Vous êtes sur la page 1sur 12

Jurnal Integrasi Article History

vol. 4, no. 2, 2012, 172-183 Received 20 August 2012


ISSN: 2085-3858 (print version) Accepted 21 September 2012

Analisis NAPS, ROE dan EPS Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan


Investasi Perusahaan property and real estate

Sri Yati
STIE Malangkucecwara Malang
e-mail:sriati@stie-mce.ac.id

Abstract: This research aims to determine the performance of the stock of property and real estate
property companies listed on the Indonesia Stock Exchange by using analysis of NAPS, ROE and
EPS as a basis for decision making for equity investments. The sample was two property and real
estate companies listed consistently in the Indonesia Stock Exchange for the period 2006-2008, PT.
Jaya Real Property, Tbk. and PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk. Analytical techniques used in this
study was NAPS (Net Asset Per Share), ROE (Return on Equity) and EPS (Earning Per Share). The
results of the analysis of NAPS, ROE and EPS in each company, in 2008, the first good investment
should be done at PT. Jaya Real Property, Tbk as the performance of the company showed a
tendency to hold up steadily. Then, investments can be made in PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk.
Factors to consider in the application of equity investment in Indonesia is the condition of the
market, which is the market price is determined by the strength of demand or supply and changes in
the company of potential risks

Key words: NAPS, ROE, EPS, Investment Decision, Property and Real Estate companies

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja saham perusahaan property and real estate
yang terdaftar di BEI dengan menggunakan analisis NAPS, ROE dan EPS sebagai dasar
pengambilan keputusan investasi saham. Sampel penelitian ini adalah dua perusahaan property and
real estate yang tercatat secara konsisten di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008 yaitu PT. Jaya
Real Property, Tbk. dan PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk. Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah NAPS (Net Asset Per Share), ROE (Return on Equity) dan EPS (Earning Per
Share). Hasil analisis NAPS, ROE dan EPS pada tiap-tiap perusahaan disimpulkan pada tahun 2008
investasi yang bagus dan pertama sebaiknya dilakukan pada PT. Jaya Real Property, Tbk karena
kinerja dari perusahaan ini menujukkan kecenderungan untuk terus naik cukup mantap. Investasi
selanjutnya baru dilakukan pada PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam penerapan investasi saham di Indonesia adalah kondisi pasar, artinya harga pasar
ditentukan oleh kekuatan dari permintaan atau penawaran dan perubahan resiko potensial
perusahaan.

Kata kunci: NAPS, ROE, EPS, Keputusan Investasi, Perusahaan Property dan Real Estate

Keputusan investasi dalam suatu saham benar- kondisi internal perusahaan, industri sejenis
benar memerlukan pemikiran yang seksama dan prospek usaha. Sedangkan faktor teknikal
serta rasional. Investor harus dapat adalah informasi eksternal perusahaan yaitu
menganalisis kelayakan saham yang akan faktor yang memberikan informasi kepada
dibeli, mampu mendeteksi pergerakan harga pemodal tentang waktu kapan membeli,
saham, dan mengetahui variabel apa saja yang menjual atau menukarkan sahamnya agar
berpengaruh terhadap harga saham tersebut. memperoleh keuntungan yang maksimal,
kondisi perdagangan efek, fluktuasi kurs efek,
Informasi yang sering dimanfaatkan oleh
volume transaksi, tingkat inflasi, kebijakan
investor atau pemodal dalam menganalisis
moneter, kondisi ekonomi dan keadaan politik.
saham adalah informasi yang berhubungan
dengan faktor fundamental (NAPS; ROE dan Analisis fundamental berfokus pada hubungan
EPS) dan faktor teknikal. Faktor fundamental harga saham dengan kondisi internal
adalah informasi yang berhubungan dengan perusahaan seperti laporan keuangan,

172 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


sedangkan analisis teknikal ditekankan pada Analisis Net Asset Per Share, Return on
perilaku harga saham pada waktu yang lalu Equity dan Earning Per Share baru bisa
dan dipengaruhi oleh penawaran dan diterapkan setelah data keuangan perusahaan
permintaan serta faktor psikologis investor. sudah terbit atau dalam satu periode akuntansi.
Analisa fundamental yang dapat digunakan Selain itu, secara fundamental kinerja
antara lain Net Asset Per Share, Return on perusahaan belum mencerminkan performance
Equity dan Earning Per Share. yang sesungguhnya atau tidak transparan dan
disebabkan juga oleh situasi kondisi dalam
Kedua analisis ini berperan penting di dalam
negeri, seperti stabilisasi serta suhu politik.
pengambilan keputusan investasi saham.
Semua itu dapat mempengaruhi perekonomian
Calon investor dapat mengetahui bagaimana
suatu negara, fundamental suatu perusahaan
operasional perusahaan tersebut dengan
dan kondisi pasar modal di Indonesia
analisis fundamental, sedangkan dengan
khususnya. Faktor-faktor yang perlu
analisis teknikal seorang investor dapat
diperhatikan agar analisis fundamental agar
memperhitungkan supply dan demand dari
dapat diterapkan secara maksimal di
sebuah saham, sehingga dapat diprediksikan
Indonesia, maka adalah:
nilai capital gain yang didapatkan. Hal ini
penting, karena nantinya akan berhubungan
a. Kondisi pasar, yaitu berhubungan dengan
dengan hasil yang akan diperoleh dari
fluktuatif harga saham di bursa.
investasi dan juga resiko yang harus di
b. Penurunan harga pasar yang salah, yaitu
tanggung oleh pemodal.
terjadi pada saat trading atau tingkat
Para analis berpendapat bahwa harga saham fluktuatif harga saham di bursa sangat
memiliki nilai intrinsik yang dicerminkan oleh tinggi.
faktor fundamental perusahaan yang c. Resiko potensial perusahaan, yaitu untuk
mempengaruhinya, sehingga analisis ini mengetahui kemungkinan resiko yang akan
diarahkan untuk mengetahui apakah harga terjadi pada perusahaan yang dipilih
pasar saham tersebut merupakan harga yang sebagai investasi.
wajar (sesuai dengan nilai intrinsiknya). Para
Sedangkan langkah-langkah yang perlu
analis fundamental akan memutuskan
diambil agar analisis Net Asset Per Share,
(menyarankan pembelian atau menyimpan
Return on Equity dan Earning Per Share
saham) apabila saham dalam keadaan
dapat diterapkan secara maksimal di
undervalued dan sebaiknya memutuskan
Indonesia, yaitu:
penjualan atau menunda investasi, apabila
a. Adanya transparansi dalam pelaporan
saham dalam posisi overvalued.
keuangan
Para analis teknikal melakukan analisis b. Terciptanya stabilitas perekonomian
pergerakan harga saham dari waktu ke waktu. Indonesia
Dasar yang sering dipakai oleh para pengikut c. Adanya keseriusan dan keprofesionalan
pendekatan ini berupa harga saham yang pada pelaksanaan perdagangan di bursa,
dasarnya dipengaruhi oleh hukum penawaran misalnya menghindari adanya inside
dan permintaan. Penawaran dan permintaan ini trading, permainan para broker dan
juga dipengaruhi oleh banyak faktor, baik spekulan di bursa.
yang rasional maupun yang irrasional.
Kurangnya pemahaman terhadap analisis Net
Para investor yang berinvestasi pada saham Asset Per Share, Return on Equity dan
dengan orientasi jangka panjang pada Earning Per Share serta masih jarangnya
umumnya memakai analisis fundamental yang investor lokal memanfaatkan dalam
menekankan pada perolehan deviden dan pengambilan keputusan investasi saham,
pertumbuhan harga saham. Sementara investor mendorong peneliti untuk meneliti bagaimana
yang berorientasi pada investasi saham jangka cara menggunakan analisis Net Asset Per
pendek pada umumnya memakai analisis Share, Return on Equity dan Earning Per
teknikal untuk memprediksi kecenderungan Share terhadap perusahaan property dan real
harga saham di masa yang akan datang. estate, karena analisis ini sangat mudah dan
Investor yang memakai analisis ini lebih cepat dipahami baik oleh para investor
banyak mengharapkan memperoleh capital maupun calon investor saham.
gain dalam waktu yang relatif cepat.

173 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


Berdasarkan latar belakang, maka penelitian mendapat persetujuan dari pemegang
ini bertujuan untuk mengetahui kinerja saham saham dalam RUPS. Pemodal baru bisa
perusahaan property and real estate dan memperoleh dividen, jika memiliki saham
mengetahui hasil analisis Net Asset Per Share, perusahaan tersebut dalam kurun waktu
Return on Equity dan Earning Per Share yang relatif lama sesuai dengan ketemtuan
sebagai dasar pengambilan keputusan investasi untuk mendapatkan dividen. Dividen
jangka panjang pada saham perusahaan adalah salah satu daya tarik bagi pemegang
property dan real eatate. Sehingga saham dengan orientasi jangka panjang.
permasalahan yang dapat dirumuskan dalam
b. Capital Gain
penelitian ini adalah bagaimanakah cara
Capital gain merupakan selisih antara
menggunakan analisis Net Asset Per Share,
harga beli dan harga jual. Capital gain
Return on Equity dan Earning Per Share
terbentuk dengan adanya aktivitas
sebagai dasar pengambilan keputusan investasi
perdagangan saham di pasar sekunder.
perusahaan property and real estate yang
Umumya pemodal dengan orientasi jangka
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
pendek mengejar keuntungan melalui
capital gain (Darmadji dan Fakhruddin,
TINJAUAN PUSTAKA
2002; Subroto, 2005).
Investasi Saham Selain dividen dan capital gain,
Saham menurut Darmadji dan manfaat kepemilikan saham menurut
Fakhruddin (2001) merupakan tanda Anoraga dan Pakarti (2001) adanya
penyertaan atau pemilikan seseorang atau manfaat non financial, yaitu timbulnya
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan kebanggaan dan kekuasaan memperoleh
terbatas. Sedangkan Riyanto (2002) hak suara dalam menentukan jalannya
mendefinisikan saham sebagai tanda bukti perusahaan.
pengambilan bagian atau peserta dalam suatu Sedangkan proses keputusan
perusahaan terbatas (PT) bagi suatu investasi merupakan proses yang
perusahaan yang bersangkutan, yang diterima berkesinambungan (on going process).
dari hasil penjualan sahamnya akan tetap Proses keputusan investasi terdiri dari enam
tertanam di dalam perusahaan tersebut selama tahap keputusan yang berjalan terus
hidupnya. menerus sampai tercapai keputusan
Penerbitan saham hanya dapat investasi yang tepat. Tahap-tahap
dikeluarkan oleh suatu badan usaha yang keputusan investasi menurut Halim
berbentuk perseroan terbatas atau bentuk- (2003:2) meliputi:
bentuk perusahaan lain yang modalnya terdiri a. Penentuan Tujuan Investasi
dari saham-saham. Pada pasar modal, saham Tujuan investasi harus dinyatakan baik
merupakan obyek investasi yang paling utama, dalam keuntungan maupun resiko, sehingga
karena memiliki beberapa keuntungan preferensi rasio perlu dipertimbangkan
dibandingkan dengan investasi di bank dalam proses investasi.
misalnya dalam bentuk tabungan, giro dan b. Penentuan Kebijakan Investasi
sebagainya. Merupakan tahap penentuan kebijakan
untuk memenuhi tujuan investasi yang
Tujuan investor melakukan investasi telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan
adalah untuk mendapatkan kehidupan yang penentuan keputusan alokasi aset.
lebih layak di masa datang, mengurangi Keputusan ini menyangkut pendistribusian
tekanan inflasi, dan dorongan untuk dana yang dimiliki dan porsi
menghemat pajak (Ahmad 2003; Subroto, pendistribusian dana tersebut serta beban
2005). Keuntungan yang diperoleh dalam pajak dan pelaporan yang harus
investasi saham bisa dalam bentuk: ditanggung.
a. Dividen c. Melakukan Analisis
Dividen adalah pembagian keuntungan Investor melakukan analisis terhadap suatu
yang diberikan perusahaan penerbit saham efek atau sekelompok efek. Salah satu
tersebut atas keuntungan yang dihasilkan tujuan penilaian ini adalah untuk
perusahaan. Dividen diberikan setelah mengidentifikasi efek yang salah harga

174 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


(mispriced), apakah harganya terlalu tinggi Resiko yang diderita oleh pemodal sebagai
atau terlalu rendah. Terdapat dua akibat dari ketidakmampuan emiten dalam
pendekatan yang dapat digunakan yaitu memenuhi kewajiban pembayaran deviden.
pendekatan fundamental dan pendekatan b. Resiko Pasar
teknikal. Resiko akibat menurunnya harga pasar
d. Pemilihan Strategi Portofolio saham secara keseluruhan maupun saham
Pemilihan strategi portofolio harus tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat
konsisten dengan dua tahap sebelumnya. bunga, kebijaksanaan pemerintah maupun
Dua tahap strategi portofolio yang dapat manajemen perusahaan.
dipilih, yaitu. strategi portofolio aktif dan c. Resiko Psikologis
strategi portofolio pasif. Strategi portofolio Resiko bagi investor yang bertindak secara
aktif meliputi kegiatan pengguinaan emosional dalam menghadapi prubahan-
investasi yang tersedia dan teknik-teknik perubahan pasar. Investor menanggapi
peramalan secara aktif untuk mencari perubahan harga pasar saham berdasarkan
kombinasi portofolio yang terbaik. Strategi optimisme atau pesimisme yang dapat
portofolio pasif meliputi aktifitas investasi mengakibatkan kenaikan atau penurunan
pada portofolio yang seiring dengan kinerja harga saham.
indeks pasar. Asumsi strategi pasif ini
adalah semua investasi yang tersedia akan Model Penilaian Saham
diserap pasar dan direfleksikan pada harga
Penilaian saham bertujuan sebagai
saham.
alat untuk memberikan gambaran yang
e. Pemilihan Aset
sebenarnya tentang kewajaran atas harga
Tahap ini memerlukan pengevaluasian
saham yang dinilai sehingga dapat membantu
setiap sekuritas yang ingin dimasukkan
dalam keputusan untuk membeli atau menjual
dalam portofolio. Tujuannya adalah untuk
saham, menilai persentase kekuatan dari
mendapatkan kombinasi portofolio yang
saham dalam kepemilikan terhadap
efisien, yaitu portofolio yang menawarkan
perusahaan dan memperhitungkan tingkat
return diharapkan yang lebih tinggi dengan
resiko dan keuntungan (risk and return) atas
tingkat resiko tertentu, atau sebaliknya
saham yang dimiliki sehingga mempermudah
menawarkan return diharapkan tertentu
dalam keputusan untuk membeli atau menjual
dengan tingkat resiko yang rendah.
saham.
f. Pengukuran evaluasi kinerja portofolio
Pada tahapan ini pemodal melakukan Sjahrizal (2000) mengemukakan
penilaian terhadap kinerja (performance) proses penilaian harga saham meliputi
portofolio baik dalam aspek tingkat kegiatan antara lain:
keuntungan yang diperoleh maupun resiko a. Menghimpun data yang berupa:
yang ditanggung. Tahap ini adalah tahap 1. Laporan keuangan audited untuk tiga
paling akhir dari proses keputusan tahap terakhir.
investasi. Jika tahap ini telah dilewati dan 2. Proyeksi laporan keuangan untuk 5
ternyata hasilnya kurang baik, maka proses tahun berikut asumsinya.
keputusan investasi harus dimulai lagi dari 3. Kontrak-kontrak maupun perjanjian-
awal, demikian seterusnya sampai dicapai perjanjian yang akan mempengaruhi
keputusan investasi yang paling optimal. keuangan perusahaan.
b. Melaksanakan “due diligent meeting”
Akan tetapi investasi dalam
pertemuan antara direksi komisaris dan staf
bentuk saham mengandung risiko.
perusahaan dengan para underwriter.
Risikonya antara lain adalah harga saham
Pertemuan ini dimaksudkan untuk
bisa naik tapi bisa juga turun bahkan bisa
menimba data atau informasi lain secara
pula menjadi barang yang tidak ada
langsung dari management
harganya sama sekali apabila perusahaan
c. Melaksanakan kunjungan proyek atau
emiten itu ternyata kemudian bangkrut.
perusahaan. Tahap ini diperlukan untuk
Subroto (2005) mengemukakan risiko
memperoleh keyakinan terhadap informasi
investasi dalam saham antara lain:
yang diperoleh secara tertulis
a. Resiko Financial

175 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


d. Menghimpun informasi dari pihak ketiga Teknik analisis yang popular
seperti: bank, relasi usaha (supplier atau digunakan oleh fundamentalis dalam
buyer), dan lain-lain. mengambil keputusan investasi menurut
e. Dari informasi yang diperoleh dengan Wisana dan Kirbrandoko (2009) adalah
menggunakan metode-metode NAPS, ROE dan EPS. Penjelasan dari masing-
diperhitungkan harga saham yang disebut masing teknik analisis fundamental adalah
di atas, disusun suatu laporan pembahasan sebagai berikut:
dan usulan berharga yang akan digunakan
Analisis Net Asset Per Share (NAPS): Analisis
sebagai bahan untuk negosiasi dari emiten.
ini bertujuan untuk mengetahui kekayaan
Net Asset Per Share, Return on Equity dan bersih atau asset perusahaan yang terkandung
Earning Per Share (NAPS, ROE dan EPS). dalam setiap lembar saham. Perhitungan
NAPS diperoleh dengan cara:
Analisis dengan menggunakan
NAPS, ROE dan EPS dilakukan untuk Total asset  Total kewajiban
NAPS=
memperoleh nilai intrinsik (intrinsic value) Jumlah saham beredar
sekuritas. Nilai intrinsik ini selanjutnya akan
dibandingkan dengan nilai pasar saat itu. Analisis Return on Equity (ROE):Analisis
Apabila ternyata nilai intrinsik sekuritas lebih untuk mengetahui seberapa besar tingkat
tinggi dibandingkan dengan harga pasar, maka kemampuan modal sendiri dalam
sekuritas tersebut dapat dikatakan undervalued menghasilkan laba (profitabilitas). Perhitungan
dan anda bisa memutuskan untuk membelinya. ROE menggunakan formula:
Dari hasil penghitungan nilai intrinsik ini Laba setelah pajak
ROE =
kemudian anda bandingkan dengan harga Modal sendiri
pasar saat itu. Apabila ternyata hasil
perhitungan lebih tinggi, artinya sekuritas Analisis Earning Per Share (EPS):Analisis ini
yang anda hitung undervalued dan saatnya bertujuan untuk mengetahui potensi keuangan
untuk membeli dengan harapan harga saham yang dapat diperoleh setiap lembar saham.
tersebut akan meningkat di kemudian hari. Rumus perhitungan EPS adalah:
Sebaliknya apabila lebih rendah, disebut Laba bersih perusahaan
overvalued dan anda harus menghindari EPS =
Jumlah saham beredar
sekuritas jenis ini, dan apabila anda terlanjur
memilikinya, saat yang tepat untuk Jumlah saham beredar yang dimaksud rumus
menjualnya (Wisana dan Kirbrandoko, 2009). di atas adalah jumlah seluruh modal saham
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan yang disetor penuh.
bahwa pendekatan fundamental lebih
menitikberatkan pada tata indikator ekonomi Hubungan Analisis NAPS, ROE dan EPS
perusahaan. dengan Penilaian Saham Investasi Saham

Tahapan dalam melakukan menganalisis data Pendekatan analisis menitikberatkan


perusahaan secara fundamental adalah: pada hubungan harga saham dengan kondisi
a. Mengetahui harga saham dari setiap emiten intern perusahaan seperti laporan keuangan
atau perusahaan. dan pergantian pimpinan perusahaan. Asumsi
b. Mengetahui volume transaksi saham yang yang digunakan pendekatan fundamental
dari setiap emiten atau perusahaan. dalam penentuan harga saham didasarkan
c. Mengetahui jumlah saham yang beredar adalah saham perusahaan mempunyai nilai
dari setiap emiten atau perusahaan. instrinsik yang ditentukan oleh unsur-unsur
d. Mengetahui laporan keuangan, yaitu neraca fundamental perusahaan, seperti laba per
dan rugi laba dari setiap emiten atau saham, deviden per saham, tingkat biaya
perusahaan (Warta Ekonomi, 2009). modal, potensi pertumbuhan perusahaan dan
lain sebagainya.
Berdasarkan data tersebut diatas
maka analisis dapat dilakukan dengan Setelah melakukan perhitungan
menghitung antara lain NAPS, ROE dan EPS secara keseluruhan dari analisis yang terdiri
untuk menilai saham sebagai dasar keputusan dari: NAPS, ROE dan EPS maka dapat
investasi dari investor. diketahui kinerja suatu saham. Hasil analisis
ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur

176 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


pengambilan keputusan untuk melakukan Bagian keuntungan atau laba yang
investasi atau tidak. Akan tetapi analisis bisa dibagikan kepada pemegang saham dalam
efektif dalam kurun waktu jangka panjang. persentase tertentu, biasanya besarnya
persentase tersebut dapat diketahui dari
METODE hasil Rapat Umum Pemegang Saham.
Jenis dan Data Penelitian 3. Total Aset
Keseluruhan aktiva perusahaan yang
Jenis penelitian yang dilakukan
digunakan untuk operasional selama
adalah studi kasus berdasarkan kasus yang
periode akuntansi.
terjadi pada perusahaan property dan real
4. Total Kewajiban
estate yang diteliti.
Menunjukkan besarnya modal pinjaman
Data yang digunakan dalam yang digunakan dalam operasi perusahaan.
penelitian ini adalah data sekunder yang Modal pinjaman ini dapat berupa
bersumber dari database Bursa Efek Indonesia kewajiban jangka panjang maupun jangka
(BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) pendek.
melalui websitenya www.idx.co.id (2009), 5. Earning After Tax (EAT)
www.e-samuel.com (2009), www.e-bursa.com Earning After Tax (EAT) adalah Earning
(2009), www.dwitra.com (2009), Before Tax (EBT) setelah dikurangi dengan
www.bapepam.go.id (2009), pajak Earning After Tax (EAT) ini
www.financeyahoo.com (2009) dan diasumsikan bahwa apabila laba yang
www.indoexchange.com (2009). Data didapat besar, maka kinerja perusahaan
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini tersebut baik dan secara fundamental
meliputi informasi: sahamnya akan diminati oleh investor atau
a. Jumlah saham beredar dan volume publik.
transaksi saham. 6. Jumlah Saham yang Beredar
b. Data laporan keuangan masing-masing Jumlah saham yang beredar untuk
emiten property and real estate. menunjukkan jumlah saham yang
Populasi dalam penelitian ini adalah diperdagangkan di pasar modal. Apabila
emiten property and real estate yang listing di jumlah saham yang beredar sedikit, maka
pasar modal, data berasal database IDX. Dari saham perusahaan tersebut kurang atau
29 emiten property and real estate ada 7 tidak diminati oleh investor. Pengukuran
emiten yang kinerjanya baik dan 9 emiten yang digunakan untuk jumlah saham yang
yang kinerjanya sedang, sedangkan sisanya 14 beredar adalah per lembar saham.
emiten memiliki kinerja kurang stabil.
Berdasarkan data tersebut, sampel akhir adalah Metode Pengumpulan Data
2 emiten yang menerbitkan laporan keuangan Metode pengumpulan data yang
secara berturut-turut mulai tahun 2006 sampai digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan tahun 2008, yaitu PT. Jaya Real dokumentasi. Dokumentasi merupakan metode
Property, Tbk. dan PT. Suryamas pengumpulan data dengan cara melihat secara
Dutamakmur, Tbk yang termasuk kedalam langsung dokumen-dokumen perusahaan yang
kelompok 14 emiten tersebut dengan tujuan memiliki keterkaitan dengan penelitian.
ingin mengetahui kinerjanya bagus atau tidak. Dokumentasi data yang diperoleh adalah
dalam bentuk:
Variabel Penelitian 1. Prospektus dan laporan keuangan emiten
Variabel yang diamati dalam penelitian ini property and real estate.
adalah: 2. Indek harga saham dan volume saham
1. Harga Saham emiten property and real estate.
Harga adalah suatu atribut yang melekat
atau diberikan terhadap barang atas jasa
oleh suatu perusahaan atau penjual sebagai
penentu dalam pembelian dalam hal ini Metode Analisis
pembelian atau penjualan saham. Metode analisis yang digunakan dalam
2. Dividen Saham penelitian ini meliputi:

177 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


1. Analisis Net Asset Per Share (NAPS) PEMBAHASAN
Rumus yang digunakan adalah:
Hasil Penelitian
NAPS =
Total asset  Total kewajiban Analisis data ini dititikberatkan pada
sektor fundamental yaitu NAPS, ROE dan
Jumlah saham beredar EPS yang bertujuan melihat kinerja
Jika nilai NAPS tinggi maka saham perusahaan tersebut. Keadaan itu tampak pada
dalam keadaan overvalued. Situasi seperti laporan keuangan dari masing-masing
ini merupakan saat melakukan investasi perusahaan yang ada di lampiran dan
pada saham yang bersangkutan dan selanjutnya akan dihubungkan dengan
demikian pula sebaliknya. aktivitas atau keadaan saham yang ada di
lantai bursa. Sehingga dari sektor analisis
2. Analisis Return on Equity (ROE) diharapkan dapat memberikan arah bagi para
Adapun rumus yang digunakan adalah: investor untuk melakukan investasi pada
Laba setelah pajak perusahaan yang mempunyai kinerja bagus
ROE = dan juga memperhitungkan seberapa besar
Modal sendiri kemungkinan resiko yang akan dihadapi dalam
Jika nilai ROE tinggi maka saham dalam investasi tersebut. Dengan keadaan ini investor
keadaan overvalued. Situasi ini harus memperhitungkan resiko, yakni loss
merupakan saat melakukan investasi pada (rugi) and gain (untung) sebelum melakukan
saham yang bersangkutan dan demikian investasi saham.
pula sebaliknya.
1. Analisis Net Asset PER Share
3. Analisis Earning Per Share (EPS) (NAPS)
Rumus yang digunakan adalah: NAPS digunakan untuk mengetahui seberapa
besar nilai kekayaan perusahaan pada setiap
Laba bersih perusahaan lembar saham. Nilai kekayaan yang dimaksud
EPS =
Jumlah saham beredar adalah aktiva total dikurangi dengan total
kewajiban. Net assets diperoleh dari total
Jika nilai EPS tinggi, saham dalam aktiva dikurangi total kewajiban dari neraca
keadaan overvalued Situasi ini merupakan konsolidasi. Hasil perhitungan NAPS tampak
saat melakukan investasi pada saham pada Tabel 1.
yang bersangkutan dan demikian
sebaliknya.

Tabel 1. NAPS Emiten Per 31 Desember 2006-2008


Jumlah Saham NAPS
Tahun Nama Emiten Net Asset
(Lembar) (Rp)
2006 PT. JAYA RP. 74.222.178.000 14.011.533 5.297
2007 PT. JAYA RP. 93.828.439.000 14.011.533 6.697
2008 PT. JAYA RP. 110.262.302.000 14.011.533 7.869
2006 PT. SURYAMAS D. 106.334.885.385 29.838.875 3.564
2007 PT. SURYAMAS D. 138.400.316.991 119.355.500 1.160
2008 PT. SURYAMAS D. 244.750.560.775 176.049.363 1.390
Sumber: Data Diolah baik namun perusahaan ini mampu
meyakinkan investor dengan asset yang
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 1, dimilikinya. Demikian pula pada tahun 2007,
dapat diartikan bahwa pada tahun 2006, NAPS tertinggi adalah milik PT. Jaya Real
NAPS saham PT. Jaya Real Property, Tbk., Property, Tbk. artinya saham perusahaan ini
lebih tinggi dari PT Suryamas Dutamakmur, menjamin investor dengan asset yang dimiliki
Tbk. yang berarti nilai kekayaan PT. Jaya perusahaan.
Real Property, Tbk., pada setiap lembar
saham adalah yang terbesar. Walaupun Tahun 2008 PT. Jaya Real Property, Tbk.,
keadaan ekonomi pada tahun 2006 kurang tetap memiliki NAPS tertinggi yang berarti

178 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


kekayaan bersih perusahaan ini lebih besar kinerjanya kurang bagus mulai tahun 2006
dibandingkan dengan jumlah saham yang sampai dengan 2008, sehingga kemungkinan
beredar atau nilai kekayaan perusahaan pada tidak menarik bagi investor ataupun calon
setiap lembar saham adalah besar. Tentunya investor.
investor akan tertarik untuk berinvestasi pada
saham ini, karena saham yang dimilikinya 2. Analisis Return on Equity (ROE)
akan dijamin dengan asset yang dimiliki oleh
perusahaan. Sedangkan NAPS terendah Penentuan ROE digunakan untuk mengetahui
adalah saham PT. Suryamas Dutamakmur, seberapa besar tingkat kemampuan modal
Tbk., berarti nilai kekayaan perusahaan pada sendiri dalam menghasilkan laba
setiap lembar sahamnya lebih kecil. (profitabilitas) dan semakin tinggi ROE suatu
perusahaan, semakin bagus kemampuan
Perhitungan NAPS memberikan pertimbangan modal sendiri menghasilkan laba perusahaan.
kepada investor seberapa besar saham yang Besarnya nilai ROE dari masing-masing
dimilikinya dijamin dengan aset yang dimiliki perusahaan dapar dilihat pada tabel berikut.
oleh perusahaan. Semakin tinggi NAPS maka
semakin terjamin saham tersebut. Namun
perlu dicermati bahwa untuk PT Suryamas
Dutamakmur menghasilkan NAPS lebih
rendah dengan nilai Net Asset yang tinggi.
Tapi jumlah sahamnya lebih banyak, sehingga
Tabel 2. ROE Emiten Per 31 Desember 2006–2008
Laba Bersih Modal Sendiri ROE
Tahun Nama Emiten
(Rp) (Dalam Ribuan) (%)
2006 PT. JAYA RP. 15.985.221.000 74.222.178.000 21,54
2007 PT. JAYA RP. 26.832.285.000 93.728.439.000 28,63
2008 PT. JAYA RP. 16.302.581.000 110.031.020.000 14,82
2006 PT. SURYAMAS D. 35.094.662.883 106.334.885.385 33
2007 PT. SURYAMAS D. 37.287.234.731 138.400.316.991 26,94
2008 PT. SURYAMAS D. 10.307.693.231 244.750.560.775 4,21
Sumber: Data Diolah
sendiri yang menurun dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya.
Data laba bersih diperoleh dari Laporan Laba 3. Analisis Earning PER Share (EPS)
Rugi Konsolidasi, sedangkan modal sendiri
diperoleh dari Neraca Konsolidsi. Hasil penentuan EPS tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui seberapa besar
Hasil perhitungan di tabel 2, pada tahun 2006 nilai pendapatan per lembar saham yang
ROE yang PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk., diperoleh pemodal selama satu periode
lebih tinggi dari PT. Jaya Real Property, Tbk. akuntansi. Penilaian EPS sangat penting bagi
Hal ini berarti tingkat pengembalian modal pemegang saham, karena EPS yang dibagikan
sendiri PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk. dalam bentuk dividen merupakan keuntungan
dapat dikatakan bagus walaupun pada tahun yang diperoleh pemodal. Keuntungan ini
2006 kondisi ekonomi masih kurang baik. merupakan potensi keuangan yang dapat
diraih dari setiap lembar saham atas sejumlah
Tahun 2007, ROE PT. Jaya Real Property, modal yang ditanamkan pada perusahaan. Hal
Tbk., lebih tinggi. Artinya perusahaan ini ini tentunya dengan catatan bahwa pendapatan
telah mendapatkan keuntungan dari modal tersebut seluruhnya dibagikan dalam bentuk
sendiri yang telah di investasikan sudah dividen. Laba bersih diperoleh dari Laporan
semakin bagus. Sedangkan tahun 2008, ROE Laba Rugi Konsolidasi.
paling rendah terdapat pada PT. Suryamas
Dutamakmur, Tbk. menunjukkan tingkat
kemampuan menghasilkan laba dengan modal
Tabel 3. EPS Emiten Per 31 Desember 2006–2008
Tahun Nama Emiten Laba Bersih Jumlah Saham EPS

179 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


(Rp) (Lembar) (Rp)
2006 PT. JAYA RP. 15.985.221.000 14.011.533 1.140,86
2007 PT. JAYA RP. 26.832.285.000 14.011.533 1.915,01
2008 PT. JAYA RP. 16.302.581.000 14.011.533 1.163,01
2006 PT. SURYAMAS D. 35.094.662.883 29.838.875 1.176
2007 PT. SURYAMAS D. 37.287.234.731 119.355.500 312
2008 PT. SURYAMAS D. 10.302.262.675 176.049.363 59
Sumber: Data Diolah sebelumnya. Sedangkan saham PT. Suryamas
Dutamakmur, Tbk., perusahaan yang
Hasil perhitungan EPS dari dua perusahaan memiliki tingkat EPS yang rendah, berarti
pada Tabel 3, dapat diartikan bahwa saham dividen yang akan dibagikan kepada investor
yang baik dan menguntungkan serta akan kecil pula dengan asumsi dividen
mempunyai prospek yang bagus adalah saham dibagikan seluruhnya. Kondisi ini kurang
yang mempunyai EPS yang tinggi. EPS tinggi menarik investor untuk menanamkan
berarti perusahaan tersebut mampu meraih modalnya pada perusahaan ini.
laba yang tinggi, karena hasil EPS berbanding
lurus dengan laba bersih suatu perusahaan. Perusahaan yang mempunyai nilai EPS PT.
EPS yang tinggi, bagi investor merupakan Jaya Real Property, Tbk. pada tahun 2008
suatu keuntungan dan sangat menarik, karena tetap lebih tinggi dari PT. Suryamas
dividen yang akan diperoleh besar pula. Dutamakmur, Tbk. Sehingga kemungkinan
investor tertarik untuk menanamkan modalnya
Tahun 2006 perusahaan property and real pada perusahaan ini, karena laba yang
estate yang mempunyai tingkat EPS tertinggi diperoleh oleh perusahaan juga akan tinggi
adalah PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk. Hal karena kemungkinan dividen yang diterima
ini menunjukkan bahwa nilai pendapatan per akan lebih besar daripada berinvestasi pada
lembar saham PT. Suryamas Dutamakmur, saham PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk. EPS
Tbk memiliki prospek saham yang bagus bila tersebut bagi para investor yang lebih menarik
dibandingkan dengan PT Jaya Real Property, adalah PT Jaya Real Property.
Tbk., sehingga investor akan tertarik pada
saham perusahaan ini. Namun investor harus Interpretasi Hasil Penelitian
tetap waspada dan harus selalu melakukan
pengamanan dan analisa. Interpretasi hasil penelitian dengan
menggunakan analisis yaitu NAPS, ROE dan
Tahun 2007 perusahaan yang memiliki tingkat EPS dari kedua perusahaan yaitu PT. Jaya
EPS tertinggi adalah saham PT. Jaya Real Real Property, Tbk dan PT. Suryamas
Property, Tbk. Hal ini berarti saham PT. Jaya Dutamakmur, Tbk akan disajikan berikut ini.
Real Property, Tbk. akan mampu meraih laba
yang tinggi, dibandingkan dengan tahun
Tabel 4. Analisis NAPS, ROE dan EPS PT.
Jaya Real Property, Tbk.
Keterangan 2006 2007 2008 kecenderungan dapat menyebabkan para calon
NAPS 5.297 6.697 7.869 investor tidak tertarik untuk membeli saham
ROE 21,54% 28,63% 14,82% perusahaan tersebut. Dilihat nilai EPS-nya
EPS 1.140,86 1.915,01 1.163,51 cenderung turun dari tahun ke tahun, karena
Sumber: Diolah berdasarkan data mentah hanya tahun 2007 saja yang baik setelah itu
turun lagi. Hal tersebut juga dapat
Nilai NAPS PT. Jaya Real Property,
menyebabkan para investor semakin tidak
Tbk pada dua tahun terakhir yaitu tahun 2007 tertarik.
dan 2008 meningkat, berarti kemampuan
perusahaan untuk menjamin saham baik.
Tabel 5 Analisis NAPS, ROE dan EPS PT.
Dilihat nilai ROE, saham ini mengalami
Suryamas Dutamakmur, Tbk.
fluktuasi dan cenderung turun, yaitu hanya
pada tahun 2007 saja yang meningkat, berarti
perusahaan tidak mampu mempertahankan dan
memperbaiki tingkat kinerjanya, sehingga

180 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


Keterangan 2006 2007 2008 tidak signifikan, sehingga potensi keuangan
NAPS 3.564 1.160 1.390 pada tiap lembar saham berfluktuasi juga atau
ROE 33% 26,94% 4,21% tidak menjanjikan untuk melakukan investasi
EPS 1.176 321 59 pada perusahaan ini. Keadaaan seperti ini
tercermin juga pada NAPS dan ROE-nya.
Sumber: Diolah berdasarkan data mentah
Dari interpretasi di atas, dapat dibuat tabel
rekapitulasi sebagai berikut :
Nilai EPS PT. Suryamas
Dutamakmur, Tbk mengalami fluktuasi yang
Tabel 6. Rekapitulasi Analisis NAPS, ROE dan EPS Emiten Tahun 2006–2008

Investasi Tahun
Keterangan
2006 2007 2008
NAPS PT. Jaya Real P. Tbk. PT. Jaya Real P. Tbk. PT. Jaya Real P. Tbk.
ROE PT. Suryamas D. Tbk. PT. Jaya Real P. Tbk. PT. Jaya Real P. Tbk.
EPS PT. Suryamas D. Tbk. PT. Jaya Real P. Tbk. PT. Jaya Real P. Tbk

Berdasarkan Tabel 6, yaitu betul-betul tidak menarik bagi para investor


rekapitulasi hasil perhitungan analisis NAPS, karena kinerjanya tidak bagus.
ROE dan EPS pada emiten property and real
estate tahun 2006–2008, maka dapat 3. Tahun 2008, NAPS tertinggi diraih
diinterpretasikan sebagai berikut: oleh PT. Jaya Real Property, Tbk. untuk
ROE tertinggi diraih oleh PT. Jaya Real
1. Tahun 2006, nilai NAPS tertinggi diraih Property, Tbk., demikian pula EPSnya
oleh PT. Jaya Real Property, Tbk., ROE tertinggi. Berdasarkan keterangan di atas,
tertinggi diraih oleh PT. Suryamas D. Tbk. maka investor di tahun 2008 sebaiknya
dan EPS tertinggi diraih oleh PT. Suryamas melakukan investasi pada PT. Jaya Real
Dutamakmur, Tbk. Berdasarkan keterangan Property, Tbk., karena memiliki nilai
di atas, maka investor di tahun 2006 NAPS, ROE dan EPS tertinggi
sebaiknya melakukan investasi: dibandingkan PT. Suryamas Dutamakmur,
a. Pertama pada PT. Jaya Real Property, Tbk., Tbk..
karena memiliki nilai NAPS tertinggi
dibandingkan kedua emiten property and Setelah melakukan analisis data dan
real estate lainnya. interpretasi, maka dapat dinyatakan bahwa
b. Berikutnya bisa pada PT. Suryamas analisis NAPS, ROE dan EPS dapat digunakan
Dutamakmur, Tbk., karena memiliki nilai sebagai dasar pengambilan keputusan investasi
ROE dan EPS tertinggi dibandingkan saham, khususnya pada perusahaan property
emiten property and real estate lainnya. and real estate yang go public di Bursa Efek
Indonesia. Berdasarkan analisis fundamental,
2. Tahun 2007, NAPS tertinggi diraih oleh investor dapat:
PT. Jaya Real Property, Tbk. untuk EPS
tertinggi diraih oleh PT. Jaya Real 1. Mengetahui kinerja saham perusahaan
Property, Tbk. demikian pula EPSnya property and real estate, PT. Jaya Real
tertinggi. ROE tertinggi diraih oleh PT. Property, Tbk. dan PT. Suryamas
Jaya Real Property, Tbk. Berdasarkan Dutamakmur, Tbk. dalam kurun waktu
keterangan di atas, maka investor di tahun tiga tahun, yakni 2006 hingga 2008.
2007 sebaiknya melakukan investasi: 2. Pengambilan keputusan yang tepat untuk
a. Pertama pada PT. Jaya Real Property, Tbk., berinvestasi pada perusahaan property
karena memiliki nilai NAPS, ROE dan EPS and real estate, yakni PT. Jaya Real
tertinggi dibandingkan emiten property and Property, Tbk. yang pertama sebagai
real estate lainnya. Sedangkan untuk PT pilihan berinvestasi dibandingkan
Suryamas Duta Makmur tbk tahun 2007 perusahaan yang lain.
3. Sebagai referensi dasar pengambilan
keputusan investasi saham di tahun-tahun

181 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


mendatang, khususnya pada perusahaan Dutamakmur, Tbk., dan PT. Jaya Real
property and real estate, yakni PT. Jaya Property, Tbk. didukung oleh potensi
Real Property, Tbk. dan PT. Suryamas keuangan yang dapat diperoleh setiap lembar
Dutamakmur, Tbk. saham.

KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan perhitungan secara


keseluruhan diketahui bahwa kinerja yang
Kesimpulan terdiri dari NAPS, ROE dan EPS pada
Risiko ketidakpastian dalam perusahaan property and real estate pada
berinvestasi di saham menyebabkan investor tahun 2006-2008 yang menjadi obyek
harus sangat berhati-hati dalam mengambil penelitian di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT.
keputusan. Jika dilihat harga saham di pasar Jaya Real Property, Tbk. dan PT. Suryamas
modal yang cenderung turun, seorang investor Dutamakmur, Tbk. Dari hasil analisis di atas
harus pandai-pandai dalam mengambil pada tiap-tiap perusahaan, maka untuk tahun
keputusan membeli, menahan atau menjual 2008 investasi yang bagus dan pertama
saham yang dimiliki, kondisi seperti itu sebaiknya dilakukan pada PT. Jaya Real
sebenarnya merupakan saat yang tepat bagi Property, Tbk karena kinerja dari perusahaan
investor untuk investasi atau membeli saham, ini menunjukkan kecenderungan untuk terus
sehingga para investor harus selalu mengikuti naik dan ditinjau dari neraca dan laba rugi
perkembangan perusahaan. Tetapi jika cukup mantap. Investasi selanjutnya baru
dikaitkan dengan kondisi perekonomian dilakukan pada PT. Suryamas Dutamakmur,
Indonesia maka investor banyak yang menjual Tbk., namun harus berhati-hati.
sahamnya sebelum harga saham tersebut
mengalami penurunan yang lebih tajam. Hal-hal yang perlu diperhatikan
berkenaan dengan analisis fundamental agar
Teknik analisis yang populer dalam dapat diterapkan secara maksimal di
proses analisis saham yang digunakan dalam Indonesia, seperti kondisi pasar, artinya harga
penelitian ini adalah NAPS (Net Asset Per pasar ditentukan oleh kekuatan dari
Share), ROE (Return on Equity) dan EPS permintaan atau penawaran dan perubahan
(Earning Per Share). resiko potensial perusahaan.
Hasil analisis Net Asset Per Share Elemen lain dari analisis agar secara
(NAPS), pada tahun 2006 hingga 2008 maksimal dapat diterapkan di Indonesia adalah
investasi sebaiknya dilakukan pada PT. Jaya keberadaan penjamin emisi (underwriter),
Real Property, Tbk., artinya saham PT. Jaya profesi penunjang, seperti akuntan publik
Real Property, Tbk. didukung oleh kekayaan (auditor independence), notaris dan konsultan
bersih atau aset perusahaan yang baik dalam hukum serta adanya lembaga penunjang,
setiap lembar saham dibandingkan dengan PT seperti wali amanat, penanggung (guarantor),
Suryamas Dutamakmur, Tbk. biro administrasi efek (BAE) dan tempat
Hasil analisis Return on Equity (ROE) penitipan harta (custodian).
menunjukkan bahwa tahun 2006 investasi
dilakukan pada PT Suryamas Dutamakmur, Saran
Tbk. dan di tahun 2007–2008 investasi Beberapa saran yang dapat
dilakukan pada PT. Jaya Real Property, Tbk. disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini
Analisis ROE berarti saham PT Suryamas dapat digunakan oleh investor, perusahaan,
Dutamakmur, Tbk. dan PT. Jaya Real dan pihak regulator. Bagi Investor, dalam
Property, Tbk. didukung oleh modal sendiri melakukan investasi di BEI khususnya
dan laba setiap emiten. ROE yang semakin perusahaan property and real estate sebaiknya
tinggi adalah yang sangat menarik bagi investor selain melakukan analisis dari sudut
investor. internal perusahaan yaitu NAPS, ROE dan
Analisis Earning Per Share (EPS) EPS juga mempertimbangkan aspek eksternal
menunjukkan pada tahun 2006 investasi seperti faktor politik dan faktor keamanan.
dilakukan pada PT. Suryamas Dutamakmur, Bagi Perusahaan, berdasar pada variabel yang
Tbk., untuk tahun 2007 dan 2008 investasi mempengaruhi keberhasilan dari sudut NAPS,
dilakukan pada PT. Jaya Real Property, Tbk. ROE dan EPS pada perusahaan property and
Analisis EPS berarti saham PT. Suryamas

182 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858


real estate yang go public di BEI, sebaiknya penelitian yang akan datang dapat
perusahaan sebelum melakukan keputusan dikembangkan dengan variabel yang berbeda
mengenai perencanaan keuangan perlu dan sampel yang lebih besar dan jangka waktu
mempertimbangkan analisis NAPS, ROE dan yang lebih lama dengan metode analisis yang
EPS. Pertimbangan ini didasarkan pada tahun lebih banyak.
2006-2008 menunjukkan dampak yang
signifikan. Oleh karena itu dalam upaya DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan kinerjanya, perbaikan dan Anoraga, P, dan C. Pakarti, (2001), Pasar Modal, Keberadaan
ketelitian terhadap kinerja perusahaan pada dan Manfaatnya Bagi Pembangunan, Cetakan
periode yang akan datang sangat diperlukan. Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Regulator, Badan-badan pemerintah yang Anoraga, P. dan N. Widiyanti, (2000), Pasar Modal,
bertindak regulator sekaligus pengawas adalah Keberadaan dan Manfaatnya Bagi Pembangunan,
Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
BAPEPAM Hendaknya bertanggung jawab Arens dan Loebbecke (2001), Auditing Pendekatan Terpadu,
penuh didalam melindungi pemodal ataupun Terjemahan: Amir Abadi Jusuf, Buku Satu, Edisi
Revisi, Salemba Empat, Jakarta.
calon pemodal dengan menegakkan law
enforcement atau tegaknya peraturan atau Bapepam (2009). http://www.bapepam.go.id.2009.
hukum di bursa karena merupakan bagian dari
Darmadji dan Fakhruddin, (2001), Pengantar Pengetahuan
sumber daya bisnis. Peraturan yang sudah Pasar Modal, Cetakan I, UUP dan AMP YKPN,
dirumuskan dengan baik oleh otoritas bursa Yogyakarta.
perlu ditegakkan bersama oleh para pelaku
Dwitra (2009). http://www.dwitra.com.2009.
pasar. Dengan demikian kepentingan semua
investor baik kecil maupun besar khususnya e-bursa (2009). http://www.e-bursa.com.2009.
para investor kecil akan terlindungi.
e-samuel (2009). http://www.e-samuel.com.2009.
Kebanyakan investor perusahaan property and
real estate PT. Duta Anggada Realty, Tbk., Hugh, E.F., (2000), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jilid
PT. Jaya Real Property, Tbk. dan PT. I, Alih Bahasa Penerbit Erlangga Jakarta.
Suryamas Dutamakmur, Tbk. ini masih
Husnan, S. (2005), Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis
tertarik investasi disektor keuangan lain yang Investasi, Edisi II, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
memiliki tingkat resiko yang lebih rendah
sehingga BAPEPAM masih tetap dibutuhkan Husnan, S. (2005). Manajemen Keuangan Teori dan
Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Buku I
sosialisasi pasar modal khususnya perusahaan Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.
lebih lanjut kepada investor domestik, agar
IDX, Informasi Umum Pasar Modal, PT. Bursa Efek
semakin banyak yang tertarik untuk Indonesia. www.idx.com.
berinvestasi.
IDX, Produk-Produk Yang Ada Di Pasar Modal, PT. Bursa
Efek Indonesia. www.idx.com
Keterbatasan Penelitian dan Penelitian
Yang Akan Datang Indo Exchanege (2009).
Penelitian ini memiliki keterbatasan http://www.indoexchange.com.2009.
Koetin, E., A., (2000), Analisis Pasar Modal, Cetakan I dan IV,
yaitu minimnya sampel yang digunakan dalam Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
penelitian. Sampel perusahaan property and
real estate hanya pada PT. Jaya Real Property, Riyanto, B. (2005), Dasar-Dasar Pembelanjaan, Edisi Kedua,
cetakan Kedua. Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada,
Tbk. dan PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk. Yogyakarta.
meskipun keterbatasan tersebut disebabkan
karena ketidakkonsistenan data keuangan serta Sartono, A. (2005), Manajemen Keuangan: Teori dan
Aplikasi, Edisi III,BPFE, Yogyakarta.
pelaporan yang tidak kontinyu dari
perusahaan. Sereh (2001), Teknik Perdagangan Efek Di Bursa Efek
Perusahaan property dan real estate Indonesia, Cetakan I, PT. Aksara Kencana, Jakarta.
dua tahun terakhir mengalami perkembangan Siamat (2001), Analisis Saham Indonesia, Economic Student’s
pasang surut. Pada tahun 2008, di Amerika Group, Jakarta.
Serikat bisnis ini mengalami krisis dan masih
Sjahrizal (2000), Menilai Harga Saham Perusahaan Go
terasa dampaknya saat ini. Oleh karena itu Public, Majalah Usahawan Indonesia, No. 09,
akan sangat menarik untuk meneliti bagaimana September.
dampaknya terhadap perusahaan property dan
Warta Ekonomi (2009). http://www.wartaekonomi.com.2009
real estate di Indonesia. Lebih lanjut,

183 | Jurnal Integrasi | 2012 Vol. 4(2) 172-183 | ISSN: 2085-3858

Vous aimerez peut-être aussi