Vous êtes sur la page 1sur 2

Abimanyu dan Ara adalah kakak beradik yang hubungannya sama sekali tidak harmonis.

Ara selalu
mencoba untuk dekat dengan Abimanyu, kakaknya itu. Sejak kecil Abimanyu, yang lebih akrab disapa
Bibim ini merasa bahwa Ayah dan Ibunya tidak pernah memperdulikannya. Dia berpikir orang tuanya
hanya memikirkan adiknya saja. Saat Bibim masih duduk dibangku SMA kelas 12, Ayah dan Ibunya
menghembuskan nafas terakhir. Pada saat itu Bibim melihat dengan mata kepalanya sendiri, Ayah dan
Ibunya yang tergeletak di lantai dengan beberapa luka tembak dan darah yang berceceran dimana-mana.
Dia hanya mendengar suara ringikan anak kecil, yang tak lain adalah adiknya. Kemudian Ara mengalami
trauma berat karena kejadian itu, dia masih tidak bisa bicara tentang kejadian itu. Dan itu membuat
Bibim sangat marah dan memutuskan untuk tidak pernah berbicara dengan Ara.

5 tahun kemudian, Bibim sudah menjadi seorang Tentara yang gagah perkasa dan Ara telah menjadi
remaja yang cantik. Sejak saat Bibim tidak pernah mengajak Ara berbicara, Ara menjadi orang gang
sangat introvert. Bahkan jika ada orang baru dan belum dia kenal, dia akan merasa sangat canggung,
gugup, dan seperti orang ketakutan. Ara tidak bisa melihat senapan, karena jika dia melihat senapan dia
akan berubah menjadi histeris. Dengan keadaan Ara yang seperti ini tentu saja Bibim sangat kesal,
bahkan hampir semua wanita yang bibim sukai malah menjauh dari Bibim karena adiknya yang aneh.

Bibim meletakkan beberaoa senapan dia meja makan, dia ingin trauma yang dialami Ara itu menghilang.

Bibim : "Ara!!! Kemarilah cepat!!"

Ara : (Hanya diam dan menatap kakaknya dengan pandangan kosong.)

Bibim : "Lihat!! apa itu?" (dengan mengarahkan pandangan matanya ke meja makan)

Ara : "Aaaaaaa!!!! Tidak, tidak, tidak, tidak... Ayah... Ibu.... Suara itu... Tidakk... Tidak..." (Ara terus
mengulang perkataan itu dengan terus memukulia kepalanya seakan dia berusaha melupakan kejaidan
itu dan itu membuat Bibim kesal)

Bibim : "Ara hentikan!!! ARA HENTIKAN!! ARA KAMU HARUS MENGHILANGKAN TRAUMAMU!!! "(Bibim
mencoba menyadarkan Ara dengan menghoyakkan pundak Ara dan berteriak ke Ara)
Ara : ( Kakinya mulai melemas dan akhirnya dia jatuh terduduk)

Bibim sama sekali tidak merasa kasihan kepada adiknya itu. Kemudian Bibim mengambil kain hitam dan
menutup mata Ara. Bibim mengambil pistol yang kosong (tidak ada peluru) dan memberikannya kepada
Ara. Ara terlihat sangat tenang jika matanya ditutup.

Bibim : "Ini pistol, hilangkan traumamu! Ini hanya sebuah benda jika tidak ada peluru. Tapi ini akan
menjadi senjata jika didalam benda ini terdapat peluru. Mulai sekarang jangan takut dengan benda ini."
(Perlahan Bibim membukakan kain hitam yang menutupi mata Ara)

Perlahan Ara membuka matanya dan melihat benda yang sangat dia benci berada di tanngannya. Tangan
Ara gemetar dengan hebatnya. Bibim langsung memegangi pergelangan tangan Ara.

Bibim : "Sudah ku bilang ini hanya benda, tidak ada peluru didalamnya."

Vous aimerez peut-être aussi