Vous êtes sur la page 1sur 6

E.

Analisis Data
1. Refleks patella
Untuk melihat refleks patella terdapat tiga perlakuan yang diberikan pada pelaku. Perlakuan
pertama yaitu perlakuan normal dimana pelaku duduk dengan kedua kaki terjuntai ke lantai dan
kemudian dipukul ligamentum patellanya dgn pemukul karet hasilnya adalah kekuatan refleks
kaki pelaku kuat. Perlakuan kedua sama dengan perlakuan pertama tapi ligamentum patella
dipukul saat pelaku sedang mengerjakan soal penjumlahan (otak aktif) hasilnya adalah kekuatan
refleks kaki pelaku sedang. Perlakuan ketiga yaitu pelaku sambil melakukan aktivitas otot
hasilnya adalah kekuatan refleks kaki pelaku sedang.

2.Refleks Achilles

untuk melihat refleks achiles terdapat 2 perlakuan yang diberikan pada pelaku. Perlakuan
pertama yaitu dilakukan dgn pelaku duduk berlutut di kursi dgn kedua telapak kaki tergantung
bebas pada tepi kursi dan menepuk tendon achiles dgn pemukul karet hasilnya adalah kekuatan
refleks telapak kaki pelaku sedang. Perlakuan kedua dengan menepuk tendon Achilles dgn
pemukul karet setelah pelaku duduk berlutut di kursi dan telapak kakinya ditekuk ke arah betis,
hasilnya adalah kekuatan refleks telapak kaki pelaku sedang.
3.Refleks kornea
Untuk melihat refleks kornea pengamat mendekatkan sedikit kapas ke kornea mata pelaku,
responnya adalah saat kapas dekat dengan mata, kelopak mata langsung berkedip dgn cpt.
4.Refleks fotopupil
Sebelum pelaku diberi perlakuan terlebih dahulu pengamat mengukur diameter pupil pelaku dan
hasilnya adalah 4 mm. Setelah diberikan perlakuan dgn cara pelaku menghadap ke arah cahaya
terang dgn mata tertutup selama 2 menit kemudian pelaku membuka mata, didapatkan ukuran
diameter kedua pupilnya terlihat melebar yaitu menjadi 5 mm.
5.Refleks Akomodasi Pupil
Pada cahaya yang cukup terang pelaku melihat suatu obyek yang berjarak kira-kira 6 meter,
diameter pupil pelaku yaitu 4 mm, Kemudian saat pelaku mengalihkan pandangan pada obyek
yang dekat pada jarak 20 cm dari mata pelaku diameter pupil menjadi 5 mm.
6.Refleks Konvergensi
Ketika pelaku memusatkan pandangannya pada suatu obyek yang jauh, kedua bola mata pelaku
diam tak bergerak, kemudian ketika pelaku mengalihkan pandangan pada obyek di dekat mata,
posisi kedua bola matanya bergerak - gerak.
7.Refleks Menelan
Pelaku diminta menelan saliva di dalam mulut secara berturut-turut selama 20 detik, pada saat
menelan saliva 1 sampai 2 telanan terasa mudah akan tetapi pada telanan ke 2 sampai akhir
terasa sulit dan menelan saliva sedikit. Namun ketika pelaku diminta melakukan hal yang sama
untuk sejumlah air yang dimasukkan ke dalam mulut, telanan ke 1 sampai akhir terasa mudah
menalan air tsb.
8.Refleks Salivari
Volume saliva pelaku setelah menahan tidak menelan saliva selama 2 menit adalah 0,5 ml dan
pHnya 6. Kemudian memberi 2-3 tetes sari jeruk pada lidah dan dibiarkan selama 5-10 detik, pH
saliva berubah menjadi 3. Kemudian setelah menahan tidak menelan saliva selama 2 menit lagi,
volume saliva pelaku ttp menjadi 0,5 ml dan pHnya 7.
1. Uji pembeda Dua Titik
Uji pembeda dua titik Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan dapat
diketahui bahwa jarak terpendek yang dirasakan oleh subyek adalah 0,5 cm pada jari
bagian ujung dgn merasakan kedua sentuhan jarum pentul. Sedangkan jarak pada sisi
hidung adalah 0,4 cm dgn merasakan satu sentuhan jarum pentul. Pada bagian
punggung leher jarak terpendeknya 0,5 cm dgn merasakan kedua sentuhan jarum
pentul dan pada bagian belakang leher jarak terpendeknya 0,4 cm dgn merasakan satu
sentuhan jarum pentul.
2. Menentukan reseptor sentuh

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan cara membuat petak pada
punggung lengan sebanyak 25 petak, kemudian menekan petak tersebut menggunakan
ijuk hingga bengkok. Dan diperoleh hasil bahwa di seluruh petak pada punggung
tangan pelaku terjadi sensasi sentuh. Hal ini disebabkan karena pada punggung tangan
terdapat rambut kulit yang merupakan ujung syaraf, sehingga ketika diberikan tekanan
ringan akan terasa yang disebut sensasi sentuh.

3. Menentukan reseptor sakit

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan cara membuat petak pada bawah
tangan sebanyak 25 petak, dan sebelum ditekan menggunakan jarum pentul
dikompres menggunakan es batu selama 5 menit. Setelah ditekan menggunakan jarum
pentul dengan tekanan yang sama diperoleh hasil bahwa di seluruh petak bagian kulit
mengalami sensasi sentuhan. Pengompresan dengan es batu pada tangan akan
membuat epidermis tangan seolah-olah menebal, sehingga ketika diberikan tekanan
menggunakan jarum pentul semua petak merasakan sensasi sentuhan akan tetapi tidak
merasakan sakit.

4. Menentukan propioreseptor

5. Bintik buta
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dgn cara pelaku memegang kertas yg berisi
tulisan X dan O dgn jrk 6 meter dan dgn menutup mata kiri, diperoleh hasil pada jarak 13
cm tanda o menghilang dari bidang pandang subyek karena bayangan jatuh pada bintik
buta
6. Proyeksi binokuler
Dari hasil pengamatan yg dilakukan dgn car membuat dua lubang pada karton dgn jarak
sama dgn jarak kedua pupil serta memegang karton berjarak 30 cm di dpn mata dgn
latar belakang cahaya terang dan subyek memandang kedua lubang trsebut. Pada saat
karton didekatkan ke arah mata secara perlahan – lhan pada jarak 4 cm dari mata hanya
nampak satu lubang
7. Pentingnya penglihatan binokuler
Pengamatan binokuler merupakan penggabungan dari penglihatan normal dan
penglihatan tajam. Pada percobaan subyek diminta untuk memasukkan pensil ke dalm
tabung reaksi dgn menutup salah satu mata dgn pengulangan 10 kali. Dari percobaan
diperoleh hasil yang pensil tidak dapat masuk ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 kali
sedangkan pensil yg dapt masuk k dalm tabung sebanyak 5 kali.
8. Adaptasi olfaktori
Dari hasil pengamatan yg dilakukan subyek mntup mata dan satu nostril serta
memegang minyak cengkeh dibawah nostril yg terbuka. Saat subyek bernapas dengan
satu nostril, waktu yg diperlukan sampai aroma minyak cengkeh menghilang dari
penciuman subyek yaitu 30 detik.

9. Reseptor gustatori
Pada percobaan ini dilakukan dengan merasakan berbagai macam zat ke ujung
maupun tepi lidah. Berdasarkan hasil percobaan uji indera pengecap yang dilakukan
dengan menggunakan gula, larutan gula, kina, garam dapur dan nutrisari. Diperoleh
data yaitu pada gula subyek merasakan pertama kali rasa manis pada menit ke 3 dan
lama merasakan rasa manis selama 22 menit pada bagian lidah ujung, pada larutan
gula subyek merasakan pertama kali rasa manis pada menit ke 3 dan lama merasakan
rasa manis selama 2 menit pada bagian lidah ujung, pada kina subyek merasakan
pertama kali rasa pahit pada menit ke 3 dan lama merasakan rasa pahit selama 5 menit
pada bagian lidah ujung, pada garam dapur subyek merasakan pertama kali rasa asin
pada menit ke 1 dan lama merasakan rasa asin selama 21 menit pada bagian lidah
ujung, pada nutrisari subyek merasakan pertama kali rasa asam pada menit ke 2 dan
lama merasakan rasa asam selama 10 menit pada bagian lidah ujung dan tepi.

10. Pengecap dan pembau

11. Ketajaman pendengaran terhadap sumber bunyi


12. Penghantaran suara
13. Keseimbangan
14. Tes romberg
15. Kanalis semisirkularis

4. Penghantaran suara

Keterangan
No. Nama subjek Menutup salah
Di atas kepala Telinga terbuka
satu telinga
1. Stevani Suara terdengar Suara yang Ketika menutup
Kartika Sari dikedua telinga, tapi terdengar adalah telinga kanan
yang paling nyaring pada telinga kiri, suara terdengar di
di telinga kiri yaitu dekat dengan telinga kanan
letak garbu tala. meskipun
terdengar juga di
telinga kiri tetapi
samar-samar,
begitun pula
sebaliknya pada
telinga kiri.

Pada percobaan penghantar suara dengan menggunakan garpu tala dilakukan dengan tiga kali
pengulangan yang bervariasi. Saat garpu tala digetarkan, kemudian garpu tala tersebut
diletakkan di atas kepala, maka dikedua telinga akan terdengar suara. Akan tetapi, suara yang
lebih nyaring terdengar di telinga sebelah kiri. Saat garpu tala digetarkan, kemudian telinga
sebelah kiri ditutup, maka akan terdengar suara samar-samar di telinga sebelah kanan dan
suara yang cukup nyaring di telinga sebelah kiri. Begitu juga saat telinga sebelah kanan
ditutup, maka terdengar suara samar-samar di telinga kiri dan suara yang lebih nyaring di
telinga kanan. Pada kenyataanya, seharusnya ketika telinga kanan ditutup suara yang
terdengar jelas adalah pada telinga sebelah kiri karena suara yang terdengar pada telinga
kanan terhalang. Percobaan terakhir dilakukan dengan subjek menutup kedua telinga, maka
pada saat itu, subjek mendengar suara yang lebih nyaring di telinga yang didekati oleh garpu
tala.

5. Keseimbangan
a. Mata tertutup
No. Nama Waktu jatuh Keterangan
subjek
1. Dhiyaur Menit ke-2 Dari detik pertama sampai detik ke-10,
Rohman (tidak jatuh posisi subjek miring tapi stabil, detik
Firdausy dari awal ke-30 mulai tidak stabil(satu kaki
hingga menggeser ke kiri dan ke kanan)
akhir) kemudian stabil lagi. Pada 1 menit 38
detik mulai bergerak-gerak dan 1 menit
50 detik, tangan subjek terentang, tapi
tidak jatuh sampai akhir waktu 2 menit.
6.

b. Mata terbuka
No. Nama subjek Waktu jatuh Keterangan
1. Dhiyaur Menit ke-2(tidak jatuh
Subjek stabil dari awal
Rohman dari awal hingga akhir)
hingga akhir
Firdausy
Pada percobaan keseimbangan dilakukan dengan subjek mengangkat salah satu
kaki dan dengan dua macam variasi, yaitu dengan subjek menutup mata dan subjek membuka
mata. Percobaan dilakukan oleh subjek yang bernama Dhiyaur Rohman Firdausy. Saat subjek
membuka mata, subjek mampu mempertahankan posisi dengan stabil. Percobaan kedua juga
dilakukan oleh subjek yang sama, yakni Dhiyaur Rohman Firdausy. Saat subjek menutup
mata subjek juga masih mampu mempertahankan kestabilan posisi badan walaupun
keseimbangannya menjadi melemah. Terbukti pada detik pertama sampai detik ke-10, posisi
subjek miring. Saat detik ke-30 subjek mulai tidak stabil, dibuktikan dengan subjek mulai
menggeser satu kaki ke kiri dan ke kanan, tetapi pada akhirnya stabil kembali. Pada waktu 1
menit 38 detik, subjek mulai bergerak-gerak dan 1 menit 50 detik, tangan subjek terentang
untuk mempertahankan kestabilan, tetapi akhirnya subjek tidak jatuh sampai akhir waktu 2
menit.

7. Indera pengecap
Pada percobaan ini dilakukan dengan merasakan larutan uji ke dalam mulut dan merasakan
pada area lidah bagian mana yang terasa. Berdasarkan hasil percobaan uji indera pengecap
yang dilakukan dengan menggunakan larutan kina, larutan garam, larutan gula dan larutan
asam diperoleh data, yaitu rasa pahit berada pada pangkal lidah, rasa asin berada pada tepi
depan lidah, rasa manis berada pada ujung lidah dan rasa asam berada pada tepi belakang
lidah.
Berdasarkan keempat daerah yang diuji tersebut diketahui bahwa ujung jari memiliki kepekaan
atau sensitivitas paling tinggi terhadap rangsang sentuhan. · Berdasarkan uji penentuan
reseptor sentuh, diketahui bahwa bahwa pada petak-petak yang dibuat tersebut terdapat
reseptor sentuhan yang letaknya tersebar. · Berdasarkan uji penentuan reseptor sakit diketahui
bahwa reseptor sakit bekerja di setiap jaringan tubuh · Berdasarkan uji propioreseptor diketahui
bahwa propioreseptor berperan dalam aktivitas otot, tendon, dan sendi. Propioreseptor
menyebabkan bisa mengetahui posisi dan perpindahan anggota badan tanpa melihat, dan
sensasi kinestetik memudahkan pengulangan kegiatan tertentu yang melibatkan koordinasi
perototan. · Ketika hidung diberi stimulus bau terus menerus, maka kepekaan hidung akan
berkurang dan bahkan tidak dapat mencium bau. Hal ini disebabkan karena reseptor olfaktori
pada hidung mengalami kelelahan atau yang disebut Olfactor Fatigue Times (OFT). Setelah
hidung diistirahatkan baru hidung mendapat kesembuhan pembau atau yang disebut Olfactor
Recovery Times (ORT). · Kuncup pengecap pada lidah mampu merasakan empat rasa yaitu:
manis, asam, pahit, dan asin. Permukaan lidah terbagi atas empat daerah yaitu pangkal lidah
mengecap pahit, bagian kanan dan kiri mengecap asam, bagian depan mengecap asin, dan
bagian ujung mengecap rasa manis. Keadaan dimana tidak sesuai dengan aslinya dikarenakan
subyek yang sedang sakit atau kurang sehat. · Pembau dan pengecap saling bekerja sama,
sebab rangsangan bau dari makanan dalam rongga mulut dapat mencapai rongga hidung dan
diterima oleh reseptor olfaktori. Keadaan ini akan terganggu ketika kita sakit pilek. · Membran
basilaris pada telinga mampu menerima frekuensi bunyi pada jarak tertentu, dan kemampuan ini
berbeda-beda pada tiap orang. · Sumber bunyi yang berasal dari manapun akan terdengar
hampir sama, tergantung dari mana tempat terdekat bunyi tersebut dirambatkan. · Bunyi lebih
cepat dihantarkan melalui udara daripada lewat tulang (benda padat) · Ketika telinga diberi
getaran yang tinggi, lalu diberi getaran rendah, dan diberi getaran tinggi lagi kepekaan telinga
akan berkurang. Hal ini terjadi karena telinga mengalami kelelahan · Berdasarkan uji
keseimbangan yang dilakukan diketahui bahwa saat diam, tubuh dijaga keseimbangannya oelh
alat keseimbangan statis. Namun, alat ini akan terganggu fungsinya jika mata tertutup, ·
Demikian halnya dengan uji keseimbangan ini tes Romberg juga untuk mengetahui bahwa mata
yang tertutup juga mempengaruhi keseimbangan.

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat diperoleh sebagai berikut: 1. Macam-macam


indera umum pada manusia adalah sensasi taktil (sentuhan dan tekanan), sensasi sakit, dan
sensasi proprioseptor. 2. Macam-macam indera khusus, meliputi sensasi visual (penglihatan)
dan sensasi auditori (pendengaran)

hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bah a gerak refleks adalah gerakan
yang tidak disadari yang timbul karena adanyarangsangan dan merupakan mekanisme
pertahanan tubuh yang
terjadi jauh lebih cepat dari gerak biasa. *erak refleks pada manusia dapat berupa gerak
secara sadar dan tak sadar karena pengaruh saraf motorik dan saraf sensorik. *erak
secara sadar dapat dipengaruhi oleh kerjasaraf pusat yang secara langsung,
sedangkan gerak secara tak sadar dilakukan akibat kerja sum-sum tulang belakang

Vous aimerez peut-être aussi