Vous êtes sur la page 1sur 2

EFEKTIVITAS KPK DALAM MEMBERANTAS KORUPSI DI LEMBAGA

PERADILAN (Studi Kasus KPK 2008)


Oleh: HENDRA WIBISONO ( 04230057 )
Goverment science
Dibuat: 2009-11-11 , dengan 3 file(s).

Keywords: Efektivitas KPK dalam Memberantas Korupsi di Lembaga Peradilan

ABSTRAKSI
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila
adalah cita-cita luhur para pendiri bangsa ini. Namun, sampai detik ini kondisi tersebut belum
dapat tercapai dengan baik, dan salah satu penyebabnya adalah masih tumbuh suburnya praktik
korupsi. Harapan rakyat Indonesia untuk hidup dalam negara yang bebas dari korupsi banyak
digantungkan pada kinerja lembaga peradilan (kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK). Penyusun merasa tertarik untuk meneliti efektivitas KPK sebagai salah satu ujung
tombak pemberantasan korupsi khususnya dalam menangani korupsi peradilan. Karena korupsi
peradilan sangat jarang sekali tersentuh oleh KPK.
Penelitian ini menggunakan metode random sampling dengan jenis penelitian deskriptif
kualitatif. Penyusun ingin mengeksplorasi berbagai data baik yang masih mentah ataupun sudah
matang untuk menunjang hasil penelitian yang berkualitas. Hasil dari penelitian yang penyusun
dapat selama di lapangan menggambarkan bahwa kinerja KPK dalam memberantas korupsi
sudah berjalan cukup efektif.
Terbukti dengan berbagai kasus besar yang terungkap serta asset recovery yang dikembalikan ke
kas negara juga cukup signifikan. Kinerja KPK di tahun 2008 cukup membuat banyak pihak
salut. Terhitung ada 46 kasus, meningkat 24 kasus di tahun 2007. Total kerugian negara yang
bisa dikembalikan sebesar Rp 411,8 miliar serta mengembalikan asset negara sebesar Rp. 249,4
miliar. Akan tetapi, untuk wilayah korupsi sektor peradilan masih membutuhkan kerja keras dari
KPK untuk mencegah sekaligus memberantasnya. Perhatian KPK harus lebih besar lagi di tahun
mendatang untuk dikonsentrasikan ke lembaga yang menjadi salah satu sarang korupsi terbesar
di negara ini.
Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa KPK belum cukup efektif untuk menyentuh
dan memproses korupsi yang terjadi di lembaga peradilan. Ini dikarenakan adanya pihak-pihak
yang sengaja ingin menghambat kinerja KPK. Selain itu sistem yang ada sekarang belum
sepenuhnya bersih dari praktik KKN serta mental para aparatus negara masih lemah dalam
mencegah terjadinya korupsi. dan, rekomendasi dari kesimpulan yang telah penyusn sampaikan
diantaranya : satu, perlunya sebuah reformasi birokrasi yang menyeluruh di lembaga peradilan.
Khususnya di kejaksaan dan kepolisian. Kedua, menempatkan pemberantasan korupsi menjadi
bagian integral dari pemulihan hukum dan ekonomi. Ketiga, mendorong upaya-upaya perubahan
struktural di lembaga peradilan. Terakhir, Menciptakan efek jera (deterrent effect) yang
berdampak pada perubahan perilaku pejabat dan paradigma masyarakat.

ABSTRAC
Indonesian have had good ideal. This ideal is materialized Indonesia society that fair and
prosperous based on UUD 1945 and Pancasila. However, this ideal has been not reached well. It
is because corruptions still grow in Indonesia well. Hoping of Indonesia people to live free from
corruptions is suspended by work quality of judicature institute (police and KPK). A writer
interested to research the effectiveness that have a role to eliminate the corruptions especially
judicature corruptions.
This research used Random Sampling and descriptive qualitative. The writer wanted to explore
any kinds of file in order to be able to make it more quality. The result of researching that the
writer got, showing that the work quality of Corruption Eradication Commission (KPK) is good
enough in eliminating of corruptions. Many big cases were expressed and asset recovery can be
turned as country’s money supply. It is the fact proved that significance enough. Work quality of
Corruption Eradication Commission (KPK) make many people amazing in 2008. It was proved,
there are 46 cases increasing 24 cases in 2007. The total of financial lost of Indonesia which can
be turned 411, 8 billion rupiahs and country’s asset 249,4 billion rupiahs. However, KPK must
be hard work to eliminate judicature corruptions. KPK have to work more to concentrate in
eliminating judicature corruptions for next year.
In summary, KPK still lack of effective to proceeded the corruptions that was happened in the
judicature institute. It is because; there are some institutes that inhibiting way of work KPK
expressly. Moreover, system that was done, still mix with KKN. Furthermore, way of thinking of
apparatus still weak to prohibit the corruptions. From these phenomena, the writer wants to give
some recommendations. First, a government needs to do bureaucrat reformation that must spread
have over in judicature institute, especially in office of the council for the persecution and police.
Next, putting elimination of corruption is a part of integral from law and economic recovery.
Then, the government motivates to effort structural changing in judicature Institute. The last, the
government creates the deterrent effect which is able to give impact at changing behavior of
officials and society’s paradigm.

Vous aimerez peut-être aussi