Vous êtes sur la page 1sur 9

MAKALAH TEKNIK MANUFAKTUR LANJUT

(DIE CASTING)

Disusun Oleh:

TEGAR KUKUH AHMAD JULFIKAR

( MS 4A / 4.21.15.0.24)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengecoran logam merupakan suatu proses pembuatan benda yang dilakukan
melalui beberapa tahapan mulai dari pembuatan pola, cetakan, proses peleburan, menuang,
membongkar dan membersihkan coran. Hampir semua benda-benda logam yang berbentuk
rumit baik logam ferro maupun non ferro mulai dari berukuran kecil sampai besar dapat
dibuat melalui proses pengecoran.
Perkembangan material berbasis besi (ferro), khususnya material coran baik kelas
besi cor dan baja cor ditanah air telah meningkat sedemikian rupa mengikuti tuntutan
kualitas yang berkaitan dengan fungsi produk cor itu sendiri. Persaingan ketat di industri
pembuat komponen otomotif yang menjanjikan kontinuitas pesanan massal, telah dikuasai
oleh industri-industri pengecoran besar yang mengaplikasikan berbagai jenis mesin
produksi yang semakin canggih dan dilengkapi dengan pengendalian mutu yang cermat.
Setiap jenis metode pengecoran memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga
dalam pemilihan proses produksi dengan metode pengecoran harus mempertimbangkan
dari berbagai sisi baik biaya, kualitas, fungsi dan lain-lain. Permasalahan yang muncul
dalam pemilihan proses pengecoran logam diantaranya berkaitan dengan jumlah, harga dan
spesifikasi benda yang akan diproduksi. Permasalahan yang lain adalah hasil produk yang
akan dibuat hanya sebanyak satu benda atau sebagai sampel baik dalam ukuran yang besar
atau kecil. Permasalahan ini kurang menguntungkan apabila menggunakan cetakan tetap
ataupun cetakan pasir karena diperlukan pola yang akan meningkatkan harga produksi.

1.2 Batasan Masalah


1. Menjelaskan pengecoran secara umum
2. Menjelaskan secara umum apa itu die casting.
3. Menjelaskan jenis – jenis proses die casting.
4. Menjelaskan bagian bagian dari mesin die casting.
5. Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari penggunaan die casting.
BAB II

INTI

2.1 Pengertian Pengecoran

Pengecoran atau penuangan (casting) merupakan salah satu proses pembentukan bahan
baku/bahan benda kerja yang relative mahal dimana pengendalian kualitas benda kerja dimulai
sejak bahan masih dalam keadaan mentah. Komposisi unsur serta kadarnya dianalisis agar
diperoleh suatu sifat bahan sesuai dengan kebutuhan sifat produk yang direncanakan namun
dengan komposisi yang homogen serta larut dalam keadaan padat.

Proses penuangan juga merupakan seni pengolahan logam menjadi bentuk benda kerja
yang paling tua dan mungkin sebelum pembentukan dengan panyayatan (chipping) dilakukan.
Sebagai mana ditemukan dalam artifacts kuno menunjukkan bukti keterampilan yang luar biasa
dalam pembentukan benda dari bahan logam dengan menuangkan logam yang telah dicairkan
(molten metals) kedalam cetakan pasir khusus menjadi bentuk tertentu.Pengecoran dengan
menggunakan cetakan pasir juga merupakan teknologi yang menuangkan larutan cair dari
logam secara hati-hati kedalam cetakan pasir yang sudah dipersiapkan dengan hasil yang
mendekati sempurna.

Dalam perkembangannya pembentukan benda kerja melalui penuangan ini tidak hanya
pada lingkup seni dan konsumsi kalangan aristocrat semata, namun juga pada pengembangan
teknologi penuangan itu sendiri termasuk pengembangan peralatan dan mesin-mesin perkakas
moderen sebagaimana yang kita gunakan pada saat ini, sehingga metoda penuangan dengan
cetakan pasir (sand casting) menjadi salah satu metoda penuangan dimana berbagai metoda
penuangan tersebut antara lain meliputi :

a. Sand casting (penuangan dengan cetakan pasir)

b. Die casting (penuangan dengan cetakan matres)

c. Centrifugal casting (penuangan dengan cetakan putar)

d. Continuous casting

e. Shell moulding

f. Investment casting
2.2 Die Casting Secara Umum

Die casting adalah proses memaksa logam cair di bawah tekanan tinggi ke dalam
rongga cetakan (yang mesin menjadi die). Benda tuang Kebanyakan terbuat dari logam non-
ferrous, khususnya seng, tembaga, aluminium, magnesium, timbal, timah dan timah paduan
berbasis, meskipun logam mengandung besi tuang die yang mungkin dengan Metode die
casting. Die Casting sangat cocok untuk aplikasi di mana sejumlah besar bagian-bagian
berukuran kecil dan menengah diperlukan, memastikan kualitas permukaan yang tepat dan
konsistensi dimensi. Tingkat fleksibilitas telah menempatkan benda tuang di antara produk
yang dibuat volume tertinggi di industri pengerjaan logam.

Die yang digunakan dalam die casting biasanya terbuat dari baja perkakas besi cor
mengeras karena tidak dapat menahan tekanan tinggi yang terlibat. Karena ini die sangat mahal,
sehingga tinggi biaya awal. Dies hanya dapat berisi satu rongga cetakan atau rongga beberapa
bagian yang sama atau berbeda. Harus ada setidaknya dua die untuk memungkinkan pemisahan
dan pengusiran dari benda kerja selesai, namun tidak jarang untuk ada menjadi bagian lebih
yang membuka dan menutup dalam arah yang berbeda. Dies juga sering mengandung air-
pendingin bagian, core ditarik, pin ejektor, dan ventilasi di sepanjang garis perpisahan.
Ventilasi ini biasanya lebar dan tipis (sekitar 0,13 mm atau 0,005 dalam) sehingga ketika logam
cair mulai mengisi mereka logam cepat membeku dan meminimalkan skrap. Tidak ada
penambah digunakan karena tekanan tinggi memastikan continous feed logam dari gate.

2.3 Jenis – Jenis Proses Die Casting

Secara umum proses die casting dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Low Pressure Die Casting


Pengecoran tekanan rendah (Low Pressure Die Casting) adalah proses pengecoran
logam dengan menggunakan tekanan injeksi yang rendah. Proses pengecoran logam
ini logam cair diinjeksikan ke dalam rongga cetakan (dies) dengan menggunakan
tekanan yang tidak terlalu tinggi (sekitar 2 sampai dengan 15 psi atau 0,00001
sampai dengan 0,000118 atm atau 0,15 sampai dengan 0,7 kgf/cm2). Bagian bawah
dari alat ini terdapat tungku (holding furnace) yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan logam cair yang akan dicor. Cetakan logam berada pada bagian atas,
adanya tekanan menyebabkan logam cair dibagian tungku (holding furnace)
mengalir ke atas menuju cetakan melalui bagian seperti pipa (fill stalk) dan akhirnya
logam cair mengisi cetakan. Bagian cetakan memiliki dua bagian yaitu cup dan drag
dimana bagian cup dapat bergerak naik keatas untuk membuka cetakan sehingga
produk cor dapat dikeluarkan.
Menurut Tata (1991), cara pengecoran dengan pengecoran tekanan rendah memiliki
ciri-ciri khas sebagi berikut:
1.Karena logam cair secara langsung diapksa masuk kedalam cetakan melalui
pipa mengisi dari krus tertutup, maka oksidasi logam cair hanya sedikit dan
tidak akan terjadi bahwa oksida dari permukaan logam cair terbawa masuk
kedalam cetakan.
2.Penuangan terjadi secara berangsur-angsur dimana logam cair yang pertama
dituangkan paksa didorong keatas oleh logam yang dituangkan kemudian, jadi
mengalir maju sehingga terbentuk pembekuan mengarah dan logam mulai
membeku dari bagian depan logam. Akibatnya sukar terjadi rongga
penyusutan, rongga udara dan lain sebagainya sehingga didapat coran mampat
secara baik.
3.Karena penambahan dan saluran masuk yang besar tidak diperlukan maka
prosentase terpakai dari pengecoran menjadi sangat tinggi (diatas 90 %),
dengandemikian bukan hanya mengurangi jumlah logam cair dan biaya untuk
pencairan tetapi juga biaya pengolahan dapat diturunkan.
4.Permukaan coran sangat halus dengan ketelitian ukuran yang sangat baik.
Selain itu dapat dibuat coran yang bentuknya lebih rumit.
5.Biaya peralatan lebih rendah dan gerakan-gerakan mekanik dapat diatur secara
otomatik. Oleh karena itu satu orang dapat melayani beberapa mesin, maka
produktivitas akan cukup meningkat.

Figure 1 Low Pressure Die Casting Process


2. High Pressure Die Casting
HPDC (High Pressure Die Casting) Yaitu proses casting dengan menggunakan
tekanan tinggi. Dalam proses pencetakannnya di butuhkan tekanan yang relatif
tinggi untuk menghasilkan sebuah produk casting. Khususnya dalam tekhnologi
Die Casting proses pencetakan memakai sebuah cetakan atau MOLD yang
mempunyai tingkat presisi yang tinggi, sehingga proses pencetakannya dapat
dilakukan berulang-ulang dengan hasil produk yang sama dalam bentuk maupun
ukurannya.
Metode HPDC merupakan metode penuangan yang paling modern yang dapat
menghasilkan bagian yang equivalent dengan produk permesinan. Prinsip dasat
metode ini adalah pemberian tekanan pada logam cair sehingga masuk kedalam
rongga cetak. Dies dipasang pada plat dasar mesin yang dapat ditutup dan dibuka
dengan mudah. Untuk membuat produk diperlukan cetakan tetap terbuat dari logam
yang terdiri dari bagian dasar (cetakan tangkup). Cetakan ini dipasang pada mekanis
penggerak cetakan pada mesin (die closing unit) yang terdiri dari bagian tetap dan
bagian bergerak. Adanya bagian tetap dipasang belahan cetakan yang akan
berhubungan dengan silinder pengisi cairan. Pada bagian bergerak dipasang
belahan cetakan yang mempunyai bagian enjector. Silinder pengisi logam cair
disemprotkan kedalam cetakan yang tertutup. (Surdia, 1995)
Pada High Pressure Die Casting terdapat empat jenis die (NADCA, 2004):
1. Single Cavity untuk produksi satu komponen

Figure 2 Single Cavity

2. Multiple Cavity untuk produksi sejumlah komponen identic


Figure 3Multiple Cavity

3. Unit Die untuk produksi komponen dengan bentuk yang berbeda pada satu
waktu

Figure 4 Unit Die

4. Die Kombinasi untuk menghasilkan beberapa komponen yang berbeda untuk


sebuah rakitan

Figure 5 Combinatin Die

Pada proses high pressure die casting ini terdapat dua jenis mesin yang bias digunakan, yaitu:

1. Hot Chamber Machine


Hot Chamber Machine umumnya digunakan untuk material seng, tembaga,
magnesium, dan material lainnya yang memiliki titik lebur rendah yang tidak merusak
dan mengikis cetakan, silinder, dan plunger. Mekanisme injeksi dari Hot Chamber
Machine adalah tungku pencair logam jadi satu dengan mesin cetak dan silinder injeksi
terendam dalam logam cair. Silinder injeksi digerakkan secara pneumatic atau hydrolik.
tungku dihubungkan ke mesin dengan model yang disebut gooseneck atau leher angsa.
Mesin HPDC hot chamber dapat beroperasi dengan cepat dengan waktu siklus
bervariasi dari kurang dari satu detik (untuk berat komponen kurang dari beberapa
gram) hingga 30 detik (untuk komponen dengan berat beberapa kilogram).

Figure 6 Hot Chamber Die Casting

2. Cold Chamber Machine


Cold Chamber Machine digunakan untuk material alloy yang memiliki titik
lebur tinggi seperti alumunium. Logam cair dituangkan ke dalam system cold
chamber atau yang biasa disebut cylinder sleeve atau plunger sleeve dengan
menggunakan gayung manual ataupun otomatis. Kerja hydrolic mendorng
plunger tip dan mendorong material masuk ke dalam cetakan dengan tekanan
yang tinggi. sistem injeksi logam hanya dalam waktu singkat bersentuhan dengan
logam cair. Logam cair dituang dengan menggunakan ladel (sendok) ke shot sleeve
untuk setiap siklusnya. Saluran die dan ujung piston disemprot dengan dengan oli atau
pendingin agar terlindungi. Perlakuan ini memperpanjang umur bahan die dan
mengurangi adhesi pada pembekuan komponen.
2.4 Keuntungan dan Kerugian Proses Die Casting
 Keuntugan
1. Akurasi dimensi coran yang bagus
2. Permukaan coran yang halus
3. Mampu mencetak benda yang tipis
4. Mengurangi proses permesinan lanjutan
5. Kecepatan produksi yang tinggi

 Kerugian
1. Sering terjadi cacat porositas
2. Biaya awal yang tinggi

Vous aimerez peut-être aussi