Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TM - 4
Pengertian Umum AMDAL
Sesuai pasal 16 UU No. 4/ 1982 yang selanjutnya diatur
dalam PP No. 29/ 1986, bahwa :
Setiap rencana kegiatan pembangunan yang diperkirakan
mempunyai dampak terhadap lingkungan wajib dilengkapi
dengan AMDAL
Studi AMDAL merupakan instrumen perencanaan yang
disyaratkan pemerintah
Studi AMDAL cakupannya sangat luas dan kompleks serta
melibatkan berbagai pihak baik internal maupun eksternal
Untuk itu diperlukan manajemen yang tepat dan efisien
dalam mengelola studi ini
Dalam pengelolaan studi AMDAL diperlukan pemimpin yang
memahami tentang AMDAL, pengetahuan yang luas tentang
lingkungan.
Batasan, Pengertian & Dasar Hukum
Manfaat AMDAL
1. Terpeliharanya fungsi LH sehingga
Pembangunan Berkelanjutan dapat
dilaksanakan dengan tujuan agar
kesejahteraan manusia pada masa kini
maupun masa mendatang terjamin.
2. Membantu menanggulangi dan
mengurangi dampak negatif, serta
mengembangkan dampak positif.
3. Merupakan dokumen penting untuk
penyelesaian sengketa LH atau
pencemaran/kerusakan LH.
4. Merupakan sumber data dan informasi bagi
pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan.
5. Tertampungnya aspirasi dan kepentingan
para pihak (stake holder) tentang kondisi LH
yang dikehendaki/diterima.
6. Diperolehnya pilihan teknologi selaras
lingkungan, eco-efficiency, pemanfaatan
limbah, pencegahan bahaya dan kecelakaan
dsb.
Pelaksanaan studi AMDAL meliputi beberapa
langkah, yaitu :
1. Pengumuman dan Sosialisasi rencana studi AMDAL
2. Penyusunan Kerangka Acuan
Penapisan (screening)
Pelingkupan (scoping)
Studi Pustaka serta Pengumpulan informasi dan
data sekunder
Penyusunan draft KA (Identifikasi Dampak
Potensial dan Prakiraan Dampak)
Presentasi draft KA di depan Komisi AMDAL dan
Stake Holder
Pengesahan KA oleh Instansi bidang LH (a.n.
Bupati/Gubernur/Menteri)
3. Observasi lapangan dan analisis
laboratorium
4. Penyusunan Draft Dokumen ANDAL :
a. Analisis data yang terkumpul
b. Evaluasi dampak
c. Penyusunan draft ANDAL, RKL dan RPL
d. Pengajuan draft ke Tim Teknis AMDAL untuk
dikoreksi.
5. Presentasi Draft AMDAL di depan Komisi
AMDAL & Stake Holder
6. Revisi draft dan atau reiterasi.
7. Pengesahan Dokumen AMDAL oleh
Bupati/Gubernur/Menteri
Dasar-dasar studi AMDAL
1. Proses studi ilmiah :
Studi untuk menyiapkan dokumen PIL, ANDAL, RKL dan RPL
bukan studi atau riset dasar namun pelaksanaannya harus
menggunakan dasar2 penelitian ilmiah misalnya dalam
pengukuran dan pengamatan faktor2 lingkungan
Secara keseluruhan studi AMDAL merupakan studi terapan
Studi AMDAL merupakan studi multi disiplin, melibatkan berbagai
kepakaran yang melaksanakan penelitian secara ilmiah
2. Tugas penelitian dalam studi AMDAL, meliputi :
Tugas penggambaran persoalan
Tugas eksplanasi kondisi terjadinya peristiwa
Tugas penyusunan teori hubungan kondisi dan peristiwa
Tugas prediksi peristiwa yg bakal terjadi/ gejala yg timbul
Tugas pengendalian terjadinya peristiwa/ gejala
Dasar-dasar studi AMDAL
Berbagai penelitian dalam studi AMDAL :
Karena ada berbagai parameter lingkungan yang harus diteliti, harus
dilakukan berbagai penelitian/ riset :
Pembagian penelitian menurut alasannya
• Penelitian dasar
• Penelitian terapan
Pembagian penelitian menurut tempatnya
• Penelitian perpustakaan
• Penelitian laboratorium
• Penelitian lapangan
Pembagian penelitian menurut cara pelaksanaannya
• Penelitian eksperimen
• Penelitian evaluasi
• Penelitian tindakan
Pembagian penelitian atas dasar metoda
• Metoda foilosofis, Metoda deskriptif
• Metode historis, metode eksperimen
KA ruang lingkup kajian analisis mengenai
dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil
pelingkupan.
ANDAL telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar dan penting
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
RKL upaya penanganan dampak besar dan
penting terhadap LH yang ditimbulkan akibat dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
RPL upaya pemantauan komponen LH yang
terkena dampak besar dan penting akibat dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
Prinsip dasar pengelolaan AMDAL
3 prinsip dasar sebagai pedoman penyusunan AMDAL :
1. Hanya fokus pada masalah utama
Dalam studi AMDAL terdapat proses pelingkupan, fungsinya agar
studi ini tidak terlalu melebar/ meluas. Dalam pelingkupan dikenal 3
pendekatan, pertama terhadap kebijakan, peraturan/ perundangan
dan perencanaan, kedua pendekatan ekologis, ketiga pendekatan
sosial ekonomi. Dengan pelingkupan akan diperoleh kajian dampak
penting hanya terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak
saja, serta dapat menentukan batas wilayah studi.
2. Melibatkan semua pihak yg terkait dalam studi
Dalam studi AMDAL, keterlibatan penuh dari seluruh pakar sangat
penting, dismping pihak-pihak diluar pakar yang mengetahui tentang
AMDAL, termasuk diantaranya instansi terkait dan masyarakat.
3. Hubungan konsultan dan pengambil keputusan
Hubungan formal dlam rangka mendapatkan data, informasi,
peraturan perundangan dan kebijakan
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN AMDAL
5. Kehutanan 1
6. Perhubungan 5
Rencana usaha dan/atau 7. Teknologi Satelit 5
kegiatan dilakukan: 8. Perindustrian 8
• Di dalam Kawasan 9. Pekerjaan Umum 12
Lindung 10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 1
• Berbatasan langsung 11. Energi dan Sumber Daya 18
dengan kawasan lindung Mineral
12. Pariwisata 2
13. Ketenaganukliran 4
Proses Proses
Amdal dan Proses
UKL-UPL dan Izin
Izin Lingkungan Lingkungan SPPL
Proses untuk Menentukan Apakah Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan dapat dilakukan
Rencana Usaha • Proses Amdal dan Izin Lingkungan,
dan/atau Kegiatan atau
• Proses UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Tidak
Apakah Lokasinya ya
• Sesuai dengan
Rencana Tata Apakah lokasinya berada
Ruang, dan/atau di dalam ya Apakah termasuk usaha
Sesuai
Kawasan Hutan Primer & dan/atau Kegiatan yang
• Sesuai dengan Lahan Gambut dalam Peta DIKECUALIKAN?
Ketentuan PUU Indikatif Penundaan Izin
PPLH & SDA Baru (PIPIB) ?
Tidak
Tidak Sesuai
Ditolak Inpress 06/2013 penganti Inpres 10/211 Ditolak
Usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dalam Inpres 10/2011 (Inpres 06/2013)
• Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan;
• Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal, migas,
ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu
• Pemanfaatan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang telah ada sepanjang izin
di bidang usahanya masih berlaku
Cara untuk penapis/ menyaring
proyek yang harus AMDAL atau
UKL dan UPL
menentukan pilihan
proyek,analisis dampak sesuai dengan kebijakan dan
rencana pembangunan pemerintah
CARA PENGUMPULAN INFORMASI
Cara I
Hasil pemberian pemrakarsa proyek
Cara II
Pustaka (bahan baku, limbah, baku mutu dll)
Cara III
Konsutan ahli
Cara IV
Disusun daftar isian dikirim ke pemrakarsa proyek
Cara V
Pertemuan tim AMDAL dan staf ahli pemrakarsa
KEGUNAAN SKOPING
Keterbatasan Seleksi komponen
waktu, biaya Penting kena dampak
scoping
Keahlian, pengalaman
Tim AMDAL
SOCIAL-ECONOMIC SCOPING PROCESS
Diskripsi
Keahlian
proyek
Pengalaman
Tim AMDAL
POLICY SCOPING PROCESS
Rona
lingkungan Dampak Strategi kebijaksanaan
Skoping Perencanaan thd Proyek
penting
yg diusulkan
Rona
Yg diusulkan
Konsensus
terpadu
DESKRIPSI
IDENTIFIKASI 1. KOMPONEN KEGIATAN YG HARUS
KEGIATAN DPK POTENSIAL DITELAAH
5. PENENTUAN METODA
1. Telaah Pustaka
2. Interaksi Kelompok
3. Daftar Uji (checklist).
4. Overlay (tumpang
5. Bagan Alir (flow diagram)
6. Matrik Interaksi (Sederhana,
7. Analisis Isi
8. Metoda ad hoc
INTERAKSI
KELOMPOK
3. Daftar Uji
Questionaire
CONTOH: IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE DAFTAR UJI
SEDERHANA
FISIK SOSIAL
1. Geologi 7. Pelayanan
1.1. Sifat khas v 7.1. Fasilitas Pendidikan
1.2. Sumberdaya minerals 7.2. Lapangan pekerjaan v
1.3. Stabilitas lereng, guguran batu 7.3. Fasilitas komersial v
1.4. Kedalaman sampai lapisan tak 7.4. Pelayanan kesehatan/sosial
tembus air v 7.5. Pembuangan limbah cair
1.5. Keamblesan (subsidence) 7.6. Pembuangan limbah padat
1.6. Konsolidasi 7.7. Pemasokan air
1.7. Pelapukan/pelepassan zat kimia v 7.8. Drainase air hujan deras
1.8. Aktivitas tektonik/volkanisme 7.9. Posisi
7.10. Pemadaman kebakaran
7.11. Rekreasi
7.12. Transportasi v
7.13. Fasilitas kultural
2. Tanah 8. Keamanan
2.1. Stabilitas lereng v 8.1. Struktur
2.2. Kekuatan mendukung 8.2. Material
2.3. Daya kembang-kerut 8.3. Lokasi bahaya
2.4. Kerentanan terhadap frost 8.4. Konflik sirkulasi
2.5. Erodibilitas 8.5. Keamanan jalan dan v
2.6. Permeabilitas v rancangbangun
8.6. Radiasi ionisasi
3. Dst 9. Dst
4. Dst 10. Dst
5. Dst 11. Dst
6. Dst 12. Dst
Sumber : US Housing nd Urban Development (1975) V = Diidentifikasikan ada dampak
Contoh: Identifikasi Dampak Lingkungan Dengan Metode Daftar Uji
Bentuk Questioner (dikembangkan oleh World Bank, 1974:
Pariwisata
A. Lingkungan/Kaitan dengan Sumberdaya
1. Konsekuensi lingkungan apakah yang diperkirakan akan terjadi
karena perubahan pola tataguna lahan dan perpindahan penduduk
sebagai akibat adanya atau/dan operasi proyek?
2. Apakah proyek akan menyebabkan kedatangan banyak orang untuk
mencari pekerjaan?
Jika ya, massalah lingkungan sosial apakah yang diperkirakan akan
terhadi?
3. Apakah para wisatawan akan menciptakan kondisi yang membaha-
yakan perlindungan atau pengelolaan aspek lingkungan alamiah yang
penting?
4. Apakah akan timbul kegiatan dan fasilitas yang tidak diingini di
sekitar proyek? Bagaimana kegiatan ini akan ditangani?
5. Peraturan apa yang berlaku, antara lain, perencanaan tataguna
lahan zonasi dan undang-undang, peraturan pemerintah, dan lain
sebagainya, yang tidak dapat menjamin tidak rusaknya nilai
periwisata?
Lanjutan
C. Operasi
1. Apakah ada kegiatan operasi yang akan menyebabkan kerusakan
lingkungan atau sosial?
2. Apakah rancangbangun pemasokasn air dan pengelolaan limbah
mencukupi persyaratan?
3. Kemanakah limbah manusia akan dibuang dan apakah semua alternatif
telah dipelajari?
4. Jika direncanakan pembuanagan ke laut, apakah penelitian biologi laut
dan penelitian laut lainnya telah dilakukan untuk menjamin
perlindungan biota laut dan garis pantai?
5. Apakah akan terjadi masalah gangguan kesehatan dari insekta dan
bagaimana insekta akan dikendalikan?
6. Apakah sarana penyajian makanan dan para karyawan akan diperiksa
secara periodis untuk menjamin dipenuhinya persyaratan sanitasi dan
kesehatan?
7. Apakah ada penyakit endemis (misal malaria) di daeerah tersebut
yang akan memerlukan pengawasan dan pengendalian khusus?
8. Apakah papan dan lampu neon iklan, kebisingan, dan seterusnya
diawasi dan dikendalikan?
9. Apakah pesawat jet akan terbang di atas atau di dekat daerah
proyek dan menyebabkan masalah kebisingan?
10. Apakah pantai akan terancam pencemaran oleh minyak dari kapal
yang lewat atau pencemaran oleh limbah industri dan domestik?
Lanjutan
D. Faktor Sosial-Budaya
1. Sudahkah dampak proyek dan kegiatan lain uyang
berkaitan dengan proyek terhadap kebudayaan
dan pola hidup lokal dievaluasi?
2. Apakah dengan adanya operasi proyek akan
menimbulkan kendala pada penduduk lokal ?
3. Apakaah wisatawan /penduduk lokal akan
diikutsertakan dalam proyek ataukah mereka
akan dilarang untuk datang idi daerah rekreasi
yang semula mereka gunakan?
4. Jika tapak atau bangunan bersejarah, geologik
atau ekologik merupakan sebagian atau seluruh
daya tarik proyek, apakah perlindungan atau
pengelolaannya telah dikembangkan secukupnya?
Contoh: Identifikasi Dampak dengan Metode daftar Uji Kuesione
(Sebagaian daftar Uji Untuk Aspek Kesehatan)
VEKTOR PENYAKIT
a. Apakah diketahui adanya masalah penyakit yang dise babkan Ya Tidak TT
oleh vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, siput, dst?
b. Apakah vektor penyakit tersebut berhubungan dengan:
Habitat akuatis Ya Tidak TT
Habitat hutan? Ya Tidak TT
Habitat pertanian Ya Tidak TT
Habitat yang rusak? Ya Tidak TT
Pemukiman penduduk? Ya Tidak TT
c. Apakah proyek akan:
Memperluas habitat vektor Ya Tidak TT
Mengurangi habitat vektor? Ya Tidak TT
Membuka kesempatan untuk mengendalikan Ya Tidak TT
vektor
d. Apakah karyawan proyek akan menjadi sumber introduksi Ya Tidak TT
vektor penyakit yang sekarang belum ada dalam daerah proyek?
e. Apakah proyek akan membuka kesempatan pengendalian vektor Ya Tidak TT
penyakit melalui kenaikan tingkat kehidupan?
f. Apakah hubungan yang lebih baik dan perdagangan yang Ya Tidak TT
meningkat dengan daerah proyek akan merupakan sumber
untuk vektor penyakit yang sekarang ada di daerah proyek?
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL POSITIF NEGATIF
1. Sungai tercemar (sampah & air limbah) v
2. Air laut tercemar (sampah & air limbah) v
3. Terumbu karang & biota laut terganggu v
4. Penurunan air tanah & intrusi air laut v
5. Tambak udang tergusur v
6. Debu, bising pada saat konstruksi v
7. Kekurangan air bersih di perbukitan akibat pe-
pe - v
makaian air sumur oleh hotel
8. Perubahan akibat pemindahan penduduk v
9. Kecemburuan sosial v
10. Tumbuhnya prostitusi & kriminalitas meningkat v
11. Suku asli terganggu (bisa juga mendapat manfaat) v
12. Kehidupan beragama terganggu v
13. Pemandangan alam terganggu bangunan hotel v
14. Perubahan nilai & terganggunya kohesi sosial v
15. Nelayan & petambak udang tergusur v
16. Peluang kerja bagi buruh konstruksi v
17. Peluang kerja di hotel pada saat operasi v
18. Meningkatnya peluang usaha bagi masyarakat v
19. Tergusurnya tempat penambatan kapal nelayan v
EVALUASI DAMPAK HIPOTETIK POSITIF NEGATIF
B
DAMPAK:
Vegetasi
Run-off
Erosi
Peta Lereng Kesuburan tnh
Peta Tanah Peta Sedimen
Peta Land Use Unit Lahan Banjir
Peta Jaringan Irigasi Transportasi
Peta Jaringan Jalan Dll.
5. BAGAN ALIR (FLOW DIAGRAM)
Flow diagram atau flowchart atau aliran dampak (impact flow) adalah metoda
yang disusun berdasarkan suatu daftar aktivitas proyek yang saling
berhubungan dan komponen/parameter lingkungan yang terkena dampak.
Melalui bagan alir ini dapat digambarkan adanya dampak langsung dan
tidak langsung serta hubungan antar komponen lingkungan, sehingga lebih
memudahkan dalam mengevaluasi dampak secara keseluruhan dan
dapat dicari aktivitas pokok mana yang harus dikendalikan lebih serius.
Bagan Alir (Flow Chart)
KEGIATAN
II
III
• Lajur Vertikal
Komponen lingkungan yang
diprediksi terkena dampak
KEGIATAN PRA KONS KONSTRUKSI OPERA
TRUKSI SI
KOMP LINGK 1 2 3 1 2 3 4 1 2
Geofisik-Kimia
Biotis
Sosial
IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE MATRIKS
BIOTIS
SOS-EK-BUD-KESMAS
MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK
KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
LINGKUNGAN PRA KONST KONSTRUKSI OPERASI
SOSEK-BUD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Keresahan masyarakat x x x x x x
Pendapatan x x x
Kesempatan kerja x x
Kepemilikan tanah x x
Kriminalitas x
Kecemburuuan sosail x x
Urbanisasi x x x x x x x
TRANSPORTASI
Kenyamanan x
Kepadatan Lalu lintas x x x
Frekuensi x x x
Kecelakaan lalu lintasi x x x
KES-MAS
Sanitasi Lingkungan x x x
Pola penyakit x x
Penyakiit akut x
Penyakit kronis x
Mortalitas
x
Kelebihan dan kelemahan metode matrik
Kelebihan:
Dapat menunjukkan interaksi antara jenis
rencana kegiatan dengan komponen
lingkungan terkena dampak
Banyaknya dampak ke arah vertikal maupun
horisontal dapat diidntifikasi dengan cepat
Kelemahan
Hanya dapat menunjukkan dampak orde
pertama
SISTIMATIKA PENYUSUNAN KA-ANDAL
• BAB I PENDAHULUAN
• BAB II RUANG LINGKUP STUDI
• BAB III METODE STUDI
• BAB IV PELAKSANAAN STUDI
• BAB V DAFTAR PUSTAKA
• BAB VI LAMPIRAN
Ringkasan
BAB I PENDAHULUAN : latar belakang, tujuan studi
BAB II RUANG LINGKUP STUDI :
1.Dampak besar dan penting yang ditelaah,
2. wilayah studi
BAB III METODE STUDI :
1. Metode pengumpulan dan analisis data,
2. Metode prakiraan dampak besar dan penting
BAB IV RENCANA KEGIATAN
1. Identitas pemrakarsa dan penyusun andal
2. Tujuan rencana kegiatan
3. Manfaat dan kepentingan rencana kegiatan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
BAB III DAFTAR PUSTA KA
BAB IV LAMPIRAN-LAMPIRAN
PENYUSUNAN UKL dan UPL
Mencakup :
Jenis kegiatan,lokasi,jarakdengan sumberdaya
1. RENCANA KEGIATAN dan kegiatan lain,sarana-prasarana
Keputusan