Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
STATUS PRESENT
A. Identitas Pasien
Nama : An. RS
Usia : 18 bulan
Agama : Islam
B. Anamnesa
Dilakukan secara allo-anamnesa pada tanggal 05 Juni 2015 pukul 10.00 WIB
Pasien datang dibawa oleh neneknya dengan keluhan demam, sejak 3 hari yang
lalu. Demam dirasakan naik turun. Selain demam nenek pasien juga mengeluhkan
berat badan cucunya tidak kunjung naik.
Pasien sulit makan, sering rewel, dan menangis. Keluhan mual,muntah, batuk
lama, mimisan, kejang disangkal
Nenek pasien mengaku, pasien sering di rawat di RS dengan keluhan demam dan
muntah. Tahun 2015 ini pasien sudah 5 kali dirawat di RS. Pasien memiliki riwatar
TB paru.
7. Riwayat Kebiasaan:
Pasien hanya dapat berbaring. Pasien tidak dapat bicara, duduk, dan berjalan.
C. Pemeriksaan Fisik
2. Vital sign :
Suhu : 38,20C
3. Status Generalis:
BB : 7 Kg
TB : 81 cm
SD 3,00
SD 0,9
a. Pemeriksaan Kepala
- Bentuk kepala : normocephal, simetris
- Rambut : warna kemerahan, jarang, mudah patah
- Nyeri tekan : tidak ada
b. Pemeriksaan Mata
- Palpebra : tidak ada udem
- Konjungtiva : anemis
- Sklera : tidak ikterik
- Pupil : reflek cahaya (+/+), isokor dengan diameter ± 3 mm
c. Pemeriksaan Telinga : tidak ada discharge
d. Pemeriksaan Hidung : nafas cuping hidung (+)
e. Pemeriksaan Mulut : bibir tidak sianosis, faring tidak hiperemis
f. Pemerksaan Leher : terdapat pembesaran kelenjar limfe, tekanan vena
jugularis tidak meningkat
g. Pemeriksaan thorak
- Pulmo
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri pada saat statis dan
dinamis, tidak terdapat retraksi diafragma, iga mengambang
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri.
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru, tidak terdapat peranjakan paru-hati.
Auskultasi : vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing.
- Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS IV linea midklavikula sinistra, kuat angkat,
dan tidak terdapat thrill
Perkusi : Batas jantung kanan pada ICS V linea sternalis dextra, batas
jantung kiri pada ICS V linea midklavikula sinistra, batas pinggang jantung
pada ICS III linea parasternalis sinistra, proyeksi besar jantung normal.
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur dan bunyi
gallop.
h. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : Tampak datar, simetris, tidak terdapat kelainan kulit.
Auskultasi : Bising usus normal, bising aorta abdominalis terdengar.
Palpasi : supel, tidak terdapat nyeri tekan, Hepar dan lien tak teraba.
Perkusi : tympani di seluruh lapang abdomen, Undulasi (-), Pekak beralih (-).
DATA KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
Kedudukan Keterangan
dalam
No Nama Keluarga Jenis Umur Pendi- Pekerjaan Tambahan
Kel dikan
- Sebuah televisi
c. Denah rumah
3,5 m
Tandon
Lemari
1,5 m
Tempat Tidur
2,3 m
wc
dapur
0,8 m
2,2 m
5m
Jendela
b. Balita: satu
Cara mencapai pusat pelayanan Angkot/sepeda motor Pasien baru pernah diperiksakan
kesehatan ke puskesmas dengan tarif
pelayanan gratis dan cukup dekat
Tarif pelayanan kesehatan Gratis
Kualitas pelayanan kesehatan Kurang memuaskan dengan rumah. Tetapi
sebelumnya pasien sering berobat
ke RS karena pelayanan
kesehatan puskesmas kurang
memuaskan.
a. Kebiasaan makan:
Protein : 28 g/hari
Keluarga An. RS tidak menerapkan pola gizi seimbang. Hal ini karena
pengetahuan yang kurang tentang makanan dengan gizi seimbang, selain itu
faktor ekonomi mejadi hambatan untuk keluarga ini dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Nenek pasien tanggap dengan saran dan edukasi dari pihak puskesmas. Jarak
rumah dengan puskesmas yang cukup dekat dan dapat diakses dengan mudah
menggunakan angkutan umum atau motor memudahkan pasien untuk selalu
kontrol rutin. Selain itu, biaya berobat di puskesmas gratis.
Kerukunan tidak terjalin baik antar anggota keluarga inti yaitu ayah dan ibu
pasien tidak tinggal satu rumah dengan pasien. Pasien juga tidak diberikan
nafkah oleh kedua orang tua kandungnya.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga:
: Cerai hidup
1. Masalah dalam organisasi keluarga : Dalam struktur keluarga, pasien diasuh oleh
kakek dan nenek pasien. Kepala keluarga adalah kakek pasien yang saat ini bekerja
sebagai sopir taksi dan nenek pasien sebagai ibu rumah tangga. Status ekonomi
keluarga pasien kurang karena kakek pasien membiayai hidup 6 orang dan ayah
pasien tidak membiayai kebutuhan pasien. Jumlah anggota keluarga yang banyak
menyebabkan kurang terpenuhinya kebutuhan hidup sehari hari termasuk kebutuhan
pasien. Selain itu ditambah pula ayah dan ibu pasien tidak tinggal serumah dengan
pasien serta kerukunan antar anggota keluarga tidak terjalin dengan baik.
2. Masalah dalam fungsi biologis: Pasien memiliki riwayat BBLR, asfiksia, dan TB
paru. Kebiasaan makan sehari-hari pasien tidak mencukupi baik kualitas maupun
kuantitas dari kebutuhan kalori.
3. Masalah perilaku kesehatan : Nenek pasien kurang mengerti akan pentingnya
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan pasien dibuktikan dengan tidak rutinnya nenek
pasien menimbang pasien ke posyandu dan tidak pernah melakukan imunisasi.
D. Diagnosis Holistik (Multiaksial)
Pasien dibawa datang berobat ke Puskesmas dengan jarak yang cukup dekat
dari rumah dan dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan umum dan biaya yg
murah. Pasien dibawa datang berobat dengan harapan rasa sakit yang dirasakan dapat
berkurang dan berat badan dapat naik dengan bantuan dokter di puskesmas. Nenek
pasien memiliki kekhawatiran jika penyakitnya tidak kunjung sembuh dan pasien
bertambah kurus.
Pasien jarang ditimbang di posyandu. Pasien juga baru pernah dibawa berobat
ke puskesmas pertama kali. Sebelumnya pasien sering dibawa kerumah sakit karena
sering demam dan pasien mempunyai riwayat TB paru. Pasien selalu diberika susu
yang encer setiap hari,bahkan hanya diberikan air gula saja jika tidak ada susu. Nenek
pasien juga belum mengerti tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan.
LINGKUNGAN
GENETIKA PELAYANAN
KESEHATAN
Tidak ada hubungan GIZI
antara gizi buruk dengan Jumlah kader aktif
faktor genetik BURUK hanya 2
PERILAKU
G. Rencana Pelaksanaan
Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan
H. Prognosis
1. Ad vitam: dubia ad bonam