Vous êtes sur la page 1sur 8

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny. R


Status interaksi perawat-klien : Fase kerja
Lingkungan : Perawat dan klien duduk dalam satu kursi diselasar rawat kelas tiga di ruang Utari, duduk berhadapan. Klien duduk di kursi
berhadapan dengan perawat
Deskripsi klien : Ekspresi klien tampak bingung dan cemas, cenderung menunduk (kontak mata kurang)
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat mengatasi kecemasan berkaitan dengan kesehatannya
Nama Mahasiswa : Dhian Ririn Lestari
Tanggal : Kamis, 27 Oktober 2011
Jam : 09.45 wib
Tempat : Ruang Utari Rumah Sakit Dr.Marzoeki Mahdi Bogor

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
Klien telah bersedia melakukan
P : Selamat Siang P:Duduk berhadapan, Perawat memulai percakapan interaksi pertemuan ke pertama hal
mengulurkan tangan, dengan sikap terbuka ini menunjukkan bahwa antara klien
tersenyum, badan agak dan perawat telah terbina hubungan
membungkuk ke depan, saling percaya.
tubuh sikap terbuka Sesuai dengan teori bahwa
keberhasilan membina hubungan
Klien tampak bersedia saling percaya sangat dipengaruhi
K : Memandang perawat, berinteraksi dan oleh komunikasi verbal dan non
mengulurkan tangan, membutuhkan bantuan dari verbal yang disampaikan oleh
ekspresi tampak gelisah, perawat perawat
namun masih mencoba
untuk tersenyum
K : Siang K : klien mengubah posisi Klien berespon positif Perawat mempertahankan sikap
duduknya, memandang dengan salam yang terbuka, badan condong ke depan,
perawat, menjawab disampaikan oleh perawat memandang dan mendengarkan
dengan ramah, tampak dengan penuh perhatian ketika
senang dengan berinteraksi dengan klien. Sesuai
kedatangan perawat, dengan teori hal ini merupakan
mencoba membaca sikap-sikap yang harus dilakukan
tanda pengenal perawat dalam melakukan hubungan
terapeutik sehingga klien dapat
P : Mempertahankan sikap Perawat tetap menjaga posisi berespoin positif terhadap interaksi
terbuka, badan condong tubuh dengan terapeutik yang dilakukan.
ke depan, memandang
dan mendengarkan
dengan penuh perhatian

P : Bagaimana perasaannya P : Suara jelas, tetap Perawat mencoba membuka Perawat menunjukkan hubungan
hari ini? tersenyum, diri dan mencoba menggali yang terbuka dengan klien. Hal ini
mempertahankan sikap data baru yang mungkin sesuai dengan teori komunikasi
terbuka, memandang sangat diperlukan oleh klien yaitu teknik komunikasi terapeutik
klien dengan bersahabat dimana bahwa untuk mendapatkan
K : Memandang perawat, Klien tampak membutuhkan data diperlukan pertanyaan dan
wajah tampak lebih bantuan dari tenaga sikap terbuka dari perawat dalam
rileks namun tampak profesional dalam mengatasi memahami kebutuhan klien saat ini
tanda-tanda kecemasan kecemasan terhadap
dan bingung kesehatannya
K : Baik suster, pingin K : Ekspresi wajah datar, Kecemasan yang dirasakan Perawat menggunakan teknik
pulang ketemu anak- namun masih mencoba klien masih menunjukkan komunikasi terbuka. Hal ini sesuai
anak suster untuk tersenyum, badan tanda-tanda kecemasan dengan teori bahwa sikap terapeutik
agak bergeser ringan-sedang yaitu keterbukaan, jujur, keiklasan
membenarkan posisi dan penggunaan teknik terapeutik
duduk, menjawab akan mempengaruhi keberhasilan
dengan nada suara agak interaksi. Tanda-tanda kecemasan
rendah dapat dilihat dari tanda fisiologis,
P : Menganggukkan kepala, Perawat mempertahankan kognitif, dan emosi/ perilaku. Pada
mendengarkan klien dan sikap terbuka menerima klien kasus ini tanda-tanda yang
badan tetap condong ke apa adanya dan menunjukkan digunakan adalah tanda-tanda
depan perhatian terhadap kebutuhan kognitif dan emosi/ perilaku
klien
P : Bagaimana kalau 25 P : Badan condong ke Perawat mencoba Fokusing merupakan salah satu
menit ke depan kita depan, ekspresi wajah memfokuskan pembicaraan teknik komunikasi terapeutik.
bicara tentang perasaan tenang, sikap terbuka pada satu topik sesuai dengan Sesuai degan konsep komunikasi
ibu terhadap anak-anak K : Mendengarkan perawat, kebutuhan klien Klien menunjukkan terapeutik bahawa fokusing sangat
ibu tujuannya supaya ibu menggeser badannya kebutuhannnya terhadap rasa diperlukan dalam rangka
nanti dapat mengurangi untuk berganti posisi, rindu terhadap keluarga yang memfokuskan topik yang akan
beban dan masalah ibu kepala manggut- dirasakan dibahas dalam suatu pembicaraan
dengan beberapa cara manggut dan mencoba
yang akan saya ajarkan? tersenyum

K: - K : Menganggukkan kepala, Klien menyetujui topik yang Adanya kesepakatan topik antara
tersenyum dan ditentukan perawat untuk perawat dan klien menunjukkan
memandang perawat dibahas. ketepatan perawat dalam
seolah-olah memerlukan menganalisa kebutuhan klien saat
bantuan ini
P : Tersenyum, tetap Perawat senang karena telah
memandang klien, terjadi kesepakatan topik
mencondongkan kepala untuk dibahas sesuai dengan
kebutuhan klien saat ini
P : Coba ibu ceritakan P : Menjelaskan dengan Perawat mengajak klien Perawat memfokuskan topik
tentang asalah ibu, kata-kata yang jelas, untuk mengenal rasa cemas bahasan interaksi. Hal ini sesuai
keinginan ibu untuk menekankan pada topik yang dirasakan. dengan teori bahwa interaksi yang
pulang dan ingin bertemu bahasan efektif harus memenuhi teknik
anak-anak dirumah K : Menganggukkan kepala, Klien tampak memperhatikan komunikasi, salah satunya adalah
mendengarkan fokus bahasan dalam focusing
penjelasan dari perawat interaksi
K : Saya kangen dengan K : Ekpresi wajah tampak Klien menyebutkan faktor Dalam menggali faktor presipitasi
anak-anak saya suster, sedih presipitasi psikologis yang perawat dapat menggunakan
saya ingin pulang, sudah P : Mendengarkan dengan Perawat mencoba menggali dialami pertanyaan terbuka. Menurut konsep
lama saya disini suster, seksama, tersenyum, faktor presipitasi kecemasan bahwa pertanyaan terbuka akan
sudah 3 mingguan menganggukkan kepala yang dialami oleh klien menghasilkan data kualitatif tentang
dengan teknik komunikasi faktor pencetus terjadinya masalah
terbuka psikologis

P : Selain kondisi ibu P : Menjelaskan dengan Perawat mengajak klien Perawat menggali faktor presipitasi
apalagi masalah yang ibu kata-kata yang jelas, untuk mengenal rasa cemas yang dialami oleh klien. Menurut
pikirkan? menekankan pada topik yang dirasakan. konsep bahwa pertanyaan terbuka
bahasan akan menghasilkan data kualitatif
K : Menganggukkan kepala, Klien tampak memperhatikan tentang faktor pencetus terjadinya
mendengarkan fokus bahasan dalam masalah psikologis
penjelasan dari perawat interaksi
K : Saya rindu, kangen K : Memandang perawat, Klien menyebutkan faktor Dalam hubungan antara perawat dan
dengan suami dan anak- mencoba mencari presipitasi psikologis yang klien, perawat berkewajiban
anak saya. Saya ingin jawaban melalui perawat dialami menempatkan diri dengan sikap
rujuk kmbali dengan P : Menganggukkan kepala, empati. Sikap empati akan
suami saya bisa kan mendengarkan klien, memberikan kenyamanan pada
suster ? tetap mempertahankan Perawat bersikap empati klien dalam berinteraksi dengan
sikap terbuka terhadap perasaan klien perawat.
P : Lalu apa saja yang sudah P : Menganggukkan kepala, Perawat menggali Sebelum melatih satu cara perawat
ibu lakukan dengan tersenyum, ekpresi mekanisme koping yang perlu menggali mekanisme koping
kondisi-kondisi tadi? wajah bersahabat sudah dilakukan untuk yang sudah dilakukan oleh klien.
K : Mendengarkan, mencoba melihat apakah koping klien Perhatian klien dalam
mengingat-ingat kembali adaptif atau maladaptif. berinteraksi dengan perawat
masih terkontrol
K : Saya bilang sama ibu K : memandang perawat, Mekanisme koping yang Pada kondisi cemas ringan sampai
saya, kalau saya ingin tampak lebih tenang, digunakan oleh klien masih sedang, mekanisme koping yang
bertemu dengan anak- selalu mencoba berada pada rentang adaptif digunakan oleh klien masih berada
anak saya. Ibu saya tidak tersenyum pada rentang adaptif..
mengijinkan suster, saya P : Mendengarkan klien Mempertahankan sikap
ngamuk dirumah. Ya dengan seksama, sambil empati
sekarang anak-anak sih menganggukkan kepala,
tinggal di rumah dengan tersenyum
suami saya
P : Bagus, sekali, Apa yang P : Tersenyum, memandang Perawat memberikan Perawat memberikan reinforcement
sudah ibu lakukan sangat klien dengan senang reinforcement terhadap terhadap keberhasilan klien. Hal ini
bagus. Nah bagaimana K : Tersenyum, menunduk keberhasilan klien sesuai dengan teori bahwa setiap
kalau sekarang saya sebentar, kemudian keberhasilan klien meskipun hanya
ajarkan cara lain untuk memandang perawat sedikit harus diberikan umpan balik
meminta dengan baik Klien tampak senang dengan agar klien termotivasi untuk
mendapak reinforment dari melaksanakan latihan-latihan
perawat berikutnya.
K : Mau suster K : Tersenyum, memandang Klien tampak bersemangat Klien mencoba berubah dengan
perawat, sambil untuk mencoba cara baru mencoba cara baru. Hal ini sesuai
mengangguk-anggukkan dengan teori bahwa syarat utama
kepala berubah adalah klien mempunyai
P : Ekpresi wajah senang, Perawat senang dengan kemauan untuk melakukan
memperhatikan klien, keberhasilan klien perubahan
tetap bersikap terbuka
P: Cara yang pertama untuk P : Tersenyum, memandang Perawat mencoba menjadi Untuk melatih kemampuan klien
menyampaikan klien dengan senang, role model bagi klien dimulai dengan memberikan
keinginan ibu adalah menjelaskan dengan pengetahuan secara kognitif.
dengan berbicara nada suara yang lemah Kemempuan kognitif akan menjadi
menyampaikan lembut, suara jelas dan dasar dalam melakukan kemampuan
keinginan ibu dengan memotivasi klien psicomotor.
orang lain secara baik, yaK : Tersenyum, Klien termotivasi untuk
contohnya saat ini ibu mengangguk-anggukkan belajar
bicara dengan saya. Ibu kepala
bisa melakukannya
dengan pasien lain yang
ada disini.
K:- K : Tersenyum, Klien memahami manfaat Pada cemas ringan-sedang, terjadi
mengangguk-anggukkan cara satu yang telah diajarkan peningkatan kemampuan belajar.
kepala Hal ini sesuai dengan teori bahwa
P : Ekpresi wajah senang, pada cemas ringan-sedang klien
memperhatikan klien, Perawat memberikan mengalami kesadaran terhadap
mengacungkan jempol dukungan atas keberhasilan stimulus internal dan eksternal
dan tetap bersikap klien dalam memahami cara sehingga proses belajar masih dapat
terbuka pertama yang diajarkan berjalan dengan baik
P: Bila keinginan ibu tidak P : tersenyum, memandang Perawat mencoba menjadi Untuk melatih kemampuan klien
terpenuhi, ibu ingin klien dengan senang, role model bagi klien dimulai dengan memberikan
marah, Cara kedua menjelaskan dengan pengetahuan secara kognitif.
adalah dengan tarik nada suara yang lemah Kemempuan kognitif akan menjadi
napas dalam yaitu lembut, suara jelas dan dasar dalam melakukan kemampuan
dihirup dari hidung memotivasi klien psikomotor.
pelan-pelan dan K : Tersenyum, Klien termotivasi untuk
dikeluarkan lewat mulut mengangguk-anggukkan belajar
caranya begini kepala
(diperagakan), nah coba
sekarang ibu coba

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
K : (diperagakan…. Klien K : Tersenyum, memandang Klien memperagakan cara Pada cemas ringan-sedang, terjadi
menarik napas lewat perawat, sambil napas dalam dengan benar peningkatan kemampuan belajar.
hidung dengan perlan mengangguk-anggukkan Hal ini sesuai dengan teori bahwa
dan mengeluarkan kepala pada cemas ringan-sedang klien
melalui mulut) P : Ekpresi wajah senang, Perawat memberikan masih mengalami kesadaran
memperhatikan klien, dukungan atas keberhasilan terhadap stimulus internal dan
mengacungkan jempol klien dalam memahami cara eksternal sehingga proses belajar
dan tetap bersikap kedua yang diajarkan masih dapat berjalan dengan baik
terbuka
P : Baiklah kalau begitu coba P : Sikap badan terbuka, Perawat mengakhiri Klien tampak senang dengan
cara mengurangi marah badan condong kedepan, pertemuan dengan tetap interaksi yang telah dilakukan
yaitu ngobrol dan tarik memandang klien, bersikap terbuka dan dengan perawat. Hal ini sesuai
napas dalam kita berbicara dengan nada menghargai keberhasilan dengan teori bahwa klien telah
masukkan kejadwal suara yang lembut, kata- klien mampu melakukan baik dari aspek
paling tidak sekali dalam kata jelas, berbicara kognitif, afektif maupun psikomotor
sehari. Bagaimana ibu tidak terlalu cepat,
mau melakukannya mengulurkan tangan
kapan? K : Menganggukkan kepala,
tersenyum, ekpresi Klien tampak memahami dan
wajah tenang menyetujui kontrak yang
dibuat oleh perawat bersama
klien
K : Baik suster, bila nanti K : Tersenyum, memandang Klien mampu menentukan Menurut teori belajar salah satu
saya lagi punya perawat, sambil proses belajar yang akan faktor utama dalam belajat adalah
keinginan yang tidak mengangguk-anggukkan dilakukan kemauan klien untuk melakukan
terpenuhi akan saya coba kepala perubahan
melakukannya P : Ekpresi wajah senang, Perawat memberikan
memperhatikan klien, dukungan atas kemampuan
mengacungkan jempol klien
dan tetap bersikap
terbuka

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Nah coba setelah kita P : Sikap badan terbuka, Perawat mengevaluasi Evaluasi merupakan suatu cara
ngobrol tadi berapa cara badan condong kedepan, kemampuan klien setelah untuk mengatasi ketercapaian tujuan
yang sudah ibu pelajari memandang klien, diajarkan dua cara mengatasi interaksi yeng telah dilakukan
untuk mengatasi marah berbicara dengan nada cemas
karena keinginan yag suara yang lembut, kata-
tidak terpenuhi dan apa kata jelas, berbicara
manfaatnya buat ibu tidak terlalu cepat,
mengulurkan tangan
K : Menganggukkan kepala, Klien tampak memahami apa
tersenyum, ekpresi yang disampaikan oleh
wajah tenang perawat
K : Ada dua cara yaitu K : Tersenyum, memandang Klien mampu mengikuti Tujuan belajar dapat tercapai ketika
menyampaikan perawat, sambil proses belajar sampai dengan tidak terjadi kesenjangan antara
keinginan secara baik mengangguk-anggukkan selesai tujuan dan hasil belajar.
dengan orang lain dan kepala
napas dalam. Saya P : Ekpresi wajah senang, Perawat memberikan
merasa lebih lega dengan memperhatikan klien, dukungan atas kemampuan
diajarkan cara ini. Baru mengacungkan jempol klien
kali ini ada perawat yang dan tetap bersikap
ngajak bicara terbuka
P : Baiklah rasanya sudah 20 P : tersenyum, memandang Perawat mengakhiri interaksi Menurut konsep interaksi
menit kita ngobrol. Coba klien dengan senang, dengan terminasi terapeutik maka akhir interaksi
ibu latih kembali apa menjelaskan dengan diakhiri dengan terminasi
yang telah kita pelajari nada suara yang lemah
tadi. Ibu bisa memanggil lembut, suara jelas dan
saya atau perawat memotivasi klien
lainnya. Jika ibu masih K : Tersenyum, Kebutuhan klien tampak
ada yang perlu mengangguk-anggukkan telah terpenuhi dengan
ditanyakan, nanti siang kepala proses belajar yang
atau besok kita bisa dilakukan bersama perawat
bertemu lagi Selamat
istirahat dan Wassalamu
alaikum ibu
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
K : Iya, Waalaikum salam K : Tersenyum, membalas Klien menyetujui hasil Klien sepakat untuk
uluran tangan pertemuan menindaklanjuti pertemuan. Hal ini
P : Tersenyum, ekspresi Perawat senang dengan menunjukkan bahwa antara klien
wajah senang interaksi yang dilakukan dan perawat telah terjadi trust. Hal
dengan klien ini sesuai dengan teori bahwa aspek
utama untuk mempertahankan
hubungan adalah adanya hubungan
saling percaya

Vous aimerez peut-être aussi