Vous êtes sur la page 1sur 65

Penapisan dan Pelingkupan

dalam studi AMDAL


(lanjutan)

TM - 4
Pengertian Umum AMDAL
 Sesuai pasal 16 UU No. 4/ 1982 yang selanjutnya diatur
dalam PP No. 29/ 1986, bahwa :
 Setiap rencana kegiatan pembangunan yang diperkirakan
mempunyai dampak terhadap lingkungan wajib dilengkapi
dengan AMDAL
 Studi AMDAL merupakan instrumen perencanaan yang
disyaratkan pemerintah
 Studi AMDAL cakupannya sangat luas dan kompleks serta
melibatkan berbagai pihak baik internal maupun eksternal
 Untuk itu diperlukan manajemen yang tepat dan efisien
dalam mengelola studi ini
 Dalam pengelolaan studi AMDAL diperlukan pemimpin yang
memahami tentang AMDAL, pengetahuan yang luas tentang
lingkungan.
Batasan, Pengertian & Dasar Hukum

 AMDAL menurut PP 27/1999, Bab I Pasal 1 (1),


adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.
 Dokumen AMDAL meliputi 3 (tiga) buku, yaitu :
ANDAL, RKL dan RPL, ditambah KA (Kerangka
Acuan) pada awal studi
Dasar hukum pokok AMDAL :
1. UU R.I. No: 23/1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. PP No: 27/1999 ttg AMDAL (d/h PP 29/1986
dan PP 51/1993)
3. Kepmen LH No. 17/2001 ttg Jenis Usaha
dan/atau Kegiatan yang wajib Dilengkapi
dengan AMDAL.
4. Kep. Ka. Bapedal No: 056/1994 tentang
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting
5. Kep. Ka. Bapedal No: 09/2000 tt Pedoman
Penyusunan Amdal
Dampak besar dan penting adalah perubahan
lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
Kriteria dampak besar dan penting  PP
27/1999, Bab I Pasal 5 (1):

1. Luas wilayah persebaran dampak,


2. Intensitas dan lamanya dampak
3. Jumlah manusia yang akan terkena dampak,
4. Waktu berlangsungnya,
5. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena
dampak,
6. Sifat kumulatif dampak,
7. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible)
dampak.
 Istilah dampak berasal dari kata “impact”,
yang berarti “benturan” atau pengaruh
yang reversible (dampak negatif maupun
positif).
 Berbeda dengan istilah “pengaruh” (effect),
yang bersifat searah dan dalam konteks
ilmu lingkungan lebih disebabkan oleh
fenomena alam
 Dampak lebih disebabkan oleh kegiatan
dan kepentingan manusia.
Manfaat dan Tata Laksana AMDAL

Manfaat AMDAL
1. Terpeliharanya fungsi LH sehingga
Pembangunan Berkelanjutan dapat
dilaksanakan dengan tujuan agar
kesejahteraan manusia pada masa kini
maupun masa mendatang terjamin.
2. Membantu menanggulangi dan
mengurangi dampak negatif, serta
mengembangkan dampak positif.
3. Merupakan dokumen penting untuk
penyelesaian sengketa LH atau
pencemaran/kerusakan LH.
4. Merupakan sumber data dan informasi bagi
pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan.
5. Tertampungnya aspirasi dan kepentingan
para pihak (stake holder) tentang kondisi LH
yang dikehendaki/diterima.
6. Diperolehnya pilihan teknologi selaras
lingkungan, eco-efficiency, pemanfaatan
limbah, pencegahan bahaya dan kecelakaan
dsb.
Pelaksanaan studi AMDAL meliputi beberapa
langkah, yaitu :
1. Pengumuman dan Sosialisasi rencana studi AMDAL
2. Penyusunan Kerangka Acuan
 Penapisan (screening)
 Pelingkupan (scoping)
 Studi Pustaka serta Pengumpulan informasi dan
data sekunder
 Penyusunan draft KA (Identifikasi Dampak
Potensial dan Prakiraan Dampak)
 Presentasi draft KA di depan Komisi AMDAL dan
Stake Holder
 Pengesahan KA oleh Instansi bidang LH (a.n.
Bupati/Gubernur/Menteri)
3. Observasi lapangan dan analisis
laboratorium
4. Penyusunan Draft Dokumen ANDAL :
a. Analisis data yang terkumpul
b. Evaluasi dampak
c. Penyusunan draft ANDAL, RKL dan RPL
d. Pengajuan draft ke Tim Teknis AMDAL untuk
dikoreksi.
5. Presentasi Draft AMDAL di depan Komisi
AMDAL & Stake Holder
6. Revisi draft dan atau reiterasi.
7. Pengesahan Dokumen AMDAL oleh
Bupati/Gubernur/Menteri
Dasar-dasar studi AMDAL
1. Proses studi ilmiah :
 Studi untuk menyiapkan dokumen PIL, ANDAL, RKL dan RPL
bukan studi atau riset dasar namun pelaksanaannya harus
menggunakan dasar2 penelitian ilmiah misalnya dalam
pengukuran dan pengamatan faktor2 lingkungan
 Secara keseluruhan studi AMDAL merupakan studi terapan
 Studi AMDAL merupakan studi multi disiplin, melibatkan berbagai
kepakaran yang melaksanakan penelitian secara ilmiah
2. Tugas penelitian dalam studi AMDAL, meliputi :
 Tugas penggambaran persoalan
 Tugas eksplanasi kondisi terjadinya peristiwa
 Tugas penyusunan teori hubungan kondisi dan peristiwa
 Tugas prediksi peristiwa yg bakal terjadi/ gejala yg timbul
 Tugas pengendalian terjadinya peristiwa/ gejala
Dasar-dasar studi AMDAL
Berbagai penelitian dalam studi AMDAL :
Karena ada berbagai parameter lingkungan yang harus diteliti, harus
dilakukan berbagai penelitian/ riset :
 Pembagian penelitian menurut alasannya
• Penelitian dasar
• Penelitian terapan
 Pembagian penelitian menurut tempatnya
• Penelitian perpustakaan
• Penelitian laboratorium
• Penelitian lapangan
 Pembagian penelitian menurut cara pelaksanaannya
• Penelitian eksperimen
• Penelitian evaluasi
• Penelitian tindakan
 Pembagian penelitian atas dasar metoda
• Metoda foilosofis, Metoda deskriptif
• Metode historis, metode eksperimen
 KA ruang lingkup kajian analisis mengenai
dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil
pelingkupan.
 ANDAL telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar dan penting
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
 RKL upaya penanganan dampak besar dan
penting terhadap LH yang ditimbulkan akibat dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
 RPL upaya pemantauan komponen LH yang
terkena dampak besar dan penting akibat dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
Prinsip dasar pengelolaan AMDAL
3 prinsip dasar sebagai pedoman penyusunan AMDAL :
1. Hanya fokus pada masalah utama
Dalam studi AMDAL terdapat proses pelingkupan, fungsinya agar
studi ini tidak terlalu melebar/ meluas. Dalam pelingkupan dikenal 3
pendekatan, pertama terhadap kebijakan, peraturan/ perundangan
dan perencanaan, kedua pendekatan ekologis, ketiga pendekatan
sosial ekonomi. Dengan pelingkupan akan diperoleh kajian dampak
penting hanya terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak
saja, serta dapat menentukan batas wilayah studi.
2. Melibatkan semua pihak yg terkait dalam studi
Dalam studi AMDAL, keterlibatan penuh dari seluruh pakar sangat
penting, dismping pihak-pihak diluar pakar yang mengetahui tentang
AMDAL, termasuk diantaranya instansi terkait dan masyarakat.
3. Hubungan konsultan dan pengambil keputusan
Hubungan formal dlam rangka mendapatkan data, informasi,
peraturan perundangan dan kebijakan
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN AMDAL

1. FOKUSKAN PADA ISU-ISU UTAMA

2. LIBATKAN INDIVIDU DAN KELOMPOK YANG SESUAI

3. KAITAN INFORMASI DENGAN PENGAMBILAN


KEPUTUSAN KEGIATAN

4. SAJIKAN PILIHAN-PILIHAN YANG JELAS


BAGI PENANGGULANGAN DAMPAK DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN

5. SAJIKAN INFORMASI DALAM FORMAT


YANG BERMANFAAT UNTUK
PENGAMBIL KEPUTUSAN
Penapisan dan Penentuan Kewenangan
Penilaian Amdal
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
No Bidang Jumlah
Jenis
Lampiran 1 Peraturan Kegiatan
1. Multisektor 5
MENLH No. 05/2012
2. Pertahanan 3
• 14 Bidang 3. Pertanian 3
• 72 Jenis Kegiatan 4. Perikanan dan KELAUTAN 1

5. Kehutanan 1

6. Perhubungan 5
Rencana usaha dan/atau 7. Teknologi Satelit 5
kegiatan dilakukan: 8. Perindustrian 8
• Di dalam Kawasan 9. Pekerjaan Umum 12
Lindung 10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 1
• Berbatasan langsung 11. Energi dan Sumber Daya 18
dengan kawasan lindung Mineral
12. Pariwisata 2

13. Ketenaganukliran 4

14. Pengelolaan LB3 4


Esensi Dasar Proses Penapisan dan
Penentuan Kewenangan
Esensi dasar penapisan (screening) dan penentuan
kewenangan adalah untuk menentukan:
1. Apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan dapat
dilakukan di suatu lokasi yang telah direncanakan;
2. Apakah rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
termasuk wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL atau
bahkan cukup SPPL;
3. Pendekatan studi Amdal yang akan dilakukan;
4. KPA yang berwenang untuk melakukan penilaian Amdal.
Gambaran Umum Proses Amdal, UKL-UPL dan
Izin Lingkungan di Indonesia
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan (Project)

Proses Penapisan (Screening)

Wajib Amdal Wajib UKL-UPL SPPL

Proses Proses
Amdal dan Proses
UKL-UPL dan Izin
Izin Lingkungan Lingkungan SPPL
Proses untuk Menentukan Apakah Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan dapat dilakukan
Rencana Usaha • Proses Amdal dan Izin Lingkungan,
dan/atau Kegiatan atau
• Proses UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Tidak
Apakah Lokasinya ya
• Sesuai dengan
Rencana Tata Apakah lokasinya berada
Ruang, dan/atau di dalam ya Apakah termasuk usaha
Sesuai
Kawasan Hutan Primer & dan/atau Kegiatan yang
• Sesuai dengan Lahan Gambut dalam Peta DIKECUALIKAN?
Ketentuan PUU Indikatif Penundaan Izin
PPLH & SDA Baru (PIPIB) ?
Tidak
Tidak Sesuai
Ditolak Inpress 06/2013 penganti Inpres 10/211 Ditolak

Usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dalam Inpres 10/2011 (Inpres 06/2013)
• Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan;
• Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal, migas,
ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu
• Pemanfaatan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang telah ada sepanjang izin
di bidang usahanya masih berlaku
Cara untuk penapis/ menyaring
proyek yang harus AMDAL atau
UKL dan UPL

Proses untuk menetapkan


dampak penting (main issue)

menetapkan dampak penting berdasarkan nilai-nilai


ekologi/peranan ekologinya
menetapkan
dampak penting berdasarkan pandangan dan penilaian
masyarakat (public hearing)

menentukan pilihan
proyek,analisis dampak sesuai dengan kebijakan dan
rencana pembangunan pemerintah
CARA PENGUMPULAN INFORMASI
Cara I
Hasil pemberian pemrakarsa proyek

Cara II
Pustaka (bahan baku, limbah, baku mutu dll)

Cara III
Konsutan ahli

Cara IV
Disusun daftar isian dikirim ke pemrakarsa proyek

Cara V
Pertemuan tim AMDAL dan staf ahli pemrakarsa
KEGUNAAN SKOPING
Keterbatasan Seleksi komponen
waktu, biaya Penting kena dampak

scoping

1. Identifikasi dampak penting, main issue


2. Menetapkan komponen lingkungan terkena dampak
3. Strategi penelitian pada komponen lingkungan
4. Menetapkan parameter, indikator komponen lingkungan
5. Efisisensi waktu studi AMDAL
6. Efisiensi biaya studi AMDAL
7. Komponen lingkungan sedikit/kurang kena dampak
tidak akan dievalusi
ECOLOGICAL SCOPING PROCESS

Rona lingkungan Nilai ekologi

Diskripsi proyek Skoping Dampak Rencana


Yg diusulkan penting penelitian

Keahlian, pengalaman
Tim AMDAL
SOCIAL-ECONOMIC SCOPING PROCESS

Rona Nilai bagi masyarakat


lingkungan Sosek,sosbud,estetika

Skoping Dampak Rencana


penting penelitian

Diskripsi
Keahlian
proyek
Pengalaman
Tim AMDAL
POLICY SCOPING PROCESS
Rona
lingkungan Dampak Strategi kebijaksanaan
Skoping Perencanaan thd Proyek
penting
yg diusulkan
Rona
Yg diusulkan
Konsensus
terpadu

Pemrakarsa Instansi Pembangunan


proyek Pemerintah

Kebijaksanaan & Rencana


Pembangunan Pemerintah
1. Komponen Biologis • komponen biotis
• komponen abiotis
• interaksi komunitas dengan lingkungan
• pertukaran materi (energi, nutrisi): aliran
energi, siklus materi

2. Deskripsi komponen biologis


• Tipe komunitas umum dengan daerah penyebarannya
• Deskripsi spesies-spesies dari tiap komunitas :
sajikan secara kuantitatif yang menggambarkan kerapatan populasi
dari spesies
sajikan dalam bentuk frekuensi/ seringnya dijumpai dengan
memberikan nilai skala : umum, kadang-kadang, jarang
KOMPONEN BIOLOGIS PENTING, antara lain :
1. Tipe vegetasi 17. Binatang migrasi
2. Tanaman pertanian 18. Mikroorganisme
3. Humus dan serasah 19. Luas areal hutan
4. Produksi ternak 20. Binatang ternak
5. Invertebrata-mikro air 21. Areal rumput
6. Ikan (macam dan kelimpahan) 22. Eutrofik si
7. Biota air lain 23. P n populasi
8. Spesies flora dan fauna yang jarang 24. Perubaha rtanian
9. Daya dukung darat dan air 25. Penge aan satwa liar
10. Habitat 26. Siklus makanan
11. Populasi endemik flora dan fauna 27. Jumlah panenan tanaman pertanian
12. Tempat berkembang biak dan 28. Pengaruh pada mamalia kecil
bersarang margasatwa (liar)
29. Pengaruh pencemaran udara pada
13. Spesies yang terancam punah tajuk pohon
14. Komunitas vegetasi 30. Pengaruh kebisingan pada burung
15. Suaka margasatwa 31. Pengaruh suhu pada biota air
16. Areal yang bernilai ilmiah/pendidikan
DAMPAK SOSIAL-EKONOMI
Komponen sosial-ekonomi penting, antara lain:

1. Pola perkembangan penduduk : jumlah, umur, perbandingan jenis kelamin


2. Pola perpindahan : pola perpindahan ke luar dan masuk ke suatu
daerah secara umum, musiman dan tetap
3. Pola perkembangan ekonomi
4. Penyerapan tenaga kerja
5. Peningkatan pendapatan masyarakat
6. Perubahan lapangan pekerjaan
7. Kesehatan masyarakat
8. Sumberdaya apa yang sangat lang a dan dibutuhkan masyarakat sehingga bila
mendapat gangguan akan membe an dampak besar bagi masyarakat
9. Tataguna tanah
10. Fasilitas : pendidikan, beribadat, ke ehatan,dsb.
11. Persepsi masyarakat
12. Dan lain sebagainya
DAMPAK SOSIAL-BUDAYA

Komponen Sosial-Budaya penting, antara lain :

1. Peninggalan sejarah budaya atau arkeologi : candi-candi, bekas istana


kerajaan jaman dulu, dsb.
2. Tempat bersejarah : benteng pertahanan perang dunia, tempat
proklamasi,dsb
3. Tempat yang memiliki nilai ilmiah : daerah perpindahan pengungsian
satwa-satwa tertentu
4. Tempat yang mempunyai nilai geologi : tempat yang memiliki kondisi alam
yang unik
5. Kuburan/tempat pemakaman
6. Kelompok etnik
7. Agama atau kepercayaan yang unik
8. Keadaan bentuk masyarakat, kualitass hidup dan hubungan di antaranya
9. Hubungan timbal- balik antara sosial budaya-lingkungan-sosial ekonomi
10. Perilaku, persepsi, cita-cita dan nilai-nilai dari masyarakat
HASIL DAN PROSES PELINGKUPAN

DESKRIPSI
IDENTIFIKASI 1. KOMPONEN KEGIATAN YG HARUS
KEGIATAN DPK POTENSIAL DITELAAH

EVALUASI D. PTG 2. KOMPONEN LH YG POTENSIAL


BERDAMPAK PENTING
KLASIFIKASI &
SCOPPING PRIORITAS
3. MASALAH LINGKUNGAN YG
AKAN TERKENA DAMPAK PENTING

LINGKUP STUDI 4. PENENTUAN BATAS WILAYAH STUDI

5. PENENTUAN METODA

RONA 6. PENENTUAN LINGKUP PAKAR


LINGKUNGAN 7. PENENTUAN LINGKUP WAKTU

8. PENENTUAN BIAYA STUDI

1. TELAAH PUSTAKA; 5. MATRIK INTERAKSI SEDERHANA;


2. METODA PENDEKATAN SOSIAL; 6. BAGAN ALIR;
3. ANALOGI; 7. ANALISIS ISI;
4. DAFTAR UJI; 8. INTERAKSI KELOMPOK.
EVALUASI KLASIFIKASI
DAMPAK & PRIORITAS
POTENSIAL DPK. PNTNG

RUANG LINGKUP, KEDALAMAN,


DAN STRATEGI PELAKSANAAN
IDENTIFIKASI
STUDI:
DAMPAK
POTENSIAL 1. Batas Wilayah Studi
2. Jenis Data & Informasi
3. Jumlah sampel
4. Lokasi
Pengamatan/Pengukuran
5. Metode Analisis Data
6. Metode Prakiraan & Evaluasi
DP
7. Tenaga ahli yang dibutuhkan
Langkah Identifikasi
Dampak
Identifikasilah:
1. Rencana kegiatan
2. Tipe Ekosistem Metode
3. Fungsi Ekosistem ?
4. Komponen Lingkungan
METODE IDENIFIKASI DALAM PELINGKUPAN

1. Telaah Pustaka
2. Interaksi Kelompok
3. Daftar Uji (checklist).
4. Overlay (tumpang
5. Bagan Alir (flow diagram)
6. Matrik Interaksi (Sederhana,
7. Analisis Isi
8. Metoda ad hoc

1) Komponen kegiatan penyebab dampak dan komponen lingkungan


terkena dampak;
2) Batas wilayah studi: proyek, ekologis, sosial, dan administratif;
3) Metode pengumpulan dan analisis data; metode prakiraan dan
evaluasi dampak penting; tenaga ahli yang diperlukan.
1. Studi Pustaka
2. Interaksi Kelompok
TELAAH
PUSTAKA

STUDI BRAINSTORMING CHECKLIST


BANDING TIM AMDAL (DAFTAR UJI)

INTERAKSI
KELOMPOK
3. Daftar Uji

Questionaire
CONTOH: IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE DAFTAR UJI
SEDERHANA
FISIK SOSIAL
1. Geologi 7. Pelayanan
1.1. Sifat khas v 7.1. Fasilitas Pendidikan
1.2. Sumberdaya minerals 7.2. Lapangan pekerjaan v
1.3. Stabilitas lereng, guguran batu 7.3. Fasilitas komersial v
1.4. Kedalaman sampai lapisan tak 7.4. Pelayanan kesehatan/sosial
tembus air v 7.5. Pembuangan limbah cair
1.5. Keamblesan (subsidence) 7.6. Pembuangan limbah padat
1.6. Konsolidasi 7.7. Pemasokan air
1.7. Pelapukan/pelepassan zat kimia v 7.8. Drainase air hujan deras
1.8. Aktivitas tektonik/volkanisme 7.9. Posisi
7.10. Pemadaman kebakaran
7.11. Rekreasi
7.12. Transportasi v
7.13. Fasilitas kultural
2. Tanah 8. Keamanan
2.1. Stabilitas lereng v 8.1. Struktur
2.2. Kekuatan mendukung 8.2. Material
2.3. Daya kembang-kerut 8.3. Lokasi bahaya
2.4. Kerentanan terhadap frost 8.4. Konflik sirkulasi
2.5. Erodibilitas 8.5. Keamanan jalan dan v
2.6. Permeabilitas v rancangbangun
8.6. Radiasi ionisasi
3. Dst 9. Dst
4. Dst 10. Dst
5. Dst 11. Dst
6. Dst 12. Dst
Sumber : US Housing nd Urban Development (1975) V = Diidentifikasikan ada dampak
Contoh: Identifikasi Dampak Lingkungan Dengan Metode Daftar Uji
Bentuk Questioner (dikembangkan oleh World Bank, 1974:

Pariwisata
A. Lingkungan/Kaitan dengan Sumberdaya
1. Konsekuensi lingkungan apakah yang diperkirakan akan terjadi
karena perubahan pola tataguna lahan dan perpindahan penduduk
sebagai akibat adanya atau/dan operasi proyek?
2. Apakah proyek akan menyebabkan kedatangan banyak orang untuk
mencari pekerjaan?
Jika ya, massalah lingkungan sosial apakah yang diperkirakan akan
terhadi?
3. Apakah para wisatawan akan menciptakan kondisi yang membaha-
yakan perlindungan atau pengelolaan aspek lingkungan alamiah yang
penting?
4. Apakah akan timbul kegiatan dan fasilitas yang tidak diingini di
sekitar proyek? Bagaimana kegiatan ini akan ditangani?
5. Peraturan apa yang berlaku, antara lain, perencanaan tataguna
lahan zonasi dan undang-undang, peraturan pemerintah, dan lain
sebagainya, yang tidak dapat menjamin tidak rusaknya nilai
periwisata?
Lanjutan

B. Rancangbangun proyek dan konstruksi


1. Apakah rancangbangun proyek cocok dengan lingkungan
alamiah?
Apakah rencangbangun serasi dengan pemandangan dan
sifat bentang alamnya?
2. Apakah sifat khas daerah tersebut diperhatikan dalam
rancangbangun proyek?
3. Apakah akan terjadi kerusakan minimal pada lingkungan
alamiah?
Jika kerusakan tidak dapat dihindari, apakah tindakan yang
diambil untuk memulihkan lagi dan menanaminya kembali?
4. Apakah akan terjadi masalah bau busuk, pencemaran udara
dan/atau pembuanganlimbah dari daerah perkotaan atau
industri didekatnya?
Lanjutan Contoh: Identifikasi Dampak Lingkungan Dengan Metode Daftar Uji
Bentuk Questioner (dikembangkan oleh World Bak, 1974:

C. Operasi
1. Apakah ada kegiatan operasi yang akan menyebabkan kerusakan
lingkungan atau sosial?
2. Apakah rancangbangun pemasokasn air dan pengelolaan limbah
mencukupi persyaratan?
3. Kemanakah limbah manusia akan dibuang dan apakah semua alternatif
telah dipelajari?
4. Jika direncanakan pembuanagan ke laut, apakah penelitian biologi laut
dan penelitian laut lainnya telah dilakukan untuk menjamin
perlindungan biota laut dan garis pantai?
5. Apakah akan terjadi masalah gangguan kesehatan dari insekta dan
bagaimana insekta akan dikendalikan?
6. Apakah sarana penyajian makanan dan para karyawan akan diperiksa
secara periodis untuk menjamin dipenuhinya persyaratan sanitasi dan
kesehatan?
7. Apakah ada penyakit endemis (misal malaria) di daeerah tersebut
yang akan memerlukan pengawasan dan pengendalian khusus?
8. Apakah papan dan lampu neon iklan, kebisingan, dan seterusnya
diawasi dan dikendalikan?
9. Apakah pesawat jet akan terbang di atas atau di dekat daerah
proyek dan menyebabkan masalah kebisingan?
10. Apakah pantai akan terancam pencemaran oleh minyak dari kapal
yang lewat atau pencemaran oleh limbah industri dan domestik?
Lanjutan

D. Faktor Sosial-Budaya
1. Sudahkah dampak proyek dan kegiatan lain uyang
berkaitan dengan proyek terhadap kebudayaan
dan pola hidup lokal dievaluasi?
2. Apakah dengan adanya operasi proyek akan
menimbulkan kendala pada penduduk lokal ?
3. Apakaah wisatawan /penduduk lokal akan
diikutsertakan dalam proyek ataukah mereka
akan dilarang untuk datang idi daerah rekreasi
yang semula mereka gunakan?
4. Jika tapak atau bangunan bersejarah, geologik
atau ekologik merupakan sebagian atau seluruh
daya tarik proyek, apakah perlindungan atau
pengelolaannya telah dikembangkan secukupnya?
Contoh: Identifikasi Dampak dengan Metode daftar Uji Kuesione
(Sebagaian daftar Uji Untuk Aspek Kesehatan)

VEKTOR PENYAKIT
a. Apakah diketahui adanya masalah penyakit yang dise babkan Ya Tidak TT
oleh vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, siput, dst?
b. Apakah vektor penyakit tersebut berhubungan dengan:
Habitat akuatis Ya Tidak TT
Habitat hutan? Ya Tidak TT
Habitat pertanian Ya Tidak TT
Habitat yang rusak? Ya Tidak TT
Pemukiman penduduk? Ya Tidak TT
c. Apakah proyek akan:
Memperluas habitat vektor Ya Tidak TT
Mengurangi habitat vektor? Ya Tidak TT
Membuka kesempatan untuk mengendalikan Ya Tidak TT
vektor
d. Apakah karyawan proyek akan menjadi sumber introduksi Ya Tidak TT
vektor penyakit yang sekarang belum ada dalam daerah proyek?
e. Apakah proyek akan membuka kesempatan pengendalian vektor Ya Tidak TT
penyakit melalui kenaikan tingkat kehidupan?
f. Apakah hubungan yang lebih baik dan perdagangan yang Ya Tidak TT
meningkat dengan daerah proyek akan merupakan sumber
untuk vektor penyakit yang sekarang ada di daerah proyek?
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL POSITIF NEGATIF
1. Sungai tercemar (sampah & air limbah) v
2. Air laut tercemar (sampah & air limbah) v
3. Terumbu karang & biota laut terganggu v
4. Penurunan air tanah & intrusi air laut v
5. Tambak udang tergusur v
6. Debu, bising pada saat konstruksi v
7. Kekurangan air bersih di perbukitan akibat pe-
pe - v
makaian air sumur oleh hotel
8. Perubahan akibat pemindahan penduduk v
9. Kecemburuan sosial v
10. Tumbuhnya prostitusi & kriminalitas meningkat v
11. Suku asli terganggu (bisa juga mendapat manfaat) v
12. Kehidupan beragama terganggu v
13. Pemandangan alam terganggu bangunan hotel v
14. Perubahan nilai & terganggunya kohesi sosial v
15. Nelayan & petambak udang tergusur v
16. Peluang kerja bagi buruh konstruksi v
17. Peluang kerja di hotel pada saat operasi v
18. Meningkatnya peluang usaha bagi masyarakat v
19. Tergusurnya tempat penambatan kapal nelayan v
EVALUASI DAMPAK HIPOTETIK POSITIF NEGATIF

1. Sungai tercemar (sampah & air limbah) v


2. Air laut tercemar (sampah & air limbah) v
3. Terumbu karang & biota laut terganggu v
4. Penurunan air tanah & intrusi air laut v

5. Debu, bising pada saat konstruksi v

6. Perubahan akibat pemindahan penduduk v


7. Tumbuhnya prostitusi & kriminalitas meningkat v
8. Perubahan nilai & terganggunya kohesi sosial v

9. Nelayan & petambak udang tergusur v


10. Peluang kerja bagi buruh konstruksi v
11. Peluang kerja di hotel pada saat operasi v
12. Meningkatnya peluang usaha bagi masyarakat v
13. Tergusurnya tempat penambatan kapal nelayan v
4. OVERLAY
D
Kegiatan

B
DAMPAK:
Vegetasi
Run-off
Erosi
Peta Lereng Kesuburan tnh
Peta Tanah Peta Sedimen
Peta Land Use Unit Lahan Banjir
Peta Jaringan Irigasi Transportasi
Peta Jaringan Jalan Dll.
5. BAGAN ALIR (FLOW DIAGRAM)
Flow diagram atau flowchart atau aliran dampak (impact flow) adalah metoda
yang disusun berdasarkan suatu daftar aktivitas proyek yang saling
berhubungan dan komponen/parameter lingkungan yang terkena dampak.
Melalui bagan alir ini dapat digambarkan adanya dampak langsung dan
tidak langsung serta hubungan antar komponen lingkungan, sehingga lebih
memudahkan dalam mengevaluasi dampak secara keseluruhan dan
dapat dicari aktivitas pokok mana yang harus dikendalikan lebih serius.
Bagan Alir (Flow Chart)
KEGIATAN

II

III

Abiotic Biotic Culture


Keuntungan metode bagan
alir

 Dapat menggambarkan adanya dampak


langsung maupun tidak langsung
 Menunjukkan dampak primer, sekunder, tersier
dst..
 Dapat menghubungkan pengaruh dampak
suatu kegiatan thd. komponen lainnya yg
terkena dampak
 Cukup komunikatif , terutama untuk
menerangkan kepada para pengambil
keputusan
Kelemahan
Metode Bagan Alir

 Setiap orang akan menyusun bentuk alir


yang berbeda-beda,
 Kesalahan atau ketidak tepatan dalam
menyusun bentuk aliran dampak sangat
mungkin terjadi,
 Tidak sederhana, ruwet, sehingga bagi
pemula menganggap dampak rencana
kegiatan menjadi sangat banyak.
6. MATRIKS
• Lajur Horizontal
Berisikan jenis kegiatan proyek
yang secara potensial dapat
menimbulkan dampak

• Lajur Vertikal
Komponen lingkungan yang
diprediksi terkena dampak
KEGIATAN PRA KONS KONSTRUKSI OPERA
TRUKSI SI

KOMP LINGK 1 2 3 1 2 3 4 1 2
Geofisik-Kimia

Biotis

Sosial
IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE MATRIKS

KOMPONEN RENCANA KEGIATAN


LINGKUNGAN PRA KONST KONSTRUKSI OPERASI PASCA OPRS
FISIK - KIMIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

BIOTIS

SOS-EK-BUD-KESMAS
MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK
KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
LINGKUNGAN PRA KONST KONSTRUKSI OPERASI
SOSEK-BUD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Keresahan masyarakat x x x x x x
Pendapatan x x x
Kesempatan kerja x x
Kepemilikan tanah x x
Kriminalitas x
Kecemburuuan sosail x x
Urbanisasi x x x x x x x

TRANSPORTASI
Kenyamanan x
Kepadatan Lalu lintas x x x
Frekuensi x x x
Kecelakaan lalu lintasi x x x

KES-MAS
Sanitasi Lingkungan x x x
Pola penyakit x x
Penyakiit akut x
Penyakit kronis x
Mortalitas
x
Kelebihan dan kelemahan metode matrik

 Kelebihan:
 Dapat menunjukkan interaksi antara jenis
rencana kegiatan dengan komponen
lingkungan terkena dampak
 Banyaknya dampak ke arah vertikal maupun
horisontal dapat diidntifikasi dengan cepat
 Kelemahan
 Hanya dapat menunjukkan dampak orde
pertama
SISTIMATIKA PENYUSUNAN KA-ANDAL
• BAB I PENDAHULUAN
• BAB II RUANG LINGKUP STUDI
• BAB III METODE STUDI
• BAB IV PELAKSANAAN STUDI
• BAB V DAFTAR PUSTAKA
• BAB VI LAMPIRAN

FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN :


• harus dapat menampung berbagai aspirasi dari pihak yang terlibat
• perlu ditelaah dan dievaluasi masing-masing alternatif rencana
kegiatan yang layak secara ekologis,teknis,ekonomis
• penting perhatikan komponen-komponen lingkungan hidup
• dampak kegiatan satu sama lain memiliki keterkaitan dan
ketergantungan, sehingga perlu dipahami hubungan sebab-akibatnya
sejak dini
SISTIMATIKA PENYUSUNAN ANDAL

Ringkasan
BAB I PENDAHULUAN : latar belakang, tujuan studi
BAB II RUANG LINGKUP STUDI :
1.Dampak besar dan penting yang ditelaah,
2. wilayah studi
BAB III METODE STUDI :
1. Metode pengumpulan dan analisis data,
2. Metode prakiraan dampak besar dan penting
BAB IV RENCANA KEGIATAN
1. Identitas pemrakarsa dan penyusun andal
2. Tujuan rencana kegiatan
3. Manfaat dan kepentingan rencana kegiatan

BAB V RONA LINGKUNGAN


BAB VI PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING
BAB VII EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING
BAB VIII DAFTAR PUSTAKA
BAB IX LAMPIRAN-LAMPIRAN
SISTIMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN RKL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGELOLAAN LINGKUNGAN
BAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
BAB V LAMPIRAN-LAMPIRAN

SISTIMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN RPL

BAB I PENDAHULUAN
BAB II RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
BAB III DAFTAR PUSTA KA
BAB IV LAMPIRAN-LAMPIRAN
PENYUSUNAN UKL dan UPL
Mencakup :
Jenis kegiatan,lokasi,jarakdengan sumberdaya
1. RENCANA KEGIATAN dan kegiatan lain,sarana-prasarana

2. KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIPERKIRAKAN TERKENA DAMPAK

3. DAMPAK-DAMPAK YANG AKAN TERJADI dampak,jenis dan


dampak,sifat dan
ukur dampak
4. URAIAN RINCI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
YANG HARUS DILAKSANAKAN PEMRAKARSA

5. URAIAN RINCI UPAYA PEMANTAUAN Jenis dampak yang dipantau,


LINGKUNGAN YANG HARUS DILAKSANAKAN
OLEH PEMRAKARSA cara pemantauan

6. PELAPORAN Mekanisme pelaksanaan


pengelolaan & pemantauan pada
saat rencana dilaksanakan
7. PERNYATAAN PEMRAKARSA UNTUK MELAKSANAKAN UKL DAN UPL
DILENGKAPI DENGAN TANDA TANGAN PEMRAKARSA
HUBUNGAN ANTARA UKL & UPL DAN AMDAL

Rencana Dampak Lingkungan


Proyek (+)&(–) Hidup
Ada Dampak Tidak Ada
Kep. Men.LH No: 17/2001
Besar dan Dampak Besar
Kep. Ka.Bapedal No: 056/’94
Penting Dan Penting

PP No: 27/1999, Kep.Men.LH 86/2002


Best Available Tech.
Kep. Ka.Bapedal 09/2000
( BAT )
AMDAL AN DAL
UKL UPL
KA ANDAL RKL RPL

Keputusan

Proyek dibangun & operasional


Dampak Lingkungan
Kegiatan Pengelolaan Kegiatan Pemantauan
Lingkungan Lingkungan

Keadaan Kualitas Lingkungan Hasil Pemantauan Kualitas


Lingkungan
 UKL & UPL (Kepmen LH No. 86/2002 tt Pedoman
Pelak. UKL & UPL): “upaya yang dilakukan dalam
pengelolaan lingkungan dan pemantauan LH oleh
penanggung jawab usaha dan / kegiatan yang tidak
wajib melakukan AMDAL”.
 AMDAL (PP 27/1999 tt AMDAL) : “kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Sandingan antara AMDAL dengan UKL & UPL
Uraian AMDAL UKL & UPL
Sifat Wajib (studi kelayakan LH) Wajib (studi kelayakan LH)
Dasar Hukum Pokok  UURI No: 23/1997 tentang Pengelolaan LH  UURI No: 23/1997 tentang Pengelolaan LH
 PP No: 27/1999 tt AMDAL  PP No: 27/1999 tt AMDAL
 Kepmen LH No. 17/2001 tt Kegiatan yang wajib  Kep. Bupati/wali Kota tentang Kegiatan yang
AMDAL wajib UKL&UPL dan SPPLH
 Kep. Ka. Bapedal No: 09/2000 tt Pedoman  Kepmen LH No. 86/2002 tt Pedoman Pelak.
Penyusunan AMDAL UKL dan UPL

Penapisan Kepmen LH No. 17/2001 Kep. Bupati/Walikota


Sifat kajian Kajian mendalam terhadap dampak besar & penting Kajian praktis upaya pengelolaan/pemantauan
(Kep. Ka. Bapedal No: 056/1994 ) dampak yang mungkin timbul

Prosedur  Pengumuman & Sosialisasi  Observasi lapangan dan langsung menyusun


Pelaksanaan  Penyusunan KA ANDAL Dokumen
 Presentasi KA ANDAL pada Sidang Komisi  Konsultasi dan diskusi dengan Instansi LH
AMDAL dan Inst. Terkait.
 Observasi dan menyusun ANDAL, RKL & RPL  Rekomendasi/Persetujuan
 Presentasi ANDAL, RKL & RPL pada Komisi
AMDAL
 Rekomendasi/Persetujuan

Produk Pokok RKL & RPL Matriks UKL & UPL

Vous aimerez peut-être aussi