Vous êtes sur la page 1sur 1

Kelompok 4: A.A.

Istri Syania Vihira Nanda ` 1607532006 (02)


Kannia Aulia Sahari 1607532018 (16)
Ni Kadek Candra Kusuma Dewi 1607532019 (17)

Aspek Keprilakuan pada Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi Pertanggungjawaban adalah istilah yang digunakan dalam menjelaskan akuntansi


perencanaan serta pengukuran dan evaluasi kinerja organisasi sepanjang garis pertanggungjawaban
yang juga merupakan jawaban akuntansi manajemen terhadap pengetahuan umum bahwa masalah-
masalah bisnis dapat dikendalikan seefektif mungkin dengan mengendalikan orang orang yang
bertanggungjawab dalam operasi tertentu, yang memungkinkan terjadinya Manajemen berdasarkan
pengendalian dan Manajemen berdasarkan tujuan.
Akuntansi pertanggungjawaban berbeda dengan akuntansi konfensional dimana akuntansi
pertanggungjawaban lebih meningkatkan relevansi dan informasi akuntansi dengan menetapkan
kerangka kerja, akumulasi data dan pelaporan yang sesuai sementara akuntansi konfensional hanya
mengklasifikasikan sifat dan fungsi tanpa menggambarkan individu yang bertanggungjawab.
Akuntansi pertanggungjawaban tidak mengalokasikan biaya gabungan ke segmen yang memperoleh
manfaat melainkan membebankan biaya pada individu di segmen yang mengendalikan terjadinya
biaya tersebut.
Pusat-pusat pertanggungjawaban individu berfungsu sebagai kerangka kerja untuk mengukur dan
mengevaluasi kinerja dari manager segmen yang dikelompokkan berdasarkan tanggungjawabnya.
Pusat pertanggungjawaban dikelompokkan menjadi 4, yaitu: 1)Pusat Pendapatan; 2) Pusat Biaya.
Pusat biaya dibagi atas 2, yaitu Pusat Biaya Teknik yang biayanya berhubungan fisik yang erat
dengan output dan Pusat Biaya Kebijakan yang tidak memiliki hubungan fisik dengan output; 3) Pusat
Laba; 4) Pusat Investasi.
Untuk berfungsi secara memadai, pusat pertanggungjawaban menggunakan pendekatan-
pendekatan untuk mendesain struktur organisasi yaitu: Struktur Vertikal dimana organisasi dibagi
berdasarkan fungsi-fungsi utama; Struktur Horizontal dimana pertanggungjawaban dibagi pada
beberapa direktur. Dalam pemilihannya tidak ada struktur yang lebih superior, efisiensinya tergantung
pada lingkungan.
Dalam pembagian pertanggungjawaban haruslah dibuat konstruksi atas suatu kerangka
pertanggungjawaban yang seimbang agar individu tidak semena-mena karena merasa kompeten,
penting dan berwewenang. American Accounting Association merekomendasikan beberapa hal yaitu:
1) Orang dengan wewenang baik sebaiknya dibebankan dengan biaya dari barang dan jasa tersebut; 2)
Orang yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dibebankan dengan biaya tersebut; 3)
Orang yang tidak mempengaruhi biaya dibebankan dengan elemen dimana manajemen menginginkan
orang tersebut memperhatikannya.
Untuk maju secara kronologis, disusun anggaran yang membebankan target biaya dan pendapatan
pada tiap segmen jaringan. Untuk memfasilitasi perbandingan periodik dengan berbagai perencanaan
anggaran, akumulasi pos laba dan beban aktual harus mengikuti pola jaraingan pertanggungjawaban.
Pada akhirnya akuntansi pertanggungjawaban harus dilaporkan secara periodik.
Terdapat beberapa asumsi dalam akuntansi pertanggungjawaban, yaitu: 1) Manajemen berdasarkan
pengecualian mencukupi untuk mengendalikan operasi secara efektif; 2) Manajemen berdasarkan
tujuan akan menghasilkan anggaran, biaya standar, tujuan organisasi dan rencana praktis untuk
mencapai tujuan bersama; 3) Struktur pertanggungjawaban dan akuntabilitas mendekati struktur
hierarki organisasi; 4) Para manajer dan bawahan rela menerima pertanggungjawaban; 5) Sistem
akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama.
Dalam akuntansi pertanggungjawaban terdapat beberapa asumsi. Salah satunya adalah sistem
pertanggungjawaban mendorong kerja sama dan bukan persaingan. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam suatu organisasi terutama perusahaan beberapa individu cenderung
akan berusaha berkompetisi dalam bekerja untuk mendapatkan wewenang atau jabatan yang
lebih tinggi. Dalam hal ini, maka asumsi tersebut dianggap gagal. Apakah dengan tidak
dapatnya dicapai salah satu asumsi tersebut maka perencanaan pertanggungjawaban,
akumulasi data dan sistem pelaporan tidak dapat dijalankan? Mohon berikan alasannya.

Vous aimerez peut-être aussi