Vous êtes sur la page 1sur 25

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN-MESIN FLUIDA

“KOMPRESOR"

Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
1. Moch Syahrul Birri NIM: H41160679
2. Nabila Maya Safitri NIM: H41160685
3. Arip Mojito NIM: H41160772
4. David Mahendra NIM: H41160780
5. Muhammad Rizal Efendi NIM: H41160800
6. Rivaldy Ahmad Nurfaizy NIM: H41160827

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk


memasukkan udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi.
Kompresor bisa kita temukan pada alat pengungkit, kendaraan roda empat,
pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang
menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.

Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri


udara dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara
kerja kompresor pun bisa berbeda pula.

Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara


dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan
pada mesin otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu
reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.

Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang
berhubungan dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas
dan bahan bakar cair melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam peralatan
pengangkat berat yang bekerja secara pneumatik, kompresor digunakan dalam
fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber tenaga.

Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua
jenis kompresor yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama
adalah kompresor dengan metode krja positif displacement dan yang kedua
adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.

Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini?
Yang pertam, kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini
bekerja dengan cara memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat
yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam
dengan sendirinya akan naik.

Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan


sesuai dengan peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif
displacement ini digunakan dalam reciprocating compressor dan rotary.

Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap


tapi udara yang ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada
saat yang sama kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi
karena udara pada ruang yang volumenya tetap mengalami tekanan.
Kompresor yang menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat turbo
axial flow.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mengetahui hubungan antara waktu dengan tekanan pada suatu


kompresor

2. Mengetahui hubungan antara tekanan dengan daya pada suatu


kompresor
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Kompresor adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk


menghasilkan gas atau udara yang terkompresi atau bertekanan dengan cara
memampatkannya, dan dikeluarkannya pada bagian discharge. Untuk itu,
kompresor memerlukan gas atau udara sebagai bahan baku pembentuk gas atau
udara bertekanan, dan ini diambil oleh kompresor lewat sunction-nya, oleh
karena itu kompresor juga berfungsi sebagai alat transportasi, dalam hal ini
mampu menarik gas atau udara ke tempat lain. Kompresor yang beroperasi
dengan tekanan gas masuk di bawah tekanan atmosfer dan dikompresi menjadi
tekanan atmosfer atau lebih disebut kompresor vakum.

z
Gambar 2.1. Kompresor
2.2 Sifat-sifat fisik udara

a. Berat jenis udara


Berat jenis udara suatu gas harus disebutkan pula tekanan dan temperaturnya.
Semakin berat jenis udara maka semakin besar pula kerja kompresor.

b. Panas jenis udara

Panas jenis udara di definisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk

menaikkan temperature 1 gram udara = 1oC

c. Kelembaban udara

Sejumlah uap air selalu terdapat di dalam atmosfer. Derajat kekeringan/kebasahan


udara dalam atmosfer disebut kelembapan. Kelembapan dapat dinyatakan menurut 2 cara yaitu
:

- Kelembapan mutlak : berat uap air (dalam kg/g) di dalam 1m3 udara lembap
- Kelembapan relatif : perbandingan antar kelembapan mutlak udara lembap dan
kelembapan mutlak udara jenuh pada temperatur yang sama dan dinyatakan dalam
%
d. Tekanan Udara
1.Tekanan gas
Jika suatu gas/udara menempati suatu bejana tertutup, maka pada dinding bejana
tersebut bekerja suatu gaya. Gaya persatuan luas dinding ini dinamakan tekanan.
2.Tekanan atmosfer
Tekanan atmosfer yang bekerja di permukaan bumi dapat dipandang sebagai
berat kolom udara mulai dari permukaan bumi sampai batas atmosfer yang paling

atas. Untuk kondisi standar, gaya berat udara kolom ini pada setiap 1cm 2 luas
permukaan bumi adalah 1,033 kgf.Tekanan atmosfer juga bisa dinyatakan dengan
tinggi kolom air raksa (mmHg) dimana 1 atm = 760 mmHg.
e. Kekentalan
Kekentalan dapat didefinisikan sebagai kelengketan suatu fluida yang
mempengaruhi pergerakan fluida di dalam atau di luar saluran dalam satuan waktu.
f. Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah perubahan fluida yang terjadi dikarenakan perubahan gaya
tekan yang nantinya akan merubah densitas, volume dan suhu fluida tersebut.
Gambar
2. 1 rambatan gelombang suara

2.3 Prinsip kerja kompresor .

Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas.


Kompresor udara biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang
menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir,
kompresor jenis ini bekerja sebagai penguat (booster). Adapun kompresor yang
menghisap gas bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfir disebut pompa
vakum. Kompresor pada dasarnya bekerja memampatkan gas.

2.4 Klasifikasi dan Jenis-Jenis Kompresor

Berdasarkan rasio tekanan :

1. Kompresor (pemampat) dipakai untuk jenis yang bertekanan


tinggi

2. Blower (peiup) untuk yang bertekanan agak rendah.

3. Fan (kipas) untuk yang bertekanan sangat rendah.

Berdasarkan cara pemampatan :

II-1
1. Jenis turbo, menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya
sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler, atau dengan gaya
angkat (lift) yang ditimbulkan oleh sudu yang dibedakan dalam
arah aliran udara : kompresor aksial dan dan kompresor radial.

2. Jenis perpindahan, menaikkan tekanan dengan memperkecil atau


memampatkan volume gas yang diisap ke dalam silinder atau
stator oleh torak atau sudu. Kompresor jenis perpindahan dibagi
menjadi : jenis putar dan bolak-balik. Kompresor putar dibagi :
jenis roots, sudu luncur, dan sekrup.
Berdasarkan konstruksinya :

1. Berdasarkan jumlah tingkat kompresi : 1 tingkat, 2 tingkat, dan


banyak ingkat.

2. Berdasarkan langkah kerja (pada torak) : kerja tunggal, dan kerja


ganda.

3. Berdasarkan susunan silinder (pada torak) : mendatar, tegak,


bentuk L, bentuk V, bentuk W, bentuk bintang, lawan berimbang
(balance oposed).

4. Berdasarkan cara pendinginan : pendinginan air, dan udara.

5. Berdasarkan transimisi penggerak : langsung, sabuk V, dan roda


gigi.

6. Berdasarkan penempatannya : permanen, dan portable.

7. Berdasarkan cara pelumasan : dengan minyak, dan tanpa minyak.

2.5 Jenis-jenis kompresor:

1. Positive displacement
a. Reciprocating
- Single acting
- Double acting

II-2
- Diafragma
b. Rotary
- Screw
- Lobe
- Sliding vane
- Scroll
- Liquid ring

2. Dynamic compression
a. Sentrifugal compression
b. Aksial compression

2.5.1 Kompresor Positive Displacement

Kompresor ini tersedia dalam dua jenis: reciprocating dan putar/ rotary.

 Kompresor reciprocating

Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan


untuk mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti
pompa sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan
pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor
proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.

Gambar 2. 2 Penampang melintang kompresor


reciprocating

II-3
 Kompresor Torak

Untuk kompresor jenis positif displacement yaitu kompresor torak, cara


kerjanya adalah sebagai berikut, jika torak ditarik ke atas, tekanan dalam
silinher dibawah torak akan menjadi negatif (lebih kecil dari tekanan atmosfir)
sehingga udara akan masuk melalui celah katup isap. Katup ini dipasang pada
torak yang sekaligus berfungsi juga sebagai perapat torak. kemudian jika torak
ditekan kebawah, volume udara yang terkurung dibawah torak akan mengecil
sehingga tekanan akan naik. Katup isap akan menutup dengan merapatkan
celah antara torak dan dinding silinder. Jika torak ditekan terus volume akan
semakin kecil dan tekanan didalam silinder akan naik. katup isap akan menutup
dengan merapatkan celah antara torak dan dinding silinder.

Gambar 2. 3 Prinsip kerja kompresor torak.

Langkah kerja kompresor torak berdasarkan diagram p-v


1 – 2 : pada kondisi ini piston bergerak ke kiri dan menekan udara
sampai volumenya menjadi kecil (V2) dan tekanan meningkat
2– 3 : Setelah mencapai tekanan tertentu (P2=P3) maka katup keluar
akan terbuka sehingga terjadi percampuran uadara dalam silinder
dengan reservoir meskipun volume diperkecil lagi (sampai V3)
namun tekanan tetap konstan.

II-4
3 – 4 : Disini piston mulai bergerak kekanan sehingga volume membesar
dan tekanan menjadi turun.
4 – 1 : Katup masuk terbuka dan terjadi percampuran udara luar dengan
uadara dalam silinder.sehingga meskipun diperbesar tekanan akan
tetap konstan.
Keempat lengkah di atas dapat kita amati pada gambar di bawah ini :

Gambar 2. 4 Diagram P – V dari kompresor torak

Gambar 2. 5 kompresor double acting

 Kompresor Diafragma

Kompresor ini termasuk ke dalam jenis kompresor torak. Penempatan


torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh sebuah diafragma. Udara
pada proses ini tidak akan masuk dan berhubungan langsung dengan bagian-
bagian yang bergerak resiprok. Oleh karena itu udara selalu dijaga dan bebas
dari oli. Kompresor jenis ini banyak digunakan dalam industri bahan makanan,
industri farmasi dan kmia. Prinsip kerja dari kompresor ini ialah denagn cara

II-5
mengatur katup masukan udara dan diisap oleh torak yang gerakannya naik
turun sesuai dengan bentuk katup. Hal ini akan terjadi terus menerus sampai
tekanan yang ada di dalam bak penampung telah sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2. 6 kompresor diafragma

 Kompresor Putar/ Rotary

Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston


dan memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi
pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih
tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah,
bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini
sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200
hp atau 22 sampai 150 kW.

II-6
- Kompresor screw

Gambar 2. 7 kompresor screw

Kompresor screw merupakan sebuah kompresor yang menggunakan


jenis

perpindahan mekanisme positif berputar

- Kompresor lobe

Gambar 2. 8 kompresor lobe

Gambar 2.8 kompresor lobe

Sebuah kompresor yang kemampuan kompresinya berasal dari dua


gear rotor yg saling impeler.

II-7
- Sliding vane

Gambar 2. 9 sliding vane

Sebuah kompresor (rotari) vane geser memiliki rotor padat dipasang di dalam
air berjaket silinder, serupa dengan bagian air berjaket dari silinder
reciprocating. Jaket air di sekitar silinder yang digunakan untuk
pendinginan. Rotor diisi dengan pisau yang bebas bergerak masuk dan keluar
dari slot longitudinal pada rotor.
- Scroll
Merupakan sebuah kompresor yang berfungsi menekan atau
mengkompresi udara menggunakan grakan dari scrol atau spiral.

Gambar 2. 10 scroll kompresor

II-8
- Liquid ring

Gambar 2. 11 liquid ring

2.5.2 Kompresor Dinamis

 Kompresor Sentrifugal
Kompresor udara sentrifugal (lihat Gambar 5) merupakan kompresor
dinamis, yang tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara.
Rotor melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara.
Momen ini dirubah menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara
perlahan dalam difuser statis. Kompresor udara sentrifugal adalah kompresor
yang dirancang bebas minyak pelumas. Gir yang dilumasi minyak pelumas
terletak terpisah dari udara dengan pemisah yang menggunakan sil pada poros
dan ventilasi atmosferis. Sentrifugal merupakan kompresor yang bekerja
kontinyu, dengan sedikit bagian yang bergerak; lebih sesuai digunakan pada
volum yang besar dimana dibutuhkan bebas minyak pada udaranya.

II-9
Gambar 2. 12 kompresor sentrifugal

 Kompresor Aksial

Gambar 2. 13 kompresor axial

Kompresor ini memiliki prinsip kerja seperti jenis rotari yaitu sistem
udara alir dan cocoksebagai penghantar udara yang besar. Kompresor aliran
ada yang dibuat arah masukannya udara secara aksial dan ada yang radial.
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan
ke berikutnya secara radial. Pada lubang masukan pertama udara dilemparkan
keluar sumbu dan oleh dinding ruangan dipantulkan dan kembali mendekati
sumbu. Dari pertama masuk lagi ketingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat
yang dibutuhkan.

2.6 Teori Tekanan

1. Tekanan gas.

II-10
Menurut teori ilmu fisika, gas terdiri dari molekul-molekul yang
bergerak terus menurus secara seimbang. Karena gerakan ini, dinding bejana
yang ditempati akan mendapatkan tumbukan terus menerus dan inilah yang
dirasakan sebagai tekanan pada dinding. Jika temperatur gas dinaikkan, maka
gerakan molekul akan semakin cepat dan tumbukan akan semakin sering dan
dengan impuls yang semakin besar. Jadi jika volume bejana tetap tekanan akan
semakin besar.

2. Tekanan mutlak dan tekanan lebih.

 Tekanan lebih (gage pressure) adalah tekanan ukur dimana harga nol
diambil sama dengan tekanan atmosfir.

 Tekanan mutlak adalah tekanan ukur dimana harga nol diambil sama
dengan tekanan vakum mutlak (0 atm)

 Tekanan vakum adalah tekanan gage yang terbaca dibawah tekanan 1


atm

Tek
ana
Tekanan
atmosfir

T
e
Gambar 2. 14 Tekanan gas

2.7 Teori Kompresi

1. Hubungan tekanan dan volume.

Jika gas dikompresikan (atau diexpansikan) pada temperatur tetap maka


tekanannya akan berbanding terbalik dengan volumenya (Hukum Boyle).

P1 V1 = P2 V2 = Konstan

II-11
2. Hubungan temperatur dan volume.

Seperti halnya zat padat dan cair, gas akan mengembang jika
dipanaskan pada tekanan tetap dan pengembangannya jauh lebih besar karena
gas mempunyai koefisien muai yang jauh lebih besar. Hukum charles
menyatakan : semua gas

apabila dinaikkan temperaturnya sebesar 1 oC pada tekanan tetap, akan


mengalami pertambahan volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0 oC dan
sebaliknya.

 t 
V1  V0 1  1 
 273 
 t2 
V2  V1 1  
 273 
V1 273  t1

V2 273  t 2

dimana :
Vo = Volume gas pada temperatur 0 oC
V1 = Volume gas pada temperatur t1 pada tekanan yang sama dengan V0 (0
o
C)
V2 = Volume gas pada temperatur t2 pada tekanan yang sama dengan V0 (0
o
C)
t1 dan t2 = Temperatur (oC)

3. Persamaan keadaan.
Hukum Boyle-Charles merupakan gabungan dari hukum Charles dan
hukum Boyle yang digunakan untuk gas ideal yang dinyatakan dengan :
PV = m R T

2.7.1 Proses Kompresi Gas

1. Cara Kompresi
Kompresi dapat dilakukan dengan : Isotermal, Isentropik (adiabatik), dan
politropik.

 Kompresi Isotermal.

II-12
Bila gas dikompresi, maka ada energi mekanik yang diberikan dari luar
ke gas. Energi ini dirubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas naik
jika tekanan semakin tinggi. Namun jika proses kompresi dibarengi dengan
pendinginan untuk mengeluarkan panas, temperatur dapat dijaaga tetap disebut
dengan kompresi isotermal.

P  = Konstan

Kompresi ini sangat berguna dalam analisa teoritis, namun secara


praktek jauh sekali perbedaannya.

Gambar 2. 15 isothermal model

 Kompresi Isentropik

Jika silinder diisolasi secara sempurna, maka kompresi akan


berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk ke gas. Proses ini
disebut adiabatik. Dalam praktek proses ini tidak pernah terjadi secara
sempurna, namun sering dipakai dalam kajian teoritis.

P k = Konstan
Cp
Dimana : k 
Cv

Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat


dilihat bahwa untuk pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatik akan

II-13
menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada proses isotermal dengan
demikian kerja yang diperlukan pada kompresi adiabatik juga lebih besar.

Gambar 2. 16 kompresi adiabatik

 Kompresi politropik

Karena sesungguhnya kompresi bukan isotermal karena ada kenaikan


temperatur, dan juga bukan adiabatik karena ada panas yang dipancarkan
keluar. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya ada diantara keduanya dan
disebut kompresi politropik.

P n = Konstan
dimana : n = Indeks politropik (1 < n < k)

2.7.2 Perubahan Temperatur

Pada waktu kompresi, temperatur gas dapat berubah tergantung pada


jenis proses yang dialami. Hubungan temperatur dan tekanan untuk
masing-masing proses :
a. Proses Isotermal, dimana proses ini temperatur dijaga tetap.
b. Proses Isentropik

Dalam kompresi adiabatik tidak ada panas yang dibuang keluar atau
dimasukkan ke silinder sehingga seluruh kerja mekanis yang diberikan dalam
proses ini akan dipakai untuk menaikkan temperatur gas.
k 1 k
P 
Td  Ts  d 
 Ps 

dimana :
Td = Temperatur keluar (K)

II-14
Ts = Temperatur masuk (K)
Pd = Tekanan keluar (Pa)
Ps = Tekanan masuk (Pa)
c. Proses Politropik.

Jika selama proses kompresi udara didinginkan, misalnya dengan


memakai air pendingin untuk silinder, maka sebagian panas yang timbul akan
dikeluarkan.
n 1 n
P 
Td  Ts  d 
 Ps 

2.8 Jenis Penggerak dan transmisi daya poros

1. Motor listrik.

Secara kasar ada motor induksi dan motor sinkron. Motor induksi
mempunyai faktor daya dan efisiensi yang lebih rendah dari pada motor
sinkron. Namun motor induksi banyak dipakai karena harganya relatif murah
dan pemeliharaannya mudah.

2. Motor bakar torak.

Motor bakar torak digunakan sebagai penggerak kompresor bila tidak


tersedia sumber listrik ditempat pemasangan, atau bila kompresor tersebut
merupakan kompresor portable.

3. Transmisi daya poros.

Bila dipakai motor listrik sebagai penggeraknya maka transmisi dapat


menggunakan sabuk V, kopling tetap, dan rotor terpadu. Bila dipakai motor
bakar torak dapat digunakan sabuk V, kopling tetap, atau kopling gesek.

II-15
2.9 Penentuan spesifikasi kompresor

Dalam spesifikasi kompresor, angka yang terpenting adalah laju volume


gas yang dikeluarkan serta tekanan kerjanya. Dengan demikian bisa dihitung
keperluan daya untuk kompresor.

Persyaratan dalam pemilihan kompresor :

1. Tekanan isap dan keluar

2. Jenis dan sifat-sifat gas yang ditangani

3. Tempertatur dan kelembaban gas dan kondisi lingkungan tempat


instalasi

4. Kapasitas aliran yang diperlukan dan peralatan pengaturnya

5. Cara pendinginan

6. Sumber tenaga dan jenis penggera mula

7. Jenis kompresor, pelumasannya, tingkat kompresi. Permanen atau


portable

8. Bahan kompresor dan instalasi


1. Biaya investasi
2. Biaya operasi
3. Biaya maintenance

2.10 Teori dasar alat ukur

1. Pressure Gauge

Pressure gauge merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui


perbedaan tekanan yang melewati pipa.Pressure gauge yang biasa digunakan
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

II-16
Gambar 2. 17 pressure gauge

II-17
II-1

Vous aimerez peut-être aussi