Vous êtes sur la page 1sur 2

Pada usia 12 tahun, Jack Ma belajar bahasa Inggris sendiri.

Selama delapan tahun, dia sengaja


gowes naik sepeda selama 40 menit setiap hari ke sebuah hotel di dekat distrik West Lake Hangzhou,
agar bisa bertemu turis asing. Di sanalah Jack Ma menawarkan diri menjadi pemandu turis, gratis,
hanya untuk berlatih bahasa Inggris. Dia juga membeli radio sehingga ia bisa mendengarkan siaran
bahasa Inggris setiap hari. Pria berwajah lugu itu tidak pernah unggul dalam pelajaran matematika.
Dia bahkan pernah gagal dua kali masuk ke perguruan tinggi di Tiongkok.

Namun, setelah persiapan yang ketat, ia mencoba ikut tes yang ketiga kalinya dan akhirnya
lulus dari Hangzhou Teachers Institute pada 1988. Jack Ma lalu mencari kerja dan pernah ditolak untuk
sejumlah pekerjaan, termasuk posisi manajer di Kentucky Fried Chicken, tepat setelah ia lulus. Lantas,
akhirnya ia berlabuh menjadi seorang guru Bahasa Inggris dengan bayaran sangat kecil, hanya sekitar
US$ 1-US$ 15 per bulan di sebuah universitas setempat.

Pada 1995, Jack Ma pergi ke Seattle, Amerika Serikat (AS) untuk bekerja sebagai penerjemah.
Pada kunjungan pertamanya ke AS, temannya mengenalkannya dengan internet. Kepada Jack Ma,
temannya itu mengatakan bahwa semuanya bisa ditemukan di internet. Namun saat ia coba
melakukan searching, dia tidak bisa menemukan apapun tentang Tiongkok di internet sama sekali.

Saat kembali ke Tiongkok, ia meluncurkan sebuah layanan direktori bisnis online bernama
China Pages. Sayang, jalan sukses China Pages tak semulus yang dibayangkan.

Barulah pada 1999 Jack Ma mengumpulkan 18 orang di apartemennya di Hangzhou untuk


menyampaikan visinya membuat sebuah perusahaan e-commerce baru bernama Alibaba. Dari situ,
Jack Ma dan teman-temannya berhasil mengumpulkan dana US$ 60.000 untuk memulai Alibaba. Jack
Ma sengaja memilih nama Alibaba karena ia ingin menciptakan sebuah perusahaan global dari awal.
Dia memilih nama Alibaba karena mudah dieja dan karena orang di mana pun tahu bahwa kata itu
adalah perintah "Open Sesame" untuk membuka pintu harta karun.

Jack Ma dikenal sebagai salah satu bos paling berkarakter, termasuk gaya berpakaiannya.
Nasib baik berpihak padanya. Ya, sempat melantai di bursa pada 2015, Alibaba menjadi salah satu
perusahaan yang paling bernilai. Aksi penawaran saham perdananya (IPO) menjadi yang terbesar
dalam sejarah perusahaan teknologi. Saham Alibaba melonjak 3 persen dari harga US$ 68 menjadi
US$ 92,7 di New York Stock Exchange (NYSE).

Perusahaan Alibaba kini bernilai lebih dari US$ 231 miliar. Ini menjadikan Alibaba sebagai
perusahaan teknologi paling berharga keempat di dunia, setelah Apple, Google, dan Microsoft.

TEORI ROGERS

Teori Rogers sebenarnya didasarkan pada “daya hidup” yang mana disebut sebagai
kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan akstualisasi inilah yang diartikan sebagai motivasi yang
mana menyatu di dalams etiap individu masing-masing dan bertujuan untuk mengembangkan seluruh
potensi yang ada semaksimal mungkin. Jadi makhluk hidup tak hanya memiliki tujuan untuk bertahan
hidup saja namun juga mendapatkan apa yang terbaik di dalam keberadaannya.

Jack Ma adalah salah satu yang berhasilmengembangkan daya hidup secara maksimla, ia
berusaha keras untuk bisa belajar Bahasa inggris. Jack Ma cocok dengan teori the self sebagai konstruk
yang menjelaskan bagaimana individu melihat dirinya sendiri. Konsep pokok teori kepribadian yang
dikemukakan oleh Rogers ini adalah self, yang mana menjadi struktur kepribadian itu sendiri. Self
terbagi menjadi dua, yaitu Real Self serta Ideal Self. Real self adalah kondisi individu saat ini, sedangkan
ideal self adalah kondisi individu yang mana ingin dilihat dan dicapai oleh individu itu sendiri. Jack Ma
ingin sekali fasih berbahasa ianggris, segala upaya ia tempuh sampai berhasil dalam bidang yang ingin
iya capai.

Vous aimerez peut-être aussi