Vous êtes sur la page 1sur 21

1

A. Pengkajian (tanggal : 1 September 2018 )


I. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : Tn. AW
2. Alamat dan No. Telepon : Jl. Juwet sari, gang lembu sora
3. Pekerjaan KK : karyawan swasta
4. Pendidikan KK : Akademi Diploma III
5. Komposisi keluarga : keluarga inti

Hub Kelg
No Nama JK Umur Pddk
KK

1 Ny.TA P Istri 24 S1

6. Genogram

Keterangan:
: Laki – laki
: Laki – laki meninggal
: Perempuan
: Perempuan meninggal
: Garis keturunan
: Menikah
-------- : Tinggal satu rumah

1
2

7. Tipe keluraga :
Keluarga Tn.AW termasuk dalam kategori tradisional The dyad Family ( keluarga
inti) karena terdiri dari tiga generasi yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh
sanksi – sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/ keduanya dapat bekerja
diluar rumah.
8. Suku bangsa :
Keluarga Tn. WS mengatakan bersuku Bali dan berkebangsaan Indonesia, Bahasa
yang digunakan oleh keluarga Tn. AW adalah Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia.
9. Agama :
Keluarga Tn. WS mengatakan seluruh anggota keluarga beragama Hindu semua,
tidak ada perbedaan agama dan aktif menjalankan persembahyangan baik di rumah
maupun ke Pura.
10. Status sosial ekonomi keluarga :
Keluarga mengatakan sehari – hari yang bekerja adalah Tn. AW dan Ny. TA . Tn.
AW bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah rumah sakit di daerah kuta .
sedangkan Ny. TA Pendapatan Tn. WS setiap bulannya kurang lebih 2-3 juta.
Sedangkan Ny. TA bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah Bank daerah
Denpasar. Pendapatan mereka tiap bulannya kurang lebih 4-5 juta. Keluarga Tn.
AW sering berkumpul bersama untuk saling bertukar cerita dan lainnya.
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga mengatakan sering kumpul untuk saling bertukar cerita, kadang memiliki
kegiatan untuk berekreasi di luar rumah untuk bersantai atau bersenang – senang
dengan tetangga rumah

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Saat ini keluarga ada pada tahap perkembangan
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
- Persiapan menjadi orang tua
- Adaptasi dengan peran dan hubungan seksual
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
- Tn. AW
Tn. AW mengatakan ia tidak memiliki riwayat penyakit tertentu yang
mengharuskannya dirawat di rumah sakit, pasien mempunyai riwayat hipertensi

2
3

. Sakit ini biasanya sembuh setelah berobat ke dokter dan diberikan obat oleh
dokter.
- Ny. TA
Ny. TA mengatakan ia tidak memiliki riwayat penyakit tertentu yang
mengharuskannya dirawat di rumah sakit, kalau sakit biasanya berupa sakit
kepala, pusing, mual, muntah. Sakit ini biasanya sembuh setelah berobat ke
dokter dan diberikan obat oleh dokter.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
- Tn. AW mengatakan ia tidak menderita penyakit kronis tertentu yang menular
ataupun menurun seperti gangguan jantung, kanker, diabetes, asma, TBC, dan
lain – lain. tn. AW mempunyai riwayat penyakit hipertensi saja. Di riwayat
keluarganyapun tidak ada yang menderita penyakit kronis tertentu yang
menular maupun menurun.
- Ny. TA mengatakan ia tidak menderita penyakit kronis tertentu yang menular
ataupun menurun seperti gangguan jantung, kanker, diabetes, astma TBC, dan
lain – lain. Begitu pula dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
kronis tertentu yang menular maupun menurun.

III. Data lingkungan


1. Karakteristik rumah
Keluarga mengatakan rumah yang ditinggali saat ini adalah rumah milik seseorang
dan berstatus kontrak. Keluarga berasal dari singaraja. Luas tanah 800 meter2, jenis
bangunan permanen atau terbuat dari atap genteng, lantai dari ubin, terdiri dari tiga
kamar tidur, ruang televisi, dapur, dan kamar mandi, dan di samping rumah terdapat
sedikit pekarangan dan parkiran yang luas. Pencahayaan cukup baik, tidak perlu
menyalakan lampu di siang hari, jumlah jendela 2 buah pada setiap ruangan,
terdapat beberapa tempat sampah, kondisi rumah cukup bersih dan rapi. Sumber air
berasal dari air PAM , sumber air minum dari air mineral kemasan.

3
4

1. Denah rumah

7 8
2
6

3
U

9 4 S
5

KETERANGAN :
1. Teras kamar
i
2. Pintu kamar
3. Pelangkiran?tempat sembahyang
4. Tempat tidur
5. Kamar mandi
6. Dapur
7. Lemari
8. Lemari
9. Tv, kulkas, meja tv.

4
5

Denah Rumah kost klien :

10 U
6 7 8

5
S

10
64 7 8

KETERANGAN :

0 : pintu gerbang
1 : kamar kost 1
2 : kamar kost 2
3 : kamar kost 3
4 : kamar kost 4 (kamar klien)
5 : kamar kost 5
6 : kamar kost 6
7 : kamar kost 7
8 : kamar kost 8
9 : garasi
10 : sanggah penunggun karang

5
6

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Keluarga bertempat tinggal di kawasan perumahan sehingga jarak antar rumah satu
dengan yang lainnya saling berdekatan, warga disana memiliki kebiasaan
mengadakan rapat setiap bulannya. Arisan ini berlangsung di rumah masing –
masing warga secara bergantian, Ny.TA biasa mengikuti arisan setiap
bulannya. Pelayan kesehatan terdekat adalah praktek dokter umum, keluarga
Tn. AW biasa berobat ke praktek dokter tersebut bila sakit.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga mengatakan rumahnya yang sekarang sudah ditempati selama lebih dari 2
tahun. Keluarga mengatakan kalau bepergian menggunakan sepeda motor dan
mobil.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. AW bekerja dalam shift 5 hari seminggu disertai shift malam ,sehingga jika ada
kegiatan di hari kerja tersebut, Tn AW jarang mengikuti perkumpulan warga.
Sedangkan Ny. TA bekerja di bank di daerah denpasar sehingga jika ada kegiatan di
sekitar rumah, Ny. TA jarang ikut. Tetapi hubungan Tn AW dan Ny. TA dengan
warga masyarakat di sekitar rumahnya baik.
5. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga Tn AW apabila terdapat permasalahan selalu dimusyawarahkan
dengan Ny. TA dalam mengambil sebuah keputusan untuk keluarganya.

IV. Struktur keluarga


1. Struktur peran
Tn AW
Tn AW berperan sebagai kepala keluarga, suami, dan pencari nafkah bagi
keluarga
Ny. TA
Ny. TA memili perkumpulan ibu – ibu PKK serta sebagai ibu rumah tangga.
2. Nilai atau norma keluarga
Pada keluarga Tn. AW tidak memiliki aturan khusus untuk keluarganya. Konflik
peran jarang terjadi. Tn.AW selalu berdiskusi dengan Ny TA ketika hendak
mengambil keputusan.

6
7

3. Pola komunikasi keluarga


Keluarga Tn. AW biasa berkomunikasi dengan Bahasa bali dan Bahasa Indonesia,
keluarga dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak ada hambatan. Setiap sore
selalu berkomunikasi dengan keluarga dan keluarga besarnya untuk berbincang
dan bertukar pikiran.
4. Struktur kekuatan keluarga
Setiap permasalahan atau pengambilan keputusannya, Tn AW dan Ny. TA selalu
mendiskusikan bersama. Tetapi tetap keputusan akhir ditetapkan oleh Tn AW
selaku Kepala Keluarga.

V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Keluarga mengatakan tidak mengalami masalah kesulitan dalam ekonomi,
penghasilan Tn. AW dan Ny. TA cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Walaupun sibuk bekerja, Tn. AW dan Ny. TA selalu menyempatkan diri untuk
ikut dalam kegiatan-kegiatan di daerahnya di waktu luang mereka, sehingga
hubungan keluarga Tn. AW dan masyarakat sekitarnya tetap terjalin baik.
3. Fungsi pendidikan
Keluarga tidak ada yang buta huruf. Ny. AW sering mengikuti pelatihan pelatihan
kesehatan agar tidak ketinggalan IPTEK yang terkini.
4. Fungsi sosialisasi
Tn. AW dan Ny. TA mengatakan hubungan dengan keluarga besarnya dan warga
terjalin baik.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
Ny. TA mengatakan ia jarang berolahraga rutin dan sehari – hari ia tidak banyak
melakukan aktivitas fisik dan lebih banyak duduk apalagi saat ini dalam keadaan
hamil. Tn. AW mengatakan berolahraga 1 x seminggu di kantornya saja, di rumah
Tn. AW jarang berolahraga dan hanya tiduran di kamar setelah pulang kerja.
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mampu mengidentifikasi atau mengenal masalah
kesehatan yang terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit, sehingga ketika
ada yang sakit keluarga akan berobat ke dokter.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

7
8

Keluarga mengatakan mampu mengambil keputusan yang tepat bila ada


anggota keluarga yang sakit.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan mampu merawat anggota keluarga yang sakit selama
ini.
d. Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat
Keluarga mampu memelihara dan menjaga lingkungan rumah yang sehat.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, yaitu
memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke pusat pelayanan kesehatan
terdekat
6. Fungsi religius
Keluarga Tn. AW mengatakan seluruh anggota keluarga beragama Hindu semua,
tidak ada perbedaan agama dan aktif menjalankan persembahyangan baik di
rumah maupun ke pura.
7. Fungsi rekreasi
Keluarga mengatakan sering kumpul bersama saling bertukar cerita serta memiliki
kegiatan atau kebiasaan khusus untuk bersantai atau bersenang – senang dengan
anggota keluarganya.
8. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. AW sedang belajar menjadi kepala keluarga. Ny. TA saat ini sedang
tidak hamil dengan haid terakhir 2 minggu yang lalu. Hubungan Tn. AW dan Ny.
TA harmonis, mereka sering berbincang dan bertukar pikiran bersama.
9. Fungsi afektif
Keluarga Tn. AW saling menyayangi dan menghormati, serta memberikan
perhatian sesama anggota keluarga. Walaupun masing – masing anggota keluarga
sibuk dengan kegiatannya sendiri.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Keluarga Tn. AW mengatakan jarang mengalami stress yang sifatnya
berkepanjangan, kadang timbul stress dan khawatir ketika Ny.TA sakit, karena
takut terjadi masalah kesehatan istrinya.

8
9

2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor


Keluarga mengatakan dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan keadaan
stress yang dialaminya dan selalu berdoa yang terbaik kepada Tuhan.
3. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi dan menangani stress atau permasalahan yang dihadapi
keluarga biasa memusyawarahkan terlebih dahulu dalam pengambilan keputusan
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga akan melakukan musyawarah dengan anggota keluarga yang lain dalam
pengambilan sebuah keputusan

VII.Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu anggota keluarga


Pemeriksaan Tn. WS Ny. R

Tekanan darah 130/80 mmHg 110/70 mmHg


Frekuensi nadi 90 kali/ menit 84 kali/ menit
Respirasi rate 21 kali/ menit 20 kali/ menit
Tinggi Badan 166 cm 150 cm
Berat badan 63 kg 54 kg
Kepala Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada luka tidak ada lesi,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan
Rambut Warna hitam, Warna hitam,
bersih, lurus bersih, panjang,
lurus
Mata Tidak ada Tidak ada
gangguan gangguan
penglihatan, tidak penglihatan, tidak
ikterik, tidak ikterik, tidak
anemis, tidak ada anemis, tidak ada
lesi, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada luka, tidak ada luka,

9
10

tidak ada secret, tidak ada secret,


tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada
pernafasan cuping pernafasan cuping
hidung hidung
Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
lesi, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Mulut dan Tidak ada Tidak ada
tenggorokan stomatitis, mukosa stomatitis, mukosa
lembab, tidak ada lembab, tidak ada
lesi, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Leher Tidak ada Tidak ada
pembesaran vena pembesaran vena
jugularis, tidak ada jugularis, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Dada Gerakan dada Gerakan dada
simetris, tidak ada simetris, tidak ada
jejas dan lesi, tidak jejas dan lesi, tidak
ada suara nafas ada suara nafas
tambahan, tidak tambahan, tidak
ada nyeri tekan, ada nyeri tekan,
irama jantung irama jantung
regular regular
Abdomen Tidak ada jejas Tidak ada jejas
dan lesi, tidak ada dan lesi, tinggi
nyeri tekan, tidak fundus uteri
ada pembesaran sepusat, bising
organ dalam, usus normal, tidak
bising usus normal ada bekas luka,
bising usus normal
Ekstremitas Gerakan normal, Gerakan normal,

10
11

tidak ada lesi, tidak ada lesi,


tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit putih
matang, tidak ada kekuningan, tidak
alergi, terlihat ada alergi, tidak
bersih, tidak ada ada lesi, terlihat
lesi bersih
Genital Tidak ada masalah Tidak ada masalah

VIII. Harapan keluarga


Keluarga mengatakan dengan ini berharap dapat meningkatkan derajat kesehatan
anggota keluarganya terutama untuk istrinya ( Ny. TA) agar bisa hamil dan
meningkatkan hubungan antar anggota keluarga.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


I. Analisa dan Sistesis Data
No Data Penyebab Masalah
1 Subjektif: Kurang sumber Gaya hidup kurang
- Ny. R mengatakan ia jarang daya, motivasi, gerak
berolahraga rutin minat, latihan, dan
- Ny. R mengatakan sehari –- pengetahuan
hari ia tidak banyak terhadap aktivitas
melakukan aktivitas fisik fisik
dan lebih banyak duduk
- Tn Ws mengatakan
berolahraga 1 x seminggu di
kantornya saja
- Tn Ws mengatakan di
rumah jarang berolahraga
dan hanya tiduran di kamar
setelah pulang kerja
- Tn. Ws mengatakan ia

11
12

jarang berolahraga rutin


Objektif:
- Keluarga terlihat kurang
minat saat ditanya mengenai
olahraga atau aktivitas fisik
2

II. Perumusan Diagnosa Keperawatan


No. Diagnosa Keperawatan
1 Gaya hidup kurang gerak
2 Risiko Ketegangan Care Giver
3 Konflik Pengambilan Keputusan

III. Penilaian (skoring) Diagnosis Keperawatan

DX. Kriteria Skor Pembenaran


No
1 a. Sifat masalah a. 2/3 x 1 =2/3 Kurang beraktivitas dapat
menjadi ancaman penyakit
tidak menular pada keluarga
Tn. Ws
b. Kemungkinan masalah b. 2/2 x 2 = 2
dapat diubah Masalah dalam keluarga Tn.
Ws dapat di ubah dengan
mudah dengan memberikan
c. Potensi masalah dapat c. 3/3 x 1 = 1 Health Education
dicegah
Dengan memberikan health
education maka potensi
masalah dapat di cegah cukup
tinggi. Melihat keluarga ini
masih muda, sehingga lebih
d. Menonjolnya masalah d. ½ x1 = ½ mudah membangun tradisi
baru

12
13

Masalah tidak berat sehingga


tidak harus segera di tangani
Total skor 3 1/3
2 a. Sifat masalah a. 1/3 x 1 =1/3 ??

b. Kemungkinan masalah
dapat diubah b. ½ x 2 = 1

c. Potensi masalah dapat c. 2/3 x 1 = 2/3


dicegah

d. Menonjolnya masalah d. 2/2 x1 = 1


Total skor 3 1/3
3 a. Sifat masalah a. 1/3 x 1 =1/3

b. Kemungkinan masalah
dapat diubah b. ½ x 2 = 1

c. Potensi masalah dapat c. 2/3 x 1 = 2/3


dicegah

d. Menonjolnya masalah d. 2/2 x1 = 1

13
14

Total skor

IV. Prioritas Diagnosis Keperawatan

Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor


1 Gaya hidup kurang gerak 3 1/3
2 Konflik Pengambilan Keputusan
3 Resiko Ketegangan Care Giver

V. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan: Gaya hidup kurang gerak
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah NOC label: partisipasi latihan NIC label: peningkatan
diberikan - Merencanakan latihan yang latihan
asuhan tepat dengan tenaga kesehatan 1. Kaji pengalaman
keperawatan sebelum memulai latihan keluarga sebelumnya
selama 5 x ditingkatkan dari skor 1 (tidak mengenai latihan
kunjungan pernah menunjukan) 2. Pertimbangkan mottivasi
diharapkan gya ditingkatkan menjadi skor 4 keluarga untuk memulai
hidup kurang (sering menunjukan) program latihan
gerak teratasi - Mengidentifikasi hambatan 3. Kaji hambatan untuk
dalam program latihan melakukan latihan
ditingkatkan dari skor 1 (tidak 4. Dukung keluarga untuk
pernah menunjukan) memulai dan melanjutkan
ditingkatkan menjadi skor 4 latihan
(sering menunjukan) 5. Dampingi keluarga dalam
- Menentukan tujuan jangka menentukan tujuan
panjang dan jangka pendek yang jangka panjang dan
realistic ditingkatkan dari skor 1 jangka pendek dari
(tidak pernah menunjukan) latihan yang dilakukan
ditingkatkan menjadi skor 4 6. Dampingi keluarga saat
(sering menunjukan) menjadwalkan latihan
- Menyeimbangkan aktivitas secara rutin setiap
sehari – hari dengan olahraga minggunya

14
15

ditingkatkan dari skor 1 (tidak 7. Lakukan latihan bersama


pernah menunjukan) keluarga, jika diperlukan
ditingkatkan menjadi skor 4 8. Intruksikan keluarga
(sering menunjukan) terkait frekuensi, durasi,
- Ikut serta dalam latihan dan intensitas program
ditingkatkan dari skor 1 (tidak latihan yang diinginkan
pernah menunjukan) 9. Monitor kepatuhan
ditingkatkan menjadi skor 4 keluarga terhadap
(sering menunjukan) program latihan
- Patuh pada program latihan 10. Intruksikan keluarga
ditingkatkan dari skor 1 (tidak mengenai kondisi yang
pernah menunjukan) mengharuskan berhenti
ditingkatkan menjadi skor 4 atau mengubah program
(sering menunjukan) latihan
- Menghubungi petugas kesehatan 11. Intruksikan keluarga
jika diperlukan ditingkatkan dari terkait teknik yang
skor 1 (tidak pernah digunakan untuk
menunjukan) ditingkatkan menghindari cedera
menjadi skor 4 (sering 12. Monitor respon keluarga
menunjukan) terhadap program latihan
13. Berikan umpan balik
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

Diagnosa keperawatan: Konflik Pengambilan Keputusan


Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah NOC label: pembuatan keputusan NIC label:dukungan
diberikan - Mengidentifikasi informasi yang pengambilan keputusan
asuhan relevan ditingkatkan adri skor 3 1. Bantu keluarga untuk
keperawatan (cukup terganggu) menjadi skor mengklarifikasi nilai dan
selama 5 x 5 (tidak terganggu) harapan yang mungkin
kunjungan - Mengidentifikasi alternative akan membantu dalam
diharapkan pilihan ditingkatkan adri skor 3 membuat pilihan

15
16

konflik (cukup terganggu) menjadi skor 2. Bantu keluarga


pengambilan 5 (tidak terganggu) mengidentifikasi
keputusan - Mengidentifikasi kemungkinan keuntungan dan kerugian
teratasi konsekuensi dari masing – dari masing – masing
masing pilihan ditingkatkan adri alternative pilihan
skor 3 (cukup terganggu) 3. Fasilitasi pengambilan
menjadi skor 5 (tidak terganggu) keputusan kolaboratif
- Mengidentifikasi sumber daya, 4. Motivasi kepala keluarga
kerangka waktu dan urutan yang untuk bias mengambil
dibutuhkan untuk mendukung keputusan dengan tepat
setiap alternative ditingkatkan 5. Dorong anggota keluarga
adri skor 3 (cukup terganggu) untuk memberikan
menjadi skor 5 (tidak terganggu) dukungan kepada kepala
- Mengenali kontradiksi dari keluarga dalam
keinginan yang lain ditingkatkan pengambilan keputusan
adri skor 3 (cukup terganggu)
menjadi skor 5 (tidak terganggu)
- Mengetahui konteks social dari
sebuah situasi ditingkatkan adri
skor 3 (cukup terganggu)
menjadi skor 5 (tidak terganggu)

Diagnosa keperawatan: Resiko Ketegangan Care Giver


Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah NOC label: Kinerja caregiver: Nic Label: Dukungan
diberikan perawatan langsung pengasuhan
asuhan - Pengetahuan tentang proses 1. Mengkaji tingkat
keperawatan penyakit meningkat dari skor 3 pengetahuan care giver
selama 5 x menjadi skor 5 2. Mengkaji tingkat
kunjungan - Bantuan kepada istri yang penerimaan care giver
diharapkan sedang hamil meningkat dari terkait dengan perannya
meningkatnya skor 3 menjadi skor 5 3. Menelusuri lebih lanjut
kesiapan care - Memberikan dukungan emosi kelebihan dan kekurangan

16
17

giver dalam kepada istri meningkat dari skor caregiver


perawatan 4 menjadi 5 4. Menyediaka dukungan
dirumah untuk mengambil keputusan
NOC label: Stressor bagi care caregiver
giver 5. Mendukung penerimaan
- Melaporkan stressor dalam rasa saling bergantung
memberikan perawatan ke istri dalam keluarga
yang sedang hamil dari skor 6. Mengajarkan caregiver
sedang 3 menjadi ringan skor 4 mengenai cara
- Konflik antara pekerjaan dan meningkatkan rasa aman
tanggung jawab sebagai bagi ibu hamil.
caregiver menurun dari skor 3 Nic label: Peningkatan system
(sedang) menjadi skor dukungan
4(ringan) 1. Identifikasi respon
- Suami tidak merasa terbebani psikologis terhadap situasi
oleh perkembangan masalah dan ketersediaan system
kesehatan istri dari skor 3 dukungan
menjadi skor 4 2. Tentukan hambatan
terhadap system dukungan
yang tidak terpakai dan
kurang dimanfaatkan
3. Anjurkan berhubungan
dengan orang-orang yang
memiliki minat dan tujuan
yang sama
4. Sediakan layanan dengan
sikap peduli dan
mendukung
5. Libatkan keluarga dan
orang-orang terdekat dalam
perawatan dan perencanaan.

17
18

VI. Implementasi BELUM


Tanggal dan waktu No. DP Implementasi
1 September 2018 1 1. Membina Hubungan Saling Percaya pada
Pk. 15.00 wita keluarga
2. Mengkaji pengalaman keluarga
sebelumnya mengenai latihan
3. Mengkaji hambatan untuk melakukan
latihan
Pk. 17.00 Wita 2 Membantu keluarga untuk
mengklarifikasi nilai dan harapan yang
mungkin akan membantu dalam
membuat pilihan. Berbincang-bincang
mengenai masalah yang sedang dihadapi
Pk. 18.00 wita 1,2,3 Membuat kontrak waktu untuk
kunjungan berikutnya.
11 Agustus 2018 1,3 1. Memberikan dukungan pada keluarga
Pk. 15.00 wita untuk memulai latihan. Memberikan
masukan bahwa latihan gerak tidak hanya
berlari di lapangan tetapi juga bsa dengan
melakukan kegiatan rumah seperti
membersihkan rumah Bersama-sama
2. Mendampingi keluarga saat
menjadwalkan latihan secara rutin setiap
minggunya. Setiap hari minggu dapat
melakukan kegiatan Bersama anggota
keluarga seperti bersih-bersih rumah atau
bercocok tanam di halaman
pk. 18.00 wita 1,3 Memberikan fasilitas keluarga untuk
berkumpul Bersama. Menjadwalkan pada
tanggal 14 agustus 2018 akan berkunjung
dan melakukan aktivitas di rumah
Bersama
14 Agustus 2018 3 Memberiksn dukung keluarga untuk

18
19

Pk. 15.00 wita meningkatkan hubungan yang positif


dengan cara memfasilitasi komunikasi
yang terbuka antar anggota keluarga.
Menyarankan agar An. A ketika sampai
di rumah menyapa anggota keluarga yang
berada di rumah.
Pk. 18.00 wita 1,2,3 Menjadwalkan kontrak waktu berikutnya
pada tanggal 17 Agustus 2018. Akan
melakukan kegiatan dan aktivitas di
rumah bersama yaitu berkebun di depan
halaman
17 Agustus 2018 3 Mengedukasi anggota keluarga mengenai
Pk. 15.00 wita keterampilan koping tambahan yang
efektif

Pk.16.00 wita 1 1. Mengintruksikan keluarga terkait teknik


yang digunakan untuk menghindari
cedera
2. Memonitor respon keluarga terhadap
program latihan
3. Memberikan umpan balik positif atas
usaha yang dilakukan keluarga
Pk. 17.00 wita 2 Memfasilitasi pengambilan keputusan
kolaboratif.
Pk. 18.00 wita 1,2,3 Melakukan kontrak waktu untuk
pertemuan tanggal 19 Agustus 2018
19 Agustus 2018 1 Memberikan umpan balik positif atas
Pk. 15.00 wita usaha yang dilakukan keluarga.
3 Mendorong anggota keluarga untuk
memberikan dukungan kepada kepala
keluarga dalam pengambilan keputusan
2 Memfasilitasi suasana kebersamaan
diantara anggota keluarga

19
20

Pk. 18.00 wita 1,2,3 Mengevaluasi kegiatan yang telah


dilakukan selama 5 kali kunjungan.

VII. Evaluasi BELUM


Tanggal dan No. DP Evaluasi
waktu
19 Agustus 2018 1 S:
Pk. 18.00 wita Tn. A mengatakan tiap minggu akan melakukan
aktivitas fisik nersama keluarga bila tidak sempat
berolahraga. Kegiatan yang bisa dilakukan seperti
bersih-bersih rumah atau berkebun.
O:
Keluarga Tn. A tampak dapat memanfaatkan waktu
Bersama. An. A tampak berusaha membuka
komunikasi, seperti menyapa saat pulang ke rumah.
Keluarga tidak tampak canggung.
A:
Masalah teratasi
P:
Memberikan refrensi kegiatan lain yang bisa
dilakukan
19 Agustus 2018 2 S
Pk. 18.00 wita Tn. A mengatakan memilih kegiatan berkebun untuk
mengisi waktu berkumpul pada tanggal 17 Agustus.
O:
Tn. A tampak mendapat dukungan dalam mengambil
keputusan dari Ny. A
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Memberikan fasilitas berupa jenis-jenis kegiatan yang
dapat dilakukan Bersama keluarga. Sehingga keluarga
Tn. A dapat belajar lebih banyak untuk mengambil

20
21

keputusan
19 Agustus 2018 3 S:
Pk. 18.00 wita Ny A mengatakan merasa lebih dekat dengan suami
dan anaknya.
Tn. A mrngatakan waktu berkumpul dengan keluarga
itu penting
O:
Keluarga tampak akrab bersama
A:
Masalah teratasi
P:
Memberikan dukungan dan feedback positif pada
keluarga Tn. A yang telah mampu meningkatka
kebersamaan.

21

Vous aimerez peut-être aussi