Vous êtes sur la page 1sur 10

ASKEP HIDUP HAMIL DENGAN HIPERTENSI

OLEH

JON CARLOS TOBING

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2017
NIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
TAHUN 2013

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang MAha Esa kaena atas segala
rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah KESEHATAN IBU DAN
ANAK DAN KELUARGA BERENCANA yang berjudul “ibu hamil dengan hipertensi “
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu alaikum wr.wb

PAREPARE, 28 mei 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………
Daftar isi……………………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………………………
B. Tujuan……………………………………………………………………………….
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………………
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Gejala Hipertensi Pada Ibu Hamil
4. Klasifikasi Hipertensi Dalam Kehamilan
5. Patofisiologi
6. Penatalaksanaan
B. Asuhan Keperawatan Pada ibu hamil dengan Hipertensi
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah tekanan yang diakibatkan dari aliran darah
yang dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga menekan dan merusak dinding arteri
pada pembuluh darah. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika pada pemeriksaan,
tekanan darah diatas 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik yang biasa ditulis 140/90
mmHg. Kelebihan berat badan, sensitifitas garam, konsumsi alkohol, kebiasaan hidup tidak
sehat dan faktor keturunan adalah beberapa faktor penyebab munculnya masalah hipertensi.
Ada banyak kasus dimana wanita hamil dengan hipertensi mampu menjaga kehamilan
sampai dengan kelahiran dengan selamat. Dengan bantuan medis selama kehamilan,
komplikasi selama kehamilan dapat dicegah. Bagaimanapun juga, hipertensi selama
kehamilan selalu dibutuhkan perhatian khusus.
Wanita hamil yang menderita hipertensi dimulai sebelum hamil, memiliki kemungkinan
komplikasi pada kehamilannya lebih besar dibandingkan dengan wanita hamil yang
menderita hipertensi ketika sudah hamil. Karena beberapa wanita hamil memiliki
kemungkinan menderita hipertensi selama kehamilan karena beberapa faktor.
Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi. Resiko terbesar hipertensi pada
wanita hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih serius, ibu bisa menderita
preeclampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan sangat membahayakan baik baik ibu
maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah,
stroke, dan gagal jantung di kemudian hari. Preeclampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-
20, sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui
urin, juga mempengaruhi otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa
menyebabkan berat badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur.
Berdasarkan penelitian, preeclampsia menjadi penyebab terbesar nomer 2 pada kasus
keguguran atau kematian janin. Gejala-gejala yang ditimbulkan berupa sering pusing,
penglihatan yang kabur dan sensitif terhadap sinar, juga proteinuria (protein pada urin) pada
pemeriksaan laboratorium.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari hipertensi dalam kehamilan
2. Untuk mengetahui Klsifiksi hipertensi dalam kehamilan
3. Untuk mengetahui gejala timbulnya pada hipertensi dalam kehamilan
4. Untuk mengetahui penanganan hipetrensi dalam kehamilan

BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. (Obsteri Patologi, Univ.
Padjajaran Bandung, 1984)
Hipertensi adalah kelainan yang tidak diketahui etiologinya yang terjadi dalam kehamilan,
dimanifestasikan dengan hipertensi, (tekanan sistolik 30 mmHg dan atau tekanan diastolik 15
mmHg di atas nilai dasar) edema dan proteinura (preeklamasia) yang dapat berlanjut pada
kejang/koma (eklamsia). (Rencana Perawatan Material Bayi, 2001)
2. Etiologi
Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus, tidak diketahui sehingga
disebut hipertensi esensial. Namun demikian, pada sebagian kecil kasus hipertensi merupakan
akibat sekunder prosespenyakitlainnya, seperti ginjal; defek adrenal; komplikasi terapi obat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah:
1. Hipertensi esensial
penyakithipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter, faktoremosi(Stress)
dan lingkungan (pola hidup).
2. Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita hamil adalah :
Glomerulonefritis akut dan kronik
Plelenofritus akut dan kronik (Sinopsis Obstruksi, 1989)
3. Gejala hipertensi pada ibu hamil :
 Sakit kepala
 Mudah lelah
 Mual, MuntaH
 Sesak napas
 Gelisah
 Perdarahan dari hidung
 Wajah kemerahan
 Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
4. Klasifikasi Hipertensi Dalam Kehamilan
Klasifikasihipertensi dalam kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Hipertensi esensial.
2. Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.
3. Hipertensi diinduksi kehamilan(pregnancy-induced hypertension, PIH).
4. Pre-eklamsia.
5. Eklamsia.
5. PATOFISIOLOGI
Pada ibu hamil normal plasenta menghasilkan progesteron yang bertambah hal ini
menyebabkan ekresi natrium lebih banyak karena progesteron berfungsi sebagai diuretik
ringan.Kehilangan natrium menyebabakan penyempitan dari vilume darah kompartemen
vaskuler, pada kehamilan dengan pre eklamsi menunjukan adanya peningkatan resistensi
perifer dan vasokontriksi pada ruang vaskuler,

bertanbahnya protein serum (albumin dan globulin ) yang lolos dalam urine disebabkan
oleh adanya lesi dalam glomerolus ginjal, sehimgga terjadi oliguri karena menurunya aliran
darah ke ginjal dan menurunya GFR (glomerulus filtrat rate ) kenaikan berat badan dan
oedema yang disebabka penambahan cairan yang berlebiha dalam ruang intrestisial mungkin
berhubungan dengan adanya retensi air dan garam, terjadinya pergeseran cairan dari ruang
intravaskuler ke intertisialdiikuti oleh adanya kenaikan hematokrit, peningkatan protei serum
menambah oedem dan menyebabkan volume darah berkurang, visikositas darah meningkat
dan waktu peredaran darah teri menjadi lama.

6. PENATALAKSANAAN
Adapun penatalaksanaannya antara lain :
1. Deteksi Prenatal Dini
Waktu pemeriksaan pranatal dijadwalkan setiap 4 minggu sampai usia kehamilan 28 minggu,
kemudian setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 36 minggu, setelah itu setiap minggu.
2. Penatalaksanaan Di Rumah Sakit
Evaluasi sistematik yang dilakukan mencakup :
Pemeriksaan terinci diikuti oleh pemantauan setiap hari untuk mencari temuan-temuan klinis
seperti nyeri kepala, gangguan penglihatan, nyeri epigastrium, dan pertambahan berat yang
pesat.
Berat badan saat masuk
Analisis untuk proteinuria saat masuk dan kemudian paling tidak setiap 2 hari
Pengukuran tekanan darah dalam posisi duduk setiap 4 jam kecuali antara tengah malam dan
pagi hari
Pengukuran kreatinin plasma atau serum, gematokrit, trombosit, dan enzim hati dalam serum,
dan frekuensi yang ditentukan oleh keparahan hipertensi
Evaluasi terhadap ukuran janin dan volume cairan amnion baik secara klinis maupun USG
Terminasi kehamilan
Pada hipertensi sedang atau berat yang tidak membaik setelah rawat inap biasanya
dianjurkan pelahiran janin demi kesejahteraan ibu dan janin. Persalinan sebaiknya diinduksi
dengan oksitosin intravena. Apabila tampaknya induksi persalinan hampir pasti gagal atau
upaya induksi gagal, diindikasikan seksio sesaria untuk kasus-kasus yang lebih parah.

3. Terapi Obat Antihipertens


Pemakaian obat antihipertensi sebagai upaya memperlama kehamilan atau memodifikasi
prognosis perinatal pada kehamilan dengan penyulit hipertensi dalam berbagai tipe dan
keparahan telah lama menjadi perhatian.
4. Penundaan Pelahiran Pada Hipertensi Berat
Wanita dengan hiperetensi berat biasanya harus segera menjalani pelahiran. Pada tahun-tahun
terakhir, berbagai penelitian diseluruh dunia menganjurkan pendekatan yang berbeda dalam
penatalaksanaan wanita dengan hiperetensi berat yang jauh dari aterm. Pendekatan ini
menganjurkan penatalaksanaan konservatif atau “menunggu” terhadap kelompok tertentu
wanita dengan tujuan memperbaiki prognosis janin tanpa mengurangi keselamatan ibu.

B.ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN


1. PENGKAJIAN
Pengumpulan Data
Data-data yang perlu dikaji adalah berupa
Identitas klien
Keluhan Utama
Pasien dengan hipertensi pada kehamilan didapatkan keluhan berupa seperti sakit kepala
terutama area kuduk bahkan mata dapat berkunang-kunang, pandangan mata kabur,
proteinuria (protein dalam urin), peka terhadap cahaya, nyeri ulu hati.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada pasien jantung hipertensi dalam kehamilan, biasanya akan diawali dengan tanda-tanda
mudah letih, nyeri kepala (tidak hilang dengan analgesik biasa ), diplopia, nyeri abdomen atas
(epigastrium), oliguria (<400 ml/ 24 jam)serta nokturia dan sebagainya. Perlu juga
ditanyakan apakah klien menderita diabetes, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, lupus atau
skleroderma, perlu ditanyakan juga mulai kapan keluhan itu muncul. Apa tindakan yang telah
dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan keluhan-keluhan tersebut
Riwayat Penyakit Dahulu
Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti kronis hipertensi (tekanan
darah tinggi sebelum hamil), Obesitas, ansietas, angina, dispnea, ortopnea, hematuria,
nokturia dan sebagainya. Ibu beresiko dua kali lebih besar bila hamil dari pasangan yang
sebelumnya menjadi bapak dari satu kehamilan yang menderita penyakit ini. Pasangan suami
baru mengembalikan resiko ibu sama seperti primigravida. Hal ini diperlukan untuk
mengetahui kemungkinan adanya faktor predisposisi
Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit yang
disinyalir sebagai penyebab jantung hipertensi dalam kehamilannya. Ada hubungan genetik
yang telah diteliti. Riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan meningkatkan resiko empat
sampai delapan kali
Riwayat Psikososial
Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta
bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya

Pengkajian Sistem Tubuh


B1 (Breathing)
Pernafasan meliputi sesak nafas sehabis aktifitas, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat
merokok, penggunaan obat bantu pernafasan, bunyi nafas tambahan, sianosis
B2 (Blood)
Gangguan fungsi kardiovaskular pada dasarnya berkaitan dengan meningkatnya afterload
jantung akibat hipertensi. Selain itu terdapat perubahan hemodinamik, perubahan volume
darah berupa hemokonsentrasi. Pembekuan darah terganggu waktu trombin menjadi
memanjang. Yang paling khas adalah trombositopenia dan gangguan faktor pembekuan lain
seperti menurunnya kadar antitrombin III. Sirkulasi meliputi adanya riwayat hipertensi,
penyakit jantung coroner, episodepalpitasi, kenaikan tekanan darah, takhicardi, kadang bunyi
jantung terdengar S2 pada dasar , S3 dan S4, kenaikan TD, nadi denyutan jelas dari karotis,
jugularis, radialis, takikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat,
sianosis, suhu dingin.
B3 (Brain)
Lesi ini sering karena pecahnya pembuluh darah otak akibat hipertensi. Kelainan radiologis
otak dapat diperlihatkan dengan CT-Scan atau MRI. Otak dapat mengalami edema vasogenik
dan hipoperfusi. Pemeriksaan EEG juga memperlihatkan adanya kelainan EEG terutama
setelah kejang yang dapat bertahan dalam jangka waktu seminggu.Integritas ego meliputi
cemas, depresi, euphoria, mudah marah, otot muka tegang, gelisah, pernafasan menghela,
peningkatan pola bicara. Neurosensori meliputi keluhan kepala pusing, berdenyut , sakit
kepala sub oksipital, kelemahan pada salah satu sisi tubuh, gangguan penglihatan (diplopia,
pandangan kabur), epitaksis, kenaikan terkanan pada pembuluh darah cerebral
B4 (Bladder)
Riwayat penyakit ginjal dan diabetes mellitus, riwayat penggunaan obat diuretic juga perlu
dikaji. Seperti pada glomerulopati lainnya terdapat peningkatan permeabilitas terhadap
sebagian besar protein dengan berat molekul tinggi. Sebagian besar penelitian biopsy ginjal
menunjukkan pembengkakan endotel kapiler glomerulus yang disebut endoteliosis kapiler
glomerulus. Nekrosis hemoragik periporta dibagian perifer lobulus hepar kemungkinan besar
merupakan penyebab meningkatnya kadar enzim hati dalam serum
B5 (Bowel)
Makanan/cairan meliputi makanan yang disukai terutama yang mengandung tinggi garam,
protein, tinggi lemak, dan kolesterol, mual, muntah, perubahan berat badan, adanya edema.
B6 (Bone)
Nyeri/ketidaknyamanan meliputi nyeri hilang timbul pada tungkai,sakit kepala sub oksipital
berat, nyeri abdomen, nyeri dada, nyeri ulu hati. Keamanan meliputi gangguan cara berjalan,
parestesia, hipotensi postural

2. DIAGNOSA
Diagnosa keperawatan ditegakkan melalui analisis cermat terhadap hasil pengkajian.
Diagnosa keperawatan yang umum untuk orang tua dengan gangguan hipertensi pada
kehamilan meliputi hal-hal berikut.
1. Perubahan perfusi jaringan/organ, menurun, b.d
 Hipertensi
 Vasospasme siklik
 Edema serebral
 Perdarahan
2. Risiko tinggi cedera ibu b.d
 Iritabilitas SSP akibat edema otak, vasospasme, penurunan perfusi ginjal
3. Risiko tinggi cedera pada janin b.d
 Insufisiensi uteroplasenta
 Kelahiran premature
 Solusio plasenta
4. Risiko tinggi gangguan pertukaran gas b.d
 Terapi magnesium sulfat
 Edema paru
5. Risiko tinggi mengalami solusio plasenta b.d
 Vasospasme sistemik
 Hipertensi
 Penurunan perfusi uteroplasenta
6. Ansietas b.d efeknya pada ibu dan janin
3. INTERVENSI
1. Perubahan perfusi jaringan b.d. Hipertensi, Vasospasme siklik, Edema serebral, Perdarahan
 Tujuan : tidak terjadi vasospasme dan perfusi jaringan tidak terjadi
 Kriteria hasil : klien akan mengalami vasodilatasi ditandai dengan diuresis, penurunan
tekanan darah, edema

Implementasi Rasional
1. Memantau asupan oral dan ifus IV
1. MGSO4 adalah obat anti kejang yang
MGSO4 bekerja pada sambungan mioneural dan
2. Memantau urin yang kluar merelaksasi vasospasme sehingga
3. Memantau edema yang terlihat menyebabkan peningkatan perfusi
4. Mempertahankan tirah baring total ginjal, mobilisasi cairan ekstra seluler
dengan posisi miring (edema dan diuresis
2. Tirah baring menyebabkan aliran darah
urtero plasenta, yang sering kali
menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan dieresis

2. Resiko cedera tinggi pada ibu b.d. iritabilitas SSP


 Tujuan : gangguan SSP akan menurun mencapai tingkat normal
 Kriteria hasil : klien tidak mengalami kejang

Implementasi Rasional
1. Mendapatkan data-data dasar (misal data-data dasar dugunakan untuk
DTRs,klonus) memantau hasil terapi
1. Memantau pemberian IV MgSO4 dan MGSO4 adalah obat anti kejang
kadar serum MgSO4 yang bekerja pada sambungan
1. mengkaji adanya kemungkinankeracunan mioneural dan merelaksasi
MgSO4 vasospasme
1. mempertahankan lingkungan yang Dosis yang berlebih akan
tenang, gelap dan nyaman membuat kerja otot menurun
sehingga dapat menyebabkan
depresi pernapasan berat
Rangsangan kuat, misalnya
cahaya terang dan suara keras
dapat menimbulkan kejang

3. Resiko tinggi cedera pada janin b.d fetal distress


 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi fetal distress pada janin
 Kriteria hasil : – DJJ ( + ) : 12-12-12

Implementasi Rasional
1. Monitor DJJ sesuai indikasi Peningkatan DJJ sebagai indikasi
2. Kaji tentang pertumbuhan janin terjadinya hipoxia, prematur dan solusio
3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta
plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim Penurunan fungsi plasenta mungkin
tegang, aktifitas janin turun ) diakibatkan karena hipertensi sehingga
timbul IUGR
4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi
SM Ibu dapat mengetahui tanda dan gejala
5. Kolaborasi dengan medis dalam solutio plasenta dan tahu akibat hipoxia
pemeriksaan USG dan NST bagi janin
Reaksi terapi dapat menurunkan
pernafasan janin dan fungsi jantung serta
aktifitas janin
USG dan NST untuk mengetahui
keadaan/kesejahteraan janin

4. Kecemasan berhubungan dengan ancaman cedera pada bayi sebelum lahir


 Tujuan: ansietas dapat teratasi
 Kriteria hasil:
1. Tampak rileks, dapat istirahat dengan tepat
2. Menuujukkan ketrampilan pemecahan masalah

Intervensi Rasional
Mandiri Mandiri
1. Kaji tingkat ansietas pasien. Perhatikan1. Membantu menentukan jenis intervensi
tanda depresi dan pengingkaran yang diperlukan
2. Dorong dan berikan kesempatan untuk2. Membuat perasaan terbuka dan bekerja
pasien atau orang terdekat mengajukan sama untuk memberikan informasi yang
pertanyaan dan menyatakan masalah akan membantu mengatasi masalah
3. Dorong orang terdekat berpartisipasi 1. Keterlibatan meningkatka perasaan
dalam asuhan, sesuai indikasi berbagi, manguatkan perasaan berguna,
memberikan kesempatan untuk mengakui
kamampuan individu dan memperkecil
rasa takut karena ketidaktahuan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. (Obsteri Patologi, Univ.
Padjajaran Bandung, 1984)
Ada banyak factor yang mengakibatkan terjadinya hipertensi pada ibu hamil, antara
lainnya sebagai berikut:
1. Hipertensi esensial
Hipertensi esensial adalah penyakithipertensi yang disebabkan
olehfaktor herediter, faktoremosi (Stress) dan lingkungan (pola hidup).
2.Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada wanita hamil adalah :
Glomerulonefritis akut dan kronik
Plelenofritus akut dan kronik (Sinopsis Obstruksi, 1989)
Klasifikasihipertensi dalam kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Hipertensi esensial.
2. Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.
3. Hipertensi diinduksi kehamilan(pregnancy-induced hypertension, PIH).
4. Pre-eklamsia.
5. Eklamsia.
B. SARAN
Diharapkan ibu hamil dapat menjaga atau memperhatikan factor- factor yang dapat
mengakibatkan seseorang itu dapat terjadi hipertensi pada ibu hamil factor- factor antara
lainnya adalah factor stress, pola hidup dan lain-lain.
Kami sadar Dalam pembuatan makalah ini saya masih terdapat banyak kekuranganuntuk
itu saya mohon saran demi menyempurnakan makalah ini

URL

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=960011996697192349#editor/target=post;postID=242
9759285649316047;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=postname

Vous aimerez peut-être aussi