Vous êtes sur la page 1sur 2

Niken Wening

25010115130229
Gizi Kesmas / Semester 7
MK Sosio Budaya Gizi

Kue Keranjang dan Kue Bulan Bentuk Asimilasi Budaya

Seperti di China, makanan kecil yang disajikan pada perayaan Tahun Baru
Imlek di Indonesia adalah kue keranjang. Kue keranjang di China memiliki
banyak variasi. Yang paling umum adalah kue keranjang berwarna putih (shui mo
nian gao). Ada juga kue keranjang kuning (huang nian gao), kue keranjang kurma
merah (hong zhao nian gao) dan sebagainya. Sedangkan di Indonesia, khususnya
di Jakarta, kue keranjang hanya ada satu jenis. Pembuatan kue keranjang di China
menggunakan tepung beras kuning dan tepung beras ketan, sedangkan di
Indonesia hanya menggunakan tepung beras ketan yang dicampur dengan gula
pasir dan gula jawa.
Kue keranjang di Indonesia dibuat dengan proses yang cukup lama.
Pertama-tama tepung beras ketan dicampur dengan gula pasir yang telah
diencerkan, yang kemudian akan menghasilkan adonan berupa cairan berwarna
putih yang sangat kental. Kemudian adonan ini dimasukan kedalam tong yang
ditutup rapat dengan plastik, dan didiamkan selama satu minggu agar mengalami
proses fermentasi. Setelah satu minggu, adonan putih akan berubah tekstur dari
kental menjadi agak basah seperti puding. Warnanya pun berubah menjadi
kekuningan. Setelah adonan tercampur rata, dituang ke wadah yang telah dilapisi
dengan daun pisang, kemudian dikukus selama 12 jam, gula jawa dicampurkan
kedalam adonan kue keranjang.
Di China, penyajian kue keranjang yang berwarna putih adalah dengan
cara ditumis, seperti menumis sayur. Bisa juga ditumis dengan bawang putih, cabe
dan lain-lain. Ada juga yang disajikan dengan cara dibalur dengan telur lalu
digoreng terlebih dahulu atau dimakan langsung. Sedangkan, kue keranjang di
Indonesia disajikan dengan cara dimakan langsung setelah dipotong. Bisa juga
digoreng dengan campuran adonan tepung, telur dan garam. Ada juga yang
menyajikannya dengan dikukus terlebih dahulu kemudian disajikan dengan
parutan kelapa.
Di China, kue bulan ada banyak jenisnya. Huang Shi dalam bukunya yang
berjudul Hari Raya China : Mid-Autumn, menyatakan : berdasarkan wilayahnya,
kue bulan bisa dibagi menjadi kue bulan ala Beijing, kue bulan ala Guangzhou,
kue bulan ala Suzhou, kue bulan ala Chaoshan, kue bulan ala Yunan, kue bulan
ala Hongkong, kue bulan ala Taiwan dan lain sebagainya. Berdasarkan isinya,
dapat dibagi menjadi kue bulan dengan isi kacang-kacangan, yaitu lima macam
kacang-kacangan dan bijibijian yang dicincang kasar dan direkatkan satu sama
lain dalam mooncake dengan sirup maltose. Kemudian ada kue bulan isi kurma,
isi kacang merah dan isi biji bunga teratai. Pembagian berdasarkan jenis kulitnya,
yaitu kue bulan dengan kulit kenyal, kulit renyah dan kulit lembut. Berdasarkan
rasanya, dapat dibagi menjadi rasa manis, asin, asin manis, pedas dan lain
sebagainya.
Di Indonesia, khususnya di Jakarta, kue bulan ada dua macam. Yang
pertama berwarna putih,bentuknya bulat pipih, biasa disebut dengan tong jiu pia.
Yang lainnya berwarna coklat, bentuknya bulat tebal. Kue jenis ini sama dengan
kue bulan ala Kanton. Kue bulan pada umumnya berbentuk bulat, cara
pembuatannya pun hampir sama, perbedaannya hanya terletak pada bahan
pembuat kulit dan isinya. Bahkan, kue bulan ala Suzhou sama seperti bakpia dari
Indonesia.

Vous aimerez peut-être aussi