kredit yang tinggi dan tidak ada
catatan gagal bayar.

c. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko di mana Grup akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana guna
memenuhi komitmennya atas liabilitas keuangan yang jatuh tempo dalam waktu singkat atau untuk
membiayai modal kerja dan belanja modal. Risiko likuiditas juga dapat timbul akibat ketidaksesuaian atas
sumber dana yang dimiliki dengan pembayaran liabilitas yang telah jatuh tempo.
Grup melakukan mitigasi risiko likuiditas dengan cara menganalisa ketersediaan arus kas dan struktur
pendanaan.
Grup memantau kebutuhan likuiditasnya dengan memonitor jadwal pembayaran liabilitas keuangan dan arus
kas keluar terkait dengan operasi sehari-hari, guna memastikan ketersediaan pendanaan yang cukup melalui
fasilitas kredit, baik mengikat dan tidak mengikat.

d. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari
proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam
semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Grup.

Grup terus berupaya melakukan manajemen risiko dalam kegiatan usahanya dengan menerapkan mitigasi-
mitigasi terkait dengan risiko-risiko yang ada dan memungkinkan dialami oleh Grup selama menjalankan
kegiatan usahanya. Adapun mitigasi-mitigasi terkait usaha Perusahaan diantaranya sebagai berikut:

Grup senantiasa menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholder termasuk hubungan baik dengan
berbagai sumber pemasok bahan baku produksi Grup.

Grup senantiasa melakukan transfer knowledge kepada manajemen lainnya serta melakukan regenerasi
secara berkesinambungan untuk menjaga kesinambungan usahanya secara internal.

e. Saling Hapus Instrumen Keuangan

Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, tidak terdapat aset dan liabilitas keuangan yang
saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sehingga aset dan liabilitas keuangan tersebut
disajikan secara bruto.

50
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

29. INFORMASI SEGMEN USAHA

Pada tahun 2017, dikarenakan penjualan PT Hotelindo Murni, entitas anak yang merupakan salah satu
segmen Grup yaitu jasa hotel (Catatan 1d), sehingga segmen usaha yang dijalankan dan dikelola Grup
menjadi kabel listrik dan kabel telekomunikasi.

Penjualan konsolidasian Grup pada 30 September 2018 mengalami penurunan sebesar Rp 160.461.982.767
atau 18,28% dibandingkan dengan penjualan konsolidasian pada 30 September 2017.

Manajemen menyajikan informasi segmen usaha berdasarkan kegiatan usaha sebagai berikut:

30 SEP 2018 30 SEP 2017

Penjualan
Domestik 717.563.254.760 878.025.237.527

Jumlah 717.563.254.760 878.025.237.527

Penjualan
Kabel listrik 711.408.877.260 868.204.205.927
Kabel telekomunikasi 6.154.377.500 9.821.031.600

Jumlah 717.563.254.760 878.025.237.527

Beban pokok penjualan


Kabel listrik 665.056.777.355 811.527.012.125
Kabel telekomunikasi 4.789.712.401 8.937.978.140

Jumlah 669.846.489.756 820.464.990.265

Beban usaha
Kabel listrik 36.974.604.455 31.956.910.521
Kabel telekomunikasi 319.866.227 361.493.098

Jumlah 37.294.470.682 32.318.403.619

Laba usaha
Kabel listrik 9.377.495.450 24.720.283.281
Kabel telekomunikasi 1.044.798.872 521.560.362

Jumlah 10.422.294.322 25.241.843.643

51
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018
DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2017 DAN 30 SEPTEMBER 2017
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

31. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING

Perjanjian Distributor

PT Mesindo Agung Nusantara

Pada tanggal 12 Maret 2007 Perusahaan menandatangani perjanjian distributor dengan PT Mesindo Agung
Nusantara. Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan menunjuk PT Mesindo Agung Nusantara untuk
menjual langsung produk barang kepada pihak ketiga.

Pada perjanjian tersebut telah disepakati hak dan kewajiban antara Perusahaan dan distributor dan
menetapkan limit kredit distributor.

PT Sinar Baru Tetap Agung

Pada tanggal 3 April 2007 Perusahaan menandatangani perjanjian distributor dengan PT Sinar Baru Tetap
Agung. Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan menunjuk PT Sinar Baru Tetap Agung untuk menjual
langsung produk barang kepada pihak ketiga atas usaha Perusahaan.

Pada perjanjian tersebut telah disepakati hak dan kewajiban antara Perusahaan dan distributor dan
menetapkan batas kredit distributor.

PT Sumberdaya Sinarbaru

Pada tanggal 1 Maret 2018 Perusahaan menandatangani perjanjian distributor dengan PT Sinar Baru Tetap
Agung. Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan menunjuk PT Sinar Baru Tetap Agung untuk menjual
langsung produk barang kepada pihak ketiga atas usaha Perusahaan.

Pada perjanjian tersebut telah disepakati hak dan kewajiban antara Perusahaan dan distributor dan
menetapkan batas kredit distributor.

52

Vous aimerez peut-être aussi