Vous êtes sur la page 1sur 3

A.

HASIL
1. Hasil penentuan kadar protein menggunakan metode Biuret
konsentrasi
larutan
albumin nilai absorban
(x) (y)
0,1 0.023
0,2 0.017
0,4 0.016
0,6 0.015
0,8 0.016
1 0.017

a. Telur rebus (y= -0,0047x + 0,0197)


0,018 = -0,0047x + 0,0197
0,018 – 0,0197 = -0,0047x
-0,0017 = -0,0047x
x = -0,0047 / -0,0017
= 2,764
2. Hasil penentuan kadar protein menggunakan metode titrasi formol
No Bahan Hasil
Titrasi I Titrasi II Blanko Titrasi
Formol
1. Telur Rebus 0,5 0,3 0,3 0

Perhitungan
Telur rebus
1. % Protein = 6,68 x 0
=0
2. % N = 0/ 50 x 0, 1 x 14, 008
=0

B. ANALISIS DATA
1. Hasil penentuan kadar protein menggunakan metode Biuret
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan
hasil konsentrasi larutan albumin 0,1 dengan nilai absorban 0,023,
konsentrasi 0,2 didapatkan nilai absorban 0,017, konsentrasi 0,4
didapatkan nilai absorban 0,016, konsentrasi 0,6 didapatkan nilai absorban
0,015, konsentrasi 0,8 didapatkan nilai absorban 0,016, konsentrasi 1
didapatkan nilai absorban 0,017. Setelah didapatkan nilai absorbansi maka
mencari nilai persamaan regresi. Setelah ditemukan persamaan regresinya,
maka nilai absorban dari bahan putih telur yang direbus sebesar 2,764.

2. Hasil penentuan kadar protein menggunakan metode titrasi formol


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan menggunakan bahan
sampel putih telur yang sirebus. Dengan jumlah sampel yang digunakan
yaitu 5 gram lalu ditambah dengan 20 ml aquadest, lalu 0, 4 ml K. oksalat
jenuh dan 1 ml pp, kemudan bahan yang telah ada di erlenmeyer di titrasi
dengan menggunakan larutan NaoH sampai berwarna merah jambu,
Jumlah ml NaOH yang digunakaan untuk titrasi I ini yaitu untuk susu sapi
0,4, susu kambing 0, 3 dan sari kedelai 0.15, selanjutnya masing-masing
bahan yang telah dititrasi ditambahkan dengan 2 ml formaldehid 40%
kemudian melakukan titrasi kedua dengan diketahui hasil dari masing-
masing bahan yaitu susu sapi 0,8, susu kambing 0, 9 dan sari kedelai 0.75.
Selain melakukan titrasi bahan sampel juga dilakukan titrasi blanko
dengan menggunakan 20 ml Aquadest, 0, 4 ml larutan K-Oksalat jenuh, 1
ml indikator Phenolphthalein dan 2 ml larutan formaldehid hasil titrasi
menggunakan NaOH dari blanko yaitu sebesar 0,3. Setelah diketahui hasil
Titrasi kedua dan titrasi Blanko selanjutnya dilakukan perhitungan titrasi
formol yaitu hasil pengurangan titrasi II dengan titrasi Blanko dikertahui
hasilnya yaitu putih telur yang direbus sebesar 0
Untuk mengetahui % protein dan Kasein dilakukan perhitungan
dengan menggunakan rumus berikut.

% Telur : 6,68 x ml titrasi


formol
%N : titrasi/ g bahan x 10 x N. NaOH
x 14.008
Hasil dari perhitungan diketahui bahwa % Protein dari bahan putih
telur rebus ialah 0%.

Vous aimerez peut-être aussi