Vous êtes sur la page 1sur 2

ABORSI DALAM PANDANGAN FEMINISME DAN AGAMA

Bagaimanapun kehidupan modern, kaum perempuan harus tetap menjadi ibu rumah
tangga. Ini tidak berarti bahwa kaum perempuan harus selalu berada di rumah, ia
dapat mengangkat pembantu atau suster bila penghasilan keluarga cukup dan
kepada mereka dapat didelegasikan beberapa pekerjaan rumah tangga, tetapi
sekalipun begitu seorang isteri harus tetap menjadi ibu rumah tangga yang
bertanggung jawab dan rumah tangga tidak dilepaskan begitu saja

Bila semula gerakan kaum perempuan "feminisme" itu lebih mengarah pada
perbaikan nasib hidup dam kesamaan hak, kelompok radikal "Women´s Lib" telah
mendorongnya untuk mengarah lebih jauh dalam bentuk kebebasan yang tanpa
batas dan telah menjadikan feminisme menjadi suatu "agama baru."

Sebenarnya halangan yang dihadapi ´feminisme´ bukan saja dari luar tetapi dari
dalam juga. Banyak kaum perempuan memang karena tradisi yang terlalu melekat
masih lebih senang ´diperlakukan demikian,´ atau bahkan ikut mengembangkan
perilaku ´maskulinisme´ dimana laki-laki dominan Sebagai contoh dalam soal
pembebasan kaum perempuan dari ´pelecehan seksual´ banyak kaum perempuan
yang karena dorongan ekonomi atau karena kesenangannya pamer justru
mendorong meluasnya prostitusi dan pornografi. Banyak kaum perempuan memang
ingin cantik dan dipuji kecantikannya melalui gebyar-gebyar pemilihan ´Miss´ ini dan
´Miss" itu, akibatnya usaha menghentikan yang dianggap ´pelecehan´itu terhalang
oleh sikap sebagian kaum perempuan sendiri yang justru ´senang berbuat begitu.´

Halangan juga datang dari kaum laki-laki. Kita tahu bahwa secara tradisional
masyarakat pada umumnya menempatkan kaum laki-laki sebagai ´penguasa
masyarakat,´ (male dominated society) bahkan masyarakat agama dengan ajaran-
ajarannya yang orthodox cenderung mempertebal perilaku demikian.

Kritikan lain juga diajukan adalah karena dalam membela kaum perempuan dari
sikap ´pelecehan seksual;´ mereka kemudian ingin melakukan kebebasan seksual
tanpa batas, seperti ´Women´s Lib´ mendorong kebebasan seksual sebebas-
bebasnya termasuk melakukan masturbasi, poliandri, hubungan seksual antara orang
dewasa dan anak-anak, lesbianisme, bahkan liberalisasi aborsi dalam setiap tahap
kehamilan. Kebebasan ini tidak berhenti disini karena ada kelompok radikal yang
´menolak peran kaum perempuan sebagai ibu rumah tangga´ dan menganggap
´perkawinan´ sebagai belenggu.

Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa aborsi boleh
dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan
bahwa janin dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan
bahwa hukuman bagi orang-orang yang membunuh sesama manusia adalah sangat
mengerikan.
Pertama: Manusia - berapapun kecilnya - adalah ciptaan Allah yang mulia.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat
dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya,
Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS
17:70)
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang.
Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.
Didalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki
dampak yang sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang
manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan
karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia
semuanya.” (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang
yang cukup atau takut akan kekurangan uang.
Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih
belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk
menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran
mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh
anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka
dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.”
(QS 17:31)
Keempat: Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintah
Allah.
Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang dilakukan dengan
tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan medis dikenal
dengan istilah “abortus provokatus kriminalis” yang merupakan tindakan kriminal –
tindakan yang melawan Allah.

Vous aimerez peut-être aussi