Vous êtes sur la page 1sur 59

MANAGERIAL ACCOUNTING & THE

BUSINESS ENVIRONMENT

Chapter 1
Pertemuan 01
Learning Objective

1. Understand the role of Management Accountants in


an Organization
2. Understand the basic concepts underlying Lean
Production, the Theory of Constraints (TOC) and Six
Sigma
3. Understand the importance of Upholding ethical
standards
Management Accounting and Cost Accounting
Management Accounting :
Menghubungkan untuk ketentuan informasi yg tepat,
termasuk informasi biaya guna pengambilan keputusan,
perencanaan, pengendalian dan tampilan evaluasi.
Cost Accounting :
Menetapkan biaya dan mengevaluasi persediaan untuk
membantu manajer untuk menjalankan bisnis.
Management Accounting dan Cost Accounting
Adalah saling jalin menjalin dan
kadangkala masa yang dapat dipertukarkan
Fungsinya membantu perush membuat keputusan lebih
baik
Keterangan tentang Management Accounting

 Management Accounting adalah salah satu core fungsi


bisnis untuk membuat perencanaan, evaluasi dan
pengambilan keputusan bisnis
 Menghubungkan ketentuan informasi yang tepat untuk
pengambilan keputusan
 Penting bagi Management Accounting informasi menjadi
relevant dan seperti relevansi informasi yang diinginkan
menjadi menghasilkan efisiensi dan efektif.
Hal 3 Exhibit 1-1 World Merchandise Trade
Volume by Major Product Group 1950 - 2009
(Volume dunia perdagangan barang by kelompok produk
utama dari 1950 - 2009)
Volume data perdagangan barang didunia terlihat sangat
besar kenaikannya dalam aktivitas Global Trading dari thn
1950 – 2009 khusunya sektor Manufactur.
Produk Minyak dan tambang terlihat ditahun 1970 menaik
tetapi kemudian menurun di 1975 dan di 1980 – 1990
terjadi penurunan yg kemudian menaik tetapi 2005 mulai
menurun.
Produk agriculture dari 1950 – 2005 naiknya tidak dramatis
Tetapi semua unsur produk di th 2005 mulai menurun.
Volume data perdagangan barang didunia terlihat sangat
besar kenaikannya dlm aktivitas Global Trading dari 1950
sampai 2009 khususnya sektor Mnaufacturing
Hal 4 Exhibit 1-2 Regional Share in World
Merchandise Exports 2009
Perbandingan pada data Export barang terlihat bahwa Eropa
& Asia mempunyai bagian yang terbesar (70 %) dari Export
barang didunia.
Terlihat bahwa Asia cepat pertumbuhannya. Seperti kita keta
hui bahwa China dan India terutama sekali dengan cepat
pertumbuhannya pada industri manufakturing & teknologi
informasi.
Pada kenyataannya setelah revolusi perekonomian China
pada tahun2 akhir ini. Dan terlihat bahwa 4 perush China
termasuk pada list top ten companies in the Financial
Times Global 500, yaitu PetroChina, Industrial & Commer-
cial Bank of China, China Construction Bank dan China
Mobile.
Hal 4 Distribution of Fortune Global 500
Companies between 2005 & 2010
Perush2 di Eropa tetap berlandasan yg kuat pada Fortune
Global 500 yang ditahun 2010 berjumlah 184 perush
Dari 2005 s/d 2010 Fortune Global 500 diantaranya perush
China naik hampir 3 kali lipat yaitu dari 16 menjadi 46
(berarti bertambah 30 perush).
Dimana perush di Amerika berkurang dari 176 menjadi 139
(turun 37 perush)
Pada pertengahan kedua thn 2010 secara resmi Jepang me-
ngambil alih menjadi nomer 2 perekonomian dunia,
mencerminkan pertumbuhan yg kuat dari perush China.
Urutan dari Fortune Global 500 perush Taiwan dan perush
India mengikuti dibelakang Korea Selatan dibandingkan
Australia.
Top 10 Companies of Fortune Global 500

Kalau kita lihat List Top 10 dari Fortune Global 500:


 Perush2 di Asia dan China tidak hanya bertambah/ naik
dalam total angaka tetapi juga lebih menonjol.
 Empat dari sepuluh perush pada tahun 2010 dimana Asia
(2 perush dari jepang dan 2 perush dari China)
 Dimana hanya 2 perush di Asia menjadi top 10 pada 2009
yaitu dari China 1 dan dari Jepang 1)
 Keduanya lebih terlihat pada data contribusi dari perush
Asia menjadi ekonomi dunia.
Internet Penetration Rate & Borderless Trading
Potential
Tingkat penetrasi internet & perbatasan potensi perdagangan
 Internet bagaikan bahan bakar globalisasi oleh perush yg
menyediakan dengan lebih cepat dapat access ke geogra
phycally penyebaran customer, karyawan dan suplier.
 Pada Juni 2010, lebih dari 71% populasi dunia bahkan tidak
koneksi ke internet.
Seperti bahan bakan internet dalam globalisasi asalkan
perush dengan access lebih besar menyebar ke geograpi-
cal customer, employee dan suplier.
Internet dipergunakan continue untuk pertumbuhan, dimana
pada Juni 2010 sekitar 71% populasi dunia tidak koneksi ke
internet berdampak pada bisnis.
Strategy
 Strategy adalah “game plan” yang memungkinkan
perush untuk menarik customer dengan membedakan
dirinya dengan pesaing. (tampil beda)
 Titik focal dari strategy perush harus menjadikan target
customer
 Jadi strategy game plan adalah memungkinkan perush
dapat menarik customer khusus/ istimewa membedakan
dirinya dari pesaingnya. Kalau perlu customer pesaing
nya ditarik untuk berpindah menjadi customernya
Customer Value Propositions
(Masalah customer value)

Strategy kerukunan Customer  Mengertahui & merespon


u/ keinginan individual customer

Strategy Operational Excellence Mendelevary produk/jasa


lebih cepat, dengan lebih baik
dan pada harga lebih rendah

Strategy product Leadership Lebih baik qualitas produk


Customer Value Propositions (lanjutan)

Part 1. Perush yg menadopt strategy yg mengangkat


kerukunan dng customer berusaha untuk mengetahui &
merespon keinginan individual customer lebih baik dari
pesaing Misal Perush yg mengejar strategy tersebut
termasuk Ritz Culton, Nordstram, Starbucks
Part 2. Perush yg mengadopsi pada strategy operational
excellence berusaha u/ mendelevary produk/ jasa lebih
cepat, lebih baik sekali dan harga lebih rendah dari
pesaing Misal: perush yg mengejar strategy termasuk
Daiso, Southwest Airlines, Wal-Mart dan Vanguard Group
Learning Objective - 1
 Mengetahui peran dari Management
Accountants pada Organisasi.
Organizational Structure
Exibit 1 – 3
Desentralisasi adalah delegasi dari otoritas seluruhnya pengambilan
keputusan pada organisasi.

Corporate Organization Chart

Board of Directors

President

Purchasing Personnel Vice President Chief Financial


Operations Officer

Treasurer Controller
Corporate Organization Chart (lanjutan)

Desentrasasi adalah delegasi dari otoritas pengambilan


keputusan seluruhnya pada organisasi diberikan ke
manajer otoritas untuk membuat pengambilan keputusan
yg berhubungan dengan area tanggung jawabnya.
Dalam Organization Chart terlihat bagaimana tanggung
jawab dibagi diantara manajer dan terlihat garis formal
laporan dan komunikasi.
Line and Staff Relationships

Line position langsung Staff position mensuport


berhubungan pada dan membantu Line
prestasi tujuan dasar dari positions
organisasi Misal: Cost accountants
Misal: Supervisor Produksi dalam perusahaan
dalam perusahan pabrik pabrik

Dalam organization Chart juga terlihat posisi staff dlm organisasi.


Seseorang dlm Line Position adalah secara langsung melibatkan dlm
mencapai dasar tujuan organisasi.
Seseorang pada posisi Staff adalah tidak secara langsung terlibat
pada dasar organisasi. Posisi Staff mensuport tetapi tidak mempunyai
otoritas.
The Chief Financial Officer (CFO)
Anggota dari team Top Management bertanggung jawab
pada:
 Asalkan tepat pada waktunya dan relevansi data untuk
mensuport perencanaan dan aktivitas pengendalian.
 Menyiapkan Laporan keuangan untuk external user.
CFO adalah anggota Team Top Management diama dia
bertanggung jawab asalkan tepat pada waktunya dan
data relevansi untuk mensuport perencanaan dan
pengendalian dan untuk menyiapkan Laporan keuangan
untuk External user.
Learning Objective - 2
Mengetahui konsep dasar yang mendasari
pokok Lean Production , Teori dari Theory of
Constraints dan Six Sigma.
Process Management.
Proses bisnis adalah rangkaian dari tahapan mengikuti
dari order ke membawa beberapa tugas dalam bisnis

R & D Product Manufacturing Marketing Distribusi Customer


Design Service

Fungsi bisnis membuat rantai nilai (value chain)

Part 1. Proses bisnis adalah seri dari tahapan mengikuti order u/ carry
out beberapa tugas yg sulit dlm bisnis.
Part 2. Value Chain terdiri dari fungsi bisnis utama yg ditambah nilai
dari produk/ jasa perush.
Process Management
Ada 3 pendekatan untuk memperbaiki proses bisnis :
1. Lean Production
2. Theory of Constraints (TOC)
3. Six Sigma
Selanjutnya kita akan mendiskusikan perbedaan dari 3
pndekatan untuk memperbaiki proses bisnis yaitu:
1. Lean Production
2. TOC
3. Six Sigma
Traditional “Push” Manufacturing Company

Meramalkan Order components Menyimpan


Penjualan   persediaan com--
ponent

Menjual dari Menyimpan per Memproduksi


Finish goods sediaan Fininsh barang u/ meng
Persediaan Goods antisipasi
penjualan
Traditional “Push” manufacturing Company
(lanjutan)

Pada perush Manufacture traditional, bekerja adalah terus


di PUSH system dlm order untuk memproduksi
seberapa banyak kemungkinan dan untuk membuat
setiap oang sibuk. Walaupun jika produk tidak segera
terjual.
Traditional “push” Manufacturing Company
Traditional”push” Large
Manufacturing Inventories

Barang Dlm
Bahan Baku Barang Jadi
Proses

Bahan Baku menunggu Barang Jadi


diproses Menunggu dijual

Sebagian produk yg komplit me


merlukan lebih kekerja sebelum
mereka siap u/ dijual
Traditional “Push” Manufacturing Company
(lanjutan)

Part 1. Push Approach hampir tidak dapat dihindarkan hasil


dalam banyaknya persediaan Bahan Baku, Barang Dalam
Proses dan Barang Jadi.
Part 2. Bahan Baku adalah bahan untuk membuat produk
Lean Production
Mengidentifikasi Nilai Mengidentifikasi proses
Dalam spesifik produk/ Bisnis yang mendelivary
jasa nilai

The Lean berfikir model adalah Mengorganisasi rencana


Pendekatan 5 tahapan. Kerja sekitar aliran
dari proses bisnis

Dengan terus menerus Menciptakan tarikan


mengejar kesempurnaan System yg merespon u/
dalam proses bisnis order customer
Lean Production (lanjutan)
Lean thinking model ini adalah 5 tahapan management
approach dalam sumber daya organisasi, seperti
orang, mesin, sekitar proses aliran bisnis dan yang
didorong dalam proses untuk merespon order
customer.
1. Step pertama untuk mengidentifikasi value untuk customer dalam
spesifik produk dan jasa.
2. Step kedua mengidentifikasi proses bisnis itu mendelivary nilai
3. Step ketiga mengorganisasikan susunan/ rencana sekitar aliran
proses bisnis.
4. Membuat tarikan system yang merespon order customer
5. Dengan terus menerus mengejar kesempurnaan proses bisnis
Lean Production (lanjutan)
Hasil dari 5 tahapan proses dalam“pull“ system manufaktu-
ring yang mengurangi persediaan, pengurangan kerusa-
kan, upaya mengurangi barang yg dibuang dan memen-
dekkan waktu merespon customer.

Customer memesan Membuat pesanan Mengenerate komponen


produksi yg dibutuhkan

Mendelevary barang Memulai produksi Memesan komponen


Jika diinginkan part datang
Lean Production (lanjutan)

Hasil dari proses 5 tahapan adalah untuk lebih


rendahnya persediaan, berkurangnya kerusakan
barang, mengurangi barang yang dibuang dan
pendeknya waktu / lebih cepat merespon customer
Lean Production (lanjutan)
Lean thinking menjadi digunakan untuk memper -baiki
proses bisnis yang berhubungan perush bersama-sama
Masa supply chain management menyerahkan pada
koordinasi proses bisnis jarak lintas perush untuk lebih
melayani konsumen akhir.
Model The Lean Thinking juga digunakan untuk meningkat
kan proses bisnis yg link perush brsama.
Team Supply Chain Management adalah biasa
menggunakan u/ menghubungkan pada koordinasi
proses bisnis melewati perush u/ dapat lebih melayani
end konsumen
Theory of Constraints
Constraint / juga disebut hambatan adalah apapun yang
mencegah anda berbuat lebih apa yg anda inginkan
Teori Constraint mendasari observasi bahwa managing
effective adalah kunci untuk sukses.

Constraint dalam system adalah ditentukan oleh


tahapan yg mempunyai paling sedikit capasitas.
Theory of Constraints (lanjutan)

Hambatan adalah sesuatu yg mencegah anda dari


membuat lebih apa yg anda inginkan
System Constraint adalah ditentukan oleh tahapan yg
mempunyai paling sedikit capasitas.
Teori Constraints adalah didasari pada
workforce.pengertian/ wawasan bahwa pelaksana
pembatas efektif adalah kunci untuk sukses.
Tujuan untuk memanage ketidak leluasaan dengan
maksud menghasilkan bisnis lebih baik dari pada
memotong
Theory of Constraints (lanjutan)
Hanya tindakan yg
menguatkan link 2. Membolehkan link
terlemah dlm chain
yg lemah untuk
yg dpt memperbaiki
proses. mengeset kecepatan

3. Focus pada
1. Mengidentifikasi
Lemahnya link
memperbaiki
lemahnya link

4. Mengenali
bahwa lemahnya
Link adalah tidak
sepanjang itu
Theory of Constraints (lanjutan)

Pendekatan teori Constraints untuk melibatkan perbaikan


proses 4 tahapan:
1) Mengidentifikasi lemahnya hubungan rantai yang
mana adalah ketidak leluasan.
2) Tidak lebih dipaksakan pada system yg lemah
hubungan dapat ditangani, Jika anda mengerjakan
rantai akan putus
Six Sigma

Metode memperbaiki proses mengandalkan pada feedback


customer dan berdasarkan data nyata kumpulan orang2
dan teknik analisa untuk menjalankan proses perbaikan.

Menyerahkan u/ proses yg Seringkali associated


Membangkitkan tidak lebih dengan term zero defects
dari 3.4 kerusakan per juta (tanpa cacat)
kesempatan

Keunggulan/ Mutu yg baik sekali


Six Sigma (lanjutan)

Six Sigma adalah proses metode perbaikan yang meng -


andalkan pada fedback customer dan berdasarkan data
nyata kumpulan orang2 dan teknik analisa untuk menja -
lankan proses perbaikan
Team Six Sigma menyerahkan untuk proses membangkitkan
lebih dari 3.4. kerusakan/ cacat per juta kesempatan.
Karena tingkat kerusakan adalah sangat perlahan.
Six Sigma kadang2 menghubungkan dengan Term tanpa
cacat.
Six Sigma (lanjutan)
The Six Sigma DMAIC Framework
STAGE GOALS
Define/ memberi Membuat lingkup maksud dari proyek
definisi Flow diagram dari proses sekarang
Membuat yg diinginkan customer u/ diproses
Measure/ mengu Mengumpulkan garis dasar tampilan data berhubungan untuk
kur yg ada diproses.
Terbatasnya scope dar proyek untuk masalah terpenting
Analyze/ Analisa Mengidentifikasikan akar permasalahan, diidentifikasi dalam
ukuran
Improve/ Mengembangkan, mengevaluasi dan mengimplementasi solusi
memperbaiki dari permasalahan
Control/ Memastikan bahwa masalah tetap ada sisa
pengendalian Mencari untuk memperbaiki metode baru over time
Six Sigma (lanjutan)

DMAIC (menegaskan memberi definisi, mengukur,


menganalisa, memperbaiki, dan mengendalikan )
kerangka kerja 5 tahapan :
 Memberi definisi menghimpun tingkat dasar
tumpukan data mengenai yang mana proses dan
batas scope dari proyek untuk masalah yg lebih
penting.
Learning Objective - 3

Mengetahui pentingnya menegakkan


Standart Ethic
Code of Conduct for Management Accountants
(Kode dari kelakuan untuk Accountant Management)

Semua profesional Management Accountants membuat


codenya masing2 tetapi mereka semua share similar
fundamental principles dan pendekatan conceptual
seperti satu di issued oleh the Institute of Management
Accountants
The Institute of Management Accountants (IMA) Statement
dari praktis Etika Profesional terdiri atas 2 bagian yg
memberikan garis pedoman untuk :
Etika kelakuan
resolusi untuk ethical konflik.
Code of conduct for Management Accountants
(lanjutan)

Institut of management Accountants Statement


Etika profesi praktis berisi 2 bagian :
 Garis pedoman u/ Etika kelakuan
 dan garis pedoman untuk Resolusi pada
Etika perselisihan/ konflict
IMA Guidelines for Ethical Behavior
(Garis pedoman IMA untuk Etika kelakuan)

Mengenali & menyampaikan


batasan profesi yg membuka
tanggung jawab pendapat

Mengikuti hukum
Memaintain yg dpt dipakai,
Kecakapan/
Kemampuan dan Regulasi
Competence
Profesi Standart

Memberikan ;
Teliti, jelas, singkat dan tepat
Waktu decision support
informasi
IMA Guidelines for Ethical Behavior (lanjutan)

Management Accountants mempunyai tanggung jawab


untuk Etika kelakuan dalam 4 area yang luas:
1) Area pertama adalah kompetensi profesional,
Management Accountants harus :
 Memelihara kecakapan profesi
 Mengikuti hukum yg digunakan, peraturan dan standart
 Memberikan acurat/teliti, clear/ jelas, ringkas/ singkat dan
tepat waktu mensuport informasi
 Mengenali dan komunikasi batasan profesional yg tidak
berlebihan bertanggung jawab terhadap keputusan.
IMA Guidelines for Ethical Behavior (lanjutan)
Tidak memperlihatkan informasi
Rahasia kecuali menurut undang2
wajib dilakukan

Informasi rahasia
tidak digunakan
untuk unethical Kerahasiaan/ Confidentiality
atau illegal advantage

Menjamin bahwa bawahan tidak


Memperlihatkan informasi rahasia
IMA Guidelines for ethical Brhavior
(lanjutan)

2) Area kedua adalah kerahasiaan Management Accountants


harus :
 Tidak menyingkap informasi kecuali menurut UU atau
hukum wajib memberikan.
 memastikan bahwa orang bawahannya tidak menying-
kap informasi rahasia
Tidak menggunakan informasi rahasia untuk unethical
atau illegal advantage.
IMA Guidelines for Ethical Behavior (lanjutan)

Meredakan/ mengurangi conflict


of interest & memberitahu yg
lainnya dari potensi perselisihan

Mengurangi dari tingkah


laku yang akan membuat
prasangka yg membawa Kejujuran/ Integrity
kewajiban yg layak

Menjauhkan diri dari aktivitas


yang mendiskritkan profesi.
IMA uidelines for Ethical Behavior
(lanjutan)

3) Area ketiga Integrity, Management Accountants harus :


 Mengurangi perselisihan/ konflik dan memberitahu
potensi konflik lainnya
 Menahan diri dari tingkah laku bahwa membawa
prasangka duties ethically
 Menjauhkan diri dai aktivitas bahwa mendiskritkan
profesi.
IMA Guidelines for Ethical Behavior
(lanjutan)

Komunikasi informasi fair


Dan objectif

Keterlambatan memperlihatkan
atau kekurangan dlm informasi
Credibility/ Kepercayaan tidak tepat waktu, proses atau
Pengendalian internal

Memperlihatkan semua informasi


Relevan yg mempunyai pengaruh
User mengetahui dari Report dan
rekomendasi
IMA Guidelines for Ethical behavior
(lanjutan)

4) Area ke empat adalah kepercayaan/ kredibilitas


Management Accountant harus :
Mengkomunikasikan informasi yg fair dan obejektif
memperlihatkan semua informasi yg relevan yg
mempunyai pengaruh user dpt mengetahui Report dan
rekomendasi
Memperlihatkan keterlambatan atau kekurangan tidak
tepat waktu, proses atau pengendalian internal.
IMA Guidelines for Resolution of an Ethical
Conflict

Yang diikuti karyawan untuk membuat kebijakan


Untuk resolusi ethical conflict:
Mendiskusikan conflict dengan supervisor segera atau
manajer atasannya yang lebih tinggi
Jika supervisor adalah CEO mempertimbangkan ke board
director atau Audit committee
Contact dng tingkatan yg diatasnya immediate supervisor
hanya akan diprakarsai dengan pengetahuan supervisor
IMA Guidelines for Resolution of an Ethical Conflict
(lanjutan)

Ketika berhadapan dengan masalah Ethical, karyawan


membuat kebijakan untuk resolusi konflik harus diikuti :
jika konflik tidak terpecahkan dengan membuat
kebijakan, Management Accounts harus:
Mendiskusikan konflik dengan segera atau atasan
manajer berikutnya
Jika supervisor adalah CEO mempertimbangkan
mendiskritkan konflik dengan Board Director atau Audit
Committee.
IMA Guidelines for resolution of an Ethical
Conflict (lanjutan)

Follow employer’s established policies


Untuk tidak memutuskan ethical conflict:
Kecuali dimana hukum menentukan, memaintain
kerahasiaan.
Menjelaskan persoalan dalam diskusi rahasia
dengan obejective advisor
Konsultasi ke pengacara untuk hukum wajib
Why Have Ethical Standards ?
Mengapa mempunyai standart ethical ?

Ethical standart dalam bisnis adalah hal2 yang perlu untuk


memperhalus fungsi ekonomi

Tanpa Ethical standart dalam bisnis ekonomi, dan semua


bergantung pada jobs, barang2 dan jasa akan menderita

Meninggalkan Ethical standart dalam bisnis akan berperan


penting untuk rendahnya kualitas dengan berkurangnya barang/
jasa yg diperlukan sekali pada harga yang tinggi
Company Codes of Conduct
Code perusahaan dari tingkah laku

Statement dasar yg luas dari perusahaan


Bertanggung jawab kepada:

Karyawan Pelanggan Supplier

Dan kepada masyarakat dimana perusahaan


beroperasi.
Codes of Conduct on the International Level
Code perusahaan tingkah laku pada level Internasional

Code ethics untuk profesional Akuntan dibuat oleh


International Federation of Accountants (IFAC), menentukan
Aktivitas dari profesional Accountants worldwide

Ditambah untuk integritas dan objektivitas, resolusi dari Ethical


Conflict, Competensi dan confidentiality, IFAC’s code setuju dng
Accountants Ethical bertanggung jawab dalam :
-Pajak
-Kemerdekaan
-Fees dan komisi
-Advertising dan permintaan/permohonan
-Handling uang dan
-Cross-border activities
Corporate Governance
Menentukan perush berbadan hukum

System langsung mengontrol


perusahaan

Mendorong &
Board of
memonitor
Directors

Top Untuk mengejar


tujuan dari
Management

Pemegang
Saham
The Sarbanes-Oxley Act of 2002
Sarbanes-Oxley Act pada 2002 yg diharapkan u/ mempro -
teksi of interest siapa yg investasi pada perush
publicity traded oleh kenaikan realibility, accuracy dari
Laporan Keuangan Corporate dan penyingkapan
Ada 6 kunci aspek dari legalisasi termasuk:
1. The Act menginginkan kedua CEO dan CFO u/ certify in writing
bahwa Laporan keuangan perush nya dan pennyingkapannya
ditampilkan hasil operasi
2. The Act membuat Public Company Accounting kekeli ruan Board
u/ memberikan tambahan kesalahan dari audit profesion
3. The act menempatkan kekuasaan bis disewa meng ganti, dan
mengahiri public accounting firms ditangan audit committee.
4. The Act menempatkan batasan pada audit firms, seperti melarang
publi accounting firms dari asal saja macam non-audit services
untuk audit client
The Sarbanes-Oxley Act of 2002 (lanjutan)
5. The act menginginkan public company independent auditor u/
menerbitkan opini pada efektivines pada pengendalian internal
perush laporan keuangan berakir untuk accompany management
assessment, dan kedua termasuk didalam laporan tahunan.
6. The Act membuat pinalte yg keras untuk pasti /certain behavior
seperti :
Diatas 20 tahun dalam penjara untuk merubah atau menghancur
kan beberapa dokumen yg mungkin akhirnya dapat digunakan dlm
official cara bekerja.
 Diatas 10 tahun dalam penjara untuk pembalasan melawan a
whistle blower
Enterprise Risk Management

Akan saya coba untuk meng-


hindari resiko, share resiko,
Proses digunakan oleh Menerima resiko atau
Perush untuk proaktif Mengurangi resiko
mengidentifikasi dan
memanage resiko

Segera perush mengidentifikasi resiko, barangkali keadaan yg biasa


Resiko taktik management adalah untuk mengurangi resiko dari
Implementasi pengendalian spesifik.
Enterprise Risk Management
Examples of Business Risk: Examples of Controls to Reduce Business
Intellectual assets dicuri dari file Risk.
Computer Membuat hambatan untuk para hackers
Produk salahnya customer pencuri intelektual
Hilang dari hak market share yg tak ter Mengembangkan formal produk baru
duga action dari pesaing program testing
Miskin cuaca kondisi menutup operasi Mengembangkan contigency plan untuk
Website manufacturing overcoming weather related
disruptions
Suplier menahan aliran bahan baku
Membuat hubungan dng dua perush yg
Kompensasi insentif ke karyawan yg capable u/ bahan baku yg diinginkan
bad decision
Menghitung secara fisik persediaan yg ada
Karyawan mencuri Assets ditangan bahwa pasti cocok dengan
Karyawan access informasi tak catatan akuntansi
terotorisasi Pemisahan tanggung jawab
Tidak akuratnya istimasi anggaran atau Membuat password untuk memproteksi
produksi tidak cukup
Implementasi dan mereviem anggaran
Membiarkan untuk comply dengan
equal employment opportunity laws Membuat laporan yg sesuai dng
perundang undangan yg berlaku.

Vous aimerez peut-être aussi