Vous êtes sur la page 1sur 6

https://news.detik.

com/berita/d-3417601/di-hpn-2017-dewan-pers-jelaskan-sudah-verifikasi-77-
media diakses pada 25 September 2017 jam 15.45
Ada yang berbeda pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di tahun 2017 ini. ini, tentunya tidak dapat dijadikan alasan untuk melanggar kode etik
Tidak seperti peringatan HPN pada tahun-tahun sebelumnya, kali ini HPN lebih jurnalistik yang ada.
fokus pada tema “Pers dan Masyarakat Maluku Bangkit dari Laut” yaitu peran
pers dalam revitalisasi kekuatan maritim nasional. Momen tahunan yang telah Berita yang baik yaitu yang menjunjung tinggi kode etik jurnalistik di
diselenggarakan di Ambon pada 9 Februari 2017 lalu, merupakan tindak lanjut
dalamnya, yaitu bersifat independen, berimbang dan tidak mengandung
iktikad buruk yang merugikan banyak pihak. Sebagai salah satu elemen
dari program pemerintah dalam pembangunan sektor kelautan di Indonesia
bangsa yang menjunjung tinggi nilai demokrasi, masyarakat Indonesia
bagian timur, khususnya di provinsi Maluku. seharusnya dapat lebih bijak dan cerdas dalam menyikapi berita hoax yang
bertebaran di sosial media. Bijaksana dalam hal ini berarti mampu memilah-
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko milah mana yang opini dan mana yang fakta, manakah berita yang faktual
Widodo beserta para menteri lainnya. Dalam pidatonya, Jokowi dan manakah yang bersifat provokatif, agar kedepannya publik tidak mudah
mengingatkan tentang fenomena berita ‘hoax’ yang meresahkan terhasut oleh ‘tsunami informasi’ yang berpotensi memecah belah kesatuan
masyarakat. Betapa pentingnya peranan pers dalam membangun opini bangsa.
publik, sehingga harapannya agar pers lebih profesional dalam
menyampaikan informasi kepada masyarakat, memberikan berita yang Atas Nama Kebebasan Pers?
faktual, jujur, objektif dan terpercaya bagi khalayak luas.
Berdasarkan Undang-Undang tentang pers No. 40 tahun 1999, definisi pers
Menyikapi Maraknya Berita Hoax adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan
kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memiliki, memperoleh, menyimpan,
Beberapa pekan yang lalu, masih melekat dalam benak masyarakat tentang mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan,
pemberitaan hoax (bohong) yang dilakukan oleh oknum-oknum tak gambar, suara, gambar dan suara, serta data dan grafik maupun dalam
bertanggung jawab. Mulai dari pemberitaan terkait isu masuknya bentuk lainnya dengan menggunakan media elektronik, media cetak dan
10.000.000 tenaga kerja asing asal China ke Indonesia yang ternyata segala jenis saluran yang tersedia.
dimanipulasi dari jumlah target kunjungan wisatawan mancanegara, kasus
transkrip video pidato Ahok yang diunggah Buni Yani ke media sosial, Sedangkan definisi pers menurut ensiklopedi pers Indonesia menyebutkan
hingga kasus manipulasi judul artikel tentang program kerja Ahok yang bahwa istilah pers merupakan sebutan bagi penerbit/perusahaan/kalangan
memicu perdebatan antar netizen. Seperti yang kita ketahui bersama, yang berkaitan dengan media massa atau wartawan. Atas berbagai definisi
munculnya pemberitaan yang viral secara singkat tersebut di bagikan tersebut, jelas rupanya jika pers dianggap sebagai ruang bagi media massa
melalui sosial media. Tapi pernahkah kita mencermati terlebih dahulu dari untuk menyampaikan informasi kepada khalayak masyarakat.
mana asal sumber berita tersebut?Terpikirkah untuk meninjau ulang
informasi yang diterima sebelum mengedepankan emosi yang tersulut? Tingginya mobilitas teknologi informasi dalam konteks media pers
menyebabkan hilangnya batasan antara komunikator (penyampai pesan) dan
Para penyebar berita hoax umumnya berasal dari situs-situs atau blog yang komunikan (penerima pesan) baik dalam batasan ruang maupun waktu.
meragukan kredibilitasnya, selain itu pada situs tersebut pasti identitas Hilangnya batasan tersebut menyebabkan tingginya output informasi yang
penulis berita disamarkan atau narasumber tidak jelas asal usulnya. Media lebih beragam dan bersifat demokratis. Dikatakan demokratis sebab setiap
pers ‘abal-abal’ biasanya menghadirkan judul berita yang hiperbola, agar individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengutarakan opini
terkesan ‘wow’ bagi pembaca sehingga banyak yang tertarik untuk mereka, mengolah dan menganalisis informasi berdasarkan pemikiran
membaca lebih lanjut. Atas dasar ketatnya persaingan antar media pers saat
masing-masing untuk kemudian disebarluaskan kepada pihak lainnya. berfoto-foto saja, melainkan sebagai pengingat untuk ‘berubah’ menjadi
Intinya kebebasan pers adalah hal yang tak terbantahkan. lebih baik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pekerjaan
media massa adalah mengkonstruksi realitas bukannya memanipulasi
Kebebasan pers di Indonesia mutlak sifatnya mengingat negara ini begitu realitas. Wartawan sebagai insan pers, seharusnya dituntut untuk memiliki
menjunjung prinsip demokrasi. Namun kebebasan tersebut tetaplah harus kemampuan mencari, mengolah dan menyajikan informasi berdasarkan hal-
berpegangan pada kode etik jurnalistik yang ada agar tetap berjalan sesuai hal yang faktual, bukannya turut berpartisipasi dalam menciptakan
aturan. Pembuatan berita di media massa pada dasarnya yaitu menyusun kegaduhan publik demi meraup keuntungan pribadi.
berbagai realitas dari peristiwa-peristiwa yang tengah terjadi hingga
membentuk sebuah cerita atau wacana yang bermakna. Ketika kita Berita baiknya saat ini yaitu dewan pers telah menyusun beberapa program
berbicara mengenai politik, maka kita juga membahas tentang konstruksi untuk memerangi berita hoax di kalangan masyarakat dengan cara membuat
realitas. Usaha mengkonstruksi realitas yaitu menekankan pada setiap upaya label khusus. Label khusus berbentuk kode Quick Response (QR code)
menceritakan atau konseptualisasi sebuah peristiwa, keadaan atau benda tak tersebut adalah penanda bagi media massa yang telah berbadan hukum dan
terkecuali mengenai hal-hal yang berkaitan dengan politik. Dengan taat terhadap kode etik jurnalistik, di mana label tersebut akan dibubuhkan
demikian seluruh isi media tiada lain adalah realitas yang telah pada media cetak hingga media berbasis daring (online) yang terpercaya
dikonstruksikan sedemikian rupa dalam bentuk wacana yang bermakna. saja. Sedangkan untuk media massa yang ‘abal-abal’ tidak akan
mendapatkan mendapat QR code tersebut, sehingga masyarakat dapat
Dalam proses konstruksi realitas, bahasa adalah unsur utama yang menjadi dengan mudah mengenali hoax atau tidaknya suatu berita.
instrumen pokok untuk menceritakan realitas yang ada. Persoalannya, lalu
bagaimana jika bahasa yang digunakan tersebut umumnya mengandung Menyikapi langkah pemerintah yang dirasa telah ‘tanggap’ situasi tersebut,
unsur provokatif yang jauh dari kata berimbang dan cenderung kiranya kita sebagai masyarakat harus mengapresiasinya. Bagaimana
menimbulkan salah persepsi bagi banyak pihak? mengapresiasinya? Mudah saja, dengan bersikap cerdas dalam memfilter
setiap informasi yang ada di media massa. Tidak hanya pandai menentukan
Tentunya hal ini menyalahi kode etik jurnalistik yang ada. Memang sikap, melainkan mampu bersikap pro aktif dalam menyampaikan opini
terkadang ada pihak-pihak tertentu yang sengaja tidak menaati kewajiban yang sifatnya membangun dan meluruskan fakta. Setidaknya daripada
etis jurnalisme, alasannya agar pemberitaan lebih disorot masyarakat dan hanya diam dan ikut terbawa arus, mengapa tidak menjadi pelopor inspiratif
ramai diperbincangkan. Pemberitaan hoax yang belakangan terjadi adalah bagi lingkungan di sekitar?
contoh dari sikap pers yang memanfaatkan media massa sebagai daya
magnetik untuk mengeruk keuntungan pribadi. Sikap tersebut dapat If we want change the world, we change ourselves..
dikatakan egois sebab telah mengotori kode etik jurnalistik dan
menyalahgunakan kebebasan pers atas dasar demokrasi. *ingin berdiskusi lebih lanjut seputar artikel "Berita Hoax: Dampak
Kebebasan Pers?" kunjungi http://www.ridwanloekito.id/post/berita-hoax-
Momentum Perubahan Pers Indonesia apakah-ini-dampak-kebebasan-pers

Peringatan Hari Pers Nasional yang jatuh bertepatan dengan hari ulang Sumber:
tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tersebut, hendaknya dijadikan
momentum bagi masyarakat pers di Indonesia untuk menegakkan kode etik
jurnalistik di Indonesia. Tidak hanya sebagai ajang silahturahmi atau
www.ridwanloekito.id , sebuah blog inspiratif yang mengajak para netizen  copy link
untuk berpikir lebih kritis, saling berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai  Toggle
topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan di sekitar kita.
AAA
0 Komentar
Berita Hoax Merajalela, Dewan
JAKARTA - Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia
Pers Diminta Percepat Verifikasi (PWI) Pusat Wina Armada Sukardi meminta Dewan Pers secepat mungkin
melakukan verifikasi perusahaan pers.
Perusahaan Media
Menurut dia, sekarang ini predikat tersebut sangat penting karena berita
Silviana Dharma, Jurnalis · Selasa, 2 Mei 2017 - 07:20 WIB hoax sudah merajalela. Wina tak ingin lagi melihat generasi muda terhasut
pemberitaan yang ditulis atau disebarluaskan oleh media abal-abal. Ia ingat
 Share on Facebook betul salah satu kasus yang menghebohkan pemilihan presiden 2014 lalu.
 Share on Twitter
 Share on Google BERITA REKOMENDASI
 Share on linkedin
 Share on Path  Merasa Dicatut, Eggi Sudjana Laporkan Bos Saracen dan Minta
Rehabilitasi Nama Baik
 Share on Pinterest  Terkait Saracen, Eggi Sudjana Penuhi Panggilan Direktorat Cyber
 whatsapp Crime Polri
 Share on mail  RS Polri: Hasil Kejiwaan Pimpinan Saracen Selesai dalam Waktu 2
 copy link Pekan
 Toggle
Ketika sebuah media bodong bernama Obor Rakyat mempropagandakan
kampanye hitam tentang Presiden Joko Widodo. Jokowi dikatakan
Ilustrasi keturunan China, beragama Kristen dan sebagainya. Semua informasi yang
tak bisa dibuktikan kebenarannya.
 Share on Facebook
 Share on Twitter "Dewan Pers harus secepat mungkin verifikasi lembaga pers, tunjukkan
 Share on Google mana yang benar, mana yang bukan. Jangan sampai ada Obor Rakyat lagi,"
 Share on linkedin ujarnya, Senin 1 Mei 2017.
 Share on Path
Mantan anggota Dewan Pers dua periode itu berkeyakinan, tidak ada pers
 Share on Pinterest yang menyebarkan berita hoax. Pers itu di seluruh dunia diakui sebagai
 whatsapp institusi yang kredibel dan jurnalis merupakan profesi paling bermartabat.
 Share on mail
"Jadi, jurnalis juga harus tahu aturan. Kalau Anda melanggar, maka ada
sanksinya. Bahkan, bisa dilarang menjadi wartawan lagi, tergantung
kesalahannya," katanya.

Setelah ada verifikasi dari Dewan Pers, pengajar Hukum Komunikasi di


Universitas Tarumanagara tersebut menyarankan pula agar ada sosialisasi
kepada publik tentang perusahaan media mana saja yang layak dipercaya
beritanya.

Selain itu, ia mengusulkan agar segera didirikan lembaga yang independen


sebagai pusat informasi antihoax. Dalam hal ini, ia mengapresiasi langkah
yang diambil rekannya sesama mantan anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo.
Sebab, pekan lalu Agus baru saja mendirikan Jaringan Wartawan Antihoax
(Jawarah).

"Usul lain, saya minta ada pusat informasi antihoax. Mereka haruslah
lembaga yang independen karena kalau pemerintah yang sediakan, nanti
dikira hanya jadi corong sepihak pemerintah," tuturnya.

Di sisi lain, Wina berpesan agar para wartawan juga meningkatkan


pemahamannya soal berita hoax. Pasalnya, tanpa mengerti lebih dulu soal
berita palsu, mustahil jurnalis bisa memeranginya.

Bagaimanapun, jurnalis adalah garda terdepan penyebaran informasi.


Sebab, pewarta bukan cuma bisa jadi korban dari beredarnya berita hoax.
Kalau tidak paham isu dan Kode Etik Jurnalistik, maka para wartawan juga
bisa menjadi pelaku yang lebih dahsyat dari citizen reporter (warga sipil
pewarta) di media sosial.

Vous aimerez peut-être aussi