Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 PERSIAPAN PRESENTASI...................................................................2
2.2 PENGEMBANGAN PRESENTASI.......................................................6
2.3 SENI PENYAMPAIAN PRESENTASI................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
3.1 KESIMPULAN......................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Presentasi bisnis adalah suatu bentuk komunikasi lisan yang berorientasi pada
proposal, yang disajikan dalam suatu lingkungan bisnis kepada peserta presentasi
yang relatif homogen dari berbagai tingkatan. Presentasi bisnis berfungsi untuk
menyampaikan informasi dan mempengaruhi pengambilan keputusan. Berbeda
dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik,
presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.
Dewasa ini di dunia bisnis memerlukan presentasi bisnis baik dalam kegiatan
internal perusahaan maupun kegiatan eksternal perusahaan, misalnya presentasi
dalam Rapat Umum Pemegang Saham, presentasi kepada calon investor, dan
presentasi kepada calon konsumen.
Namun tidak sedikit orang yang kurang cakap atau tidak memiliki
kemampuan yang baik dalam melakukan presentasi bisnis. Padahal presentasi
bisnis sangat penting dalam menentukan jalannya bisnis suatu perusahaan. Oleh
karena itu, kita harus mengetahui cara yang baik dan benar dalam presentasi
bisnis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menentukan Tujuan
Instruksi
Persuasif
Informatif
Tujuan Presentasi
a. Memberikan informasi
2
diharapkan pembicara. Misalnya menimbulkan perubahan sikap, pendapat,
perilaku, dan partisipasi.
b. Memengaruhi (Persuasif)
c. Memberikan Instruksi
3
melakukannya. Sementara itu, interaksi tingkat rendah terjadi jika audiens
tidak memberikan tanggapan (respons), baik dengan pertanyaan maupun
komentar tertentu. Pada tingkat interaksi yang rendah sebagian besar
hasilnya kurang memuaskan. Tidak adanya pertanyaan atau tanggapan
menunjukkan audiens kurang antusias dengan instruksi yang diberikan.
2. Menganalisis Audiens
Dalam suatu presentasi, jumlah (size) audiens dapat hanya terdiri dari
beberapa orang saja, puluhan orang, atau bahkan ratusan orang. Presentasi
dengan jumlah audiens yang berbeda menuntut penggunaan pendekatan yang
berbeda. Pada presentasi dengan beberapa orang audiens dimungkinkan
adanya diskusi, tanya jawab, dan pengambilan kesimpulan secara bersama-
sama. Namun, presentasi dengan audiens yang semakin banyak akan
menyulitkan dilakukannya pendekatan seperti yang disebutkan tadi. Hal yang
paling mungkin dilakukan adalah pendekatan satu arah.
4
tidak seperti yang semula diperkirakan, pembicara harus segera
menyesuaikan pendekatan yang digunakan dalam presentasi. Dengan
demikian pembicara tidak akan kehilangan pengendalian presentasi itu.
5
batang tubuh, dan penutup. Jika memungkinkan, dilakukan tanya jawab
dengan audiens.
d. Menentukan Gaya/Pendekatan
1. Bagian Pembuka
6
a. Menarik perhatian audiens
b. Intensitas
Sesuatu yang lain dari hal yang ada di sekitarnya akan menarik
perhatian, contohnya cahaya, suara, bau, dan objek. Cara menarik
perhatian dengan intensitas dapat dilakukan dengan menampilkan objek,
baik melalui OHP maupun viewer, atau menunjukkan objek yang tidak
dibawa atau tidak dimiliki audiens.
c. Gerakan
d. Keakraban
Salah satu cara untuk menarik perhatian adalah dengan mengacu pada
keakraban. Jika pembicara dapat mengenali audiens, baik dalam hal
nama, jabatan, atau prestasi, maka pembicara tersebut lebih menarik
perhatian audiens daripada tidak mengenal sama sekali. Hal yang
seringkali ditemui dalam presentasi adalah menyebut beberapa nama atau
jabatan, atau prestasi audiens sebelum membahas materi.
e. Kebaruan
7
& Thill yang menyatakan bahwa audiens akan lebih tertarik untuk
membahas materi yang sudah dipahaminya. Mereka juga mengatakan
bahwa materi yang kurang relevansinya dengan diri audiens akan
menjadi kurang menarik (Bovee & Thill, 1995:601).
f. Humor
g. Ketegangan
h. Membangun kredibilitas
i. Peninjauan audiens
8
Bagian isi atau sering disebut batang tubuh merupaka bagian terpenting
dari presentasi, sedangkan bagain pembukaan dan penutup merupakan sarana
yang mendukung bagian isi. Pada bagian isi semua latar belakang, pokok
pikiran, alasan-alasan, dan kesimpulan dikemukakan. Oleh karena itu, bagian
isi harus memiliki struktur yang jelas, dengan urutan pembahasan yang
mudah dipahami dan berusaha mempertahankan perhatian audiens.
a. Penekanan struktur/format
9
c. Mempertahankan minat audiens
10
Dalam presentasi dengan audiens yang sudah sedikit memahami,
cukup memahami, dan sangat memahami, pembicara erlu
menghubungkan topik dengan ide-ide yang sudah mereka kenal
sebelumnya. Hal tersebut bukan hanya mempermudah audiens dalam
memahami, tetapi juga memungkinkan audiens untuk
menghubungkannya dengan apa yang sudah melekat di dalam ingatan
audiens. Dengan demikian, presentasi akan lebih menarik minat audiens.
3. Bagian Penutup
11
2.3 SENI PENYAMPAIAN PRESENTASI
- Visual aid dpat membantu, baik pembicara maupun audiens, untuk mengingat
informasi penting dari presentasi itu.
Dalam presentasi, pembicara dapat menggunakan dua jenis visual aid, yaitu:
Visual yang termasuk visual aid grafik antara lain grafik garis, diagram
lingkaran, grafik batang, diagram organisasi, dan diagram peta. Penggunaan
masing-masing visual aid dalam bentuk grafik disesuaikan dengan
kebutuhannya.
12
Untuk menyusun visual aid yang benar-benar dapat membantu presentasi
sehingga didapatkan manfaat-manfaat seperti disebutkan di atas tdaklah mudah.
Oleh karena itu, penyusunannya perlu dilakukan secara hati-hati. Visual aid harus
sederhana. Tujuan penyusunan visual aid yang sederhana adalah agar mudah
dipahami oleh audiens.
Setelah memahami dua bentuk visual aid, yaitu tertulis dan grafik,
selanjutnya adalah memilih media untuk menyampaikannya dalam suatu
presentasi. Media yang dapat digunakan untuk menyampaikan visual aid tersedia
dari yang paling sederhana seperti handout sampai yang modern, yaitu komputer.
Berikut akan dibahas masing-masing media secara singkat.
- Handout
Handout merupakan visual aid yang paling sederhana dan mudah pembuatannya
sehingga banyak digunakan. Media handout memungkinkan pembicara untuk
mempersiapkan, baik visual aid tulisan maupun grafik ke dalam tulisan kemudian
digandakan dan dibagikan kepada audiens (biasanya sebelum presentasi dimulai).
Handout berisikan ringkasan materi presentasi, kesimpulan, dan grafik-grafik
yang membantu pemahaman audiens.
13
presentasi. Kemudian faktor-faktor tersebut disebut keterampilan praktis dalam
presentasi, diantaranya sebagai berikut:
a. Cara berpakaian
b. Pandangan mata
Sikap tubuh pada saat presentasi adalah berdiri tegak dengan kaki sedikit
terbuka. Tujuannya agar dapat berdiri dengan kokoh, tetapi sedikit terbuka.
Tangan bisa digunakan untuk menekankan pembicaraan,dan dapat pula untuk
mengatur jalannya presentasi, misalnya menulis di papan tulis, membuka file
presentasi, atau yag lain. Sikap yang harus dihindari adalah memasukkan tangan
ke dalam saku atau melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu secara terus-
menerus, seperti memegang dasi, taplak meja atau bahkan menggaruk-garuk
kepala.
14
- Suara
Suara merupakan faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, harus
mendapatkan perhatian besar. Agar presentasi dapat berjalan dengan baik, maka
pembicara harus berlatih. Latihan mencakup mengeluarkan suara dengan jelas,
tidak menoton, dengan tekanan yang tepat dan bersemangat.
Pengucapan kata harus jelas agar makna mudah ditangkap. Selain itu, kata-kata
juga harus diucapkan cukup keras agar dapat didengar oleh seluruh audiens.
Kalimat harus diberi tekanan-tekanan tertentu agar suara tidak menoton. Kata-
kata tertentu yang dirasa penting diberi tekanan yang lebih keras dan kata lain
dapat lebih lemah.
- Suara bersemangat
- Bahasa
Dalam presentasi, pembicara menggunakan bahasa yang baku atau bahasa
formal. Pada setiap kalimat dipilih struktur bahasa yang sederhana dan singkat
agar mudah dipahami. Hindari penggunana bahasa sehari-hari, karena akan
menurunkan tingkat formalitas presentasi. Hindari pulaPenggunaan jargon karena
tidak semua audiens mamahaminya.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Persiapan Presentasi
1. Menentukan Tujuan
a. Memberikan informasi
b. Memengaruhi (Persuasif)
c. Memberikan Instruksi
2. Menganalisis Audiens
Secara umum, analisis audiens yang pertama kali dilakukan akan menyangkut
latar belakang seperti pendidikan, usia, pekerjaan, pengalaman, hobi, dan lain-
lain. Dari latar belakang tersebut dapat diketahui kebutuhan dan keinginan
audiens. Pemahaman kebutuhan dan keinginan audiens selanjutnya akan
digunakan untuk menentukan gaya/pendekatan dan isi presentasi yang tepat
16
besar (outline) yang akan dipresentasikan, menentukan panjang presentasi, dan
menentukan gaya/pendekatan.
d. Menentukan Gaya/Pendekatan
Pengembangan Presentasi
Di dalam presentasi bisnis, audiens pada umumnya sudah siap untuk
mendengarkan apa yang akan dipresentasikan. Seperti halnya laporan tertulis,
sebagian besar presentasi bisnis dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari audiensnya. Meskipun presentasi bisnis bisa mengandung unsur
humor, tetapi presentasi bisnis tidak semata-mata dimaksudkan untuk memberi
hiburan. Secara umum, format presentasi terdiri dari 3 bagian yaitu bagian
pembukaan, bagian isi, dan bagian penutup.
1. Bagian Pembukaan
i. Peninjauan audiens
17
Bagian isi atau sering disebut batang tubuh merupaka bagian terpenting dari
presentasi, sedangkan bagain pembukaan dan penutup merupakan sarana yang
mendukung bagian isi. Pada bagian isi semua latar belakang, pokok pikiran,
alasan-alasan, dan kesimpulan dikemukakan.
a. Penekanan struktur/format
b. Urut-urutan bagian isi
c. Mempertahankan minat audiens
3. Bagian Penutup
Dalam presentasi, pembicara dapat menggunakan dua jenis visual aid, yaitu:
Setelah memahami dua bentuk visual aid, yaitu tertulis dan grafik,
selanjutnya adalah memilih media untuk menyampaikannya dalam suatu
18
presentasi. Media yang dapat digunakan untuk menyampaikan visual aid tersedia
dari yang paling sederhana seperti handout sampai yang modern, yaitu komputer.
- Handout
a. Cara berpakaian
b. Pandangan mata
19
DAFTAR PUSTAKA
Bovee, L. Courtland dan John V. Thill. 2002. Komunikasi Bisnis, Buku Pertama,
Edisi Bahasa Indonesia, Edisi Keenam. Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia.
Bovee, L. Courtland dan John V. Thill. 2003. Komunikasi Bisnis, Buku Kedua,
Edisi Bahasa Indonesia, Edisi Keenam. Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia.
Curties, B. dan et.al. 1996. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Jakarta: Rosda
Jayaputra.
20