Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BUSINESS ENVIRONMENT
Chapter 1
Pertemuan 01
Learning Objective
Board of Directors
President
Treasurer Controller
Corporate Organization Chart (lanjutan)
Part 1. Proses bisnis adalah seri dari tahapan mengikuti order u/ carry
out beberapa tugas yg sulit dlm bisnis.
Part 2. Value Chain terdiri dari fungsi bisnis utama yg ditambah nilai
dari produk/ jasa perush.
Process Management
Ada 3 pendekatan untuk memperbaiki proses bisnis :
1. Lean Production
2. Theory of Constraints (TOC)
3. Six Sigma
Selanjutnya kita akan mendiskusikan perbedaan dari 3
pndekatan untuk memperbaiki proses bisnis yaitu:
1. Lean Production
2. TOC
3. Six Sigma
Traditional “Push” Manufacturing Company
Barang Dlm
Bahan Baku Barang Jadi
Proses
3. Focus pada
1. Mengidentifikasi
Lemahnya link
memperbaiki
lemahnya link
4. Mengenali
bahwa lemahnya
Link adalah tidak
sepanjang itu
Theory of Constraints (lanjutan)
Mengikuti hukum
Memaintain yg dpt dipakai,
Kecakapan/
Kemampuan dan Regulasi
Competence
Profesi Standart
Memberikan ;
Teliti, jelas, singkat dan tepat
Waktu decision support
informasi
IMA Guidelines for Ethical Behavior (lanjutan)
Informasi rahasia
tidak digunakan
untuk unethical Kerahasiaan/ Confidentiality
atau illegal advantage
Keterlambatan memperlihatkan
atau kekurangan dlm informasi
Credibility/ Kepercayaan tidak tepat waktu, proses atau
Pengendalian internal
Mendorong &
Board of
memonitor
Directors
Pemegang
Saham
The Sarbanes-Oxley Act of 2002
Sarbanes-Oxley Act pada 2002 yg diharapkan u/ mempro -
teksi of interest siapa yg investasi pada perush
publicity traded oleh kenaikan realibility, accuracy dari
Laporan Keuangan Corporate dan penyingkapan
Ada 6 kunci aspek dari legalisasi termasuk:
1. The Act menginginkan kedua CEO dan CFO u/ certify in writing
bahwa Laporan keuangan perush nya dan pennyingkapannya
ditampilkan hasil operasi
2. The Act membuat Public Company Accounting kekeli ruan Board
u/ memberikan tambahan kesalahan dari audit profesion
3. The act menempatkan kekuasaan bis disewa meng ganti, dan
mengahiri public accounting firms ditangan audit committee.
4. The Act menempatkan batasan pada audit firms, seperti melarang
publi accounting firms dari asal saja macam non-audit services
untuk audit client
The Sarbanes-Oxley Act of 2002 (lanjutan)
5. The act menginginkan public company independent auditor u/
menerbitkan opini pada efektivines pada pengendalian internal
perush laporan keuangan berakir untuk accompany management
assessment, dan kedua termasuk didalam laporan tahunan.
6. The Act membuat pinalte yg keras untuk pasti /certain behavior
seperti :
Diatas 20 tahun dalam penjara untuk merubah atau menghancur
kan beberapa dokumen yg mungkin akhirnya dapat digunakan dlm
official cara bekerja.
Diatas 10 tahun dalam penjara untuk pembalasan melawan a
whistle blower
Enterprise Risk Management