Vous êtes sur la page 1sur 12

Asuhan Keperawatan Pada Kasus Demam pada Anak

No NOC NIC Keterangan NIC


1 Termoregulasi 1. Perawatan Demam Perawatan Demam
 Pantau suhu dan tanda-tanda  Cek Suhu dan tanda-tanda vital klien
Definisi : vital lainnya jaga agar klien dalam kondisi stabil
Keseimbangan antara produksi panas,  Monitor warna kulit dan suhu  Cek warna kulit ( apakah tmpak
mendapatkan panas dan kehilangan kemerahan ) dan ukur suhu klien
panas dengan termometer (apakah suhu
tubuh klien tinggi atau normal )
 Monitor asupan dan keluaran,  Nilai intake dan output cairan klien,
sadari perubahan kehilangan apakah sesuai atau tidak
cairan yang tak dirasakan
 Tutup pasien dengan selimut  Jaga agar suhu tubuh klien stabil
atau pakaian ringan, tergantung misalnya dengan penggunaan pakaian
pada fase demam ( yaitu : yang sesuai dengan fase demam klien
memberikan selimut hangat seperti saat suhu tinggi berikan klien
untuk fase dingin; dan pakaian yang tipis dan menyerap
menyediakan pakaian atau keringat
linen tempat tidur ringan untuk
demam dan fase
Skala Target Outcome : 3 – 5 bergejolak/flush)  Anjurkan klien untuk meningkatkan
 Dorong konsumsi cairan konsumsi cairan, perbanyak minum
Indikator : atau memakan buah-buahan
1. Berkeringat saat panas  Anjurkan klien beristirahat dan
( Pengeluaran keringat klien dalam  Fasilitasi istirahat, terapkan mengurangi aktivitas yang membuat
batas normal , rumus= 15xBB/24jam) pembatasan aktivitas; jika tubuh dehidrasi misalnya berlari-lari
2. Denyut nadi radial
diperlukan. dan bermain di bawah terik matahari.
( Denyut nadi klien stabil, tidak
 Jika klien dalam konmdisi dingin,
takikardi )
 Mandikan pasien dengan spons maka hindari tindakan yang
3. Peningkatan suhu kulit
hangat dengan hati-hati; hindari memperburuk keadaan pasien misalnya
(Suhu tubuh klien tidak diatas
niormal)
pasien tidak mengigil memandikan klien dengan air dingin

4. Hipertermia (suhu tubuh klien dapat  Tempatkan klien pada tempat yang
di normalkan )  Tingkatkan sirkulasi udara sirkulasi udaranya baik, klien tidak
5. Warna kulit lekas merah ( Kulit klien ditempatkan di ruangan yang pengap.
tidak menjadi merah karna suhu tubuh  Selalu pantau keadaan klien dan cegah
yang terlalu tinggi )  Pantau komplikasi-komplikasi terjadinya komplikasi pada klien
6. Perubahan warna kulit ( Kulit klien yang berhubungan dengan
dapat menjadi kemerahan karena suhu
demam serta tanda dan gejala
tubuh tinggi )
kondisi penyebab demam
7. Dehidrasi ( Kekurangan cairan tubuh
( misalnya; kejang, penurunan
Klien dapat diminimalisir)
tingkat kesadaran, status
elektrolit tidak normal dan lain-
N Outcome Terkait awal target lain)  Beritahu orang tua tentang tanda-tanda
o  Pastikan tanda lain dari infeksi infeksi pada anak, agar dapat
1. Berkeringat saat 4 5
yang terpantau pada orang tua, memantau keadaan klien dengan baik
panas
2. Denyut nadi radial 4 5
karena hanya menunjukan dan mencegah keadaan klien menjadi

3. Peningkatan suhu 4 5 demam ringan atau tidak lebih buruk


kulit demam sama sekali selama
4. Hipertermia 3 5 proses infeksi  Jaga keamanan dari klien yang gelisah
5. Warna kulit lekas 5 5  Pastikan keamanan pasien yang misalnya resiko jatuh dan lain-lain dan
merah gelisah lakukan tindakan untuk menenangkan
6. Perubahan warna 4 5 pasien
kulit
 Jaga agar bibir dan mukosa hidung
7. Dehidrasi 3 5
 Lembabkan bibir dan mukosa tidak kering dengan anjurkan klien
hidung yang kering meminum air

Skala :
1 = Berat
2 = Cukup berat
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Tidak ada
Tanda-Tanda Vital
Pengaturan Suhu
Definisi : 2. Pengaturan Suhu  Cek suhu klien secara teratur
Tingkat suhu, denyut nadi, respirasi  Monitor suhu paling tidak setiap 2
dan tekanan darah berada dalam jam, sesuai kebutuhan.  Cek tekanan darah, nadi dan respirasi,
kisaran normal.  Monitor tekanan darah, nadi dan sesuai kebutuhan dan dalam kondisi
respirasi, sesuai kebutuhan. stabil.
Skala target outcome : 2-5  Cek suhu klien dan lihat adanya
 Monitor suhu dan warna kulit kemerahan pada warna kulit
Indikator :  Anjurkan klien memperbanyak minum
 Tingkatkan intake cairan dan dan makan secara teratur dengan gizi
1. Suhu tubuh nutrisi adekuat. lengkap

( Suhu klien normal , n=36,6-37,5)  Diskusikan dengan orang tua tentangefek

2. Denyut nadi  Diskusikan pentingnya negatif tentang demam anak


termoregulasi dan kemungkinan
(Klien tidak mengalami takikardi ,
efek negatif dari demam yang
n= 60-100x/mnt)
berlebihan, sesuai kebutuhan.  Informasikan kepada pasien mengenai
3. Tingkat pernapasan ( Klien tidak
 Informasikan pasien mengenai indikasi adanya kelelahan akibat panas
mengalami takipnue, n=16-
indikasi adanya kelelahan akibat dan penanganan emergensi yang tepat,
24x/mnt)
panas dan penanganan emergensi sesuai kebutuhan
4. Tekanan nadi (TD klien normal )
yang tepat, sesuai kebutuhan  Jaga agar suhu lingkungan sesuai untuk
5. Kedalaman inspirasi (Gerakan  Sesuaikan suhu lingkungan untuk kebutuhan pasien
rongga dada klien saat inspirasi kebutuhan pasien  Kolaborasi dengan dokter dalam
dan ekspirasi stabil )  Berikan pengobatan antipiretik, pemberian obat
sesuai kebutuhan
N Outcome terkait awal target Monitor Tanda-Tanda Vital
o 3. Monitor Tanda-Tanda Vital  Cek tekanan darah, nadi, suhu dan
1. Suhu tubuh 3 5
 Monitor tekanan darah, nadi, status pernapasan dengan tepat secara
2. Denyut nadi 4 5
suhu dan status pernapasan teratur
3. Tingkat pernapasan 4 5
dengan tepat  Pantau tanda-tanda hipertermi pada
4. Tekanan nadi 5 5
 Monitor dan laporkan tanda klien
5. Kedalaman 4 5
inspirasi
dan gejala hipertermi  Cek keberadaan dan kualitas nadi
 Monitor keberadaan dan klien, apakah adekuat atau tidak
kualitas nadi  Cek irama dan laju pernapasan klien
Skala :
 Monitor irama dan laju
1 = Deviasi berat dari kisaran normal
pernapasan  Cek warna kulit klien tampak
2 = Deviasi yang cukup besar dari kisaran
 Monitor warna kulit, suhu dan kemerahan atau tidak, suhu tubuh klien
normal
kelembaban tinggi atau tidak dan bagaimana
3 = Deviasi sedang dari kisaran norma
4 = Deviasi ringan dari kisaran normal kelembaban kulit klien, kulit kering

5 = Tidak ada deviasi dari kisaran normal atau bagaimananya


 Cek tanda-tanda adanya cushing triad
 Monitor adanya cushing triad pada klien ( tekanan nadi yang
Keseimbangan Cairan ( tekanan nadi yang melebar, melebar, bradikardi dan peningkatan
2. bradikardi dan peningkatan sistolik) secara teratur
Definisi : sistolik)  Lakukan Identifikasi kemungkinan
Keseimbangan cairan di dalam ruang  Identifikasi kemungkinan penyebab perubahan tanda-tanda vital
intraseluler dan ekstraseluler tubuh. penyebab perubahan tanda- klien.
tanda vital.  Lakukan pemeriksaan secara berkala
Skala target outcome : 3-5  Periksa secara berkala keakuratan instrumen yang digunakan
keakuratan instrumen yang untuk perolehan data klien.
Indikator : digunakan untuk perolehan data
klien.
1. Tekanan darah
2. Denyut nadi
3. Keseimbangan intake dan output Monitor Cairan
dalam 24 jam 4. Monitor Cairan  Kaji kesesuaian jumlah dan jenis intake/
( Jumlah cairan yang masuk (makanan
 Tentukan jumlah dan jenis intake/ asupan cairan seta kebiasaan eliminasi
dan minuman ) kedalam tubuh klien
asupan cairan serta kebiasaan pada klien
seimbang dengan pengeluarannya
eliminasi  Lakukaan pengkajian terhadap faktor-
(urin dan keringat))
 Tentukan faktor-faktor resiko faktor resiko yang mungkin
4. Turgor kulit
( Kulit klien tidak kering)
yang mungkin menyebabkan menyebabkan ketidakseimbangan cairan (

5. Kelembaban membran mukosa ketidakseimbangan cairan ( luka luka bakar, hipertermia, paparan panas,
(membran mulut klien tidak kering bakar, hipertermia, paparan panas, infeksi, muntah diare dan lain-lain)pada
dan iritasi) infeksi, muntah diare dan lain- klien
6. Kehausan lain)  Kaji dan tentukan apakah klien
( kebutuhan cairan tubuh klien  Tentukan apakah klien mengalami kehausan atau gejala
tercukupi dengan meningkatkan mengalami kehausan atau gejala perubahan cairan ; pusing mual pada
asupan cairan )
perubahan cairan ; pusing mual klien
N Outcome terkait awal target
 Cek keadaan turgor kulit klien, apakah
o
1. Tekanan darah 4 5  Periksa turgor kulit kering atau mengerut
2. Denyut nadi 4 5  Timbang berat badan klkien apakah
3. Keseimbangan 3 5  Monitor berat badan mengalami penuran atau bagaimnanya.
intake dan output  Pantau asupan makanan dan pengeluaran
dalam 24 jam  Monitor asupan dan pengeluaran dari klien
4. Turgor kulit 4 5  Lakukan pencatatan yang akurat terhadap
5. Kelembaban 4 5
 Catat dengan akurat asupan dan asupan dan pengeluaran
membran mukosa
pengeluaran  Pantau keadaan membran mukosa,
6. Kehausan 3 5
 Monitor membran mukosa, turgor turgor kulit dan respon haus dari klien
Skala : kulit dan respon haus  pantau warna, kuantitas dan berat jenis
1 = Sangat terganggu  Monitor warna, kuantitas dan urin, apakah jumlah urin sedikit dan
2 = Banyak terganggu berat jenis urin warnanya kekuningan
3 = Cukup terganggu  lakukan pemberian cairan dengan tepat
4 = Sedikit terganggu
 Berikan cairan dengan tepat pada klien
5 = Tidak terganggu
 Cek grafis asupan dan pengeluaran secara
Hidrasi
 Cek grafis asupan dan berkala untuk memastikan pemberian
pengeluaran secara berkala untuk layanan yang baik pada klien
Definisi : memastikan pemberian layanan
( Ketersediaan) air yang cukup dalam yang baik.
kompartemen itraseluler dan
ektraseluler tubuh. Manajemen Cairan
5. Manajemen Cairan  Pertahankan intake/ asupan yang
Skala target Outcome : 3-5  Jaga intake/ asupan yang akurat akurat dan catat output klien
dan catat output klien  Pantau status hidrasi ( misalnya
Indikator :  Monitor status hidrasi membran mukosa lembab dan nadi
1. Turgor kulit 4-5 ( misalnya membran mukosa adekuat) pada klien
2. Intake cairan lembab dan nadi adekuat)  Cek tanda-tanda vital klien secara
( meningkatkan asupan cairan klien  Monitor tanda-tanda vital klien teratur
dengan perbanyak konsumsi cairan agar
 Pantau dan hitung makanan/ cairan
tidak dehidrasi )
 Monitor makanan/ cairan yang yang dikonsumsi dan asupan kalori
3. Output urin 3-5
dikonsumsi dan hitung asupan harian klien
4. Haus 4-5
kalori harian  Lakukan penghitungan pada status gizi
5. Warna urin keruh 4-5
(Warna urin menjadi lebih jernih)
 Monitor status gizi klien , apakah adekuat atau tidak

6. Peningkatan suhu tubuh 3-5  Lakukan pemberian cairan dengan


 Berikan cairan dengan tepat tepat
 Tingkatkan asupan oral  Meningkatkan asupan oral klien
Indikator : ( misalnya, memberi sedotan, ( misalnya, memberi sedotan,
menawarkan cairan diantara menawarkan cairan diantara waktu
N Kriteria Hasil awal target waktu makan) yang sesuai makan) yang sesuai
o  Distribusikan asupan cairan  Amati distribusikan asupan cairan
1. Turgor kulit 4 5
selama 24 jam selama 24 jam
2. Intake cairan 4 5
 Dukung pasien dan keluarga  Memberikan dukungan kepada pasien
3. Output urin 3 5
4. Haus 4 5
untuk membantu dalam dan keluarga untuk membantu dalam

5. Warna urin keruh 4 5 pemberian makan dengan baik pemberian makan dengan baik
6. Peningkatan suhu 3 5  Tawari makanan ringan  Anjurkan untuk memberikan makanan
tubuh ( misalnya, minuman ringan, ringan ( misalnya, minuman ringan,
buah-buahan segar dan jus buah-buahan segar dan jus buah )
buah ) untuk meningkatkan asupan nutrisi
Skala :
 Kolaborasi dengan dokter dan klien
1 = Sangat terganggu
tenaga kesehatan lain.  Melakukan kolaborasi dengan dokter
2 = Banyak terganggu
dan tenaga kesehatan lain.
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu 6. Manajemen Hipovolemia Manajemen Hipovolemia
 Timbang berat badan di waktu  Melakukan penimbangan berat badan di
yang sama ( misalnya, setelah waktu yang sama ( misalnya, setelah
bab/bak, sebelum makan ) bab/bak, sebelum makan ) pada klien
Pengetahuan : Diet yang  Monitor status hemodinamik  Lakukan monitoring r status
Disarankan seperti nadi dan teknan darah hemodinamik seperti nadi dan teknan
darah
Definisi :  Monitor adanya sumber-sumber  Monitor adanya sumber-sumber
Tingkat pemahaman yang kehilangan cairan ( muntah, diare kehilangan cairan ( muntah, diare dan
disampaikan tentang diet yang dan keringat yang berlebih, keringat yang berlebih, takipnue )
direkomendasikan oleh seorang takipnue )
profesional kesehatan untuk kondisi  Monitor asupan dan pengeluaran  Monitor asupan dan pengeluaran pada
kesehatan tertentu. asupan oral dan pengeluaran urin klien
 Dukung asupan cairan oral  Dukung asupan cairan oral dengan
Skala target Outcome : 3-5 memperbanyak minum
 Tawarkan pilihan minum setiap 1  Memberikan pilihan minum setiap 1
Indikator : sampai 2 jam saat terjaga, jika sampai 2 jam saat terjaga, jika tidak ada
1. Diet yang dianjurkan 3-5 tidak ada kontaindikasi kontaindikasi pada klien
( Klien mengetahui Diet yang sesuai  Monitor integritas kulit pasien,  Pantau keadaan integritas kulit pasien,
untuk kondisi demam) memiliki kulit kering memiliki kulit kering pada klien
2. Manfaat diet yang dianjurkan 3-4
 Tingkatkan integritas kulit  Tingkatkan integritas kulit dengan
( klien mengetahui dampak positif
perbanyak konsumsi air dan buah-buahan
dari diet makanannya)
 Instruksikan pada pasien untuk  Memberikan Instruksikan pada pasien
3. Cairan yang dihindari dalam diet 4-5
menghindari posisi yang berubah untuk menghindari posisi yang berubah
(klien menghindari konsumsi
minuman yang bisa memperburuk
cepat, khususnya dari posisi cepat, khususnya dari posisi terlentang ke

dehidrasi seperti the dan kopi ) terlentang ke posisi duduk atau posisi duduk atau berdiri karena klien
4. Porsi makan yang direkomendasikan berdiri akan pusing dan berisiko jatuh
3-5  Implementasikan posisi  Implementasikan posisi trendelenburg
( Porsi makanan yang trendelenburg yang dimodifikasi ( yang dimodifikasi ( misalnya, kaki di
direkomendasikan untuk klien demam misalnya, kaki di tinggikan di atas tinggikan di atas posisi jantung dengan
)
posisi jantung dengan tubuh tubuh terlentang) saat hipotensi untuk
5. Perencanaan menu berdasarkan diet
terlentang) saat hipotensi untuk mengoptimalkan perfusi otak dalam
yang dianjurkan 3-5
mengoptimalkan perfusi otak meminimalkan kebutuhan oksigen
(Klien mampu menyusun daftar
dalam meminimalkan kebutuhan jantung
makanan yang sesui setiap harinya )
oksigen jantung
 Monitor rongga mulut dari  Lakukan pemeriksaan pada rongga mulut

N Kriteria Hasil awal target kekeringan dan atau membran dari kekeringan dan atau membran
o mukosa yang pecah mukosa yang pecah, sriawan dan lain-lain
1. Diet yang 3 5  Memberikan cairan oral sesering
dianjurkan
 Sediakan cairan oral sesering mungkin untuk memelihara integritas
2. Manfaat diet yang 4 5
mungkin untuk memelihara membran mukosamulut, jika tidak ada
dianjurkan 3-4
integritas membran mukosamulut, kontraindikasi
3. Cairan yang 3 5
jika tidak ada kontraindikasi  Memfasilitasi kebersihan mulut klien
dihindari dalam
diet 4-5  Fasilitasi kebersihan mulut ( misalnya, menggosok gigi dengan pasta

4. Porsi makan yang 3 5 ( misalnya, menggosok gigi gigi, menggunakan obat kumur tanpa
direkomendasikan dengan pasta gigi, menggunakan alkoihol) dua kali sehari atau yang sesuai
3-5 obat kumur tanpa alkoihol) dua
5. Perencanaan menu 3 5 kali sehari atau yang sesuai  Instruksikan pada pasien dan atau
berdasarkan diet  Instruksikan pada pasien dan atau keluarga untuk mencatat intake dan
yang dianjurkan 3- keluarga untuk mencatat intake output dengan tepat yaitu jumlah
5 dan output dengan tepat. masukan air dan pengeluaran urin dan
keringatdari klien
 Instruksikan pada pasien dan atau
Skala :
1 = Tidak ada pengetahuan
 Instruksikan pada pasien dan atau keluaga tindakan –tindakan yang

2 = Pengetahuan terbatas keluaga tindakan –tindakan yang dilakukan untuk mengatasi hipovolimia
3 = Pengetahuan sedang dilakukan untuk mengatasi seperti meningkatkan intake cairan
4 = Pengetahuan banyak hipovolimia dengan meningkatkan asupan cairan
5 = Pengetahuan sangat banyak dengan minum

Vous aimerez peut-être aussi