Vous êtes sur la page 1sur 29

KESETIMBANGAN KIMIA

KESETIMBANGAN KIMIA

1. Pengertian Kesetimbangan

Pada reaksi yang berlangsung bolak balik, ada saat dimana laju terbentuknya produk sama
dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan ini, biasanya tidak terlihat
lagi ada perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi
baliknya (ke kiri) dinamakan keadaan setimbang. Reaksi yang berada dalam keadaan setimbang
disebut Sistem Kesetimbangan. Perhatikan reaksi berikut.

Laju reaksi kekanan

CuSO4. 5H2O CuSO4+ 5H2O Laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri

Laju reaksi kekiri

Reaktan produk

Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia

 Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
 Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan
 Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
 Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
 Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.

1. Kesetimbangan Kimia Bersifat Dinamis

Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya reaksinya berlangsung terus-
menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama. Contoh
kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari dapat digambarkan pada proses penguapan
air. Bila air dipanaskan dalam wadah tertutup rapat, airnya lama kelamaan akan habis berubah
menjadi uap air. Tetapi belum sempat habis, uap air yangnaik ke atas mengalami kejenuhan
sehingga akan jatuh kembali menjadi embun. Apabila dibiarkan terus-menerus, kecepatan
menguapnya air akan sama dengan kecepatan mengembunnya uap air menjadi air. Pada saat itu,
tercapai keadaan setimbang dimana tidak nampak lagi adanya perubahan ketinggian air dalam
wadah tertutup tersebut.

Karena kesetimbangan bersifat dinamis, maka suatu reaksi yang berada dalam keadaan
setimbang dapat mengalami gangguan oleh faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terjadi
pergeseran kesetimbangan.
1. Pergeseran Kesetimbangan

Suatu sistem dalam keadaan setimbang cendrung mempertahankan kesetimbangannya, sehingga


bila ada pengaruh dari luar maka sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa agar segera
diperoleh keadaan kesetimbangan lagi.

Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, Henri Le Chatelier, menemukan bahwa jika reaksi
kimia yang setimbang menerima perubahaan keadaan (menerima aksi dari luar), reaksi tersebut
akan menuju pada kesetimbangan baru dengan suatu pergeseran tertentu untuk mengatasi
perubahan yang diterima (melakukan reaksi sebagai respon terhadap perubahan yang diterima).
Hal ini disebut Prinsip Le Chatelier.

Ada tiga faktor yang dapat mengubah kesetimbangan kimia, antara lain :

1. Pengaruh Perubahan Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan

Perhatikan reaksi pembentukan gas amonia berikut :

N2(g)+ 3H2(g) 2NH3(g) H = -92 kJ

Aksi yang diberikan Arah pergeseran


N2ditambah Ke kanan(produk bertambah)

N2dikurangi Ke kiri(produk berubah menjadi reaktan)


H2ditambah Ke kanan(produk bertambah)

H2dikurangi Ke kiri(produk berubah menjadi reaktan


NH3ditambah Ke kiri(produk berubah menjadi reaktan)

NH3dikurangi Ke kanan(produk bertambah)

Jika konsentrasi salah satu zat ditambah, maka sistem akan bergeser dari arah zat tersebut.

Jika konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka sistem akan bergeser ke arah zat tersebut.

1. Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Kesetimbangan

Secara kualitatif pengaruh suhu dalam kesetimbangan kimia terkait langsung dengan jenis reaksi
eksoterm atau reaksi endoterm. Reaksi eksothermis adalah reaksi bersifat spontan, tidak
memerlukan energi melainkan justru menghasilkan energi(H reaksi negatif), sedangkan Reaksi
endothermis adalah reaksi yang membutuhkan energi/ kalor untuk bisa bereaksi(H positif).
Sistem kesetimbangan yang bersifat eksothermis ke arah kanan dan endothermis ke arah kiri.
Jika suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke kiri yaitu reaksi yang bersifatendothermis.
Sebaliknya bila suhu reaksi diturunkan maka reaksi akan bergeser ke kanan yaitu reaksiyang
bersifat eksothermis. Menaikan suhu, sama artinya kita meningkatkan kalor atau menambah
energi ke dalam sistem, kondisi ini memaksa kalor yang diterima sistem akan dipergunakan, oleh
sebab itu reaksi semakin bergerak menuju arah reaksi endoterm. Begitu juga sebaliknya.

1. Pengaruh Perubahan Tekanan atau Volume Terhadap Kesetimbangan

Pada proses Haber Reaksi terjadi dalam ruangan tertutup dan semua spesi adalah gas. Sehingga
Perubahan tekanan dan volume hanya berpengaruh pada sistem kesetimbangan antara fasa gas
dengan gas. Sedang sistem kesetimbangan yang melibatkan fasa cair atau padat, perubahan
tekanan dan volum dianggap tidak ada.

Menurut hukum gas ideal, bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas dan
berbanding terbalik dengan volum. Jika tekanan diperbesar maka jumlah mol juga bertambah,
dan volume akan mengecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah
molnya lebih kecil. Begitu juga sebaliknya jika tekanan diperkecil maka jumlah mol juga akan
kecil, dan volume akan besar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah
molnya lebih besar.

Perhatikan reaksi berikut :

N2(g)+ 3H2(g) 2NH3(g) H = -92 kJ

 Jika tekanan diperbesar (volume mengecil) maka kesetimbangan akan bergeser ke


arahkanan, sebab jumlah molnya lebih kecil yaitu 2 mol.
 Jika tekanan dikurangi (volume bertambah) , maka kesetimbangan akan bergeser ke
kiri,karena jumlah molnya lebih besar yaitu 4 mol

Dengan demikian, dengan meningkatkan tekanan akan (mengurangi volume ruangan) pada
campuran yang setimbang menyebabkan reaksinya bergeser ke sisi yang mengandung jumlah
molekul gas yang paling sedikit. Sebaliknya, menurunkan tekanan (memperbesar volume
ruangan) pada campuran yang setimbang menyebabkan reaksinya bergeser ke sisi yang
mengandung jumlah molekul gas yang paling banyak. Sementara untuk reaksi yang tidak
mengalami perubahan jumlah molekul gas (mol reaktan = mol produk), faktor tekanan dan
volume tidak mempengaruhi kesetimbangan kimia.

KATALISATOR

Untuk mempercepat proses kesetimbangan kimia,sering dipergunakan zat tambahan lain yaitu
katalisator. Dalam sistem kesetimbangan, katalisator tidak mempengaruhi letak kesetimbangan,
katalisator hanya berperan mempercepat reaksi yang berlangsung, mempercepat terjadinya
keadaan setimbang, pada akhir reaksi katalisator akan terbentuk kembali. Katalis tidak dapat
menggeser kesetimbangan kimia.
Perhatikan reaksi dibawah ini :

N2(g) + 3H2(g) 2 NH3(g)

Apakah pengaruhnya jika suatu reaksi yang sudah dalam keadaan stimbang ditambahkan katalus
ke dalamnya. Katalis akan mempercepat laju pembentukan NH3, tetapi juga akan sekaligus
mempercepat laju penguraian menjadi gas N2 dan gas H2. Pengaruh ini sama kuatnya.
Katalisator dalam dunia industri umumnya logam, namun dalam makhluk hidup katalisator
didapat dari dalam tubuhnya yang dikenal dengan dengan biokatalisator atau enzim.
ke kanan.
Perubahan konsentrasi, tekanan atau volume akan menyebabkan pergeseran reaksi tetapi tidak
akan merubah nilai tetapan kesetimbangan. Hanya perubahan temperatur yang dapat
menyebabkan perubahan tetapan kesetimbangan.

Perhatikan percobaan dalam Gambar 5 berikut:


Jika temperatur dinaikkan, maka pada proses endotermik akan menyerap panas dari lingkungan
sehingga membentuk molekul NO2 dari N2O4. Kesimpulannya, kenaikan temperatur akan
menyebabkan reaksi bergeser kearah reaksi endotermik dan sebaliknya penurunan temperatur
akan menyebabkan reaksi bergeser kearah reaksi eksotermik.

Pengaruh konsentrasi
Sesuai dengan azas Le Chatelier (Reaksi = – aksi) , jika konsentrasi salah satu komponen
tersebut diperbesar, maka reaksi sistem akan mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya, jika
konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen
itu. Oleh karena itu, pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan berlangsung sebagaimana
yang digambar pada tabel 1 berikut
Efek perubahan konsentrasi pada kesetimbangan dapat dilihat
pada Gambar 6.
Dari eksperimen tersebut diatas dapat ditarik simpulan bahwa kesetimbangan reaktan dan produk
terdapat dalam sistem, kenaikan konsentrasi produk akan menyebabkan kesetimbangan bergeser
kearah kiri dan penurunan konsentrasi produk akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke arah kanan
? Pengaruh tekanan dan volume
Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi semua
komponen. Sesuai dengan azas Le Chatelier, maka sistem akan bereaksi dengan mengurangi
tekanan. Sebagaimana anda ketahui, tekanan gas bergantung pada jumlah
molekul dan tidak bergantung pada jenis gas.
Oleh karena itu, untuk mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Sebaliknya, jika tekanan dikurangi dengan cara
memperbesar volume, maka sistem akan bereaksi dengan menambah tekanan dengan cara
menambah jumlah molekul. Reaksi akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih besar.
Karena Qc > Kc maka reaksi akan bergeser kearah kiri. Dan sebaliknya penurunan tekanan
(kenaikan volume) akan menyebabkan Qc < Kc sehingga reaksi akan bergeser kearah kanan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, menunjukkan bahwa kenaikan tekanan menyebabkan reaksi
bergeser kearah total mol gas yang kecil dan sebaliknya penurunan tekanan akan menyebabkan
reaksi bergeser kearah total mol gas yang besar. Untuk reaksi yang tidak mempunyai selisih
jumlah mol gas perubahan tekanan atau volume tidak akan menyebabkan perubahan dalam
kesetimbangan.

Kata Pencarian Artikel ini:


faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan, faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan, faktor faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan, faktor kesetimbangan,
faktor yang mempengaruhi kesetimbangan, faktor pergeseran kesetimbangan, faktor yang
mempengaruhi kesetimbangan kimia, faktor yg mempengaruhi pergeseran kesetimbangan, faktor-faktor
yang mempengaruhi kesetimbangan, pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Banyak sekali mahasiswa yang mengambil mata kuliah kimia dasar II yang harus berhadapan
dengan keseimbangan kimia yang merupakan subjudul dari mata kuliah itu sendiri, banyak
aspek yang akan kita pelajari dalam keseimbangan kimia ini, sehingga sangat dimungkinkannya
untuk mendalami ilmu kesimbangan kimia ini untuk melanjutkan dari mata kuliah yang
sebelumnya, hal yang perlu kita sadari adalah dengan mempelajari keseimbangan kimia berarti
kita turut andil dalam menjaga keseimbangan alam ini, karena kimia adalah ilmu yang sangat
erat hubungannya dengan pengetahuan dan alam, oleh itu sebabnya ilmu kimia juga disebut
sebagai sentral sains atau pusat dari segala ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam
maupun tidak secara langsung.

Konsep yang perlu di pahami dalam mempelajari kesetimbangan kimia ini adalah bahwa
kesetimbangan kimia ini adalah reaksi bolak balik yang mana memiliki laju yang sama, oleh
sebabitu kesetimbangan kimia ini adalah bagian dari keseimbangan kimia dinamis karena yang
memiliki laju hanyalah sesuatu yang bergerak bukan statis.

I.2 Maksud dan Tujuan

Mempelajari keseimbangan kimia ini tidaklah sulit melainkan hanya harus memiliki ketelitian
yang sangat tinggi, oleh sebab itu makalah ini dibuat agar kita mengerti masalh konsp atau
prinsip dasar tentang kesetimbangan kimia itu sendiri. Selain itu tujuan dari makalah ini di buat
adalah untuk mahasiswa mengerti bagaimana menghitung kesetimbangan kimia dan mengetahui
prinsip dasar kesetimbangan kimia itu. Pembelajaran interaktif kimia merupakan suatu
pembelajaran yang memudahkan mahasiswa untuk mempelajari dan memahami konsep-konsep
kimia. Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan konsep kimia mengenai kesetimbangan
kimia.
Bab II
ISI

II. 1 Defenisi Kesetimbangan Kimia

Keadaan Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi
mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan
kecepatan yang sama. Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus
berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak
mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau diukur).
Kesetimbangan kimia dibedakan atas kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
Pada kesetimbangan homogen semua zat yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase
yang sama ada dalam bentuk gas, larutan. Sedangkan kesetimbangan heterogen semua zat-zat
yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang berbeda dalam bentuk padat-gas,
padat-larutan.

II. 2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia

1. Pengaruh konsentrasi

Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi bergeser dari arah zat
tersebut, sedangkan bila konsentrasinya diperkecil maka reaksi akan bergeser ke arah zat
tersebut.

2. Pengaruh tekanan

Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas, berdasarkan hukum boyle bila
tekanan gas diperbesar maka volumenya diperkecil, sedangkan bila tekanan gas
diperkecil maka volume gas diperbesar, berdasarkan persamaan gas ideal PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas bertambah maka
tekanan akan membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas berkurang maka tekanan akan
menjadi kecil. Dengan demikian jika tekanan diperbesar maka reaksi akan bergeser ke
arah jumlah mol gas yang lebih kecil dan juga sebaliknya.
3. Pengaruh Suhu Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm,
sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser ke arah eksoterm. Contoh :
N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ, bila suhu diubah dari 500° menjadi 1200°
maka kesetimbangan ke arah endoterm atau ke kiri.

4. Katalis

katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan kimia.

II. 3 Jenis- Jenis Kesetimbangan Kimia

1. Kesetimbangan Homogen
Semua spesi kimia berada dalam fasa yang sama. Salah satu contoh kesetimbangan homogen
fasa gas adalah sistem kesetimbangan N2O4/NO2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

N2O4(g) <——> 2 NO2(g)

Kc = [NO2]2 / [N2O4]

Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas dapat dinyatakan dalam bentuk tekanan parsial
masing-masing gas (ingat persamaan gas ideal, PV=nRT). Dengan demikian, satuan konsentrasi
yang diganti dengan tekanan parsial gas akan mengubah persamaan Kc menjadi Kp sebagai
berikut :

Kp = (PNO2)2 / (PN2O4)

PNO2 dan PN2O4 adalah tekanan parsial masing-masing gas pada saat kesetimbangan tercapai.
Nilai Kp menunjukkan konstanta kesetimbangan yang dinyatakan dalam satuan tekanan (atm). Kp
hanya dimiliki oleh sistem kesetimbangan yang melibatkan fasa gas saja.

Secara umum, nilai Kc tidak sama dengan nilai Kp, sebab besarnya konsentrasi reaktan dan
produk tidak sama dengan tekanan parsial masing-masing gas saat kesetimbangan. Dengan
demikian, terdapat hubungan sederhana antara Kc dan Kp yang dapat dinyatakan dalam
persamaan matematis berikut :
Kp = Kc (RT)∆n

Kp = konstanta kesetimbangan tekanan parsial gas

Kc = konstanta kesetimbangan konsentrasi gas

R = konstanta universal gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K)

T = temperatur reaksi (K)

∆n = Σ koefisien gas produk - Σ koefisien gas reaktan

Selain kesetimbangan homogen fasa gas, terdapat pula sejumlah kesetimbangan homogen fasa
larutan. Salah satu contoh kesetimbangan homogen fasa larutan adalah kesetimbangan ionisasi
asam asetat (asam cuka) dalam air. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CH3COOH(aq) <——> CH3COO-(aq) + H+(aq)

Kc = [CH3COO-] [H+] / [CH3COOH]

2. Kesetimbangan Heterogen

Kesetimbangan ini melibatkan reaktan dan produk dalam fasa yang berbeda. Sebagai contoh,
saat padatan kalsium karbonat dipanaskan dalam wadah tertutup, akan terjadi reaksi berikut :

CaCO3(s) <——> CaO(s) + CO2(g)

Dalam reaksi penguraian padatan kalsium karbonat, terdapat tiga fasa yang berbeda, yaitu
padatan kalsium karbonat, padatan kalsium oksida, dan gas karbon dioksida. Dalam
kesetimbangan kimia, konsentrasi padatan dan cairan relatif konstan, sehingga tidak disertakan
dalam persamaan konstanta kesetimbangan kimia. Dengan demikian, persamaan konstanta
kesetimbangan reaksi penguraian padatan kalsium karbonat menjadi sebagai berikut :
Kc = [CO2]
Kp = PCO2

Baik nilai Kc maupun Kp tidak dipengaruhi oleh jumlah CaCO3 dan CaO (jumlah padatan).
Beberapa aturan yang berlaku dalam penentuan nilai konstanta kesetimbangan kimia saat reaksi
kesetimbangan dimanipulasi (diubah) antara lain :

1. Jika reaksi dapat dinyatakan dalam bentuk penjumlahan dua atau lebih reaksi, nilai konstanta
kesetimbangan reaksi keseluruhan adalah hasil perkalian konstanta kesetimbangan masing-
masing reaksi.

A + B <——> C + D Kc’

C + D <——> E + F Kc’’

A + B <——> E + F Kc = Kc’ x Kc’’

2. Jika reaksi ditulis dalam bentuk kebalikan dari reaksi semula, nilai konstanta kesetimbangan
menjadi kebalikan dari nilai konstanta kesetimbangan semula.

A + B <——> C + D Kc’ = [C] [D] / [A] [B]

C + D <——> A + B Kc = [A] [B] / [C] [D] = 1 / Kc’

3. Jika suatu reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n, nilai konstanta kesetimbangan
menjadi nilai konstanta kesetimbangan semula dipangkatkan dengan faktor n.

A + B <——> C + D Kc’ = [C] [D] / [A] [B]

2A + 2B D 2C + 2D Kc = [C]2 [D]2 / [A]2 [B]2 = { [C] [D] / [A] [B] }2 = (Kc’)2

Salah satu kegunaan konstanta kesetimbangan kimia adalah memprediksi arah reaksi. Untuk
mempelajari kecenderungan arah reaksi, digunakan besaran Qc, yaitu hasil perkalian konsentrasi
awal produk dibagi hasil perkalian konsentrasi awal reaktan yang masing-masing dipangkatkan
dengan koefisien reaksinya. Jika nilai Qc dibandingkan dengan nilai Kc, terdapat tiga
kemungkinan hubungan yang terjadi, antara lain :

1. Qc < Kc

Sistem reaksi reversibel kelebihan reaktan dan kekurangan produk. Untuk mencapai
kesetimbangan, sejumlah reaktan diubah menjadi produk. Akibatnya, reaksi cenderung ke arah
produk (ke kanan).

2. Qc = Kc

Sistem berada dalam keadaan kesetimbangan. Laju reaksi, baik ke arah reaktan maupun produk,
sama.

3. Qc > Kc

Sistem reaksi reversibel kelebihan produk dan kekurangan reaktan. Untuk mencapai
kesetimbangan, sejumlah produk diubah menjadi reaktan. Akibatnya, reaksi cenderung ke arah
reaktan (ke kiri).

Kesetimbangan kimia dapat diganggu oleh beberapa faktor eksternal. Sebagai contoh, pada
pembahasan proses Haber sebelumnya, telah diketahui bahwa nilai Kc pada proses Haber adalah
3,5.108 pada suhu kamar. Nilai yang besar ini menunjukkan bahwa pada kesetimbangan, terdapat
banyak gas amonia yang dihasilkan dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Akan tetapi, masih ada
gas nitrogen dan gas hidrogen yang tersisa pada kesetimbangan. Dengan menerapkan prinsip
ekonomi dalam dunia industri, diharapkan sebanyak mungkin reaktan diubah menjadi produk
dan reaksi tersebut berlangsung sempurna. Untuk mendapatkan produk dalam jumlah yang lebih
banyak, kesetimbangan dapat dimanipulasi dengan menggunakan prinsip Le Chatelier.
Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, Henri Le Chatelier, menemukan bahwa jika reaksi
kimia yang setimbang menerima perubahaan keadaan (menerima aksi dari luar), reaksi tersebut
akan menuju pada kesetimbangan baru dengan suatu pergeseran tertentu untuk mengatasi
perubahan yang diterima (melakukan reaksi sebagai respon terhadap perubahan yang diterima).
Hal ini disebut Prinsip Le Chatelier.

Ada tiga faktor yang dapat mengubah kesetimbangan kimia, antara lain :
1. Konsentrasi reaktan atau produk
2. Suhu
3. Tekanan atau volume pada sistem yang mengandung fasa gas

Untuk memproduksi gas amonia sebanyak mungkin, dapat dilakukan manipulasi kesetimbangan
kimia dari segi konsentrasi reaktan maupun produk, tekanan ruangan, volume ruangan, dan suhu
reaksi. Berikut ini adalah pembahasan mengenai masing-masing faktor.

1. Mengubah konsentrasi

Jika ke dalam sistem kesetimbangan ditambahkan gas nitrogen maupun gas hidrogen berlebih
(reaktan berlebih), nilai Qc menjadi lebih kecil dibandingkan Kc. Untuk mengembalikan ke
kondisi setimbang, reaksi akan bergeser ke arah produk (ke kanan). Akibatnya, jumlah produk
yang terbentuk meningkat. Hal yang sama juga akan terjadi jika gas amonia yang terbentuk
langsung diambil. Reaksi akan bergeser ke arah kanan untuk mencapai kembali kesetimbangan.

Dapat disimpulkan bahwa jika dalam sistem kesetimbangan ditambahkan lebih banyak reaktan
atau produk, reaksi akan bergeser ke sisi lain untuk menghabiskannya. Sebaliknya, jika
sebagian reaktan atau produk diambil, reaksi akan bergeser ke sisinya untuk menggantikannya.

2.Mengubah suhu

Reaksi pada proses Haber adalah reaksi eksotermis. Reaksi tersebut dapat dinyatakan dalam
persamaan reaksi berikut :
N2(g) + 3 H2(g) <——> 2 NH3(g) + Kalor

Jika campuran reaksi tersebut dipanaskan, akan terjadi peningkatan jumlah kalor dalam sistem
kesetimbangan. Untuk mengembalikan reaksi ke kondisi setimbang, reaksi akan bergeser dari
arah kanan ke kiri. Akibatnya, jumlah reaktan akan meningkat disertai penurunan jumlah produk.
Tentu saja hal ini bukanlah sesuatu yang diharapkan. Agar jumlah amonia yang terbentuk
meningkat, campuran reaksi harus didinginkan. Dengan demikian, jumlah kalor di sisi kanan
akan berkurang sehingga reaksi akan bergeser ke arah kanan.

Secara umum, memanaskan suatu reaksi menyebabkan reaksi tersebut bergeser ke sisi
endotermis. Sebaliknya, mendinginkan campuran reaksi menyebabkan kesetimbangan bergeser
ke sisi eksotermis.

3. Mengubah tekanan dan volume

Mengubah tekanan hanya mempengaruhi kesetimbangan bila terdapat reaktan dan/atau produk
yang berwujud gas. Pada proses Haber, semua spesi adalah gas, sehingga tekanan dapat
mempengaruhi kesetimbangan.

Reaksi pada proses Haber terjadi dalam ruangan tertutup. Tekanan pada ruangan terjadi akibat
tumbukan gas hidrogen, gas nitrogen, serta gas amonia terhadap dinding ruangan tersebut. Saat
sistem mencapai keadaan setimbang, terdapat sejumlah gas nitrogen, gas hidrogen, dan gas
amonia dalam ruangan. Tekanan ruang dapat dinaikkan dengan membuat tempat reaksinya
menjadi lebih kecil (dengan memampatkannya, misal dengan piston) atau dengan memasukkan
suatu gas yang tidak reaktif, seperti gas neon. Akibatnya, lebih banyak tumbukan akan terjadi
pada dinding ruangan bagian dalam, sehingga kesetimbangan terganggu. Untuk mengatasi
pengaruh tersebut dan memantapkan kembali kesetimbangan, tekanan harus dikurangi.

Setiap kali terjadi reaksi maju (dari kiri ke kanan), empat molekul gas (satu molekul gas nitrogen
dan tiga molekul gas hidrogen) akan membentuk dua molekul gas amonia. Reaksi ini
mengurangi jumlah molekul gas dalam ruangan. Sebaliknya, reaksi balik (dari kanan ke kiri),
digunakan dua molekul gas amonia untuk mendapatkan empat molekul gas (satu molekul gas
nitrogen dan tiga molekul gas hidrogen). Reaksi ini menaikkan jumlah molekul gas dalam
ruangan.

Kesetimbangan telah diganggu dengan peningkatan tekanan. Dengan mengurangi tekanan,


gangguan tersebut dapat dihilangkan. Mengurangi jumlah molekul gas di dalam ruangan akan
mengurangi tekanan (sebab jumlah tumbukan akan berkurang). Oleh sebab itu, reaksi maju (dari
kiri ke kanan) lebih disukai, sebab empat molekul gas akan digunakan dan hanya dua molekul
gas yang akan terbentuk. Sebagai akibat dari reaksi maju ini, akan dihasilkan gas amonia yang
lebih banyak.

Secara umum, meningkatkan tekanan (mengurangi volume ruangan) pada campuran yang
setimbang menyebabkan reaksinya bergeser ke sisi yang mengandung jumlah molekul gas yang
paling sedikit. Sebaliknya, menurunkan tekanan (memperbesar volume ruangan) pada campuran
yang setimbang menyebabkan reaksinya bergeser ke sisi yang mengandung jumlah molekul gas
yang paling banyak. Sementara untuk reaksi yang tidak mengalami perubahan jumlah molekul
gas (mol reaktan = mol produk), faktor tekanan dan volume tidak mempengaruhi kesetimbangan
kimia.

Katalis meningkatkan laju reaksi dengan mengubah mekanisme reaksi agar melewati mekanisme
dengan energi aktivasi terendah. Katalis tidak dapat menggeser kesetimbangan kimia.
Penambahan katalis hanya mempercepat tercapainya keadaan setimbang.

Dari beberapa faktor di atas, hanya perubahan temperatur (suhu) reaksi yang dapat mengubah
nilai konstanta kesetimbangan (Kc maupun Kp). Perubahan konsentrasi, tekanan, dan volume
hanya mengubah konsentrasi spesi kimia saat kesetimbangan, tidak mengubah nilai K. Katalis
hanya mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan, tidak dapat menggeser kesetimbangan
kimia.
Bab III
PENUTUP

III. 1 Kesimpulan

Kesetimbangan kimia terjadi pada saat kita memiliki reaksi timbal balik di sebuah sistem
tertutup. Tidak ada yang dapat ditambahkan atau diambil dari sistem itu selain energi. Pada
kesetimbangan, jumlah dari segala sesuatu yang ada di dalam campuran tetap sama walaupun
reaksi terus berjalan. Ini dimungkinkan karena kecepatan reaksi ke kanan dan ke kiri sama.

Apabila kita mengubah keadaan sedemikian rupa sehingga mengubah kecepatan relatif reaksi ke
kanan dan ke kiri, kita akan mengubah posisi kesetimbangan, karena kita telah mengubah faktor
dari sistem itu sendiri. Efek dari perubahan berbagai faktor dalam sistem terhadap posisi
kesetimbangan akan dibahas pada bab yang lain.

Share this article :


Kesetimbangan Kimia
Ditulis oleh Jim Clark pada 23-09-2004

Bab ini membahas prinsip dasar kesetimbangan kimia. Kita akan mempelajari reaksi timbal balik
dan apa yang terjadi di sebuah sistem tertutup. Ini akan membawa kita kepada konsep
kesetimbangan dinamis dan akan mengajak kita berpikir mengenai arti istilah ‘pergeseran
kesetimbangan’.

Reaksi timbal balik


Reaksi timbal balik adalah reaksi yang, tergantung keadaan, dapat mengalir ke dua arah.

Apabila Anda meniupkan uap panas ke sebuah besi yang panas, uap panas ini akan bereaksi
dengan besi dan membentuk sebuah besi oksida magnetik berwarna hitam yang disebut ferri
ferro oksida atau magnetit, Fe3O4.

Hidrogen yang terbentuk oleh reaksi ini tersapu oleh aliran uap.

Dalam keadaan lain, hasil-hasil reaksi ini akan saling bereaksi. Hidrogen yang melewati ferri
ferro oksida panas akan mengubahnya menjadi besi, dan uap panas juga akan terbentuk.

Uap panas yang kali ini terbentuk tersapu oleh aliran hidrogen.

Reaksi ini dapat berbalik, tapi dalam keadaan biasa, reaksi ini menjadi reaksi satu arah. Produk
dari reaksi satu arah ini berada dalam keadaan terpisah dan tidak dapat bereaksi satu sama lain
sehingga reaksi sebaliknya tidak dapat terjadi.
Reaksi timbal balik yang terjadi pada sistem tertutup

Sistem tertutup adalah situasi di mana tidak ada zat yang ditambahkan atau diambil dari sistem
tersebut. Tetapi energi dapat ditransfer ke luar maupun ke dalam.

Pada contoh yang baru kita bahas tadi, Anda harus membayangkan sebuah besi yang dipanaskan
oleh uap dalam sebuah kotak tertutup. Panas ditambahkan ke dalam sistem ini, namun tidak satu
zat pun yang terlibat dalam reaksi ini dapat keluar dari kotak. Keadaan demikian disebut sistem
tertutup.

Pada saat ferri ferro oksida dan hidrogen mulai terbentuk, kedua zat ini akan saling bereaksi
kembali untuk membentuk besi dan uap panas yang ada pada mulanya. Coba pikirkan, kira-kira
apa yang Anda temukan ketika menganalisis campuran ini setelah beberapa saat?

Anda akan sadar, bahwa Anda telah membentuk situasi yang disebut kesetimbangan dinamis.

Kesetimbangan Dinamis

Mempelajari kesetimbangan dinamis secara visual

Bayangkan sebuah zat yang dapat berada dalam dua bentuk/warna, biru dan merah, masing-
masing dapat bereaksi untuk menjadi yang lain (biru menjadi merah, merah menjadi biru). Kita
akan membiarkan mereka bereaksi dalam sistem tertutup, di mana tidak ada satu pun yang dapat
keluar dari sistem ini.

Biru dapat berubah menjadi merah jauh lebih cepat daripada merah menjadi biru. Dan berikut
adalah peluang (probabilitas) dari perubahan yang dapat terjadi. 3/6 biru berubah menjadi merah,
dan 1/6 merah berubah menjadi biru.

Anda dapat mencobanya dengan kertas berwarna yang digunting kecil-kecil (dua warna) dan
sebuah dadu.

Berikut adalah hasil dari ‘reaksi’ (simulasi) yang saya lakukan. Saya mulai dengan 16 potongan
kertas biru. Saya melihat potongan-potongan itu satu per satu secara bergantian dan memutuskan
apakah kertas yang saya lihat dapat berubah warna dengan melempar dadu.

Kertas biru dapat saya ganti dengan kertas merah apabila angka 4, 5 dan 6 keluar.

Kertas merah dapat saya ganti dengan kertas biru apabila angka 6 keluar pada saat saya melihat
sebuah kertas merah.

Ketika saya selesai melihat ke-16 kertas itu, saya mulai lagi dari awal. Tapi tentu saja kali ini
saya mulai dengan pola yang berbeda. Diagram di bawah ini menunjukkan hasil yang saya dapat
setelah saya mengulang proses ini sebanyak 11 kali (dan saya tambahkan 16 potongan kertas biru
yang saya punya pada awal simulasi).

Anda dapat melihat bahwa ‘reaksi’ berlangsung terus menerus. Pola yang terbentuk dari kertas
merah dan biru terus berubah. Tapi, yang mengejutkan ialah, jumlah keseluruhan dari masing-
masing kertas warna biru dan merah tetap sama, di mana dalam berbagai situasi, kita dapatkan
12 kertas warna merah dan 4 kertas warna biru.

Catatan : Sejujurnya, hasil akhir ini diperoleh secara kebetulan karena simulasi ini dilakukan
dengan jumlah kertas yang sangat sedikit. Apabila Anda melakukan simulasi ini dengan jumlah
kertas yang lebih banyak (misalnya beberapa ribu kertas), Anda akan mendapati proporsi yang
terbentuk akan mendekati 75% merah dan 25% biru (suatu simulasi yang sangat membosankan,
tentunya).

Apabila Anda mempunyai sejumlah besar partikel yang turut ambil bagian dalam sebuah reaksi
kimia, proporsinya akan mendekati 75%:25%.

Penjelasan tentang "kesetimbangan dinamis"

Reaksi (simulasi) di atas telah mencapai kesetimbangan dalam arti tidak akan perubahan lebih
lanjut dalam jumlah kertas biru dan merah. Namun demikian, reaksi ini masih terus berlangsung.
Untuk setiap kertas merah yang berubah warna jadi biru, ada kertas biru yang berubah jadi merah
di suatu tempat dalam campuran tersebut.

Inilah yang kita kenal sebagai "kesetimbangan dinamis". Kata "dinamis" menunjukkan bahwa
reaksi itu masih terus berlangsung.
Anda dapat menggunakan tanda panah khusus untuk memperlihatkan bahwa ada kesetimbangan
dinamis pada persamaan reaksi. Untuk kasus yang kita bahas di atas, Anda dapat menulis seperti
demikian :

Yang perlu kita perhatikan di sini ialah, ini tidak hanya berarti bahwa reaksi tersebut merupakan
reaksi timbal balik, tapi ini menunjukkan bahwa reaksi ini adalah reaksi timbal balik yang berada
dalam kesetimbangan dinamis.

Pergeseran Kesetimbangan

Pergeseran dari kiri ke kanan dalam persamaan (dalam hal ini, dari warna biru ke warna merah)
disebut ‘pergeseran kesetimbangan ke kanan’ dan dari kanan ke kiri disebut ‘pergeseran
kesetimbangan ke kiri’

Posisi kesetimbangan
Dalam contoh yang kita pakai, campuran kesetimbangan terdiri dari lebih banyak warna merah
daripada warna biru. Posisi kesetimbangan dapat menggambarkan situasi ini. Kita dapat
mengatakan bahwa:

 Posisi kesetimbangan condong ke merah


 Posisi kesetimbangan condong ke sebelah kanan

Apabila kondisi praktikum berubah (dengan mengubah peluang terjadinya pergeseran kesetimbangan
ke kanan maupun ke kiri), komposisi dari campuran kesetimbangan itu sendiri pun akan berubah.

Contohnya, apabila dengan mengubah kondisi praktikum kita dapat memproduksi lebih banyak
warna biru di dalam campuran kesetimbangan, kita bisa mengatakan bahwa "Posisi
kesetimbangan bergeser ke kiri" atau "Posisi kesetimbangan bergeser ke warna biru".

Catatan: Apabila Anda tertarik, cobalah perbesar peluang warna merah berubah menjadi biru
dari 1/6 menjadi 2/6 untuk melihat efeknya pada posisi kesetimbangan. Dengan kata lain,
biarkanlah warnanya berubah apabila angka 5 atau angka 6 keluar pada saat dadu dilempar.

Mencapai kesetimbangan dari sisi yang lain

Apa yang terjadi bila Anda memulai reaksi dengan warna merah dan bukan warna biru namun
tetap memberi kesempatan untuk berubah warna seperti di contoh pertama ? Ini adalah hasil dari
percobaan saya.
Sekali lagi Anda dapat melihat konfigurasi yang terjadi sama persis dengan percobaan pertama
di mana kita mulai dengan warna biru. Anda akan mendapat konfigurasi kesetimbangan yang
sama tanpa dipengaruhi dari sisi mana Anda memulai reaksi.

Ingat: Anda tidak akan mendapat hasil yang sama bila menggunakan jumlah potongan kertas
(yang melambangkan jumlah partikel) yang terlalu sedikit. Fluktuasi perubahan akan sangat
mudah terlihat. Sekali lagi, apabila Anda menggunakan potongan kertas dalam jumlah besar,
proporsi kesetimbangan akan menjadi 75% merah dan 25% biru. Dengan jumlah potongan kertas
yang saya gunakan, kita mendapat hasil reaksi yang sangat dekat dengan proporsi rata-rata.

Kesetimbangan Dinamis, lagi, dengan lebih formal

Kecepatan Reaksi

Ini adalah persamaan untuk sebuah reaksi biasa yang telah mencapai kesetimbangan dinamis.

Bagaimana reaksi ini bisa mencapai keadaan tersebut? Anggap saja kita mulai dengan A dan B.

Pada awal reaksi, konsentrasi A dan B pada mula-mula ada pada titik maksimum, dan itu berarti
kecepatan reaksi juga ada pada titik maksimum.
Seiring berjalannnya waktu, A dan B bereaksi dan konsentrasinya berkurang. Ini berarti, jumlah
partikelnya berkurang dan kesempatan bagi partikel A dan B untuk saling bertumbukan dan
bereaksi berkurang, dan ini menyebabkan kecepatan reaksi juga berangsur-angsur berkurang.

Pada awalnya tidak ada C dan D sama sekali sehingga tidak mungkin ada reaksi di antara
keduanya. Seiring berjalannya waktu, konsentrasi C dan D bertambah banyak dan keduanya
menjadi mudah bertumbukan dan bereaksi.

Dengan berlangsungnya waktu, kecepatan reaksi antara C dan D pun bertambah.

Akhirnya, kecepatan reaksi antara keduanya mencapai titik yang sama di mana kecepatan reaksi
A dan B berubah menjadi C dan D sama dengan kecepatan reaksi C dan D berubah menjadi A
dan B kembali.

Pada saat ini, tidak akan ada lagi perubahan pada jumlah A, B, C, D di dalam campuran. Begitu
ada partikel yang berubah, partikel tersebut terbentuk kembali berkat adanya reaksi timbal balik.
Pada saat inilah kita mencapai kesetimbangan kimia.

Rangkuman

Kesetimbangan kimia terjadi pada saat Anda memiliki reaksi timbal balik di sebuah sistem
tertutup. Tidak ada yang dapat ditambahkan atau diambil dari sistem itu selain energi. Pada
kesetimbangan, jumlah dari segala sesuatu yang ada di dalam campuran tetap sama walaupun
reaksi terus berjalan. Ini dimungkinkan karena kecepatan reaksi ke kanan dan ke kiri sama.

Apabila Anda mengubah keadaan sedemikian rupa sehingga mengubah kecepatan relatif reaksi
ke kanan dan ke kiri, Anda akan mengubah posisi kesetimbangan, karena Anda telah mengubah
faktor dari sistem itu sendiri. Efek dari perubahan berbagai faktor dalam sistem terhadap posisi
kesetimbangan akan dibahas pada bab yang lain.

Kata Pencarian Artikel ini:


Rangkuman kesetimbangan, kesetimbangan kimia wikipedia, Rangkuman Kesetimbangan kimia, teori
kesetimbangan kimia, kesetimbangan dalam kimia, soal kesetimbangan kimia, artikel tentang
kesetimbangan kimia, dasar teori kesetimbangan reaksi, dasar teori kesetimbangan kimia, ketimbangan
kimia

Vous aimerez peut-être aussi