Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN KASUS
KASUS PEMICU :
1. PENGKAJIAN
A. pengkumpulan data
a. Identitas pasien :
Nama : An. X
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 3 tahun
b. Penangung jawab :
Nama : Ny. A
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : prempuan
Agama : islam
Perkerjaan : ibu rumah tangga
Status : ibu kandung
c. Keluhan utama :
Nyeri sendi, nafsu makan menuru
d. Riwayat kesehatan masa lalu :
C. Data subjektif
Orang tuanya mengatakan An. A mengeluh tangan dan kaki nyabengkak,
terasa sakit dan nyeri sendi dan pertumbuhan lambat, nafsu makan
berkurang
D. Data objektif
Limfe membesar
Warna kulit pucat
Hb : 6,5 gr/dl
Nadi : 120x/menit
RR : 30 x/menit
Suhu : 38º c
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri berhubungan dengan diogsigenasi jaringan (Hb menurun).
b. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan fungsi /
gangguan pada sum-sum tulang.
c. Aktifitas intolerance berhubungan dengan kelemahan otot.
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan porsi makan tidak
dihabiskan.
e. Integritas kulit berhubungan dengan menurunnya aliran darah ke jaringan.
f. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit.
g. Kecemasan / kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang penyakitnya.
3. INTERVENSI
no
Diagnose keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
.
1 Nyeri b.d diogsigensi Neri berkurang Kaji tingkat nyeri Dengan mengkaji tingkat nyeri dapat
jaringan (hb menurun) Anjurkan pasien teknik nafas mempermudah dalam menentukan
Ds : orang tua An.A KH : dalam intervensi selanjutnya
mengatakan anaknya Pasien Lakukan tehnik distraksi Dengan menarik nnafas dalam
mengeluh kakinya mengatakan nyeri Bantu pasien dalam posisi yang memungkinkan sirkulasi O2 ke jaringan
terasa sakit dan nyeri berkurang nyaman terpenuhi
Do : Hb = 6.5gr/dl Kolaborasi penambahan darah Dengan mengalihkan perhatian klien
dapat mampu mengurangi rasa nyeri
Mengurangi ketegangan sehingga nyeri
berkurang
Membantu klien dalam menaikkan
tekanan darah dan proses
penyembuhan
2. Gangguan perfusi Perfusi jaringan Ukur tanda-tanda vital : Untuk mengetahui derajat / adekuatnya
jaringan berhubungan adekuat Tinggikan kepala tempat tidur perfusi jaringan dan menentukan
dengan penurunan klien intevensi selanjutnya.
fungsi / gangguan Pertahankan suatu lingkungan Meningkatkan ekspansi paru dan
sumsum tulang yang nyaman. memaksimalkan oksigenasi untuk
Anjurkan klien untuk kebutuhan seluler
menghentikan aktivitas bila Vasekonstriksi menurunkan sirkulasi
terjadi kelemahan. perifer dan menghindari panas
berlebihan penyebab vasodilatasi.
Stres kardiopulmonal dapat
menyebabkan kompensasi.
3. Resiko tinggi terhadap Infeksi tidak Tingkatkan cuci tanggan yang Mencegah kontaminasi silang /
infeksi bd tidak terjadi baik kolonisasi bacteria,
adekuatnya pertahanan KH : Pertahankan teknik aseptic ketat Menurunkan resiko kolonisasi / infeksi
sekunder (penurunan Hb Mengidentifika pada prosedur / perawatan luka bakteri
leucopenia, atau si perilaku Berikan perawatan kulit, perianal Menurunkan resiko kerusakan kulir /
penurunan granulosit ( untuk dan oral dengan cermat jaringa dan infeksi
respons inflamasi mencegah / Motivasi perubahan posisi /
tertekan ) menurunkan ambulasi yang sering, latihan Meningkatkan vertilasi semua segmen
resiko infeksi batuk dan napas dalam paru dan membantu memobilitas
Meningkatkan Tingkatkan memasukan cairan sekresi peranapasan untuk
penyembuhan adekuat mempermudah pengeluaran dan
luka, bebas Pantau / batasi pengunjung. mencegah stasis cairan tubuh
drainase, Berikan isolasi bila
purulen atau memungkinkan Indicator infeksi local
criema, dan Amati cairan kuka
Demam
5. Nutrisi kurang dari Nutrisi terpenuhi Kaji riwayat nutrisi termasuk Mengidentifikasi efisiensi, menduga
kebutuhan berhubungan dengan kriteria : makanan yang disukai kemungkinan intervensi.
dengan porsi makan nafsu makan Anjurkan klien makan sedikit- Pemasukan makanan atau menambah
tidak dihabiskan. meningkat, porsi sedikit tapi sering dan kekuatan dan diberikan sedikit-sedikit
makan bervariasi agar pasien tidak merasa bosan.
dihabiskan. Beri HE tentang pentingnya Makanan yang bergizi dapat
makanan atau gizi mempercepat penyembuhan
Timbang berat badan setiap penyakitnya..
hari.. Mengawasi penurunan BB atau
Penatalaksanaan pemberian efektivitas intervensi nutrisi
vitamin B1.. Vitamin bisa menambah nafsu makan
Konsul pada ahli gizi Membantu dalam membuat rencana diit
. untuk memenuhi kebutuhan individu
aktifitas toleransi, Kaji tingkat aktifitas klien Untuk mengetahui aktivitas yang
6. Aktivitas intolerance dengan kriteria : Dekatkan alat-alat yang dilakukan klien dan untuk menetukan
berhubungan dengan klien bisa dibutuhkan klien intervensi selanjutnya.
kelemahan otot melakukan Bantu pasien dalam melakukan Untuk membantu klien dalam memenuhi
aktivitas sendiri. latihan aktif dan pasif kebutuhannya.
Bantu pasien dalam memenuhi Untuk meningkatkan sirkulasi jaringan
kebutuhan ADLnya Dengan bantuan perawat dan keluarga
Berikan lingkungan tenang klien dapat memenuhi kebutuhannya.
Meningkatkan istirahat untuk
menurunkan regangan jantung dan
paru..
4. PELAKSANAAN
5. EVALUASI
1. Evaluasi adalah pengukuran dari keberhasilan rencana perawatan dalam
memenuhi kebutuhan pasien. Tahap evaluasi merupakan kunci keberhasilan
dalam menggunakan proses perawatan.
2. Hasil evaluasi yang diharapkan / kriteria : evaluasi pada klien dengan anemia
sel sabit adalah sebagai berikut :
3. Mengatakan pemahaman situasi / faktor resiko dan program pengobatan
individu dengan kriteria :
4. Menunjukkan teknik / perilaku yang memampukan kembali melakukan
aktivitas.
5. Melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas.
6. Menyatakan pemahaman proses penyakit dan pengobatan dengan kriteria :
7. Mengidentifikasi hubungan tanda / gejala peyebab.
8. Melakukan perubahan perilaku dan berpartisipasi pada pengobatan.
9. Mengidentifikasi perasaan dan metode untuk koping terhadap persepsi
dengan kriteria :
10. Menyatakan penerimaan diri dan lamanya penyembuhan.
11. Menyukai diri sebagai orang yang berguna.
12. Mempertahankan hidrasi adekuat dengan kriteria :
13. Tanda-tanda vital stabil, turgor kulit normal, masukan dan keluaran seimbang.
14. Menunjukkan perilaku perubahan pola hidup untuk meningkatkan /
mempertahankan berat badan yang sesuai dengan kriteria :
15. Menunjukkan peningkatan berat badan, mencapai tujuan dengan nilai
laboratorium normal.