Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Tahap 3
Matrik Kuantitatif Perencanaan Strategi
Pada tahapan input, kita mengenal tiga matrik yaitu EFE, CPM, dan juga IFE. Dalam tahap ini
perusahaan memulai untuk memasukan data-data tentang performa atau keadaan perusahaan dan juga
lingkungannya. Meskipun masih dalam tahapan pemasukan informasi namun juga ada bagian
penentuan keputusan berkaitan dengan faktor mana yang memang berpengaruh besar terhadap
perusahaan. Input yang salah akan mengakibatkan kesalahan pada tahapan-tahapan selanjutnya.
Setelah tahap input, selanjutnya adalah tahapan pencocokan ini berkaitan dengan tahapan sebelumnya
yang mendata informasi internal dan eksternal perusahaan. Ada 5 matrik yang bisa digunakan dalam
tahapan ini. Informasi mengenai lingkungan internal dan eksternal nantinya akan mempertemukan
melalui matrik-matrik tersebut. Perusahaan memang diciptakan dengan adanya dua lingkungan
tersebut. Jadi kedua lingkungan tersebut harus dapat disinkronkan sehingga perusahaan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
Meskipun terlihat memperhatikan banyak faktor dan mencocokan faktor-faktor tersebut baru
memunculkan strategi, matrik SWOT ini juga memiliki kelemahan-kelemahan. Kelemahan dari
matrik SWOT antara lain:
a. Panjangnya daftar faktor yang ditampilkan dalam matrik.
b. Kurangnya prioritas faktor karena tidak adanya persyaratan untuk klasifikasi dan evaluasi.
c. Tidak ada kewajiban untuk memverifikasi pernyataan atau aspek berdasarkan data atau
analisis.
d. Analisis yang dilakukan hanya tingkat tunggal, bukan multi-level.
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat ditambah lagi dengan adanya subjektivitas dalam
pemilihan faktor yang ditampilkan dalam matrik. Selain itu penggunaan kata-kata yang ambigu
akan menyulitkan untuk pelaksanaanya. Guna mengatasi kelemahan tersebut, pembuatan matrik
SWOT sebaiknya dengan cara bersama-sama atau tukar pikiran antara pihak-pihak yang mengerti
tentang keadaan perusahaan. Masukan dari banyak pihak dapat disaring menjadi faktor-faktor
yang lebih valid.
2. Matrik SPACE
Selain SWOT ada juga matrik SPACE. Matrik SPACE terlihat lebih kompleks daripada matrik
SWOT. Matrik ini terdiri dari 4 kuadran. Masing-masing kuadran memiliki nama sendiri-sendiri.
Keempatnya yaitu strategi agresif, konservatif, defensif, dan kompetitif. Di antara kuadran
tersebut ada 4 garis sumbu yang memisahkan. Garis-garis tersebut juga merepresentasikan
beberapa faktor perusahaan yaitu:
a. FS = Financial Strenght ( Kekuatan Keuangan )
b. CA= Competitive Advebtages ( Keunggulan Kompetitif )
c. ES = Enviromental Stability (Stabilitas Lingkungan )
d. IS = Industry Strenght ( Kekuatan Industri )
3. Matrik BCG
BCG merupakan singkatan dari Boston Consulting Group. BCG sendiri sebenarnya merupakan
perusahaan konsultan manajemen yang berada di Boston. BCG matrik dibuat untuk
memformulasikan strategi dengan mempertimbangkan multi-divisi yang ada di perusahaan.
Matrik BCG menyediakan perusahaan tempat mengatur portofolio bisnis dengan menguji pangsa
pasar perusahaan dan pertumbuhan industri di setiap divisi ke divisi lainnya. Posisi relatif pangsa
pasar didefenisiskan sebagai rasio dari pangsa pasar atau pendapatan sebuah industri
dibandingkan dengan pesaingnya.
1. Matrik BCG
Divisi pada kuadran I ini memiliki posisi market share yang relatif rendah dan berkompetisi
di dalam industri yang tingkat pertumbuhannya tinggi. Usaha pada kuadran ini
disebut questionmark atau tanda tanya, karena memang dipertanyakan posisinya. Perusahaan
perlu mempertimbangkan lagi apakah divisi ini harus dipertahankan atau dilepaskan.
a. Star
b. Cash Cow
c. Dog
2. Matrik Internal-Eksternal
Matrik IE serupa modelnya dengan matrik BCG yang berupa portofolio. Di dalam matrik ini
akan dipadukan antara analisis dalam matrik EFE dan juga matrik IFE.
Pada matrik IE nantinya dapa dibagi menjadi tiga daerah. Pertama, sebuah divisi dapat berada
di daerah I, II, IV. Divisi yang berada pada daerah tersebut dapat di katakan sebagai divisi
yang terindikasi berada di daerah ini antara lain penetrasi pasar, integrasi ke depan, intergrasi
horizontal atau bisa juga melakukan integrasi kebelakang.
Kedua, sebuah divisi dapat berada pada daerah III, V, atau VII. Divisi yang berada pada
daerah tersebut cocok dengan strategi bertahan dan memelihara. Perusahaan dapat
menerapkan strategi seperti pengembangan produk ataupun melakukan penetrasi pasar jika
divisinya berada di daerah tersebut.
Ketiga, sebuah divisi dapat berada ada daerah VI, VII, atau IX. Divisi yang berada pada
daerah ini dapat menerapkan strategi panen atau pelepasan. Divisi tersebut ada baiknya tidak
dipertahankan dengan cara dijual atau diberhentikan operasionalnya.
Bobot total IFE
Data yang di perlukan dalam pembuatan matrik IE berasal dari skor matrik IFE dan juga
EFE. Selain itu diperlukan juga data performa dari masing-masing divisi dalam perusahaan
terutama penjualan dan keuntungan yang diperolehnya. Data tersebut diperlukan untuk
mengetahui persentase keuntungan yang diperoleh suatu divisi dibandingkan dengan divisi
lainnya.
Kuadran II Kuadran I
· Pengembanagan pasar · Pengembangan pasar
· Penetrasi pasar · Penetrasi pasar
· Pengembangan produk · Pengembangan produk
· Integrasi horizontal · Integrasi ke depan
· Divestasi/Pelepasan · Integrasi ke belakang
· Likuidasi · Integrasi horizontal
· Diversivikasi konsentrik
Disusun oleh:
Akuntansi
Universitas Brawijaya
Malang
RMK ANALISIS PEMILIHAN STRATEGI
Disusun oleh:
Akuntansi
Universitas Brawijaya
Malang