Vous êtes sur la page 1sur 3

Absorpsi adalah proses transfer massa solute dari gas menuju cairan penyerap (solven).

Transfer
massa terjadi antara komponen dalam gas dan di dalam cairan. Absorpsi terjadi karena kensentrasi
gas lebih besar dibanding keadaan setimbangnya sehingga cairan solven menyerap komponen yang
ada di fase gas.

1. Ekstraksi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk padatan


(pemisahan cairan dari suatu campuran berbentuk cairan), dengan cara menambahkan
pelarut tertentu. pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa salah satu komponen
campuran tersebut dapat larut kedalam pelarut yang ditambahkan tersebut. Selanjutnya
proses ini diikuti dengan proses penyaringan untuk menyaring zat yang tak larut ke dalam
pelarut tersebut. Contoh proses pemisahan campuran gula dengan garam menggunakan
pelarut alkohol dimana gula larut di dalam alkohol sedangkan garam tidak larut.
2. Humidifikasi adalah proses perpindahan air dari fase cair (A) ke dalam campuran gas yang
terdiri dari udara (B) dan uap air (A).
3. Leacing merupakan proses pemisahan zat padat tang dapat melarut (zat terlarut) dari
campurannya dengan zat padat lain yang tidak dapat larut atau inert dengan cara pelarutan.
Secara garis besar pemisahan secara ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar, yaitu:
a. Penambahan sejumlahmassa solven untuk dikontakkan dengan sampel,
biasanyamelalui proses difusi
b. Solute akan terpisah dari sampel dan larut oleh solven membentuk fase ekstrak
c. Pemisahan fase ekstrak dengan sampel

Faktor-faktor yang memepengaruhi absorbsi adalah sebagai berikut:


1. Viskositas cairan
Apablla cairan semakin kental, waktu kontak antar fase akan semakin lama,
sehingga jumlah sout yang terserap akan semakin besar.
2. Diameter kolom
Pada volume packing yang sama, diameter kolom yang lebih besar menyebabkan
transfer massa yang semakin sedikit.
3. Tinggi kolom
Semakin itnggi kolom absorber, waktu kontak antar fase akan semakin lama,
sehingga jumlah sout yang terserap akan semakin besar.
4. Kecepatan alir gas
Semakin cepataliran gas, maka massa yang di transfer akan semakin banyak, karena
semakin banyak gas dan cairan yang berkontak.
5. Konsentrasi gas umpan
Semakin besar konsentrasi gas umpan, ma ka transfer massa akan semakin banyak.
Pada proses absorpsi, terjadi proses transfer massa lapisan dua film.

Gambar 1. Mekanisme Transfer Massa Dua Fase

Dalam teori 2 lapisan film terjadi 3 mekanisme transfer massa, yaitu:

1. Transfer massa d ari fasa I ke lapisan film


fasa I
2. Transfer massa dari lapisan film fasa I ke lapisan film fasa II
3. Transfer massa dari lapisan film fasa II ke fasa II
Koefisien transfer massa dinyatakan sebagai koefisien transfer massa overall karena konsentrasi zat
terlarut pada interface sulit diukur.

Jika ditinjau di film gas

Gambar 2. Film Gabungan di Fasa Gas

𝟏 𝟏 𝑯
= +
𝑲𝒚 𝒌𝒚 𝒌𝒄

𝑵𝑨 = 𝑲𝒚 (𝒀𝑨 − 𝒀𝑨∗ )

Dengan,
NA= fluks mol
Ky = koefisien transfer massa 2 film digas
ky = koefisien transfer massa 1 film di gas
kc = koefsien transfer massa 1 film di cairan
H = konstata henry

Asumsi yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:


1. Rasio mol NH3 yang masuk ke dalam kolom absorbsi selalu tetap
2. Proses absorbsi berlangsung secara isothermal pada T = 280C
3. Tekanan pada sistem selalu tetap yaitu 1 atm
4. Tidak terjadi reaksi kimia selama proses absorbsi berlangsung
5. Aliran proses terjadi pada saat t = 15 menit
6. Transfer massa yang terjadi adalah dari gas ke cairan, yaitu hanya gas ammonia
yang tertransfer ke cairan

(𝐿𝑠⁄𝐺𝑠) minimum adalah batas kecepatan aliran gas selama operasi berlangsung agar tidak
terjadi flooding. Apabila perbandingan laju alir cairan dengan laju alir gas yang digunakan di bawah
nilai (𝐿𝑠⁄𝐺𝑠) minimum maka akan terjad flooding. Pada saat (𝐿𝑠⁄𝐺𝑠) minimum, percent recovery
yang di dapat adalah maksimum.

Vous aimerez peut-être aussi